Skip to main content

Ujian Akhir Semester

Selamat Bertemu Lagi Mahasiswa Mahasiswi Semua,

Jawablah langsung dengan menyebutkan nomor absensi A atau B serta Nama dan Nim, yg tidak menulis nomor absensi adalah tidak hadir. Dengan menjawab langsung siapapun bisa melihat siapa yang mengkopi-paste :) tidak bisa mengelak. Jadi perhatikan jawaban teman dan susun kalimat menurut versi anda sendiri pasti akan berbeda pola kalimat setiap orang, karena otak juga beda-beda. Soal ini sangat mudah, sangat mendasar untuk keperluan industri, karena anda sudah memiliki kapabilitas yang cukup.

1. Kemukakanlah satu formula tablet effervescent. Bagaimana cara produksinya ?

2. Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?

3. Kemukakanlah satu formula tablet sustained release. Bagaimana cara produksinya ?

Selamat menjawab. Tulislah dulu dengan rapi di msword, edit berulang kali, lalu pindahkan ke kolom comment.

Comments

  1. 36 B ANGGITIA LARAS SARI _ 08061381823076

    1. Formula tablet effervescent

    R/ meloksisam 7,5 mg
    PEG 6000 60 mg
    Asam sitrat 6 mg
    Natrium Bikarbonat 18 mg
    Avicel PH 102 100 mg
    Manitol 35 mg
    Aspartam 3 mg
    Magnesium Stearat 0,875 mg
    Talkum ad 350 mg

    cara produksinya :
    pembuatan dispersi padat
    Pembuatan dispersi padat meloksikam dilakukan sesuai penelitian yang telah dilakukan
    oleh Shenoy dan Pandey (2008) [4]. Dispersi padat dibuat dengan perbandingan
    meloksikam:PEG 6000 (1:8). PEG 6000 dilebur di atas hotplate dengan suhu 70ºC±5ºC,
    kemudian dimasukkan meloksikam dan diaduk hingga diperoleh campuran yang homogen. Campuran segera dimasukkan dalam ice bath sampai mengeras dan disimpan dalam desikator selama minimal 24 jam. Hasil dispersi padat dihaluskan menggunakan mortir dan stamper, selanjutnya diayak dan diserbuk menggunakan mesh 80. Dispersi Padat yang dihasilkan ditetapkan kadarnya dan diuji homogenitas,
    serta dikarakterisasi menggunakan FTIR.

    2. cara mengevaluasi tablet effer :
    a. Keseragaman ukuran
    Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan 10
    tablet dari masing-masing formula dan ketebalan tablet. Persyaratan yang harus dipenuhi kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet
    b. Kekerasan tablet
    Uji kekerasan dilakukan dengan mengambil 10 tablet dari masing-masing formula. Persyaratan kekerasan tablet effervescent adalah berkisar 2-4 kg/cm2
    c. Kerapuhan tablet
    Pengujian diakukan dengan cara mengambil sebanyak 20 tablet dari masingmasing
    formula. Alat uji kerapuhan diputar dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit.
    Kerapuhan di atas 1% menujukkan tablet yang rapuh dan dianggap kurang baik [8].
    d. Waktu larut
    Diambil 6 tablet kemudian diuji satu persatu dalam gelas yang berisi 200 mL
    akuades, kemudian ditentukan waktu larut tablet mulai dari tablet dimasukkan hingga tablet habis larut.
    e. Pelepasan obat secara in vitro Pengujian dilakukan menggunakan alat uji
    disolusi tipe dayung. Alat uji disolusi diisi dengan dapar fosfat pH 6,8±0,05 sebanyak 900 mL.
    Alat diatur kecepatan putarnya, yakni 50 rpm
    dengan suhu 37ºC±0,5. Pengujian dilakukan
    selama 30 menit. Waktu pengambilan dilakukan
    pada menit 1, 5, 15, dan 30. Sampel yang sudah
    diambil kemudian disaring dan selanjutnya
    dianalisis menggunakan spektrofotometer pada
    panjang gelombang pengamatan 362 nm.

    3. R/ natrium diklofenak 30 g
    eudragit L-100 36 g
    xanthan gum 12 g
    magnesium stearat 0,55 g
    amilium manihot 10 g
    laktosa 21,45 g
    akuades ad 100 ml

    cara pembuatan :
    Natrium diklofenak 30 gram dicampur hingga homogen dengan eudragit, xanthan gum, dan laktosa dengan jumlah eudragit, xanthan gum, dan laktosa masing- masing formula terdapat pada Tabel 3 (campuran pertama). Amilum 10 gram dilarutkan dengan akuades 100 mL dan dipanaskan sampai terbentuk mucilago kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam campuran pertama hingga terbentuk massa granul yang baik yaitu 40 mL. Granul diayak menggunakan ayakan nomor 12 kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 60°C. Granul kering diayak menggunakan ayakan nomor 14, kemudian ditambahkan magnesium stearat hingga homogen.

    ReplyDelete
  2. 39 B YOSI KOVALINA 08061381823082
    1) FORMULA tablet effervescent
    R/ Ekstrak herba pegagan 0,25 mg
    Ekstrak daun singkong 10 mg
    Asam tartrat (A) 1000 mg
    Natrium bikarbonat (B) 1120 mg
    Laktosa 1000 mg
    Polivinil pirolidon 3 % 50 mg
    Natrium Benzoat 50 mg
    Aspartam 100 mg
    CARA MEMPRODUKSI :
    Pembuatan granul asam dan granul basa dilakukan secara terpisah. Granul asam dibuat menjadi dua jenis, granul ekstrak herba pegagan dan granul ekstrak daun singkong. Granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat sesuai formula masing-masing, laktosa, dan aspartam sampai homogen (Tabel I). Masingmasing granul kemudian ditambahkan larutan PVP 3% dalam etanol sebagai bahan pengikat sedikit demi sedikit secukupnya, sampai terbentuk massa yang dapat digranul. Adonan lembab tersebut kemudian digranul, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 40˚C sampai bobot konstan. Granul basa yang sudah kering kemudian diayak dengan ayakan no. mesh 14 dan 16. Pentabletan dilakukan dengan mencampur granul asam dan granul basa ditambahkan serbuk PVP dan natrium benzoat.
    2) Cara Mengevaluasi Tablet Effervescent :
    1. Uji sifat fisik granul effervescent
    a. Uji kandungan lembab : campuran granul asam dan basa(min 5 gram) dimasukkan ke dalam cawan alumunium, kemudian pengukuran dilakukan dengan pemanasan pada suhu 105˚C selama 15 menit.
    b. Uji kecepatan alir : Ditimbang 100 g granul, dimasukkan ke dalam corong yang ujung tangkainya tertutup. Kemudian tutup pada ujung tangkai dibuka dan granul dibiarkan mengalir keluar sampai habis, semua dicatat dengan menggunakan stopwatch.
    2. Uji sifat fisik tablet effervescent
    a. Uji keseragaman bobot tablet : 20 tablet ditimbang satu persatu. Dihitung purata (Χ) dan koefisien variasi (CV). Untuk tablet yang besarnya > 300 mg, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya > dari 5% dan tidak ada 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang > dari 10%.
    b. Uji kekerasan tablet : tablet diletakkan horizontal di antara ujung penekan,menekan tablet hingga tablet pecah. Hasilnya secara digital dalam skala kP.
    c. Uji kerapuhan tablet : 20 tablet dibebas-debukan dari partikel halus yang menempel, lalu ditimbang. Tablet tersebut dimasukkan ke dalam friabilator, diputar selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm. Hitung persen kehilangan berat tablet dari berat keseluruhan tablet semula.
    d. Uji waktu larut tablet : Campuran granul dilarutkan ke dalam gelas dengan 200 ml air pada suhu 20-25˚C. Catat waktu yang dibutuhkan granul untuk larut dalam air .

    3) FORMULA tablet sustained release
    R/ Teofilin 200 mg
    PPS 430 mg
    PVP 21 mg
    Mg stearat 14 mg
    Talk 35 mg
    CARA PRODUKSI :
    Tablet dibuat dengan metode granulasi basah, semua bahan dihaluskan, PVP yang disiapkan dibagi menjadi 2 bagian, I bagian dibuat larutan pengikat PVP dalam etanol 50%, dan satu bagian lagi dicampurkan kering ke dalam campuran zat aktif dengan koproses. Lalu teofilin, koproses dan 1 bagian PVP kering dicampur hingga homogen. Massa yang telah homogen digranulasi dengan larutan PVP dalam etanol 50% hingga terbentuk massa basah. Massa diayak dengan menggunakan ayakan mesh 8 dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 40 °C selama 12 jam hingga granul kering. Pengayakan kembali dengan pengayak mesh 16. Lalu masa granul ditambahkan talk dan magnesium stearat, diaduk homogen. Massa granul dilakukan uji laju alir, sudut reposa dan kompresibilitas sebelum massa dicetak. Massa tablet dicetak pada mesin pencetak.

    ReplyDelete
  3. 3A_Ria Hani Andira_08061181823005

    1. Tablet Effervescent
    R/ PVP 15
    Asam sitrat 30
    Asam tartrat 45
    Natrium bikarbonat 75
    Magnesium stearat 3
    Manitol 60
    Talk 15
    Flavor 9
    Granul ekstrak Rosella 48
    Cara produksi tablet effervescent untuk formula di atas adalah dengan dilakukan pembuatan ekstrak etanol kelopak bungga rosella terlebih dahulu dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70 %kemudian dilakukan pembuatan granul effervesen.Pembuatan Tablet Efervesen dilakukan dengan cara Ruangan pengempaan tablet dikondisikan selama 30 menit dengan mengatur suhu ruangan di bawah suhu 25°C dan kelembaban ruangan terjaga. Tablet dibuat dengan mengalirkan sejumlah massa granul kedalam mesin pengempa tablet dan mengempanya dengan mesin pengempa tablet. Pengempaan berlangsung dengan mengalirkan sejumlah massa granul dari hopper ke dalam lubang die dengan ukuran tertentu, kemudian massa yang telah masuk akan dikempa dengan tekanan yang dihasilkan dari pertemuan antara punch atas dan punch bawah. Pengaturan punch atas dan bawah harus sama untuk setiap formula supaya tidak mempengaruhi kekerasan dan bobot tablet.

    2. Cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent diatas adalah Pemeriksaan sifat dan kecepatan alir granul effervesen yang meliputi (1) penentuan sudut diam dengan metode corong tegak dan kerucut (2) Pengukuran kecepatan alir dengan menuangkan granul secara perlahan-lahan melalui tepi corong yang ujungnya tertutup .Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Efervesen dilakukan dengan cara evaluasi (1) penampilan tablet . Pengontrolan penampilan umum tablet melibatkan pengukuran sejumlah kelengkapan seperti ukuran tablet, bentuk, warna, ada tidaknya bau, rasa, bentuk permukaan, konsistensi dan cacat fisik, serta kemudian untuk membaca tanda-tanda pengenal(2) keseragaman ukuran.Tablet diukur menggunakan jangka sorong untuk mengukur tebal dan diameter tablet. Diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal tablet, kecuali dinyatakan lain (3) Keseragaman bobot Tablet sebanyak 20 ditimbang satu per satu dan dihitung bobot rata-rata setiap tablet. Menurut Farmakope Indonesia III (1979), tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari kolom A, dan tidak satu pun tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom B (4) Friabilitas atau keregasan .Sebanyak 20 tablet yang telah dibebasdebukan ditimbang,kemudian dimasukkan dalam friabilator. Alat dijalankan 100 kali putaran selama 4 menit atau dengan kecepatan 25 putaran permenit. Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang menempel pada tablet, ditimbang kembali, dihitung persentase selisih atau susut bobotnya. (5) Kekerasan Satu tablet diletakkan di tengah dan tegak lurus pada hardness tester, mula-mula skala pada posisi nol, kemudian alat diputar pelan-pelan sampai tablet pecah. Dibaca skala yang dicapai pada saat tablet pecah atau hancur(5) Uji waktu melarut . Satu persatu tablet, sebanyak 10 tablet, dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan dihitung waktu yang diperlukan tablet untuk melarut sempurna.

    3. Tablet Sustained relase
    R / Nifedipin 20
    Na alginat 33,75
    HPMC K 15 36,25
    Avicel ph 101 145
    PVP 12,50
    Mg stearat 2,50
    Bobot tablet 250
    Cara produksi tablet sustained relase formula di atas adalah Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang sesuai pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit. Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil. Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18 kemudian hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat selanjutnya granul dikempa dengan kekerasan 12-14 kg .





    ReplyDelete
  4. 38 B Luthfiyah Amirah_08061381823080

    1. Fomula tablet effervescent
    R/ Bubuk ekstrak daun kacang tujuh jurai 84 g
    Asam sitrat 48,86 g
    Asam tartrat 48,86 g
    Natrium bikarbonat 113,40 g
    Magnesium stearat 2,80 g
    Sukrosa 66,08 g
    Cara produksi tablet effervescent:
    1. Pembuatan tablet effervescent daun kacang tujuh jurai
    a. Pembuatan tablet effervescent dari ekstrak daun kacang tujuh jurai dengan metode kempa langsung.
    b. Bahan aktif yang digunakan adalah asam sitrat, asam tartarat dan natrium bikarbonat.
    c. Dilakukan penimbangan masing-masing bahan yaitu bubuk ekstrak daun kacang tujuh jurai, asam sitrat, asam tartarat, natrium bikarbonat, sukrosa dan magnesium stearat.
    d. Kemudian pencampuran bahan aktif, sukrosa dan magnesium stearat.
    e. Bahan aktif, sukrosa dan magnesium stearat yang telah homogen kemudian ditambah bubuk ekstrak daun kacang tujuh jurai.
    f. Pencampuran dilakukan dengan cepat, serbuk effervescent ditimbang 3,5 g dicetak dan dikemas.

    2. Cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent
    Evaluasi yang dilakukan terhadap sediaan tablet effervescent meliputi:
    a. Pemeriksaan penampilan fisik tablet dan larutan effervescent
    Seluruh tablet harus memiliki penampilan fisik yang baik. Tablet effervescent pada umumnya harus dapat menghasilkan larutaneffervescent yang jernih.
    b. Uji waktu larut
    Uji ini dilakukan untuk memeriksa apakah tablet dapat larut dengan cepat sesuai persyaratan resmi dimana waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit pada suhu C.
    c. Keseragaman ukuran dan bobot
    Uji ini dilakukan untuk menjamin keseragaman fisik sediaan yang akan mempengaruhi kadar obat yang terkandung di dalamnya dan factor kepercayaan konsumen atas keseragaman penampilan produk tersebut. Pengukuran keseragaman ukuran tablet menggunakan alat jangka sorong.
    d. Kekerasan tablet
    Kekerasan tablet sangat berpengaruh pada waktu larut tablet. Kekerasan tablet ditentukan dengan alat hardness tester, untuk menguji kekerasan suatu tablet dan menentukan tekanan kempa yang sesuai. Untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah lebih besar dari 100 N.
    e. Uji pH
    Uji pH perlu dilakukan karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak. Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    f. Uji kadar air
    Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam sediaan tablet effervescent, kadar air penting dalam sediaan effervescent karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%.

    3. Formula tablet sustained release
    R/ Natrium Diklofenak (mg) 50
    Metolose SH 4000 (%) 25
    Musilago amili 10% 1,5
    Laktosa (mg) 16
    Magnesium stearat (mg) 3,5
    Amilum (mg) 4

    Cara produksi tablet:
    1. Dibuat tablet yang mengandung 50 mg natrium diklofenak dengan bobot tablet 100 mg, dengan variasi berat metolose 90 SH 4000.
    2. Tablet lepas lambat natrium diklofenak dengan matriks metolose 90 SH 4000 dibuat dengan metode granulasi basah.
    3. Bahan-bahan (natrium diklofenak, metolose 90 SH 4000 dan laktosa) dicampur dengan pengikat 10% mucilago amili sampai terbentuk massa yang dapat dikepal.
    4. Kemudian diayak dengan ayakan mesh 10, dan dikeringkan dalam lemari pengering hingga kadar air kurang dari 5%.
    5. Selanjutnya, granul ditambahkan dengan fase luar (magnesium stearat dan amilum) dan diayak dengan ayakan mesh 19.

    ReplyDelete
  5. No. Absen : 35A
    Nama : Ridha Safira Agoes
    NIM : 080613818123069
    1. Formula Tablet Effervescent Ekstrak Belimbing Wuluh per tablet :
    R/ Tepung belimbing wuluh 1,5 g
    Effervescent mix
    - Natrium bikarbonat 1,435 g
    - Asam tartrat 0,843 g
    - Asam sitrat 0,421 g
    Aspartam 0,180 g
    PEG 6000 0,090 g
    Manitol 0,031 g
    Total 4,5 g

    Cara Produksi :
    a) Pembuatan Granul Effervescent
    - Pembuatan granul dikerjakan pada ruang khusus kelembaban relatif (RH) 40% pada suhu 25ºC dengan menggunakan metode kering
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Asam sitrat digerus lalu diayak dengan ayakan mesh 18, kemudian ditambahkan asam tartrat dan campur hingga homogen
    - Ditambahkan berturut-turut aspartam dan manitol sambil diaduk hingga homogen
    - Ditambahkan tepung belimbing wuluh dan diaduk rata
    - Campuran massa dimasukkan ke dalam oven selama satu setengah jam pada suhu 50ºC
    - Ditambahkan natrium bikarbonat dan setengah massa PEG 6000, kemudian dislugging dan diayak dengan mesh 18
    - Granul-granul yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu dibawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air

    b) Pencetakkan Tablet
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Granul-granul yang dihasilkan kemudian dilubrikasi dengan sis PEG 6000
    - Dicetak dengan bobot sekitar 4500 mg pada tekanan tertentu
    - Tablet yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu dibawah 25oC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air

    2. Evaluasi sediaan tablet effervescent mencakup;
    a) Uji Organoleptik/Kesukaan
    - Dilakukan penyebaran kuisioner yang diisi oleh minimal 20 responden, kuisioner berisi penilainan terhadap penampilan, rasa, dam aroma dari tablet
    - Hasil uji ini dianalisis secara statistic dengan menggunakan SPSS

    b) Uji Waktu Hancur
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Diambil tiga tablet effervescent
    - Tiap satu tablet dimasukkan dalam tabung disintegration tester
    - Dimasukkan 1 cakram pada tiap tabung, kemudian alat dijalankan
    - Gunakan air sebagai media dengan suhu 25oC
    - Dicatat waktu hancur tablet, bila 1 atau 2 tablet tidak hancur dengan sempurna maka ulangi pengujian dengan 12 tablet dan harus hancur sempurna
    - Syarat : waktu hancur tablet effervescent tidak kurang dari 5 menit

    c) Uji Keseragama Ukuran
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Dilakukan pengukuran diameter dan ketebalan tablet effervescent dengan jangka sorong
    - Syarat : untuk tablet effervescent dengan berat 4,5 – 5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52-2,54 cm

    d) Uji Keseragaman Bobot
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Diambil 20 tablet effervescent, kemudian timbang satu persatu tablet dengan seksama
    - Dihitung bobot rata-rata (X)
    - Dianalisis harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV)
    - Syarat : nilai koefisien variasi tidak lebih dari 6%

    e) Uji Kekerasan Tablet
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Diambil satu tablet effervescent, kemudian uji kekerasan tablet dengan hardness tester
    - Syarat : kekerasan ideal untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100N atau > 12 kp

    f) Uji Kerengasan Tablet
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Dua puluh tablet effervescent dibersihkan, kemudian ditimbang
    - Dimasukkan ke dalam alat friability tester dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran)
    - Dihitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan dengan rumus uji kerengasan
    - Syarat : berat yang hilang tidak lebih dari 1 %

    g) Uji pH
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Dilarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest, kemudian ukur pH dengan alat pH meter
    - Syarat : hasil baik jika pH larutan mendekati normal

    h) Uji Kadar Air/Kandungan Lembab
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Dimasukkan tablet effervescent ke dalam alumunium foil
    - Diukur kadar air dengan alat moisture balance
    - Syarat : kadar air massa tablet effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7%

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. Formula Tablet Sustained Release Dipridamol per tablet :
      R/ Dipiridamol 50 mg
      HPMC K4M 30%
      Avicel PH 102 37%
      Ac-di-sol 20%
      Mg Stearat 1%
      Talk 2%
      Total 500 mg

      Cara Produksi :
      Tablet dibuat menggunakan metode granulasi basah
      - Avicel PH 102, Ac-Di-Sol, dan HPMC serta dipiridamol dicampur menggunakan pencampur turbula selama 15 menit, kemudian digranulasi menggunakan aquades hingga terbentuk masa granul yang baik
      - Diayak menggunakan ayakan 12 mesh, lalu dikeringkan dalam oven 60oC
      - Granul yang telah kering dilewatkan melalui ayakan 14 mesh
      - Ditambahkan talk, kemudian dicampur dalam pencampur turbula selama 5 menit
      - Ditambahkan magnesium stearate, kemudian dicampur selama 2 menit
      - Massa cetak yang diperoleh kemudian dikempa menjadi tablet

      Delete
  6. 30 A_SHELLAMUTIA_08061281823127
    1. Bahan Formula (mg)
    Ekstrak biji melinjo 164,71
    Na bikarbonat 375
    Asam sitrat 93,75
    Asam tartrat 281,25
    PEG 6000 20
    PVP 5% 0,2625
    Aspartam 20
    Laktosa 45,0225
    Total 1000

    Cara Pembuatan Tablet Effervescent
    Formulasi tablet effervescent dibuat dari ekstrak biji melinjo dengan variasi asam sitrat- asam tartrat dan variasi bahan pelicin PEG 6000 dengan bobot total tablet 1 gram, sebagaimana tercantum pada Tabel I. Tablet effervescent dibuat dengan cara peleburan. Langkah pertama ekstrak kering biji melinjo disemprot dengan laru- tan PVP 0,5% hingga berbentuk me- nyerupai granul. Kemudian di oven selama ±24jam pada suhu 60˚C. Bahan asam yang terdiri dari asam sitrat dan asam tartrat di- ayak dengan ayakan nomor 40, kemudian ditambah dengan natrium bikarbonat dan laktosa. Campuran dikeringkan dengan oven pada suhu 60°C selama 24 jam. Pada formulasi tablet effervescent ini, variasi asam sitrat : asam tartrat yang digunakan sebesar 25%:75%, 65%:35%, 50%:50%,
    20%:80%. Setelah dikeringkan bahan- bahan yang sudah dioven akan berbentuk padatan. Padatan tersebut kemudian di- gerus dan diayak dengan ayakan nomor 20, lalu ditambah dengan aspartam dan PEG 6000 hingga homogen. Formulasi dengan variasi PEG 6000, digunakan kon- sentrasi 0%, 2%, 3%, hingga 5%. Tahap berikutnya adalah pengempaan dengan mesin kempa

    2.cara menevaluasi tablet effervescent,yaitu terdiri dari uji kerapuhan tablet, kekerasan tablet, keseragaman ukuran dan bobot tablet, danwaktu hancur tablet dalam tubuh.
    3. formula (mg)
    NA diclofenak 150
    ED 180
    XG 60
    Laktosa 107,25
    Amilum 50
    Mg Stearat 2,75
    pembuatan :
    Natrium diklofenak dicampur hingga homogen dengan eudragit, xanthan gum, dan laktosa dengan jumlah eudragit, xanthan gum, dan laktosa. Amilum dilarutkan dengan akuadest dan dipanaskan sampai terbentuk mucilago kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam campuran pertama hingga terbentuk massa granul yang baik. Granul diayak menggunakan ayakan nomor 12 kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 60°C. Granul kering diayak menggunakan ayakan nomor 14, kemudian ditambahkan magnesium stearat hingga homogen.lalu dikempa.






    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. NAMA : NABILAH PUTRI HADIANI
    NIM : 08061381823099

    Absen 50 A


    1. FORMULA TABLET EFFERVECENT
    R/ Ekstrak Rimpang Jahe Kering 300 mg
    Laktosa 1111 mg
    PVP 4 mg
    Asam Tartrat 708 mg
    Natrium Bikarbonat 792 mg
    PEG 6000 85 mg

    PROSEDUR PEMBUATAN :
    1. Ekstrak kering rimpang jahe pertama-tama dibuat ke dalam bentuk granul dengan cara menambahkan ekstrak kering rimpang jahe dengan Laktosa dan bahan pengikat laktosa 2%.
    2. Dibuat massa granul basah dengan cara diayak menggunakan ayakan no. 12
    3. Keringkan massa granul dengan lemari pengering suhu 40oC-60oC selama 24 jam
    4. Granul yang sudah kering diayak lagi dengan ayakan no. 20
    5. Masing-masing Asam Tartrat dan Natrium Bikarbonat juga diayak dengan ayakan no 20, lalu dicampur homogen kedalam ekstrak
    6. Campuran dikeringkan dalam lemari pengering suhu 50oC-60oC selama 1 jam sehingga mengalami peleburan
    7. Masa hasil peleburan diayak kembali pada ayakan no. 12 dan dikeringkan lagi semalam
    8. Granul kering diayak dengan ayakan no. 16
    9. Granul dikempa dengan alat kempa single punch.


    2. Evaluasi tablet efferfecent?
    Perlu dilakukan beberapa evaluasi pada tablet effervecent untuk memastikan tablet layak. Evaluasi yang dapat dilakukan pada serbuk yang akan dijadikan tablet dan evaluasi pada tablet yang telah di cetak.
    Evaluasi serbuk yang akan dicetak.
    1. Uji waktu alir : untuk menentukan fluiditas
    2. Indeks tap : mengetahui sifat alir campuran serbuk
    3. Sudut diam : menggambarkan kohesifitas dan friksi antar partikel
    4. Daya serap air : mengetahui stabilitas
    5. Kompaktibilitas : mengetahui kemampuan serbuk untuk membentuk massa kompak
    6. Kadar air granul

    Evaluasi tablet effervecent
    1. Keseragaman bobot : tablet ditimbang dan dicatat bobotnya
    2. Keseragaman ukuran : tablet diukur keseragaman diameter dan tinggi tablet
    3. Kerapuhan tablet : menggunakan friabilator untuk mengetahui ketahanan tablet terhadap gangguan mekanik
    4. Waktu larut
    5. Dapat juga dilakukan evaluasi kadar obat didalam tablet

    3. Resep tablet sustained release
    R/ Dipiridamol 50 mg
    HPMC 30 %
    Avicel PH 102 37 %
    Sodium Crosscarmellose 20 %
    Mg Stearat 1 %
    Talkum 2 %

    PROSEDUR KERJA :
    1. Tablet sustained release dibuat dengan cara granulasi basah
    2. Campurkan Avicel PH 102, Sodium Crosscarmellose, HPMC, dan dipiridamol, homogenkan dengan pencampur turbula
    3. Campuran digranulasi dengan cara menambahkan aquadest hingga membentuk massa granul yang baik
    4. Massa granul lembab tersebut diayak dengan ayakan mesh 12
    5. Granul lembab dikeringkan dalam oven suhu 60oC
    6. Granul yang telah kering diayak dengan ayakan mesh 14
    7. Tambahkan talkum kedalam campuran yang sudah di ayak, lalu homogenkan dengan pencampur turbula selama 5 menit
    8. Magnesium stearat ditambahkan terkahir, homogenkan lagi selama 2 menit
    9. Campuran kemudian dikempa menjadi tablet sustained release

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. 50 B
    Nama: Shiba Dwi Permata
    NIM : 08061381823108
    1. Formula Tablet Effervescent
    R / granul ekstrak 150 mg
    Laktosa 1890 mg
    Asam sitrat 100 mg
    Asam tartat 300 mg
    Natrium nikarbonat 400 mg
    PEG 6000 60 mg
    Aspartame 100 mg
    Pengaroma Q.S
    Ekstraksi
    Lidah buaya ditimbang secara seksama sesuai konsentrasi yang diinginkan, kemudian dihaluskan dengan cara diblender dan diambil sarinya dengan cara maserasi.
    Metode Pembuatan
    Metode kering atau metode peleburan yaitu asam sitrat dihaluskan kemudian diayak dengan ayakan 60 mesh kemudian dicampurkan bahanbahan lain, (granul ekstrak lidah buaya, asam tartrat, laktosa). Setelah selesai pengadukan, kemudian ditambahkan natrium bikarbonat, serbuk diletakkan di atas lempeng atau nampan yang sesuai. Dimasukkan ke dalam oven pada suhu 40° C. Selama proses pemanasan serbuk dibolak-balikkan dengan memakai saptel tahan asam untuk menjamin agar bahan bisa tercampur secara sempurna. Setelah terbentuk seperti spon dan mencapai kepadatan yang tepat serbuk dikeluarkan, dibuat granul dengan nomor ayakan 14 mesh. Granul kemudian dikeringkan dalam oven suhu 54° C. Campuran siap ditablet.
    2. Evaluasi Sediaan
    1. Evaluasi Massa Tablet
    A. Waktu alir
    Waktu alir massa tablet yang ideal adalah 10 garm/detik.
    B.Sudut diam
    Sudut diam merupakan sudut maksimal yang mungkin terjadi antara permukaan suatu tumpukan serbuk dan bidang horizontal.(Voight, 1984).
    C.Bobot jenis produk
    Uji ini dilakukan untuk mengetahui bobot jenis dari massa tablet yang dibuat(Voight, 1984).
    D.Indeks kompresibilitas
    persentase pengetapan dilakukan untuk mengetahui sifat alir dari suatu massa tablet atau granul.
    E.Uji kadar air
    Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam sediaan granul effervescent. Syarat kadar air sediaan effervescent maksimum 10%.
    2. Evaluasi Tablet
    a. Tablet effervescent pada umumnya harus dapat menghasilkan larutaneffervescent yang jernih.
    b. Uji waktu larut
    Uji ini dilakukan untuk memeriksa apakah tablet dapat larut dengan cepat sesuai persyaratan resmi ( kurang dari 5 menit pada suhu C. )
    c. Keseragaman ukuran
    Uji ini dilakukan untuk menjamin keseragaman fisik sediaan.
    d. Keseragaman bobot
    Evaluasi ini dilakukan untuk penentuan awal keseragaman kandungan obat di dalam sediaan tersebut.
    e. Kekerasan tablet
    Kekerasan tablet sangat berpengaruh pada waktu larut tablet.Untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah lebih besar dari 100 N.
    f. Keregasan tablet
    Keregasan tablet ditentukan dengan menggunakan alat friability tester.Tablet dinyatakan memenuhi persyaratan jika memiliki keregasan kurang dari 1%.
    g. Uji pH
    Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    h. Uji kadar air
    Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%.
    i. Uji statistik kesukaan
    suatu uji statistic mengenai formula mana yang paling banyak disukai oleh para responden dengan memakai program SPSS.
    3.Formula Sustained Release
    R/ Natrium diklofenak 12,5 %
    PVP 5 %
    Pati Pisang Kepok 80,5 %
    Mg Stearat 2 %

    Pembuatan masa granul dengan matriks pisang kepok
    Tablet dibuat dengan metoda granulasi basah,dimana zat aktif (Natrium diklofenak) dan matriks(pati pisang kepok) dicampur. Lalu tambahkan bahan pengikat (PVP) sampai diperoleh massa lembab yang dapat dikepal. Massa lembab dilewatkan keayakan 12 mesh untuk membentuk granul. Granul yang terbentuk dikeringkan pada suhu 60º C selama 2 jam. Granul kering kemudian dilewatkan pada ayakan mesh 14 lalu dicampur dengan bahan pelincir (Mg Stearat) diaduk sampai homogen.Pencetakan dilakukan dengan mesin cetak single punch dengan mengatur bobot tablet 600 mg dan kekerasan sesuai yang diinginkan.

    ReplyDelete
  12. ABSEN : 41 B
    NAMA : HANIAH FAUZIAH
    NIM : 08061381823088
    Formula tablet effervesent dan cara produksi

    R/ Dipiridamol 50mg
    HPMC 30%
    Avicel PH 102 37%
    Ac-di-sol 20%
    Mg Stearat 1%
    Talkum 2%

    Cara produksi : Pembuatan tablet dilakukan dengan cara granulasi basah untuk menjamin kehomogenan komponen didalamnya serta mengaktivasi pengikat. Sebagai cairan penggranulasi digunakan aquades karena menghasilkan granul dengan aliran dan kompresibilitas yang lebih baik dibanding dengan menggunakan etanol (data tidak ditampilkan). Konsentrasi HPMC K4M yang dtambahkan dengan Ac-di-sol. Avicel PH 102 ditambahkan ke dalam tablet berfungsi sebagai penggenap bobot dengan jumlah yang ditentukan. Sementara itu talk dan Mg stearat ditambahkan tetap dengan jumlah berurut-turut sebesar 2 dan 1%. Avicel PH 102, Ac-Di-Sol, dan HPMC serta dipiridamol dicampur menggunakan pencampur turbula selama 15 menit kemudian digranulasi menggunakan aquades hingga terbentuk masa granul yang baik. Masa lembab diayak menggunakan ayakan 12 mesh, lalu dikeringkan dalam oven 60 oC. Granul yang telah kering dilewatkan melalui ayakan 14 mesh kemudian kedalamnya ditambahkan talk dan dicampur dalam pencampur turbula selama 5 menit. Magnesium stearat ditambahkan terakhir dan dicampur selama 2 menit. Massa cetak yang diperoleh kemudian dikempa menjadi tablet.
    Cara Evaluasi
    Evaluasi tablet meliputi keseragaman bobot, ukuran, kekerasan, friabilitas, friksibilitas, kadar zat aktif, keseragaman kandungan, dan uji pelepasan dipiridamol secara in vitro. Uji pelepasan dilakukan menggunakan alat tipe 2 (dayung) pada kecepatan pengadukan 50 rpm dalam media HCl 0,1 N sebanyak 900 mL pada suhu 37±0,5 oC selama 8 jam. Alikuot diambil sebanyak 10 mL pada menit ke-30. Jumlah dipiridamol yang terdisolusi ditetapkan dengan cara mengukur dipiridamol yang terlarut menggunakan spektrofotometri UV pada panjang gelombang 282 nm.
    Formula dan cara produksi sustained release
    R/ Tepung Jambu Kristal 1,5mg
    Effervesent mix:
    Na bikarbonat 1,435mg
    Asam Tartrat 0.843mg
    As sitrat 0,421mg
    Aspatam 0,135 mg
    PeG 6000 0,09 mg
    Manitol 0,076mg
    Cara produksi : Pada kondisi khusus kelembaban relatif (RH) 40% pada suhu 25ºC dengan menggunakan metode kering. Asam sitrat digerus lalu diayak dengan ayakan mesh 18 kemudian ditambahkan asam tartrat dan campur hingga homogen. Setelah itu ditambahkan berturut turut aspartam dan manitol sambil diaduk hingga homogen. Lalu ditambahkan tepung belimbing wuluh dan diaduk rata. Campuran massa tersebut dimasukkan ke dalam oven selama satu setengah jam pada suhu 50ºC. Setelah itu ditambahkan natrium bikarbonat
    dan setengah massa PEG 6000 kemudian dislugging dan diayak dengan mesh 18. Granul-granul yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu dibawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Evaluasi tablet effervesent secara umum:
      1) Evaluasi massa tablet
      a) Waktu alir (ideal 10 gram/s)b) Sudut diam (ideal 20-40 derajat)c) Bobot jenisd) Uji kompresibilitas (Dengan mengukur tap dan bulk density)e) Uji kadar air (Maksimum 10 % untuk tablet effervescent)
      2) Evaluasi tablet
      a) Pemeriksaan organoleptisb) Waktu hancur (ideal 5 menit pada suhu 25 derajt celcius untuktablet effervescent)c) Keseragaman ukuran (Menggunakan jangka sorong)d) Keseragaman bobot (Dengan menimbang bobot 20 tablet)e) Kekerasan tablet (Dengan alat Hardness tester)f) Uji friabilitas (Dengan alt Friability tester)g) Uji pH (pH harus mendekati netral untuk tablet effervescent)h) Uji kadar air (maksimum 10 % untuk tablet effervesent

      Delete
  13. Dhorsan Egi Isnantyo
    08061381823064
    30B
    1) Formula sediaan tablet effervesen
    R/ Ekstrak angkak 10%
    PVP K30 3%
    Asam Sitrat 16%
    Asam tartrat 8%
    Natrium bikarbonat 30%
    Asam stearat 2%
    Aspartam 1%
    Aerosil 6%
    Essens stroberi 0,5%
    Laktosa 23,5%
    Cara Produksi :
    Tablet efervesen ekstrak angkak ini dibuat dengan metode granulasi basah dengan tahapan sebagai berikut yaitu
    1. Pertama Ekstrak angkak ditetesi dengan etanol 96% secukupnya didalam wadah dan ditambahkan dengan aerosil dicampurkan sampai homogen, kemudian ditambahkan asam sitrat, asam tartrat, aspartam, laktosa dan natrium bikarbonat dicampurkan dengan menggunakan homogenizer hingga homogen menjadi campuran (a)
    2. PVP K30 ditambahkan kedalam campuran (a), digerus dan ditetesi dengan etanol 96% secukupnya, lalu diaduk hingga membentuk massa yang dapat dikepalkan
    3. Campuran diayak dengan ayakan mesh 14 kemudian dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40-50oC selama 18 jam
    4. Granul yang sudah kering diayak kembali dengan ayakan mesh 16
    5. Esens stroberi dan asam stearat ditambahkan ke dalam granul dan dihomogenkan
    6. Dilakukan evaluasi granul untuk mengecek kualitas dari granul yang akan dikempa
    7. Granul yang telah dievaluasi, dikempa menggunakan alat kempa menjadi tablet kemudian dilakukan uji evaluasi tablet untuk mengetahui kualitas tablet yang didapat

    2) Cara mengevaluasi sediaan Tablet Efervesen yaitu dilakukan
    Uji Keseragaman Ukuran
    Dua puluh tablet diambil secara acak dan diukur diameter serta tebal masing- masing tablet dengan jangka sorong. Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 11/3 kali tebal tablet.
    Uji Keseragaman Bobot
    Dua puluh tablet diambil secara acak dan dibersihkan dari debu kemudian ditimbang satu persatu dan dihitung bobot rata-ratanya. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet bobotnya masing-masing menyimpang dari bobot rata- ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom B
    Uji Kekerasan Tablet
    Pengujian dilakukan terhadap 6 tablet dengan menggunakan alat uji kekerasan tablet (Stoches). Tablet diletakkan diantara anvil dengan plat datar yang diam dan dijepit dengan memutar alat penekan. Angka yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada skala dinyatakan sebagai titik nol. Alat penekan diputar sampai tablet retak atau pecah dan angka pada skala dicatat. Syarat kekerasan tablet 6-12 kg.
    Uji Waktu Melarut Tablet Efervesen
    Alat terdiri atas sebuah gelas yang berisi air sebanyak 180 ml pada suhu 20oC dan sebuah alat penghitung waktu (stopwatch). Dua buah tablet dimasukkan kedalam gelas, kemudai stopwatch dinyalakan saat tablet dimasukkan kedalam gelas hingga tablet larut sempurna. Syarat melarut tablet efervesen adalah 2 tablet larut sempurna dalam 180 ml air pada suhu 17,5oC±2,5oC dalam waktu 5 menit.

    3) Formulasi tablet sustained release
    R/ Natrium diklofenak 12,5%
    PVP 5%
    Na CMC 80,5%
    Mg Stearat 2%
    Cara produksi :
    Tablet sustained release ini dibuat dengan metode granulasi basah dengan tahapan sebagai berikut yaitu
    1. Zat aktif (Natrium diklofenak) dan matriks (NaCMC) dicampur hingga homogen
    2. Tambahkan bahan pengikat (PVP) sampai diperoleh massa lembab yang dapat dikepal.
    3. Massa lembab dilewatkan keayakan 12 mesh untuk membentuk granul.
    4. Granul yang terbentuk dikeringkan didalam lemari pengering pada temperatur 60º C selama 2 jam.
    5. Granul kering kemudian dilewatkan pada ayakan mesh 14 lalu dicampur dengan bahan pelincir (mg. Stearat) diaduk sampai homogen.
    6. Masa granul yang didapat dilakukan evaluasi granul untuk mengetahui kualitas granul yang didapat
    7. Pencetakan dilakukan dengan mesin cetak single punch dengan mengatur bobot tablet 600 mg dan kekerasan sesuai yang diinginkan.
    8. Tablet yang sudah dicetak/dikempa kemudian dilakukan evaluasi tablet untuk mengetahui kualitas tablet yang didapat

    ReplyDelete
  14. 2 A INTAN SHAFIRA 08061181823003

    1. Formula tablet effervescent

    R/ Ekstrak Kering Brokoli dan pegagan (1:1) 9,5%
    Asam sitrat 25,1%
    Asam tartrat 12,56%
    Na bikarbonat 38,20%
    PVP K30 3%
    Stevia powder 3,5%
    Beta siklodekstrin 5%
    Laktosa ad 100%

    Cara produksi :
    1. Pembuatan tablet efervesen dimulai dengan pembuatan granul yang dilakukan dengan metode granulasi basah dan dibuat granulasi terpisah antara komponen asam dan komponen basa.
    2. Granulasi komponen asam dibuat dengan mencampur asam sitrat, asam tartrat, beta siklodekstrin, dan laktosa.
    3. Granulasi komponen basa dibuat dengan mencampur natrium bikarbonat, ekstrak brokoli, ekstrak pegagan, stevia powder, dan laktosa. Masing-masing granul ditambahkan PVP sampai massa dapat dikepal kemudian diayak dengan ayakan mesh 14 dan dikeringkan pada suhu 400-500 C. Selanjutnya diayak kembali dengan ayakan mesh 30.
    4. Granul komponen asam dan komponen basa kemudian dicampur hingga homogen.
    5. Kemudian dicetak pada ruangan dengan kelembaban relatif 30% dan suhu ˂200C. tablet dibuat dengan mengalirkan sejumlah massa granul kedalam mesin pengempa tablet dan mengempanya dengan mesin pengempa tablet. Pengempaan berlangsung dengan mengalirkan sejumlah massa granul dari hopperke dalam lubang die dengan ukuran tertentu, kemudian massa yang telah masuk akan dikempa dengan tekanan yang dihasilkan dari pertemuan antara punch atas dan punch bawah. Pengaturan punch atas dan bawah harus sama untuk setiap formula supaya tidak mempengaruhi kekerasan dan bobot tablet.

    2. cara evaluasi tablet effervescent :
    1. Penampilan fisik
    Pemeriksaan penampilan fisik tablet tablet yang dihasilkan dinilai bentuknya secara keseluruhan meliputi bentuk, keadaan permukaannnya apakah halus, licin atau mengkilap serta adanya cacat tablet
    2. Keseragaman ukuran
    ilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka sorong. Untuk tablet effervescent dengan berat 4,5-5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52-2,54 cm
    3. Keseragaman bobot
    Uji keseragaman bobot dilakukan dengan cara menimbang seksama dua puluh tablet satu per satu dan hitung bobot rata-rata (X). Harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV) juga dihitung. Tablet dianggap memenuhi keseragaman bobot bila koevisien variasinya tidak lebih dari 6%
    4. Kekerasan tablet
    Kekerasan yang ideal untuk suatu tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100 N atau > 12 kp
    5. Keregasan tablet
    uji keregasan tablet dilakukan dengan , awalnya dua puluh tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang lalu masukkan ke dalam alat dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran). Hitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan. Tablet tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan jika kehilangan berat tidak lebih dari 1 %
    6. Uji pH
    Uji pH larutan effervescent dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest kemudian ukur pH dengan alat pH meter, hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral
    7. uji waktu larut
    Tablet efervesen akan larut ketika dimasukkan ke dalam air, sebab campuran antara asam sitrat, asam tartrat dan natrium bikarbonat akan menghasilkan gas karbondioksida CO2ketika ditambahkan air. Tablet efervesen yang baik mempunyai waktu larut kurang dari 2 menit.

    ReplyDelete
    Replies
    1. lanjutan.. 2 A Intan Shafira 08061181823003

      3. formulasi tablet sustained release

      R/ Aspirin 100 mg
      Etil selulosa 20 mg
      laktosa 78 mg
      Mg Stearat 2 mg

      cara produksi :
      1. Aspirin, etil selulosa, Mg stearat dan laktosa dicampur hingga homogen
      2. Kemudian campuran yang telah homogen dicetak pada mesin kempa tablet dengan ukuran punch atas no 7mm dan punch bawah no 7mm dengan tekanan kompresi yang sama

      Delete
  15. Dwi Melinia_08061181823122_absen_13

    1.Mengkudu diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Efek buah mengkudu diantaranya sebagai antitrombolitik, antioksidan, analgesik, anti inflamasi, dan aktivitas xantihine oxidase inhibitor. Menkudu juga dapat menurunkan tekanan darah dan vasodilatasi pembulu darah.Namun masyarakat yang tidak suka dengan buah ini dikarenakan baunya yang tidak sedap dan rasanya yang tidak enak. Maka dari itu, untuk memanfaatkan khasiat buah mengkudu diperlukan pengolahan dalam bentuk sediaan lain yang mampu menyamarkan bau dan rasa dari buah mengkudu. Salah satunya yaitu dengan memformulasikan ekstrak buah mengkudu tersebut dalam sediaan tablet effervescent.

    FORMULASI
    R/ serbuk mengkudu 15 mg
    Lactosa 39,7 mg
    Asam sitrat 7,2 mg
    Asam tartat 11,2 mg
    Na bikarbonat 25,6 mg
    Mg stearat 0,1 mg
    Aspartan 1 mg
    PVP 0,2 mg

    CARA PRODUKSI
    pembuatan tablet Effervescent dari ekstrak buah mengkudu dimulai dengan pembuatan granul effervescent terlebih dahulu sebelum dikempa.

    1.Granul effervescent dibuat secara terpisah antara granul asam dan granul basa .
    2.Ekstrak digranulasi terlebih dahulu dengan laktosa(Granul yang dihasilkan disebut granul ekstrak)
    3.Granul asam dibuat dengan mencampurkan granul ekstrak, asam sitrat, asam tartrat, dan sebagian PVP.
    4.Sedangkan granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat dengan sisa PVP.
    5. PVP ditambahkan dalam bentuk kering, lalu dibasahi dengan etanol 95% tetes demi tetes.
    6.Massa yang akan digranulasi kemudian diayak dengan ayakan 14 mesh supaya mendapatkan granul dengan ukuran yang homogen.
    7.Granul kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 40-60oC.
    8. Setelah kering, granul kemudian ditambahkan magnesium stearat selanjutnya diuji sifat fisiknya.
    9.Kemudian granul dikempa untuk waktu selama 30 menit dengan mengatur suhu ruangan dibawah suhu 25oC dan kelembaban ruangan terjaga.

    Dalam industri Farmasi semua dikerjakan melalui mesin-mesin canggih, namun masih tetap diperlukan kontrol dari manusia.

    2. cara mengevaluasi sediaan tablet effervecent ekstrak mengkudu
    Evaluasi Massa Cetak
    1. Kadar Air
    Timbang granul lalu simpan di lemari pengering selama 10-15 menit dengan suhu 600C. Kemudian ditimbang lagi dan hitung kadar air. Kadar air yang baik untuk sediaan padat obat effervwscent adalah ≤ 10% .

    2.Sudut Diam
    Sebanyak 20 g granul dimasukkan ke dalam corong uji waktu alir. Penutup corong dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada bidang datar. Granul yang jatuh dari sifat alir dan diukur tinggi kerucut yang terbentuk dan panjang dari granul kemudian diukur sudut diamnya.

    3.Kompresibilitas Granul Granul seberat 25 g dituang pelan-pelan ke dalam gelas ukur dan dicatat tinggi awalnya. Kemudian gelas ukur diketuk-ketuk secara konstan sebanyak 10 kali. Perubahan tinggi dicatat setelah pengetapan .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Evaluasi Tablet Effervescent
      1. Organoleptik
      Pengamatan organoleptik dilakukan terhadap bentuk, bau, dan warna dari tablet.

      2.Keseragaman Ukuran
      Sebanyak 20 tablet diukur tebal dan diameternya dengan menggunakan jangka sorong. Diameter tablet yang baik tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal tablet .

      3.Kekerasan Tablet
      Pengukuran kekerasan dilakukan dengan menggunakan hardness tester. Sebuah tablet disimpan di antara penahan dan jarum penekan. Kemudian alat diputar hingga didapatkan angka yang merupakan nilai kekerasan tablet. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet adalah sebesar 4 kg.

      4.Friabilitas Tablet
      Sebanyak 10 atau 20 tablet yang telah dibebasdebukan ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam friabilator. Alat dijalankan 100 kali putaran selama 4 menit atau dengan kecepatan 35 putaran permenit. Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang menempel pada tablet, ditimbang kembali, dihitung persentase selisih atau susut bobotnya.

      5.Nilai pH
      Sebuah tablet dilarutkan dalam 200 ml air kemudian diambil 100 ml untuk diukur pH-nya menggunakan pH-stik Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral .

      6.Waktu Larut
      Sebuah tablet dimasukkan dalam air dengan volume 200 ml dalam gelas piala 500 ml. Waktu melarut tablet dicatat dengan stopwatch sampai tablet hancur dan larut Waktu larut yang baik pada tablet effervescent adalah ≤ 5 menit .

      7.Keseragaman Bobot
      Sebanyak 10 atau 20 tablet ditimbang dan dihitung bobot rata-ratanya. Jika ditimbang satu per satu, tidak boleh lebih dari dua tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari yang ditetapkan pada kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga pada kolom B.

      3. Nifedipin digunakan untuk obat angina dan hipertensi pada golongan calcium channel blocker. Nifedipin memiliki waktu paruh 2-4 jam, dosis yang biasa diberikan sebanyak 10-30 mg. Nifedipin terabsorpsi baik di lambung sehingga nifedipin dapat dibuat tablet sustained release. Sustained release dirancang agar melepaskan zat aktif secara perlahan-lahan dengan waktu diperpanjang. Mukoadhesif adalah sistem obat dapat menempel dan melekat pada mukosa lambung menggunakan polimer larut air sehingga terjadi basorbsi.

      FORMULA
      R/ Nifedinin 20 mg
      Na alginat 33,75 mg
      HPMC K 15 36,25 mg
      Avicel PH 101 145 mg
      PVP 12,5 mg
      Mg stearat 2,5 mg

      CARA PRODUKSI
      1. Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M .
      2. pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit.
      3.Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) .
      4. setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil.
      5.Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18.
      6. kemudian hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat
      7. selanjutnya granul dikempa dengan kekerasan 12-14 kg . bawah sedangkan tablet ditahan pada peyangga atas.
      8.Kemudian letakkan anak timbang dari mulai 5 g, 10 g, 15 g, kemudian 20g pada papan kanan untuk mengukur besar beban yang dibutuhkan agar tablet lepas dari mukosa.
      9. Menurunkam secara perlahan peyangga tablet hingga menyentuh mukosa dan biarkan kontak selama 15 menit diikuti dengan memberikan beban hingga tablet lepas pada mukosa lambung.

      Dalam industri Farmasi semua dikerjakan melalui mesin-mesin canggih, namun masih tetap diperlukan kontrol dari manusia.

      Delete
  16. 15 A_AINUL MARDIAH_08061181823125

    1. R Ekstrak Rimpang Temulawak 16 %
    Asam Sitrat 9,16 %
    Asam Tartrat 19,16 %
    Natrium Bikarbonat 32,43 %
    Stevia 4 %
    PEG 6000 5 %
    PVP 3 %
    Perisa Jeruk 1 %
    Maltodekstrin Ad 100 %

    Pembuatan Tablet Effervescent
    o Campurkan asam sitrat, asam tartrat, dan sebagian ekstrak temulawak hingga homogen. Kemudian siapkan larutan pengikat, tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk secara homogen pada serbuk PVP hingga larut, campurkan larutan tersebut kedalam campuran 1 sedikit demi sedikit hingga terbentuk massa basah yang dapat dikepal. Massa kemudian diayak dengan ayakan no.12 mesh dan di oven pada suhu 50˚C selama 3 jam. Setelah kering ayak dengan pengayak mesh 16, tambahkan PEG 6000 dan gula stevia.
    o Kemudian disiapkan komponen basa dengan mencampurkan Natrium bikarbonat dan maltodekstrin hingga homogen. Tambahkan larutan pengikat yang sebelumnya telah ditambah perisa jeruk kedalam campuran 2 sedikit demi sedikit hingga terbentuk massa padat yang dapat dikepal. Massa kemudiam diayak dengan ayakan 12 mesh dan di oven pada suhu 50˚C selama 3 jam. Setelah kering ayak dengan pengayak mesh 16.
    o Komponen asam dan basa dicampur dan diayak dengan pengayak mesh 16. Campuran granul dicetak dengan mesin pencetak tablet dengan bobot 3000mg tiap tablet.

    2. Evaluasi sediaan tablet Effervescent
    1. Uji Visual
    Pengujian dilakukan dengan melibatkan penetapan beberapa parameter, seperti ukuran, bentuk, warna, ada tidaknya bau, rasa, bentuk permukaan, konsistensi dan cacat fisik.
    2. Uji keseragaman bobot
    Sebanyak 10 tablet diambil secara acak, ditimbang seksama dan hitung rata-rata bobot (x). Hitung harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV).
    3. Uji keseragaman ukuran Sebanyak 20 tablet diambil secara acak, diukur ketebalan dan diameternya. Ketebalan tablet diukur dengan menggunakan jangka sorong sedangkan untuk diameter tablet diperoleh bersamaan dengan pengujian kekerasan tablet dimana diameter tablet muncul terlebih dahulu sebelum nilai kekerasan tablet muncul. Hitung rata - rata ketebalan dan diameternya. Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet.
    4. Uji kekerasan
    Sebanyak 10 tablet diambil secara acak, diukur kekerasannya dengan alat hardness tester, hitung rata - ratanya. Kekuatan tekanan minimum tablet adalah sebesar 4 kg/cm2 – 8 kg/cm2.
    5. Uji kerenyahan
    Sebanyak 10 tablet ditimbang, ditempatkan dalam alat friability tester, kemudian dijalankan sebanyak 100 putaran. Tablet tersebut kemudian dibersihkan dan ditimbang kembali. Kehilangan berat lebih kecil dari 0,5 % sampai 1 % masih dapat dibenarkan.
    6. Uji waktu larut
    Ambil empat tablet kemudian masukkan masing-masing tablet kedalam beaker glass yang berisi aquadest 200 ml pada suhu 15-25˚. Amati waktu yang diperlukan tablet hingga larut sempurna, catat waktu larut tablet. Tidak lebih dari 5 menit.
    7. Uji pH
    Uji pH larutan effervescent dilakukan dengan cara siapkan beker gelas berisi 200ml aquadest, larutkan satu tablet effervescent dalam beker gelas kemudian ukur pH dengan alat pH meter.
    8. Uji tingkat kesukaan
    Dengan membagikan kuesioner kepada 30 responden dan lihat tanggapan terhadap ke empat formula. Olah data dan hitung persentase tingkat kesukaan sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Responden dipilih secara acak dengan kriteria umur yaitu 14-25 tahun.

    3. R Natrium Diklofenak 12,5%
    Pati beras ketan 82%
    Pragelatinasi manual
    PVP 5%
    Magnesium stearat 0,5%

    Pembuatan tablet :
    - Pembuatan granul dengan metode granulasi basah
    - Campurkan natrium diklofenak, pati beras ketan dan PVP
    - Keringkan pada suhu 50°C selama 2 jam
    - Granul yang sudah kering diayak pada ayakan mesh no 16
    - Campurkan magnesium stearat, diaduk hingga homogen
    - Cetak tablet
    - Evaluasi tablet.

    ReplyDelete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  18. absen 20A_DEZH NAHDA ATHIYYA_08061281823031 hadir pak anto

    1. Kemukanlah satu formula tablet effervescent. Bagaimana cara produksinya ?

    berdasarkan jurnal
    Tablet Effervescent Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan variasi Kadar Pemanis Aspartam

    Formula granul dan tablet Effervescent per tablet:

    Komponen I (3%) II (3,5%) III (4%)
    Tepung belimbing wuluh 1,5 1,5 1,5
    Effervescent mix
    • Natrium bikarbonat 1,435 1,435 1,435
    • Asam tartrat 0,843 0,843 0,843
    • Asam sitrat 0,421 0,421 0,421
    Aspartam 0,135 0,158 0,180
    PEG 6000 0,090 0,090 0,090
    Manitol 0,076 0,053 0,031
    Total 4,5 4,5 4,5

    Keterangan :
    Formula I : mengandung aspartam 3%
    Formula II : mengandung aspartam 3,5%
    Formula III : mengandung aspartam 4%

    Cara produksi:

    Peralatan yang digunakan berdasarkan jurnal penelitian adalah :
    -neraca analitik
    -dehumidifier
    -jangka sorong
    -flowmeter
    -stopwatch
    -oven
    -alat pencetak tablet
    -moisture balance
    -friabilator
    -hardness tester
    -pH meter
    -pengayak
    -tap bulk density tester
    -humidimeter
    -alat-alat gelas

    tata cara produksi:

    -Pembuatan tepung belimbing wuluh
    Dilakukan dengan menggunakan bahan baku berupa buah belimbing wuluh. Proses
    pembuatan tepung belimbing wuluh dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
    a. pembuatan filtrat ekstrak belimbing wuluh.
    b. penambahan pengisi ke dalam filtrat belimbing wuluh (Bahan pengisi yang
    digunakan adalah maltodekstrin DE 10-15 dengan konsentrasi 10%).
    c. proses penepungan.

    -Pembuatan granul effervescent
    1. Pada kondisi khusus kelembaban relatif (RH) 40% pada suhu 25ºC dengan
    menggunakan metode kering.
    2. Asam sitrat digerus lalu diayak dengan ayakan mesh 18 kemudian ditambahkan
    asam tartrat dan campur hingga homogen
    3. Setelah itu ditambahkan berturut-turut aspartam dan manitol sambil diaduk
    hingga homogen
    4. Tambahkan tepung belimbing wuluh dan diaduk rata.
    5. Campuran massa tersebut dimasukkan ke dalam oven selama satu setengah jam
    pada suhu 50ºC.
    6. Setelah itu ditambahkan natrium bikarbonat dan setengah massa PEG 6000
    kemudian dislugging dan diayak dengan mesh 18.
    7. Granul-granul yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu dibawah 25ºC
    dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air.





    ReplyDelete
    Replies
    1. lanjutan 20A_dezh nahda athiyya_08061281823031
      -Evaluasi granul
      a. laju alir pada menggunakan alat uji laju alir (Flowmeter). Alat dinyalakan dan waktu
      yang diperlukan seluruh granul untuk mengalir dicatat, selanjutnya granul
      ditimbang. Laju alir dihitung dengan satuan gram per detik.
      b. Sudut Diam, sejumlah granul dimasukkan dalam corong, kemudian alat flowmeter
      dinyalakan. Tumpukan serbuk yang terbentuk diukur tinggi dan jari-jarinya.
      c. Uji bobot jenis serbuk diambil 50 ml granul dengan memakai gelas ukur, kemudian
      granul tersebut ditimbang.
      d. Bobot jenis diukur dengan satuan gram per ml
      e. Indeks Kompresibilitas, granul dimasukkan dalam gelas ukur volumenya. Gelas
      ukur yang berisi granul diletakkan pada alat tapping, diketukkan sebanyak 300 kali
      dan volumenya diukur kemudian granul tersebut ditimbang.

      -Pencetakan tablet effervescent
      Granul-granul yang dihasilkan kemudian di lubrikasi dengan sisa dari PEG 6000.
      Setelah itu, granul dicetak dengan bobot sekitar 4500 mg pada tekanan tertentu.
      Tablet yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu di bawah 25ºC dalam
      kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air.

      2. Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?
      -Evaluasi tablet
      a. Pemeriksaan penampilan fisik tablet dan larutan effervescent
      meliputi bentuk, keadaan permukaannnya apakah halus, licin atau mengkilap serta
      adanya cacat tablet. Bentuk larutan effervescent yang dihasilkan juga diperhatikan
      meliputi warna dan tingkat kejernihannya.
      b. Uji waktu hancur
      diambil tiga tablet kemudian diuji satu persatu dalam suatu gelas yang kemudian
      ditentukan waktu larutnya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet
      habis larut.
      c. Uji keseragaman ukuran
      dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka
      sorong.
      d. Uji keseragaman bobot
      dengan cara menimbang seksama dua puluh tablet satu per satu dan hitung bobot
      rata-rata. Harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya juga
      dihitung.
      e. Uji Kekerasan tablet
      ditentukan dengan alat hardness tester.
      f. Uji Keregasan tablet
      dua puluh tablet ditimbang lalu masukkan ke dalam alat dengan kecepatan 25 rpm
      selama 4 menit (100 kali putaran). Hitung selisih berat sebelum dan sesudah
      perlakuan.
      g. Uji pH larutan
      dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest kemudian
      ukur pH dengan alat pH meter.
      h. Uji Kandungan Lembab
      digunakan moisture balance, pada alat tersebut dimasukkan tablet dalam
      alumunium foil lalu diukur kadar.

      Delete
    2. lanjutan 20A_dezh nahda athiyya_08061281823031

      3. Kemukakanlah satu formula tablet sustained release. Bagaimana cara produksinya ?

      FORMULA TABLET SUSTAINED RELEASE NIFEDIPIN KOMBINASI NATRIUM
      ALGINAT DAN HPMC K15M

      Bahan F1(100:0)
      Nifedipin 20,00
      Na alginat 25,00
      HPMC K 15 45,00
      Avicel PH 101 145,00
      PVP 12,50
      Mg stearat 2,50
      Bobot tablet 250,00

      Alat yang digunakan:
      -Spektrometri UV-Vis
      -timbangan listrik
      -pH meter
      -friabilator
      -mesin tablet (single punch)
      -hardness tester
      -mortir dan stamper
      -ayakan mesh 18 dan 30
      -dissolution tester

      cara produksi:
      -Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang
      sesuai pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan.
      -ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler
      dengan putaran 25 rpm selama 16 menit.
      -Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug)
      -setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil.
      -Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18
      -hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat
      -granul dikempa dengan kekerasan 12-14 kg.

      Kemudian dilakukan evaluasi tablet

      Delete
  19. 1A_Natascha Depriyanti_08061181823001
    1. Formula Tablet Effervescent dan cara produksi
    R/ Ekstrak rimpang jahe 300 mg
    Laktosa 1111 mg
    PVP 4 mg
    Asam Sitrat 175 mg
    Asam tartrat 526 mg
    Na Bikarbonat 799 mg
    PEG 6000 85 mg

    Mf tab effervescent 3 g
    Cara produksi tablet Effervescent
    1. Pertama, dilakukan pembuatan ekstrak rimpang jahe. Ekstrak rimpang jahe dibuat dengan menggunakan metode perkolasi dengan cairan penyari berupa etanol 70%. Dilakukan metode perkolasi dengan menggunakan cairan penyari etanol karena kandungan senyawa fenolik pada ekstrak rimpang jahe yang mudah terekstraksi dengan pelarut. Apabila menggunakan metode maserasi terdapat proses pemanasan. Metode maserasi tidak dipilih karena proses pemanasan dapat merusak kandungan senyawa fenolik pada ekstrak rimpang jahe. Proses perkolasi dilanjutkan dengan proses spray drying agar diperoleh ekstrak rimpang jahe kering yang digunakan untuk bahan aktif dalam tablet effervescent.
    2. Kedua dilakukan pembuatan granul tablet dengan menggunakan metode peleburan (metode kering). Asam sitrat diayak dengan menggunakan ayakan 60 mesh kemudian dicampurkan ekstrak rimpang jahe kering, asam tartrat, dan laktosa.
    3. Semua bahan diaduk kemudian ditambahkan natrium bikarbonat. Serbuk kemudian diletakkan di atas loyang dan di oven pada suhu 40°C. Selama dipanaskan serbuk dibolak balik dengan saptel tahan asam agar bahan tercampur sempurna.
    4. Setelah terbentuk seperti spon dan mencapai padatan yang tepat serbuk dikeluarkan dan dibuat granul dengan ayakan 14 mesh.
    5. Granul dikeringkan pada oven dengan suhu 54°C.
    6. Selanjutnya di lakukan analisis granul. Apabila granul telah memenuhi syarat, maka granul siap dikempa menjadi tablet effervescent.
    7. Tablet yang telah dikempa dilakukan uji evaluasi tablet

    2. Evaluasi tablet effervescent
    Evaluasi tablet efferverscent terdiri dari uji keseragaman bobot, uji kerapuhan tablet, uji kekerasan tablet, uji waktu larut.
    • Uji keseragaman bobot menjadi salah satu uji yang dapat menentukan keseragaman zat aktif dalam tablet yang akan berpengaruh terhadap efek terapeutik atau efek pengobatan dari tablet. Uji keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang 20 tablet, lalu ditimbang berat rata-rata tiap tablet, kemudian ditimbang tablet satu persatu. Hasil dari uji keseragaman bobot tablet dengan formula diatas memenuhi syarat Farmakope Indonesia karena menunjukkan CV <5%. Tidak terdapat satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari 5% atau 10% .
    • Uji kerapuhan tablet menunjukkan kekuatan permukaan tablet dalam melawan abrasi. Uji kerapuhan tablet menentukan kecenderungan tablet untuk pecah atau kehilangan berat. Uji kerapuhan tablet dilakukan dengan menggunakan alat uji keregasan lalu dimasukkan tablet kedalam alat selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran/menit. Syarat tablet memenuhi uji kerapuhan kehilangan bobot harus kurang dari 1%.
    • Uji kekerasan tablet menunjukkan kekuatan tablet secara keseluruhan termasuk ketahanan terhadap tekanan mekanik. Uji kekerasan tablet dilakukan dengan memberikan tekanan terhadap tablet. Kekerasan tablet effervescent pada formula diatas memenuhi syarat karena memiliki kekerasan yang baik yaitu 4-8 kg.
    • Uji waktu larut menjadi karakteristik yang penting dalam tablet effervescent. Tablet effervescent yang baik hancur dan larut dalam wakti 1-2 menit. Uji waktu larut berkaitan dengan daya hancur tablet yang dimaksudkan untuk proses absorpsi dalam tubuh. Pemberian kombinasi antara asam tartrat dan asam sitrat pada formula memperbaiki waktu larut dari tablet effervescent.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1A_Natascha Depriyanti_08061181823001

      3. Formula tablet Sustained Release dan cara produksi
      R/ Natrium Diklofenak 150 mg
      Eudragit 60 mg
      Xanthan Gum 60 mg
      Laktosa 227,25 mg
      Amilum 50 mg
      Mg Stearat 2,75 mg

      Mf tab 550 mg

      Cara pembuatan tablet sustained release :
      1. Semua bahan disiapkan dan ditimbang
      2. Pertama dilakukan pembuatan granul. Timbang 30 gram Na diklofenak ditambah eudragit, xanthan gum, dan laktosa dicampur hingga homogen (campuran 1)
      3. Selanjutnya, amilum sebanyak 10 gram dilarutkan dengan 100 ml aquadest, panaskan hingga terbentuk mucilago.
      4. Tambahkan amilum yang sudah berbentuk mucilago sedikit demi sedikit ke dalam campuran 1 hingga terbentuk massa granul sebanyak 40 ml.
      5. Granul kemudian diayak dengan ayakan nomor 12.
      6. Masukkan granul ke dalam oven dengan suhu 60°C selama 24 jam.
      7. Granul yang telah kering kemudian diayak dengan ayakan nomor 14.
      8. Tambahkan Mg stearat kedalam granul dan dicampur hingga homogen.
      9. Lakukan pengempaan tablet sustained release dengan alat kempa.
      10. Tablet yang telah dikempa kemudian dilakukan uji evaluasi untuk mengetahui kualitas tablet.

      Delete
  20. 23B_Rahmada Ayu Aulia_08061281823038

    1. Formula tablet effervescent
    R/ Ekstrak daun binahong 22,2%
    Natrium bikarbonat 43,18%
    Asam tartrat 20,68%
    Asam sitrat 11,68%
    Aspartam 1,4%
    CMC 0,9%
    Essens Qs
    Produksi dengan metode granulasi basah. Ekstrak daun binahong, Na bikarbonat, as tartrat, as sitrat, dan aspartam ditimbang dan diayak dengan ayakan no.8. Granul dicampur dan disemprot larutan essens dalam etanol (1:4) sebanyak 12 mL lalu diayak dengan ayakan no.8. Granul dikeringkan dalam oven suhu 40-50oC 3 jam lalu diayak dengan ayakan no.10. Di wadah lain, Na bikarbonat disemprot larutan essens dalam etanol (1:4) sebanyak 7,2 mL. Campuran diayak dengan ayakan no.8, kemudian granul dikeringkan dalam oven suhu 40oC 3 jam. Granul yang sudah kering diayak dengan ayakan no.10. Kedua komponen digranulasi dalam lumpang hingga homogen. Hasilnya granul ditimbang dan dikeringkan dengan oven hingga volume tetap selama 7 jam. Selanjutnya granul dicetak menjadi tablet effervescent dengan menggunakan mesin pencetak.

    2. Cara mengevaluasi tablet effervescent
    a. Uji waktu larut
    Uji untuk memeriksa apa tablet dapat larut dengan cepat sesuai persyaratan resmi dimana waktu larut tablet effervescent adalah <5 menit.
    b. Keseragaman ukuran
    Uji dilakukan untuk menjamin keseragaman fisik sediaan yang akan mempengaruhi kadar obat yang terkandung dan faktor kepercayaan konsumen atas keseragaman penampilan produk. Pengukuran menggunakan alat jangka sorong.
    c. Keseragaman bobot
    Evaluasi dilakukan untuk penentuan awal keseragaman kandungan obat dalam sediaan. Dengan terjaminnya keseragaman bobot diharapkan pula terjaminnya keseragaman kandungan obat.
    d. Kekerasan tablet
    Kekerasan tablet sangat berpengaruh pada waktu larut. Kekerasan tablet ditentukan dengan alat hardness tester, untuk menguji kekerasan suatu tablet dan menentukan tekanan kempa yang sesuai. Untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah lebih besar dari 100 N.
    e. Keregasan tablet
    Keregasan tablet ditentukan dengan alat friability tester. Evaluasi dilakukan untuk menjamin ketahanan produk selama massa distribusi dan penyimpanan agar produk yang dihasilkan tidak mudah pecah. Tablet dinyatakan memenuhi persyaratan jika memiliki keregasan <1%.
    f. Uji pH
    Uji pH dilakukan karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak. Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    g. Uji kadar air
    Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar air dalam sediaan tablet effervescent, karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%.
    h. Uji statistik kesukaan
    Uji statistik kesukaan adalah suatu uji statistik mengenai formula mana yang paling banyak disukai oleh para responden dengan menggunakan kuesioner yang kemudian hasilnya di uji secara statistic menggunakan Kruskal-Wallis dengan memakai program SPSS.

    3. Formula tablet sustained release
    R/ Kaptopril 50 mg
    HPMC K4M 45 mg
    Xanthan gum 45 mg
    Kalsium sulfat 70 mg
    Asam tartrat 15 mg
    Natrium bikarbonat 30 mg
    PVP K-30 30 mg
    Talk 12 mg
    Magnesium stearat 3 mg
    Tablet sustained release kaptopril dibuat dengan metode granulasi basah. Bahan aktif (kaptopril) dicampur dengan kombinasi matriks (HPMC K4M-xanthan gum), kalsium sulfat, dan PVP K-30, kemudian ditambahkan alkohol 96% sampai terbentuk massa granul, diayak dengan pengayak mesh 16 dan dikeringkan dengan oven pada suhu 50oC hingga kelembaban granul antara 3-5%. Granul kering diayak lagi dengan pengayak mesh 18 dan ditambahkan fase luar, yaitu asam tartrat, natrium bikarbonat, magnesium stearat, dan talk. Setelah itu dilakukan pengujian mutu granul. Campuran dicetak dengan bobot 300 mg per tablet. Pentabletan dilakukan dengan tekanan kompresi yang sama pada semua formula, kemudian dilakukan uji mutu tablet.

    ReplyDelete
  21. 3B_Amira Auline Salsabila_08061181823008

    1. Formulasi tablet effervescent dan cara produksi

    R/ ekstrak buah jambu biji 2,5gram
    Mannitol 0,2gram
    Natrium bikarbonat 7,7 gram
    Asam sitrat 3,2 gram
    Asam tartrat 6,4 gram
    Polivinilpirolidon 50 mg
    Natrium benzoate 50 mg

    PROSEDUR PEMBUATAN :
    1. Siapkan peralatan yang telah steril , Timbang bahan-bahan yang dibutuhkan
    2. Pisahkan fase asam (ekstrak jambu biji, asam sitrat, asam tartrat , manitol) , fase basa (natrium karbonat , polivinilpirolidon,), fase eksternal ( natrium benzoate) .
    3. Pembuatan granul fase asam , dengan mencampurkan ekstrak jambu biji, asam sitrat , asam tartrat dan manitol . Massa basah dilewatkan melalui ayakan mesh no 20 , lalu dikeringkan dengan tray drier , dan ayak kembali dengan ayakan mesh no 16
    4. Pembuatan granul fase basa, sodium bikarbonat dibuat granul dengan penambahan polivinilpirolidon yang telah dilarutkan , lalu ayak dengan ayakan mesh no 20
    5. Pembuatan fase eksternal , sodium benzoate diayak dengan ayakan mesh no 40 , dan dicampur dengan campuran butiran basa menggunakan alat super mixer .
    6. Kemudian campurkan fase asam , fase basa , dan fase eksternal menggunakan alat super mixer
    7. Kemudian granul dikempa dengan tablet press machine .

    2. EVALUASI SEDIAAN TABLET EFFERVESCENT
    1. Uji organoleptik
    Pemeriksaan penampilan fisik tablet dan larutan effervescent, tablet yang dihasilkan dinilai bentuknya secara keseluruhan meliputi bentuk, keadaan permukaannnya apakah halus, licin atau mengkilap serta adanya cacat tablet
    2. Uji waktu hancur
    Diambil tiga tablet kemudian diuji satu persatu dalam suatu gelas yang kemudian ditentukan waktu larutnya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet habis larut, waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit (300 detik) pada suhu 25ºC.
    3.Uji keseragaman ukuran
    dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka sorong. Untuk tablet effervescent dengan berat 4,5-5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52- 2,54 cm
    4. Uji keseragaman bobot
    dilakukan dengan cara menimbang seksama dua puluh tablet satu per satu dan hitung bobot rata-rata (X). Harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV) juga dihitung.
    5. Uji kekerasan tablet
    Ditentukan dengan alat hardness tester. Kekerasan yang ideal untuk suatu tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100 N atau > 12 kp
    6. Uji pH larutan effervescent
    Dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest kemudian ukur pH dengan alat pH meter, hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.

    3. Formula tablet sustained released
    R/ Na diklofenak 50mg
    Metolose 90 SH 4000 15%
    Musilago amili 10% 1,5%
    Laktosa 26 mg
    Mg stearat 3,5 mg
    Amilum 4 mg

    CARA PRODUKSI :
    Tablet dibuat dengan metode granulasi basah
    1. (fase dalam) Na diklofenak , Metolose 90 SH 4000 , dan laktosa dicampur dengan pengikat muslago amili 10%, sampai terbentuk massa yang dapat dikepal
    2. Kemudian diayak dengan ayakan mesh no 10
    3. Dikeringkan dalam oven hingga kadar air kurang dari 5%
    4. Granul ditambahkan dengan Mg stearat dan amilum (fase luar) , dan diayak dengan ayakan mesh no 19
    5. Granul dicetak dengan tablet press machine

    ReplyDelete
  22. 46 B_CALVINCIAMWIJAYA_0806138183100

    1. Formula tablet effervescent
    R/ Serbuk jahe 8%
    Asam Sitrat 8,5%
    Asam tartrat 27,17%
    Natrium bikarbonat 34,45%
    Polivinilpirolidon 2,5%
    Natrium Benzoat 5%
    Sakarin 0,1%
    Sukrosa ad 4 gram
    Cara Produksi :
    1. Semua bahan dilakukan penimbangan (weighing) dengan menggunakan timbangan analitik
    2. Ruangan produksi diatur suhu sekitar ±30oC dengan kelembapan RH dibawah 25%
    3. Produksi tablet effervescent dengan menggunakan metode granulasi basah dengan membagi massa tablet menjadi dua, yaitu fase basa dan fase asam
    4. Pembuatan massa fase basa, NaHCO3 dan sukrosa di campurkan dengan PVP yang telah di larutkan dengan etanol sehingga terbentuk masa padat yang dapat di ayak. Pencampuran dapat dilakukan di dalam mixer
    5. Massa basah di lewatkan pada ayakan no 20 menggunakan alat rotary wet granul sehingga di dapati granul basah
    6. Granul basah di keringkan di dalam oven pada suhu 40- 50oC hingga berat granul konstan
    7. Granul yang telah kering dilewati mesh 16
    8. Pembuatan massa fase asam . Bahan-Bahan fase asam (asam sitrat, asam tartrat, serbuk jahe dan sakarin) di campur dalam mixer sehingga di dapat campuran yang homogen
    9. Proses mixing kedua massa menggunakan alat drum rotary. Pada proses pencampuran ini perlu diperhatikan suhu di bawah 40oC dan kelembapan di bawah 75%
    10. Massa yang telah tercampur di cetak dengan alat kempa tablet
    11. Proses evaluasi tablet
    12. Tablet di kemas dan siap di edarkan

    2. Evaluasi tablet
    1. Uji keseragaman bobot
    Uji dilakukan dengan mengambil 10 sampel secara acak, kemudian di timbang dan di hitung rata- ratanya. Persyaratannya tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari kolom a dan tidak ada satupun menyimpang dari kolom B
    2. Uji kekerasan Tablet
    Tablet di ukur menggunakan alat hardeness tester. Kekerasan minimun ialah 4 kgF
    3. Uji Kerapuhan
    Uji dilakukan dengan memasukkan 20 tablet ke dalam alat friability tester dan kemudian dihitung berat sesudah friability di hidupkan.kerapuhan tablet yang masih diterima yaitu yang kurang dari 1%
    4. Uji waktu larut
    Waktu larut yang dilakukan dengan memasukkan tablet ke dalam aquadest dengan volume 200ml. Waktu larut tablet effercescent yang baik antara 1-2 menit
    5. Uji kadar air
    Kadar air penting dalam sediaan effervescent karena dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air maksimum10%
    6. Uji keseragaman ukuran
    Dilakukan dengan mengambil 10 sampel tablet, diukur diameter dan tebal tablet. Nilai koefisien variasinya tidak boleh melebihi 2%

    3. R/ Teofilin 260mg
    HPMC 70 mg
    Na alginat 70mg
    NaHCO3 77mg
    Mg stearat 10,5mg
    Laktosa ad 700mg
    Cara produksi:
    1. Semua bahan di timbang, dan dihaluskan dengan menggunakan alat milling
    2. Bahan yang telah di haluskan di campur dengan bahan pembasah (etanol95%) dengan cara disemprotkan, basahi sambil aduk campuran bahan sampai terbentuk massa granul
    3. Massa granul diayak dengan ayakan 60 hingga terbentuk granul basah
    4. Granul basah di keringkan dalam oven dengan suhu 60oC selama 30 menit
    5. Granul yang telah kering di ayak menggunakan ayakan 80
    6. Hasil ayakan kemudian di campur dengan fase luar(magnesium stearat) menggunakan mixer
    7. Campuran tersebut di kempa menggunakan alat kempa rotary punch
    8. Evaluasi tablet
    9. Tablet di kemas dan di distribusikan

    ReplyDelete
  23. 26 A
    Sherly Violeta Lestari_08061281823049
    1.R/ Ekstrak kulit rambutan 590 mg
    Asam sitrat 337,5 mg
    Asam tartat 361.5 mg
    Natrium bikarbonat 400 mg
    PVP 50 mg
    Natrium benzoat 2 mg
    Aspartam 10 mg
    Manitol 200 mg
    Mg stearat 40 mg

    Cara Produksi Tablet Effervescent :
    • Siapkan alat dan bahan yang bersih dan steril
    • Ditimbang bahan sesuai perhitungan
    • dilakukan pembuatan ekstrak kulit rambutan terlebih dahulu dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70 % dan dilanjutkan dengan pembuatan granul effervesen.
    • Dilakunjutkan dengan pembuatan dengan cara sebagai berikut:
    • Pembuatan fase asam : Dicampurkan granul ekstrak, asam sitrat, asam tartat, dan sebagian PVP. Massa basah diayak dengan ayakan 20 mesh, kemudian granul tersebut dikeringkan dengan tunnel dryer.
    • Pembuatan fase basa : Dicampurkan natrium bikarbonat dengan sisa PVP. Dilakukan pengayakan dengan ayakan 20 mesh, kemudian granul tersebut dikeringkan dengan tunnel dryer.
    • Fase eksternal berupa lubrikan seperti natrium benzoat, dll.
    • Dicampurkan fase asam, basa, dan fase eksternal.
    • Dikeringkan granul dengan oven pada suhu 40-60°C
    • Setelah kering, granul kemudian ditambahkan dengan zat tambahan seperti magnesium stearat.
    • Dilakukan pengempaan tablet dengan cara mengalirkan sejumlah massa granul dari hopper ke dalam lubang die dengan ukuran tertentu
    • Massa yang telah masuk akan dikempa dengan tekanan yang dihasilkan dari pertemuan antara punch atas dan punch bawah.
    • Dilakukan evaluasi tablet effervescent yang telah dihasilkan.

    2. Cara evaluasi tablet effervescent :
    a. Pemeriksaan penampilan fisik tablet dan larutan effervescent
    • Tablet yang dihasilkan dinilai ukuran tablet, bentuk, warna, ada tidaknya bau, rasa, bentuk permukaan, konsistensi dan cacat fisik tablet dan lain-lain
    • Bentuk larutan effervescent yang dihasilkan juga diperhatikan meliputi warna dan tingkat kejernihannya.

    b. Uji keseragaman bobot
    • Sebanyak 20 ditimbang satu per satu
    • Dihitung bobot rata-rata setiap tablet
    • Dihitung bobot rata-rata (X)
    Evaluasi : Menurut Farmakope Indonesia III (1979), tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari kolom A, dan tidak satu pun tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom B.

    c. Uji keseragaman ukuran
    • Dilakukan pengukuran diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka sorong dilakukan dengan mengukur diameter.
    Evaluasi : Untuk tablet effervescent dengan berat 4,5-5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52- 2,54 cm.

    d. Kekerasan tablet
    • Ditentukan dengan alat hardness tester.
    • Satu tablet diletakkan di tengah dan tegak lurus pada hardness tester
    • Skala pada posisi nol mula-mula
    • Alat diputar pelan-pelan sampai tablet pecah.
    • Dibaca skala yang dicapai pada saat tablet pecah atau hancur.
    • Evaluasi : Kekerasan yang ideal untuk suatu tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100 N atau > 12 kp.

    f. Uji waktu hancur
    • Diambil tiga tablet
    • Diuji satu persatu dalam suatu gelas yang
    • Ditentukan waktu larutnya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet habis larut
    • Evaluasi : Waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit (300 detik) pada suhu 25ºC.

    g. Uji friabilitas atau keregasan
    • Sebanyak 20 tablet yang telah dibebas debukan ditimbang
    • Dimasukkan dalam friabilator
    • Alat dijalankan 100 kali putaran selama 4 menit atau dengan kecepatan 25 putaran permenit
    • Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang menempel pada tablet
    • Ditimbang kembali, dihitung persentase selisih atau susut bobotnya.

    h. Uji pH
    • Dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest
    • Diukur pH dengan alat pH meter
    • Evaluasi : Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral

    ReplyDelete
    Replies
    1. 26 A
      Sherly Violeta Lestari_08061281823049

      3. Formula Tablet Sustained Release :
      R / Nifedipin 20 mg
      Na alginat 33,75 mg
      HPMC K 15 36,25 mg
      Avicel ph 101 145 mg
      PVP 12,50 mg
      Mg stearat 2,50 mg
      Bobot tablet 250 mg

      Cara produksi tablet sustained relase :
      • Siapkan alat dan bahan yang bersih dan steril
      • Ditimbang bahan sesuai perhitungan
      • Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M sesuai dengan yang telah ditentukan
      • ditambahkan avicel PH 101 hingga homogen menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit.
      • Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug)
      • Dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil.
      • Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18
      • Hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat
      • Dilakukan pengempaan dengan kekerasan 12-14 kg
      • Dilakukan evaluasi terhadap tablet yang dihasilkan.

      Delete
  24. 29 A Nina Camelia Sembiring (08061281823055)
    1. Formula tablet effervescent
    Ekstrak biji melinjo 329,43 mg
    Na bikarbonat 750 mg
    Asam sitrat 187,5 mg
    Asam tartrat 562,5 mg
    PEG 6000 40 mg
    PVP 5% 0,525 mg
    Aspartam 40 mg
    Laktosa 90,045 mg
    Cara produksi:
    Formulasi tablet effervescent dibuat dari ekstrak biji melinjo dengan variasi asam sitrat- asam tartrat dan variasi bahan pelicin PEG 6000 dengan bobot total tablet 2 gram, tablet effervescent dibuat dengan cara peleburan. Langkah pertama ekstrak kering biji melinjo disemprot dengan larutan PVP 0,5% hingga berbentuk menyerupai granul. Kemudian di oven selama ±24jam pada suhu 60˚C. Bahan asam yang terdiri dari asam sitrat dan asam tartrat diayak dengan ayakan nomor 40, kemudian ditambah dengan natrium bikarbonat dan laktosa. Campuran dikeringkan dengan oven pada suhu 60°C selama 24 jam. Pada formulasi tablet effervescent ini, variasi asam sitrat : asam tartrat yang digunakan sebesar 25%:75%, 65%:35%, 50%:50%, 20%:80%. Setelah dikeringkan bahan bahan yang sudah dioven akan berbentuk padatan. Padatan tersebut kemudian digerus dan diayak dengan ayakan nomor 20, lalu ditambah dengan aspartam dan PEG 6000 hingga homogen. Formulasi dengan variasi PEG 6000, digunakan konsentrasi 0%, 2%, 3%, hingga 5%. Tahap berikutnya adalah pengempaan dengan mesin kempa tablet.
    2.Cara mengevaluasi tablet effervescent
    Pemeriksaan Sifat Fisik Granul
    -Sifat Alir Granul, dituang secara perlahan ke dalam corong alir (Copley Scientific) yang tertutup. Tutup corong dibuka dan granul akan mengalir keluar. Waktu yang diperlukan semua granul untuk melewati corong dihitung menggunakan stopwatch, kemudian dicatat.
    -Kompresibilitas Pengujian, dilakukan dengan cara memasukkan granul sebanyak 100 mL kedalam gelas ukur. Gelas ukur dipasang pada alat uji pengetapan (Erweka) dan dihentakkan sebanyak 100 kali. Hentakan diulang hingga volume granul konstan. Nilai yang didapatkan pada pengujian ini berupa indeks kompresibilitas
    Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet
    -Keragaman Bobot, Sebanyak 10 tablet ditimbang satu per satu kemudian dicatat bobotnya pada neraca analitik (Mettler Toledo). Semakin kecil perbedaan bobot, semakin seragam sediaan yang dihasilkan.
    Keseragaman Ukuran, sepuluh tablet dengan mengamati diameter dan ketebalan tablet menggunakan jangka sorong.
    Kekerasan Tablet Pengujian, dilakukan terhadap 20 tablet satu-persatu dengan menggunakan alat uji kekerasan (Erweka) pada sisi tengah secara horisontal
    Kerapuhan Tablet, Sebanyak 20 tablet yang telah dibebasdebukan dan ditimbang dimasukkan kedalam alat uji kerapuhan. Alat diputar pada kecepatan 25 putaran per menit selama 4 menit. Selanjutnya tablet dibebasdebukan dan ditimbang lagi, kemudian dibandingkan dengan bobot tablet awal.
    Waktu Larut Masing-masing formula, diambil 5 tablet untuk dilakukan pengujian waktu larut. Tablet dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air 200 ml kemudian dilakukan penghitungan waktu larut tablet dengan menggunakan stopwatch, terhitung dari memasukkan tablet ke dalam air hingga terlarut sempurna
    Pengujian pH, dilakukan setelah tablet terlarut sempurna di air dengan menggunakan pH meter 35 sebanyak tiga kali pengulangan
    Analisis Kandungan Senyawa Uji kualitatif kandungan senyawa aktif pada tablet effervescent ekstrak dilakukan dengan metode KLT Densitometri. Sedangkan untuk analisis kuantitatif effervescent dilakukan secara spektrofotometri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. 3.Formulasi tablet sustained release
      Nifedipin 19 mg
      Na alginat 25 mg
      HPMC K 15 45 mg
      Avicel PH 101 145 mg
      PVP 12,5 mg
      Mg stearat 2,5 mg
      Bobot tablet 250 mg
      Cara pembuatan:
      1. Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang sesuai pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan
      2. Ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit
      3. Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil
      4. Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18
      5. Kemudian hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat selanjutnya granul dikempa dengan kekerasan 13 kg

      Delete
  25. 21 A
    nama: ADELYA AGUSTINA
    nim: 08061281823033

    1.
    a. Formula tablet effervescent
    R/ Kelor 16 mg
    Jahe 4 mg
    Gula Sorbitol 200 mg
    Asam Sitrat 60 mg
    Na Bikarbonat 120 mg

    b. cara produksinya
    Tahapan pembuatan produk diantaranya penghalusan asam sitrat, natrium bikarbonat, dan gula sorbitol.
    Bahan yang telah dihaluskan selanjutnya diayak dan dilakukan penimbangan bahan sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan.
    Semua bahan untuk masing-masing formulasi dicampur hingga homogen dan selanjutnya dilakukan pencetakan. Pencetakan tablet dilakukan pada kondisi kelembaban tidak lebih dari 45%.
    Tablet effervescent kelor yang telah dicetak selanjutnya dikemas.

    2. cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent
    -Uji Organoleptik (uji kesukaan): menguji dengan menilai dari warna tablet, aroma tablet, rasa tablet
    -Waktu Larut Dalam Air: dengan cara dihitung sejak tablet dicelupkan ke dalam gelas berisi air dengan volume air 200 ml. waktu larut tidak boleh lebih dari 5 menit.
    - Uji pH: dilakukan dengan melarutkan tablet dalam 200ml air dan diukur pH nya. Hasil pH nya harus mendekati normal
    -Keseragaman bobot : dengan cara beberapa tablet ditimbang dan dicatat rata rata bobotnya. nilai hasil koefisien variasi nya tidak boleh lebih dari 6%
    -Keseragaman ukuran : dengan cara mengukur keseragaman diameter dan tinggi beberapa tablet dan dihitung rata rata nya
    -Kerapuhan tablet : dengan cara menggunakan friabilator untuk mengetahui ketahanan tablet terhadap gangguan mekanik
    - Uji Kadar Air: tablet effervescent di dalam alumunium foil dan diukur dengan alat moisture balance
    - Uji Kerengasan Tablet: Dimasukkan tablet ke dalam alat friability tester dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit, dihitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan dengan rumus uji kerengasan.

    3.
    a. formula tablet sustained release
    R/ Natrium Diklofenak 12,5
    Pati Beras Ketan (Pragelatinas Manual) 82
    PVP 5
    Magnesium stearate 0.5

    b. cara produksinya
    Pati beras ketan pragelatinasi dan Natrium diklofenak sebagai model obat
    Granul dibuat dengan metoda granulasi basah.
    Granul yang terbentuk dikeringkan pada suhu 50º C selama 2 jam.
    Kemudian Granul kering dilewatkan pada ayakan mesh no 16 lalu dicampur dengan Magnesium stearat dan diaduk sampai homogen.
    Tablet dicetak dengan menggunakan mesin cetak single punch.

    ReplyDelete
  26. 39 A_ANAZIR MUKAFI_08061381823077
    1. Kemukanlah satu formula tablet effervescent. Bagaimana cara produksinya ?
    R/ ekstrak belimbing wuluh 1,5 gram
    Natrium karbonat1,435 gram
    Asam sitrat 421 mg
    Asam tatrat 843 mg
    Aspartam 135 mg
    PEG 6000, 90 mg
    Manitol 76 mg
    Cara produksi (metode granulasi kering)
    1. Siapkan alat dan bahan dalam keadaan bersih dan steril
    2. Bahan ditimbang sesuai dengan perhitungan
    3. Asam sitrat digerus lalu diayak dengan ayakan mesh 18 kemudian ditambahkan asam tartrat dan campur hingga homogen.
    4. Setelah itu ditambahkan berturut turut aspartam dan manitol sambil diaduk hingga homogen.
    5. Lalu ditambahkan tepung belimbing wuluh dan diaduk rata.
    6. Campuran massa tersebut dimasukkan ke dalam oven selama satu setengah jam pada suhu 50ºC.
    7. Setelah itu ditambahkan natrium bikarbonat dan setengah massa PEG 6000 kemudian dislugging dan diayak dengan mesh 18.
    8. Granul-granul yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu dibawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air
    9. Campurkan granul tersebut dengan PEG 6000 sebagai lubrikan hingga tercampur homogen.
    10. Pengempaan tablet
    a. Ruangan produksi dikondisikan kurang lebih 30 menit dengan mengatur dengan suhu ruangan dibawah 25oC dengan menggunakan digital termostat controller, dengan tekanan yang terjaga dengan menggunakan higrometer.
    b. Alirkan sejumlah massa granul ke dalam mesin Double rotatory Tablet Press

    ReplyDelete
    Replies
    1. 39_ANAZIR MUKAFI_08061381823077
      2. Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?
      Evaluasi granul tablet effervescent
      1. Laju alir
      Uji laju alir dilakukan dengan menggunakan alat uji laju alir yang disebut dengan (flowmeter). Alat dinyalakan dan waktu yang diperluakn seluruh granul untuk mengalir dicatat, dan selanjutnya granul tersebut ditimbang. Laju alir dihitung dengan satuan gram per detik.
      2. Sudut Diam
      Sejumlah granul dimasukkan dalam corong, kemudian alat flowmeter dinyalakan. Tumpukan serbuk yang terbentuk diukur tinggi dan jari-jarinya. Sudut diam dihitung berdasarkan rumus tan ά = H : R, Dengan α adalah sudut istirahat, H adalah tinggi tumpukan serbuk, dan R adalah jarijari tumpukan serbuk.
      3. Uji bobot jenis serbuk (Bulk Density)
      Diambil 50 ml granul dengan memakai gelas ukur, kemudian granul tersebut ditimbang. Bobot jenis diukur dengan satuan gram per ml.
      4. Indeks Kompresibilitas
      Granul dimasukkan dalam gelas ukur volumenya (VI). Gelas ukur yang berisi granul diletakkan pada alat tapping, diketukkan sebanyak 300 kali dan volumenya diukur (V2) kemudian granul tersebut ditimbang (m).
      5. Uji Kandungan Lembab
      Digunakan alat moisture balance. Pada alat tersebut dimasukkan 2 gram granul dalam alumunium foil lalu diukur kadar airnya maka akan didapat persen kadar air. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7%
      Evaluasi tablet effervescent
      1. Uji Organoleptik
      tablet yang dihasilkan dinilai bentuknya secara keseluruhan meliputi bentuk, keadaan permukaannnya apakah halus, licin atau mengkilap serta adanya cacat tablet.
      2. Uji waktu hancur
      diambil tiga tablet kemudian diuji satu persatu dalam suatu gelas yang kemudian ditentukan waktu larutnya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet habis larut, waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit (300 detik) pada suhu 25ºC.
      3. Uji keseragaman ukuran
      dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka sorong. Untuk tablet effervescent dengan berat 4,5-5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,522,54 cm.
      4. Uji keseragaman bobot
      dilakukan dengan cara menimbang seksama dua puluh tablet satu per satu dan hitung bobot rata-rata (X). Harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV) juga dihitung. Tablet dianggap memenuhi keseragaman bobot bila koevisien variasinya tidak lebih dari 6%
      5. Kekerasan tablet
      ditentukan dengan alat hardness tester. Kekerasan yang ideal untuk suatu tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100 N atau > 12 kp. Keregasan tablet, awalnya dua puluh tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang lalu masukkan ke dalam alat dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran). Hitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan.
      6. Uji pH larutan effervescent
      dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest kemudian ukur pH dengan alat pH meter, hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral
      7. Uji Kandungan Lembab
      digunakan moisture balance, pada alat tersebut dimasukkan tablet dalam alumunium foil lalu diukur kadar, syarat kadar air massa tablet effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7%

      Delete
    2. 39 A_ANAZIR MUKAFI_08061381823077
      3. Kemukakanlah satu formula tablet sustained release. Bagaimana cara produksinya ?
      R / ibuprofen 400 mg
      Locust bean gum 15 mg
      Xanthan gum 15 mg
      Avicel ph 101 92 mg
      PVP K30 18 mg
      Talk 54 mg
      Mg stearat 6 mg
      Cara produksi
      1. Siapkan alat dan bahan dalam keadaan steril
      2. Timbang bahan sesuai dengan perhitungan
      3. Ruangan produksi dikondisikan kurang lebih 30 menit dengan mengatur dengan suhu ruangan dibawah 25oC dengan menggunakan digital termostat controller, dengan tekanan yang terjaga dengan menggunakan higrometer
      4. Avicel PH 101, dan ibuprofen dicampur hingga merata.
      5. Campuran tersebut ditambahkan dengan PVP K30 yang telah dilarutkan dalam air pada konsentrasi tertentu (konsentrasi larutan PVP K-30 untuk tingkat rendah = 24%; tingkat tinggi = 40%), dicampur sampai terbentuk massa granul, diayak dengan pengayak mesh 16 dan dikeringkan dengan oven pada suhu 55 oC selama 1 jam.
      6. Granul kering diayak lagi dengan pengayak mesh 18, ditambahkan magnesium stearat dan talk yang jumlahnya telah direkonsiliasi dengan berat granul kering, dicampur merata dan dilakukan pengamatan sifat fisik granul.
      7. Campuran ditablet dengan bobot 600 mg per tablet.

      Delete
  27. 37 B_ FENIA_08061381823078
    1. Formula Tablet Effervescent Ranitidine 300 mg
    R/ Ranitidine 300 mg
    Asam Sitrat 15 %
    Natrium Bikarbonat 25,3 %
    Mannitol 13 %
    Sorbitol 9 %
    Aspartame 7 %
    PVP 5 %
    PEG 6000 1,5 %

    Cara Produksi Tablet Effervescent Ranitidine 300mg dengan metode;
    a. Kempa Langsung :
    - Ayak dan gerus asam sitrat, mannitol, sorbitol, natrium nikarbonat, dan PVP hingga homogen (massa I).
    - Triturasi ranitidine dengan aspartam (massa II).
    - Campur massa I dan massa II, lalu tambahkan PEG 6000.
    - Serbuk dicetak dengan single punch / alat kempa dengan nomor batang 14.
    - Oven tablet yang telah dikempa pada suhu 600C selama 1 jam.
    - Kemas Tablet effervescent Ranitidine 300 mg.

    b. Fusion :
    - Pilih bahan yang bersifat asam dan alkali, lalu campur.
    - Tempatkan bahan pada pemanas dengan suhu 540C untuk melepaskan air kristalisasi asam sitrat.
    - Keringkan pada suhu 600C dengan oven.
    - Campur ranitidine dan aspartame, aduk hingga homogen. Serta tambah PEG 6000 dan aduk homogen.
    - Serbuk dicetak dengan single punch / alat kempa dengan nomor batang 14.
    - Oven tablet yang telah dikempa pada suhu 600C selama 1 jam.
    - Kemas Tablet effervescent Ranitidine 300 mg.

    2. Cara evaluasi tablet effervescent:
    a. Uji Keseragaman bobot
    Dua puluh tablet dipilih secara acak dan ditimbang secara individual dan bobot tablet dibandingkan dengan berat rata-rata yang dihitung. Dalam metode ini, tidak lebih dari dua tablet harus memiliki penyimpangan lebih besar dari batas farmakope ± 5% dari berat.
    b. Uji Kerapuhan
    Massa awal tablet ditimbang dan dicatat. Tablet dimasukkan ke friabilator dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit dan menjatuhkan tablet pada ketinggian 6 inch di setiap putaran. Tablet dikeringkan menggunakan kain muslin lembut dan ditimbang ulang. Persentase kerapuhan tablet dihitung dan erentanan yang diinginkan ditentukan lebih rendah dari 1%.
    c. Uji Ketebalan
    Pilih 10 tablet secara acak dan ukur tebal tablet dengan jangka sorong.
    d. Uji Kekerasan
    Pilih 10 tablet secara acak dan ditempatkan secara individual dalam hardness tester. Syarat kekerasan tablet effervescent 2-4 kg / cm2.
    e. Kandungan CO2
    Tiga tablet ditempatkan dalam 100 ml larutan asam sulfat 1N dalam 3 gelas terpisah. Untuk menentukan jumlah CO2 (mg) yang dilepaskan, perbedaan berat sebelum dan sesudah melarutkan tablet dihitung.
    f. Kandungan air
    Sepuluh tablet dikeringkan selama 4 jam dalam desikator yang mengandung silika gel. Hitung persentase kadar air.
    g. Evaluating the solution pH
    pH larutan diukur dengan melarutkan 3 tablet dalam 3 gelas berisi 200 ml air, ukur dengan pH meter.
    h. Waktu Effervescence
    Tiga tablet dimasukkan ke dalam 3 gelas air dan waktu efervesensi diukur menggunakan stopwatch. Waktu luapan didefinisikan sebagai momen ketika solusi yang jelas diperoleh.

    3. Formula Tablet Sustained Release Teofiline 300 mg
    R/ Teofiline 300 mg
    Etil Selulosa 57,1 %
    Silicon dioxide 3 %
    Magnesium Stearate 2 %

    Cara Produksi Tablet Sustained Release Teofiline 300mg dengan metode Kempa Langsung:
    - Campur etil selulosan dan teofilin selama 10 menit dalam cube mixe (Erweka).
    - Tambah magnesium stearate, aduk selama 15 menit.
    - Tambah silicon dioksida, aduk selama 3 menit.
    - Serbuk dicetak dalam single punch / alat kempa.
    - Kemas Tablet Sustained Release Teofiline 300 mg

    ReplyDelete
  28. No.52 A
    NAMA : CUT MUTIARA AZZAHRA
    NIM : 08061381823103

    1. Formula Tablet Effervescent
    R/ Serbuk Jahe 8%
    Asam Sitrat 8,58%
    Asam tartat 27,17%
    Natrium Bikarbonat 34,45%
    Polivinilpirolidon 2,5%
    Natrium Benzoat 5%
    Sakarin 0,1%
    Sukrosa ad100%

    Cara Produksi:
    Pembuatan tablet effervescent dengan mengunakan granulasi basah dilakukan dengan membagi dua bagian yaitu massa 1 dan massa 2.
    (1) siapkan bahan dan ditimbang sesuai formula
    (2) Pencampuran massa 1 (NaHCO3, PVP, sukrosa, etanol)
    (3) diayak dengan mesh no 12
    (4) dikengeringan dengan suhu 400_600C selama 15 menit dalam oven
    (5) pencampuran massa 2 (asam sitrat, asam tartrat, serbuk jahe dan sakarin)
    (6) dicampurkan masa 1 dan 2
    (7) diayak kering dengan mesh no 16
    (7) ditambahkan natrium benzoat, homogenkan
    (8) dilakukan evaluasi mutu fisik granul
    (9) pencetakan tablet dengan alat single punch
    (10) evaluasi mutu fisik tablet.

    ReplyDelete
    Replies
    1. No.52 A
      NAMA : CUT MUTIARA AZZAHRA
      NIM : 08061381823103

      2. Evaluasi untuk Sediaan Tablet Effervescent
      A. Evaluasi mutu fisik granul
      1. Uji organoleptik
      meliputi bentuk, warna, bau dan rasa dari granul yang dihasilkan dengan diamati menggunakan panca indera.
      2. Uji kadar air
      granul basah ditimbang kemudian dikeringkan dalam oven hingga diperoleh bobot yang tetap.
      3. Uji waktu dispersi
      Uji waktu disperse dilakukan dengan cara dimasukkan 100 mL air dingin dengan suhu 15-25oC ke dalam gelas beker 250 mL. Setelah itu dimasukkan satu bungkus granul effervescent 5 g kedalam air tersebut. Bila granul tersebut terdispersi dalam air dan menyelesaikan reaksinya dalam waktu < 5 menit menunjukkan sediaan terdispersi sempurna.
      4. Uji pH larutan
      Uji pH larutan effervescent dilakukan dengan melarutkan effervescent dalam 200 mL aquadest kemudian pH diukur dengan alat pH meter, dan hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
      5. Pengujian kandungan lembab granul
      Kandungan lembab granul diuji dengan menggunakan alat moisture analyzer dengan memasukkan sampel pada wadah. Nilai kelembaban di tampilkan pada layar moisture analyzer menandakan sampel telah telah kering dan berat tidak lagi berubah.
      6. Kompresibilitas
      Ditimbang 50 gram massa granul tablet dimasukkan dalam gelas ukur 100 ml, lalu diukur volumenya (V1). Berat jenis bulk = . Massa dalam gelas ukur diketuk-ketuk sebanyak 500 kali dari ketinggian 2,5 cm sampai volume tetap (V2). Berat jenis mampat= Kompresibilitas
      7. Uji Waktu Alir
      Granul seberat 25 g dituang pelan- pelan ke dalam corong pengukur lewat tepi corong. Tutup corong dibuka pelan-pelan, granul dibiarkan mengalir keluar. Waktu dicatat dengan stopwatch sampai semua granul mengalir keluar. Kecepatan alir dihitung dengan satuan g/waktu.
      8. Sudut Diam
      Granul yang jatuh dari pengukuran sifat alir diukur tinggi kerucut yang terbentuk dan panjang dari granul. Nilai sudut diam kurang dari atau sama dengan 300 menunjukkan bahwa bahan dapat mengalir bebas, bila sudut lebih besar atau sama dengan 400 daya mengalir kurang baik. Sudut diam di hitung dengan rumus :
      tgα= h/r
      Keterangan:
      α = inv
      tg = sudut diam
      h = tinggi kerucut
      r = jari-jari kerucut
      B. Evaluasi mutu fisik tablet
      1. Uji keseragaman bobot
      Sejumlah 10 tablet ditimbang secara seksama satu persatu, kemudiaan dihitung bobot rata-rata dan koefisien variasinya. Persyaratannya tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata -rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari harga yang ditetapkan kolom B
      2. Uji kekerasan tablet
      Tablet dimasukkan ke dalam alat Hardnerss tester, kemudiaan alat diputar hingga didapatkan angka atau nilai kekerasan. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet dalah sebesar 4 kgf .
      3. Uji kerapuhan
      Kerapuhan tablet dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester. Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran permenit. Setelah itu, tablet dibebasdebukan lagi dan ditimbang. Kerapuhan tablet yang masih dapat diterima yaitu kurang dari 1%. Kerapuhan dinyatakan sebagai %.
      Kerapuhan = x 100% Keterangan: M1 = berat tablet awal
      M2 = berat tablet setelah perlakuan
      4. Uji waktu larut
      Waktu larut dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke dalam aquades dengan volume 200 ml. Waktu hancur dihitung dengan stopwatch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut. Tablet effervescent yang baik akan terlarut dengan cepat dalam waktu 1-2 menit.
      5. Uji Disolusi
      Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah.

      Delete
    2. No.52 A
      NAMA : CUT MUTIARA AZZAHRA
      NIM : 08061381823103

      3. Formula Tablet Sustained Release
      R/ Nifedipin 20 mg
      HPMC K15M 32,5 mg
      Carbopol 940 17,5mg
      PVP 12,5 mg
      Mg Stearat 2,5 mg
      Avicel 101 82,5 mg
      CaHPO4 82,5 mg
      Bobot tablet 250mg

      Cara produksi:
      1. Pembuatan tablet mula-mula dilakukan dengan mencampur semua bahan yang sudah ditimbang dan disiapkan kecuali Mg stearate
      2. kemudian campuran tersebut dipadatkan menggunakan mesin tablet single punch.
      3. Massa padat tersebut kemudian dihancurkan dan diayak dengan ayakan no. 18 dan mess 30 sehingga terbentuk granul.
      4. Granul yang terbentuk ditambah Mg stearat dan dilakukan pentabletan dengan mesin tablet single punch dengan bobot 250 mg tiap tablet.
      5. Pada granul dan tablet yang terbentuk dilakukan uji sifat fisik granul dan tablet.

      Delete
  29. 43 A_Mutiara Ramdani_08061381823085

    1. FORMULA TABLET EFFERVECENT
    R/ Ekstrak (kulit buah naga merah : buah salam 20 mg
    Maltodekstrim 10 mg
    As.Sitrat 5 mg
    As.tartat 10 mg
    Na Bikarnonat 18 mg
    Laktosa 35 mg
    Mg stearat 1 mg
    pvp 1 mg

    Cara Produksi=Buah naga merah dikupas, dipisahkan antara daging kulit. Buah salam dikupas lalu dipisahkan antara daging dan biji. Kulit buah naga merah dan daging buah salam sebanyak 100 gram diekstraksi dengan etanol 97% dengan perbandingan1:3 (b/v) dan distirer selama 30 menit. Ampas diekstrak kembali dengan cara yang sama sebanyak dua kali. Ekstrak disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 2000 rpm sehingga akan didapat supernatan. yang kemudian dipekatkan menggunakan rotary vacum evaporator pada suhu 40°C sehingga didapatkan 30 ml ekstrak pekat. Ekstrak pekat dilakukan pencampuran sesuai formula lalu dikeringkan menggunakan pengering vakum selama 36 jam pada suhu 40°C dengan diberi penambahan maltodekstrin sebanyak 15% (b/v). Setelah kering,ekstrak bubuk dilakukan pencampuran dengan bahan pembuatan tablet effervescent lain sesuai formula,lalu dibuat massa granul basah dengan cara diayak menggunakan ayakan no.12 dan keringkan massa granul dengan oven selama 24 jam,lalu granul yang sudah kering diayak lagi dengan ayakan no.20.Campuran dikeringkan dalam oven selama 1 jam sehingga mengalami peleburan.Masa hasil peleburan diayak kembali pada ayakan no.12 dan dikeringkan lagi.Granul kering diayak dengan ayakan no. 16.Granul dikempa dengan alat kempa single punch.

    2.Evaluasi Tablet :
    -.Pemeriksaan penampilan fisik tablet dan larutan effervescent=parameter kualitas tablet yang penting diperhatikan untuk menjamin penerimaan oleh konsumen. Seluruh tablet harus memiliki penampilan fisik yang baik. Tablet effervescent pada umumnya harus dapat menghasilkan larutaneffervescent yang jernih.
    -.Uji waktu larut=Uji ini dilakukan untuk memeriksa apakah tablet dapat larut dengan cepat sesuai persyaratan resmi dimana waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit pada suhu C.
    -.Keseragaman ukuran=Uji ini dilakukan untuk menjamin keseragaman fisik sediaan yang akan mempengaruhi kadar obat yang terkandung di dalamnya dan factor kepercayaan konsumen atas keseragaman penampilan produk tersebut. Pengukuran keseragaman ukuran tablet menggunakan alat jangka sorong.
    -.Keseragaman bobot=Evaluasi ini dilakukan untuk penentuan awal keseragaman kandungan obat di dalam sediaan tersebut.
    -.Kekerasan tablet=Kekerasan tablet sangat berpengaruh pada waktu larut tablet. Kekerasan tablet ditentukan dengan alat hardness tester, untuk menguji kekerasan suatu tablet dan menentukan tekanan kempa yang sesuai. Untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah lebih besar dari 100 N.
    -.Keregasan tablet=Keregasan tablet ditentukan dengan menggunakan alat friability tester. Evaluasi ini dilakukan untuk menjamin ketahanan produk selama massa distribusi dan penyimpanan agar produk yang dihasilkan tidak mudah pecah. Tablet dinyatakan memenuhi persyaratan jika memiliki keregasan kurang dari 1%.
    -.Uji pH=dilakukan karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak. Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    -Uji kadar air=untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam sediaan tablet effervescent, kadar air penting dalam sediaan effervescent karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%.
    -.Uji statistik kesukaan=suatu uji statistic mengenai formula mana yang paling banyak disukai oleh para responden dengan menggunakan kuesioner yang kemudian hasilnya di uji secara statistic menggunakan Kruskal-Wallis dengan memakai program SPSS.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lanjutan


      3.FORMULA TABLET SUSTAINED RELEASE
      R/Nifedipin (20 mg)
      Na alginat (25 mg)
      HPMC K 15 (45 mg)
      Avicel PH 101 (45 mg)
      PVP (12,50 mg)
      Mg stearat (2,50 mg)

      Cara Produksi = Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang sesuai pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan lalu ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 15 menit kemudian campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil dan hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18.Hasil ayakan granul ditambahkan mg stearat,granul dikempa dengan kekerasan 12 kg.

      Delete
  30. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  31. 49B_Jessica Nathasia LT_08061381823106
    1. Formula Tablet Effervescent
    R/ Vitamin C 500 mg
    Asam Sitrat 375 mg
    Asam Tartrat 375 mg
    Na Karbonat 975 mg
    Laktosa 278,5 mg
    Na Sakarin 46,5 mg
    PVP 1% 25,5 mg
    Mg Stearat 0,1% 2,576 mg

    Cara produksinya dengan metode kempa langsung. Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki sifat tidak tahan terhadap lembab. Cara kerjanya :
    a. Timbang bahan sesuai berat masing-masing yang tertera pada formula
    b. Campurkan semua bahan kecuali pelicin, selama 15 menit pada kecepatan 100 rpm dengan menggunakan pencampur kubus.
    c. Tambahkan bahan pelicin (Mg stearat) pada 5 menit terakhir, campurkan hingga terbentuk massa tablet

    2. Evaluasi Sediaan Tablet Effervescent
    a) Uji Keseragaman Bobot, dengan cara menimbang tiap sediaan tablet effervescent dan dicatat serta di rata-ratakan bobotnya. Tablet tidak bersalut dengan bobot rata-rata lebih dari 300 mg, syarat keseragaman bobotnya tidak lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari 5% dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih dari 10%
    b) Uji Kekerasan, tes kekerasan dengan alat stokes-mosanto dengan meletakkan sebuah tablet dalam alat logam kecil, serta tekanan diatur sehingga tablet stabil ditempatnya dan jarum penunjuk berada pada skala 0. Dengan memutar ulirnya, tablet akan terjepit semakin kuat dengan menaiknya tekanan tablet secara lambat, hingga tablet pecah. Besarnya tekanan dapat dilihat pada skala. Persyaratan untuk tablet effervescent yang baik adalah 6-8 kp; 5,999-7,999 kg.
    c) Uji Kerapuhan (Friabilitas) Tablet, Kerapuhan diukur dengan friability tester. Prinsipnya adalah menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator selama waktu tertentu. Pada proses pengukuran kerapuhan, alat diputar dengan kecepatan 25 putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit. Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan.
    d) Uji Waktu Larut
    Pengujian waktu larut dengan menggunakan 6 tablet kemudian diuji satu persatu dalam gelas yang berisi 200 mL akuades, kemudian ditentukan waktu larut tablet mulai dari tablet dimasukkan hingga tablet habis larut. Tablet effervescent yang baik akan terlarut dengam cepat dalam waktu 1-2 menit
    e) Uji Keseragaman ukuran
    Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan 10
    tablet dari masing-masing formula dan ketebalan tablet. Persyaratan yang harus dipenuhi kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet
    f) Uji pH
    Pengujian terhadap pH perlu dilakukan karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak. Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    g) Uji kadar air
    Uji kadar air dilakukan untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam sediaan tablet effervescent, kadar air penting dalam sediaan effervescent karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%.

    3. Formula Tablet Sustained Release

    R/ Metformin HCl 60%
    Avicel 5%
    Na CMC 18%
    HPMC 15%
    Magnesium Stearate 2%

    Cara Produksinya dengan granulasi basah, prosedurnya adalah :
    a) Timbang bahan sesuai dengan yang tertera pada formula
    b) Masukkan avicel kedalam wadah dan ditambahkan dengan air panas
    c) Air panas dimasukkan sambil diaduk hingga terbentuk gel
    d) Tambahkan metformin hidroklorida kedalam campuran hingga terbentuk massa granul
    e) Lakukan granulasi basah, dengan mengeringkan granul pada suhu 60̊-70̊C
    f) Granul yang telah kering diayak dengan ayakan 60 mesh untuk mendapatkan granul yang seragam
    g) Tambahkan HPMC, Mg Stearat, dan CMC kedalam hasil ayakan
    h) Cetak atau kompresi granul pada tekanan 25 rpm.

    ReplyDelete
  32. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  33. 1B Aliza Farhan_08061181823004
    1. R/ Estrak kiwi 10%
    Citric acid 12,11%
    Tartanic acid 18,15%
    Sodium bicarbonate 22,4%
    Pvp k30 0,40%
    PEG 6000 0,5%
    Matinol 5,19%
    Acesulfum potassium 0,5%
    Sodium citate buffering0,8%
    Sodium benzoate 0,4%
    Simeticon 0,37%
    FDC-green QS

    Cara produksi: (1) siapkan alat dan bahan yang sudah stseril (2)timbang bahan (3)pisahkan fase asam dan basa (asam:ekstrak kiwi,citric acid,tratanic acid) (basa: sodium bikarbonat,PEG6000) (4)simeticon dilarutkan di dalam di metilen klorida dan secepatnyan tambahkan peg 6000,mantilon,dan tambahkan campuran citrit acid,tartatacid,sodium citare buffering. Kemudian di jadikan granul dan di keringkan dengan try dier,kemudian di ayak melalui ayakan mesh nomor 16. (5) pembuatan fase basa yaitu dengan mencampurkan sodium benzoate dan PVP 30 dengan membentuk larutan bening (6) fase eksternal sodium benzoate dengan campuran butiran basa dan butiran asam dengan super mixer,setelah terbentuk dibuat tablet dengan press machine(7)kemudian kemasan di hitung mengunakan alat effervesenet machine(8)tablet di tutup dengan cap sealing.

    2.evaluasi tablet
    1. Uji organoleptik
    tablet yang dihasilkan dinilai bentuknya secara keseluruhan meliputi bentuk, keadaan permukaannnya halus, licin atau mengkilap serta ada tidak nya cacat tablet
    2. Uji waktu hancur
    Diambil tiga tablet kemudian diuji satu persatu dalam suatu gelas yang kemudian ditentukan waktu larutnya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet habis larut, waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit (300 detik) pada suhu 25ºC.
    3.Uji keseragaman
    ukuran mengukur diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka sorong. Untuk tablet effervescent dengan berat 4,5-5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52- 2,54 cm
    4. Uji keseragaman bobot
    dilakukan dengan cara menimbang seksama dua puluh tablet satu per satu dan hitung bobot rata-rata (X). Harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV) juga dihitung.
    5. Uji kekerasan tablet
    Ditentukan dengan alat hardness tester. Kekerasan yang ideal untuk suatu tablet effervescent dengan diameter 12 kp
    6. Uji pH larutan effervescent
    Dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest kemudian ukur pH dengan alat pH meter, hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    3. Formula tablet sustained released
    R) metformin 300 mg
    NaCMC 30 mg
    EC 15 mg
    Mg stearate 5 mg
    PVP 25 mg
    Lactosa 125 mg
    Cara penbutan
    1. (fase dalam) metformin , PVP, dan laktosa dicampur dengan pengikat EC 10%, sampai terbentuk massa yang dapat dikepal
    2. Kemudian diayak dengan ayakan mesh no 10
    3. Dikeringkan dalam oven hingga kadar air kurang dari 5%
    4. Granul ditambahkan dengan Mg stearat dan NaCMC (fase luar) , dan diayak dengan ayakan mesh no 19
    5.Granul dicetak dengan tablet press machine
    6. evaluasi tablet
    7. tablet di lakukan pengemasan dan.siap.di distribusikan

    ReplyDelete
  34. 32 A_Bellia Aryaningsih_08061381823061

    1. Resep Effervescent
    R/ Ekstrak kulit buah naga merah 20%
    Maltodekstrin 10%
    Asam sitrat 5%
    Asam tartarat 10%
    Na. Bikarbonat 18%
    Gula tanpa kalori 35%
    Mg Stearat 1%
    PVP 1%

    Pembuatan Tablet Effervescent
    Dikupas kuliat buah naga , lalu dagingnya dipisahkan dengan bijinya. lalu 100 gram Kulit buah naga merah diekstraksi dengan etanol 97% lalu distirer selama 30 menit. Ampasnya diekstrak kembali dengan cara yang sama sebanyak dua kali. Sentrifugasi ekstrak selama 15 menit dengan kecepatan 2000 rpm sehingga didapatkan supernatan, kemudian dipekatkan dengan rotary vacum evaporator pada suhu 40°C sehingga didapatkan 30 ml ekstrak pekat. Ekstrak pekat dilakukan pencampuran sesuai formula lalu dikeringkan menggunakan pengering vakum selama 36 jam pada suhu 40°C dengan diberi penambahan maltodekstrin sebanyak 15%. Setelah kering, ekstrak bubuk dilakukan pencampuran dengan asam sitrat dihomogenkan lalu ditambahkan asam tartrat dan natrium bikarbonat aduk hingga homogen. Setelah itu dilakukan pencampuran gula tanpa kalori di aduk hingga homogen. Setelah itu dilakukan pengempaan dengan mencampurkan mg stearate dan PVP. Lalu tablet siap kempa.

    2. Evaluasi Sediaan tablet effervescent
    a. Keseragaman Ukuran
    Sebanyak 20 tablet diukur tebal dan diameternya dengan menggunakan jangka sorong. Diameter tablet yang baik tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal tablet
    b.Kekerasan Tablet
    Pengukuran kekerasan dilakukan dengan menggunakan hardness tester. Satu tablet di letakkan di antara penahan dan jarum penekan. Kemudian alat diputar hingga didapatkan angka yang merupakan nilai kekerasan tablet. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet adalah sebesar 4 kg
    c. Friabilitas Tablet
    Sebanyak 10 atau 20 tablet ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam friabilator. Alat dijalankan 100 kali putaran selama 4 menit atau dengan kecepatan 35 putaran permenit. Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang menempel pada tablet, ditimbang kembali, dihitung persentase selisih atau susut bobotnya.
    d.Waktu Larut
    Sebuah tablet dimasukkan dalam air dengan volume 200 ml dalam gelas piala 500 ml. Waktu melarut tablet dicatat dengan stopwatch sampai tablet hancur dan larut. Waktu larut yang baik pada tablet effervescent adalah ≤ 5 menit.

    3.Resep sustained released
    R/ Dipiridamol 50 mg
    HPMC 40 %
    Avicel PH 102 27 %
    Ac-di-sol 20 %
    Mg Stearat 1 %
    Talk 2%

    Pembuatan Tablet Sustained released
    Digunakan metode granulasi basah dalam pembuatan tablet dengan cara menambahkan HPMC dan Ac-Di-Sol. Avicel PH 102 ditambahkan ke dalam tablet berfungsi sebagai penggenap bobot dengan jumlah 27%. Sementara itu talk dan Mg stearat ditambahkan tetap dengan jumlah berurut-turut sebesar 2 dan 1%. Avicel PH 102, Ac-Di-Sol, dan HPMC serta dipiridamol dicampur menggunakan pencampur turbula selama 15 menit kemudian digranulasi menggunakan aquades hingga terbentuk masa granul yang baik. Masa lembab diayak menggunakan ayakan 12 mesh, lalu dikeringkan dalam oven 60 o C. Granul yang telah kering dilewatkan melalui ayakan 14 mesh kemudian kedalamnya ditambahkan talk dan dicampur dalam pencampur turbula selama 5 menit. Magnesium stearat ditambahkan terakhir dan dicampur selama 2 menit. Massa cetak yang diperoleh kemudian dikempa menjadi tablet.

    ReplyDelete
  35. 28A_Rachel Gabriella_08061281823053

    1. Formula tablet effervescent
    R/Ekstrak pegagan 0,25 mg
    Asam tartat 10000 mg
    Natrium bikarbonat 1120 mg
    Laktosa 1000 mg
    Polivinil Pirolidon3% 50 mg
    Natrium benzoate 50 mg
    Aspartam 100 mg

    Cara Produksi :
    Pembuatan granul asam dan granul basa dilakukan secara terpisah. Granul asam dibuat granul ekstrak herba pegagan. Ekstrak herba pegagan yang digunakan berupa ekstrak kental yang diperoleh melalui proses maserasi. Granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat, laktosa, dan aspartam sampai homogen .Masing masing granul kemudian ditambahkan larutan PVP 3% dalam etanol sebagai bahan pengikat sedikit demi sedikit secukupnya, sampai terbentuk massa yang dapat digranul. Adonan lembab tersebut kemudian digranul, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 40˚C sampai bobot konstan. Granul basa yang sudah kering kemudian diayak dengan ayakan no. mesh 14 dan 16. Pentabletan dilakukan dengan mencampur granul asam dan granul basa ditambahkan serbuk PVP dan natrium benzoat.

    2. Evaluasi Tablet :
    a.Kekerasan Tablet
    Pengukuran kekerasan dilakukan dengan menggunakan hardness tester. Satu tablet di letakkan di antara penahan dan jarum penekan. Kemudian alat diputar hingga didapatkan angka yang merupakan nilai kekerasan tablet. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet adalah sebesar 4 kg
    b. Keseragaman Ukuran
    Dua puluh tablet effervescent ditimbang satu persatu dengan neraca elektrik. Dihitung purata (Χ) dan koefisien variasi (CV). Untuk tablet yang besarnya lebih dari 300 mg, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari 5% dan tidak ada 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari 10%
    c.Waktu Larut
    Campuran granul (sesuai bobot granul tiap-tiap formula) dilarutkan ke dalam gelas yang berisi 200 ml air pada suhu 20-25˚C. Catat waktu yang dibutuhkan granul untuk larut dalam air dengan menggunakan stopwatch
    d. Friabilitas Tablet
    Tablet yang telah dibebasdebukan dimasukkan ke dalam friabilator (alat penguji kerapuhan tablet), diputar selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm. Tablet dibersihkan dan ditimbang kembali. Hitung persen (%) kehilangan berat tablet dari berat keseluruhan tablet semula

    3. Formula tablet sustained release
    R/ Dipiridamol 50 mg
    HPMC 30%
    Ac-disol 20%
    Avicel PH 102 37%
    Mg Stearat 1 %
    Talk 2 %

    Cara Produksi :
    1. Tablet dibuat menggunakan metode granulasi basah. Konsentrasi HPMC yang digunakan 30% serta Ac-Di-Sol sebesar 20%.
    2. Avicel PH 102 ditambahkan ke dalam tablet berfungsi sebagai penggenap bobot dengan jumlah 27-67%. Sementara itu talk dan Mg stearat ditambahkan tetap dengan jumlah berurut-turut sebesar 2 dan 1% .
    3. Avicel PH 102, Ac-Di-Sol, dan HPMC serta dipiridamol dicampur menggunakan pencampur turbula selama 15 menit kemudian digranulasi menggunakan aquades hingga terbentuk masa granul yang baik.
    4. Masa lembab diayak menggunakan ayakan 12 mesh, lalu dikeringkan dalam oven 60 o C. Granul yang telah kering dilewatkan melalui ayakan 14 mesh kemudian kedalamnya ditambahkan talk dan dicampur dalam pencampur turbula selama 5 menit. Magnesium stearat ditambahkan terakhir dan dicampur selama 2 menit. Massa cetak yang diperoleh kemudian dikempa menjadi tablet.

    ReplyDelete
  36. 13 A
    Nama : Catrina Kinanti
    NIM : 08061181823121
    1. a. Formulasi tablet effervescent (bobot tablet 3000 mg)

    R/ Vitamin C 500 mg
    Asam Sitrat 375 mg
    Asam Tartrat 600 mg
    Na Bikarbonat 975 mg
    Na Sakarin 46,5 mg
    PVP 1% 27,75 mg
    PEG 8000 50 mg
    Na Metabisulfit 10 mg
    Na benzoat 0,1 mg
    Orange Flavour qs
    Laktosa ad 3000 mg

    b. Cara produksi
     disiapkan alat dan bahan yang digunakan
     ditimbang bahan sesuai perhitungan
     dicampurkan natrium bikarbonat dengan bahan asam dan bahan tambahan lain (kecuali PVP, Laktosa dan Mg stearat) sesuai dengan formula hingga homogen (fase asam)
     untuk fase basa, ditambahkan sedikit demi sedikit PVP 1% yang telah dilarutkan dengan sedikit etanol dan laktosa ke dalam vitamin C sampai terbentuk granul lembab
     dilakukan pengayakan granul dengan ayakan no. 20 mesh
     granul yang telah diayak, dikeringkan dengan oven
     tambahkan mg stearat sebagai fase luar
     dilakukan pengempaan granul effervescent dengan menggunakan alat kempa tablet.

    2. Evaluasi tablet effervescent

    a. Uji keseragaman bobot
    Sama seperti evaluasi sediaan tablet lainnya, tablet effervescent juga harus melewati pengujian keseragaman bobot. Uji keseragaman bobot dilakukan dengan cara menimbang sejumlah 10 tablet secara seksama satu persatu, kemudiaan dihitung bobot rata-rata dan koefisien variasinya. Persyaratannya tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata -rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.


    b. Uji kekerasan tablet
    Uji kekerasan tablet dilakukan dengan cara tablet dimasukkan ke dalam alat Hardnerss tester, kemudiaan alat diputar hingga didapatkan angka atau nilai kekerasan. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet dalah sebesar 4 kgf.

    c. Uji kerapuhan tablet
    Kerapuhan tablet dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester. Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran permenit. Setelah itu, tablet dibebasdebukan lagi dan ditimbang. Kerapuhan tablet yang masih dapat diterima yaitu kurang dari 1%. Kerapuhan dinyatakan sebagai %. Kerapuhan = x 100%.
    Keterangan: M1 = berat tablet awal
    M2 = berat tablet setelah perlakuan

    d. Uji waktu larut
    Waktu larut dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke dalam aquades dengan volume 200 ml. Waktu hancur dihitung dengan stopwatch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut. Tablet effervescent yang baik akan terlarut dengan cepat dalam waktu 1-2 menit.

    3. a. Formulasi tablet sustained realease (bobot tablet 250 mg)

    R/ Nifedipin 20 mg
    Na Alginat 25 mg
    HPMC K 15 45 mg
    Avicel PH 101 145 mg
    PVP 12,5 mg
    Mg Stearat 2,5 mg

    b. Cara produksi
     Dilakukan pencampuran Nifedipin dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M sesuai dengan yang telah ditentukan.
     Ditambahkan avicel PH 101 hingga homogen (bisa menggunakan alat tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit untuk penghomogenan).
     Dipadatkan campuran serbuk hingga terbentuk massa yang jumlahnya besar. setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil.
     Granul yang berukuran lebih kecil diayak kembali dengan ayakan mesh no.18.
     Hasil ayakan granul kemudian ditambahkan dengan fase luar berupa magnesium stearat.
     Dilakukan pengempaan tablet.

    ReplyDelete
  37. 40 A. Brequel Rubby Marxoni_08061381823079

    1.Formula Tablet Effervescent
    R/ Ekstrak kelopak bunga rosella 100 mg
    Natrium bikabonat 1000 mg
    Asam sitrat 300 mg
    Asam tartrat 500 mg
    Aspartam 60 mg
    Laktosa 1840 mg
    Avicel ph 101 200 mg

    Cara Produksi
    Siapkan alat dan bahan yang bersih, kering, dan steril kemudian timbang setiap bahan sesuai dengan resep. Ruangan produksi disiapkan dengan suhu 25oC dan tekanan yang stabil. Pembuatan fase asam dilakukan dengan mencampurkan ekstrak dengan laktosa, kemudian ditambahkan avicel PH 101 dengan cepat. Kemudian tambahkan campuran asam sitrat dan asam tartrat hingga terbentuk massa basah, ayak massa basah dengan ayakan 20 mesh dan keringkan. Setelah kering, massa kering digerus dengan ayakan 20 mesh dan tambahkan dengan aspartam lalu homogenkan. Setelah homogen granul dicetak dengan menggunakan alat kempa dan dikemas.

    2. Evaluasi Sediaan
    a. Uji waktu alir : untuk mengetahui mudah tidaknya massa tablet mengalir.
    b. Uji kompaktibilitas :untuk mengetahui kemampuan tablet membentuk massa kompak
    c. Uji keseragaman bobot : untuk menjamin keseragaman bentuk dan ukuran tablet
    d. Uji kekerasan tablet : berhubungan dengan waktu kelarutan tablet.
    e. Uji kerapuhan : untuk menjamin kualitas tablet selama proses distribusi
    f. Uji waktu larut : untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan tablet untuk larut.

    3. Formula tablet sustained released
    R/ Natrium diklofenak 12,5 %
    PVP 5 %
    Na CMC 80,5 %
    Mg Stearat 2%

    Cara Produksi:
    Pembuatan tablet ini dilakukan dengan menggunakan metode granulasi basah. Siapkan alat yang bersih, kering, dan steril. Campurkan natrium diklofenak dengan Na CMC, kemudian tambahkan PVP dan campurkan hingga terbentuk massa basah. Massa basah diayak menggunakan ayakan 12 mesh, granul yang dihasilkan kemudian dikeringkan dengan oven selama 2 jam pada suhu 60oC. Setelah kering, massa kering diayak dengan ayakan 14 mesh dan ditambahkan Mg stearat, homogenkan. Setelah homogen, massa kering siap untuk dicetak dengan menggunakan alat kempa single punch.

    ReplyDelete
  38. 10 B SULISTIA_08061181823116

    1. FORMULA tablet effervescent
    R/ Ekstrak teh hijau 500 mg
    Asam tartrat 1000 mg
    Natrium bikarbonat 1092 mg
    PVP 24 mg
    Sukrosa 728 mg
    Aspartam 80 mg

    CARA MEMPRODUKSI
    Pembuatan granul dibagi menjadi 2 yaitu granul asam dan granul basa.
    •Granul asam dibuat dengan mencampurkan ekstrak teh hijau, asam tartrat, sukrosa dan PVP (bahan pengikat).
    •Granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat, sukrosa, aspartam dan PVP (bahan pengikat).
    Sebelum dicampurkan masing-masing bahan diayak terlebih dahulu dengan menggunakan ayakan nomor 50, kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 40oC selama 2 hari. Campuran serbuk asam dan campuran serbuk basa masing-masing dihomogenkan dengan menggunakan cube mixer dengan kecepatan 20 rpm selama 20 menit kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu ± 40oC selama 2 hari lalu dikempa dengan menggunakan mesin tablet dengan tekanan 9 kg dan ukuran punch diameter 20 mm, setelah itu dihancurkan dan diayak untuk mendapatkan granul dengan ukuran tertentu (dengan menggunakan ayakan ukuran mesh 16/20). Granul asam dan granul basa yang terbentuk lalu dikeringkan dalam oven pada suhu ± 40oC selama 7 hari (hingga didapatkan bobot konstan). Kemudian dilakukan pencampuran granul asam dan granul basa sesuai dengan perbandingan tiap-tiap formula dengan menggunakan cube mixer dengan kecepatan 20 rpm selama 1 menit. Setelah itu dilakukan uji sifat fisik terhadap granul effervescent yang dihasilkan. Pembuatan granul dilakukan sebanyak 2 kali replikasi.

    2. Cara Mengevaluasi Tablet Effervescent :
    • Uji sifat fisik granul effervescent
    1. Uji kandungan lembab : Dimasukkan campuran granul asam dan basa(min 5 gram) ke dalam cawan alumunium. Kemudian dilakukan pengukuran (selama 15 menit) dengan pemanasan pada suhu 105˚C.
    2. Uji kecepatan alir : Ditimbang 100 gram granul, dimasukkan ke dalam corong yang ujung tangkainya tertutup. Kemudian tutup pada ujung tangkai dibuka dan granul dibiarkan mengalir keluar sampai habis (semua dicatat dengan menggunakan stopwatch)
    • Uji sifat fisik tablet effervescent
    1. Uji keseragaman bobot tablet : Diambil sebanyak 20 tablet ditimbang satu persatu. Dihitung rata-rata (Χ) dan koefisien variasi (CV). Untuk tablet yang besarnya > 300 mg, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya > dari 5% dan tidak ada 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang > dari 10% (syarat yang di tentukan sesuai FI)
    2. Uji kekerasan tablet : dilakukan dengan meletakkan tablet secara horizontal di antara ujung penekan alat, menekan tablet hingga tablet pecah. Hasilnya dapat dilihat secara digital dalam skala kP (yang di gunakan)
    3. Uji waktu larut tablet : Campuran granul dilarutkan ke dalam gelas dengan 200 ml air pada suhu 20-25˚C. Dicatat waktu yang dibutuhkan granul untuk larut dalam air (hancur)
    4. Uji kerapuhan tablet : Diambil sebanyak 20 tablet dibebas-debukan dari partikel halus yang menempel, lalu ditimbang. Tablet tersebut dimasukkan ke dalam friabilator, diputar selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm. Hitung persen kehilangan berat tablet dari berat keseluruhan tablet semula. Hasil ini akan menentukan kerapuhan tablet yang dibuat.
    5. Uji pH : Hasil pengukuran ph dikatakan baik jika pH larutan effervescent mendekati netral (berkisar 7).

    ReplyDelete
    Replies

    1. 3. FORMULA tablet sustained release
      R/ Ekstrak daun sirsak 28 g
      CMC Na 1,2 g
      Explotab 2,4 g
      Laktosa 78,1 g
      Magnesium stearat 1 g
      Aerosil 1,3 g

      CARA MEMPRODUKSI
      Penimbangan formula tablet ekstrak daun sirsak yang digunakan sesuai formulasi. Tablet yang akan dibuat sebanyak 200 buah. Pada formula, ekstrak ditimbang sebanyak 28 g lalu dikeringkan dengan aerosil 9,3 g kemudian dicampur hingga homogen dengan laktosa 78,1 g dan explotab 2,4 g, kemudian 1,2 g CMC Na yang telah dilarutkan pada 40 mL air hangat ditambahkan perlahan dan merata. Hasil pencampuran tersebut diayak dengan pengayak no. 12 mesh lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 40°C selama 24 jam. Granul kering diayak kembali dengan pengayak no.14 setelah itu ditambahkan mg stearat 1 g, diaduk homogen dan dilakukan uji fisik granul meliputi: kecepatan alir, sudut diam, dan pengetapan. Tablet dibuat dengan alat pencetak tablet single punch skala tekanan mesin 0 dengan bobot masing-masing tablet 600 mg. Tablet kemudian di uji sifatfisiknya berupa: keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur.

      Delete
  39. 41 A
    Nama : Anissa Tasya Lintang
    08061381823081
    Tablet effervescent

    1.metode kempa langsung
    R/ Vitamin c 500 mg
    Asam tartat 600 mg
    Asam sitrat 375 mg
    Na karbonat 975 mg
    Laktosa 278,5 mg
    Na sakarin 46,5 mg
    Pvp 1% 27,75 mg
    Mg stearate 0.1% 2,803 mg
    Cara produksi :
    1. Bahan bahan yang digunakan disiapkan dan ditimbang dengan timbangan analitik dengan berat masing masing sebelum proses pencampuran
    2. Semua bahan kecuali Mg stearat dicampurkan dengan kecepatan 100 rpm.
    3. Bahan pelicin ( Mg stearat) ditambahkan pada 5 menit terakhir
    4. Setelah tercampur rata serbuk campuran di kempa langsung dengan alat single punch
    5. Sediaan tablet effervescent telah jadi dilakukan evaluasi agar memenuhi persyaratan
    6. Tablet yang telah memenuhi persyaratan bias dilakukan proses pengemasan dengan alat capping sealing.
    7. Setelah dikemas tablet siap di pasarkan


    2.Cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent :
    1. Kekerasan tablet
    Tablet harus cukup keras agar bias dikemas dengan baik. Factor-faktor yang mempengaruhi kekerasan tablet tekanan kompresi pada saat pentabletan, sifat bahan dan bahan pengikatnya.kekerasan tablet yang baik untuk tablet effervescent 6-8 kp atau 5,999-7,999 kg.
    2. Kerapuhan tablet
    Untuk mengetahui ketahanan tablet terhadap guncangan- guncangan yang terjadi. Syarat % kerapuhan lebih kecil dari 1%
    3. Waktu larut
    Menggambarkan cepat atau lambatnya tablet larut dalam air. Syarat mempunyai kelarutan1-2 menit dan memiliki residu dari bahan yang tidak terlarut seminimal mungkin.
    4. Uji keseragaman bobot
    Tablet tidak bersalut yang mempunyai bobot rata-rata lebih dari 300 mg, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari 5% dan tidak boleh satu pun tablet yang menyimpang dari bobot rata- ratanya lebih dari 10 %.
    5. Uji kadar air
    Syarat kadar air massa tablet tidak lebih sama dengan 10%
    6. Uji keseragaman ukuran
    Syarat : diameter 2,52-2,54
    7. Uji pH
    Syarat pH larutan mendekati normal.
    tablet lepas lambat
    3. metode granulasi basah
    R/ Natrium diklofenak 12,5 mg
    Pvp 5 mg
    Na CMC 80,5 mg
    Mg stearate 2 mg
    Cara produksi :
    1. Timbang semua bahan dengan timbangan analitik dengan berat masing-masing sesuai resep
    2. Campurkan natriun diklofenak dan NaCMC, tambahkan bahan pengikat PVP sampai diperoleh massa lembab yang dapat dikepal
    3. Lakukan pengayakan dengan ayakan 12 mesh untuk membentuk granul.
    4. Granul yang telah terbentuk dikeringkan dengan temperature 60 C dengan oven selama 2 jam.
    5. Setelah granul kering, dilakukan pengayakan dengan ayakan 14 mesh.
    6. Campurkan dengan bahan pelican Mg stearat diaduk sampai homogeny.
    7. Pencetakan dilakukan dengan mesin cetak single punch dengan mengatur bobot tablet 600 mg.
    8. Lalu setelah pencetakan lakukan uji evaluasi dan setelahnya lakukan pengemasan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. metode yang digunakan granulasi basah. hal ini dikarenakan natrium diklofenak
      tidak memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik.
      NaCMC digunakan sebagai matriks untuk pelepasan zat aktif natrium diklofenak.

      Delete
  40. (11B)_(Indah Nur safitri)_(08061181823118)
    1.formulasi dan produksi tablet effervescent
    R/ Ekstrak kunyit 14,25% zat aktif
    Asam sitrat 8% asam
    Asam tartrat 13,3% asam
    Natrium bikarbonat 24,45% basa
    Aspartam 1,5% pemanis
    Laktosa 36,5% pengisi
    PEG 4000 2% Pengikat
    Mg tab effervescent 4000 mg
    Cara produksi :
    Pembuatan tablet effervescent dilakukan dengan metode granuklasi. Metode granulasi yang di gunakan yakni granulasi basah dimana tahap granulasi :
    1.Ekstrak kental dicampur dengan laktosa sehingga terbentuk granul basah, kemudian diayak menggunakan ayakan nomor 20 mesh.
    2. Granul dikeringkan dalam lemari pengering atau oven pada suhu 50°C selama 24 jam
    3. Granul kering diayak menggunakan ayakan nomor 30
    4. Asam sitrat, asam tartrat dan natrium bikarbonat dilebur selama 1 jam pada suhu 50°C hingga terbentuk massa sepeti spons
    5. Asam basa diayak dengan ayakan nomor 30
    6. Granul kering ekstrak dan granul effervescent dicampur homogen lalu ditambahkan aspartam dan PEG 4000
    7. Semua Bahan dicampur dengan menggunakan mixer homogen selama 5 menit agar tercampur rata persentase bahan aktif dengan bahan pembawa/pengisinya.
    Setelah granul telah jadi, Granul dikempa dengan mesin tablet single punch dengan punch atas dan punch bawahnya disesuaikan dengan sifat fisik granul tiap formula. Setiap cetakan yang telah jadi diambil lalu di timbang. Hal ini untuk di kontrol beratnya , Berat tablet harus 4000 mg atau 4 gram. Jika sudah sesuai maka ukuran punch bawah tidak dirubah rubah lagi. Hingga semua bahan tercetak semua. Semua pekerjaan untuk pembuatan tablet effervescent dilakukan di dalam ruangan dengan kelembaban relatif 40%.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2. evaluasi tablet effervescent
      Sebelum evaluasi tablet dan sebelum pencetakan tablet dilakukan evaluasi granul agar mendapatkan syarat granul yang berutu sehingga menghasilkan tablet yang baik . evaluasi yang dilakukan antaranya Waktu alir (detik) ,Sudut diam (derajat) ,Indeks tap (%),Densitas (g/ml), Kompaktibilitas . Adapun untuk evaluasi tablet yaitu:
      a) keseragaman bobot
      Tablet di desain untuk mengandung sejumlah obat tertentu dalam sejumlah formula tablet tertentu. Untuk memastikan bahwa tablet yang dihasilkan mengandung jumlah obat yang sesuai, bobot tablet yang dibuat harus secara rutin dievaluasi selama proses produksi. Keseragaman bobot tablet dipengaruhi oleh sifat alir, distribusi ukuran partikel dan variasi punch Tablet tidak bersalut dengan bobot rata-ratanya lebih dari 300 mg, syarat keseragaman bobotnya tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari 5%, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari 10%.
      b)kekerasan
      Tablet harus cukup keras untuk tahan pecah waktu dikemas , dikirim dengan kapal dan waktu ditangani secara normal, tapi juga tablet ini akan cukup lunak untuk melarut dan hancur sempurna begitu digunakan orang atau dapat dipatahkan diantara jari-jari bila memang tablet ini perlu dibagi untuk pemakaiannya. Umumnya semakin besar tekanan semakin keras tablet yang dihasilkan (Ansel, 1989).
      Pengetesan kekerasan Stokes-Monsanto dilakukan dengan meletakkan sebuah tablet dalam alat logam kecil, dan tekanannya diatur sedemikian rupa, sehingga tablet stabil ditempatnya dan jarum penunjuk berada pada skala 0. dengan memutar ulirnya, tablet akan terjepit semakin kuat dengan menaiknya tekanan tablet secara lambat, yang ditransfer melalui sebuah per, sedemikian lama, sampai akhirnya tablet tersebut pecah. Besarnya tekanan dibaca langsung pada skala ( Voigt, 1995). Kekerasan tablet effervescent yang baik menurut Wehling and Fred (2004) adalah antara 6-8 kp ~ 5,999-7,999 kg.
      C. Waktu Larut
      Waktu larut merupakan salah satu karakteristik penting dalam tablet effervescent. Waktu larut tablet effervescent merupakan waktu yang diperlukan oleh tablet effervescent supaya pecah menjadi bagian yang terlarut (Mohrle, 1989). Residu atau bahan obat yang tidak larut harus minimal (Lindberg et al., 1992). Waktu larut tablet effervescent dapat terhalangi oleh jumlah bahan yang tidak larut air dan bahan pengikat yang terlalu banyak serta kekerasan tablet yang berlebihan. Tablet effervescent yang baik akan larut dan terlarut dengan cepat dalam waktu 1-2 menit (Mohrle, 1989).
      d. kerapuhan
      Kerapuhan adalah parameter lain untuk mengukur kekuatan tablet. Kerapuhan adalah ukuran kemampuan tablet untuk bertahan terhadap guncangandan pengikisan pada saat pembuatan, pengepakan, pengiriman dan digunakan (Rosanske et al.,1990). Kerapuhan dinyatakan sebagai massa seluruh partikel, yang dilepaskan dari tablet akibat adanya beban penguji mekanis. Besaran yang digunakan adalah persen, yang mengacu pada massa tablet awal sebelum pengujian. Alat uji kerapuhan Erweka berupa drum pleksiglas (garis tengah 20 cm) mengandung 12 sudut, yang mengambil tablet sampai ketinggian tertentu kemudian menggulirkannya. Dengan demikian tablet akan bergesekan satu sama lain (Voigt, 1995) Kerapuhan di atas 1% menunjukkan tablet yang rapuh dan dianggap kurang baik (Lachman et al., 1994).

      Delete
    2. 3. formula tablet sustained release
      R/ Metformin Hcl 300mg zat aktif
      Microcrystalline Cellulose 25 mg zat pengikat
      SodiumCarboxymethyl Cellulose 90mg zat penghancur
      HPMC75 mg matriks Hidrofilik
      Magnesium stearat 10 mg zat pelicin
      Mf tab sustained release 500 mg
      Cara produksi: cara pembuatan tablet sustained release metformin hcl dengan metode matriks hifrofilik yang menggunakan HPMC dengan cara granulasi basah.Cara pembuatan:
      1.Avicel dalam wadah dilarutkan dengan air panas hingga terbentuk gel
      2.ditambah metformin hcl hingga menjadi massa granul
      3.granul dikeringkan di suhu 60-70⁰C
      4.granul di ayak di ayakan 60 mesh
      5.ditambah HPMC,mg stearat, dan CMC dalam granul yang telah diayak
      6.granul dialirkan dalam cetakam dan dikompres pada tekanan 25 rpm

      Delete
  41. 8B_Putri Pajariana_08061181823020
    1. Formula tablet effervescent dan cara produksinya :
    A. Formula
    R/ Ferrazone 215 mg
    Zink Sulphate 4 mg
    Mg Sulphate 100 mg
    Vitamin C 70 mg
    Asam Folat 200mcg
    Sodium bikarbonat 500 mg
    Asam tartrat 45 mg
    Isopropanol 20 mg
    PEG 6000 50 mg
    Aerosil 20 mg
    Cranberry flavour qs
    Lactosa qs

    B. Cara Produksi
    1. Semua bahan yang telah disiapkan ditimbangn sesuai dengan formula yang ada.
    2. Campurkan 500 mg sodium bikarbonat dengan 45 mg Asam tartrat.
    3. 20 mg Isopropanol dibuat solusi.
    4. Tambahkan solusi isopropanol secara perlahan-lahan, sambil diaduk hingga terbentuk massa yang koheren.
    5. Massa tersebut kemudian diayak dengan ayakan bernomor mesh 16.
    6. Campurkan massa tersebut dengan Ferrazone,zink sulphate, Mg sulphate,vitamin c dan asam folat, lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 60oC.
    7. Tambahkan dengan PEG 6000, aerosil, dan Cranberry flavour dengan kadar sesuai formula.
    8. Massa tersebut siap untuk dievaluasi, lalu dicetak sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.
    9. Tablet yang telah jadi dievalusi untuk mengetahui kualitas dari tablet tersebut.
    10. Tablet siap dikemas.

    2. Evaluasi Tablet effervescent
    a. Uji waktu larut
    Uji waktu larut dilakukan untuk memeriksa apakah tablet dapat larut dengan cepat sesuai persyaratan resmi dimana waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit pada suhu C.
    b. Uji penampilan fisik tablet dan larutan effervescent
    Tablet effervescent pada umumnya harus dapat menghasilkan larutan effervescent yang jernih. Seluruh tablet harus memiliki penampilan fisik yang baik. Penampilan fisik suatu tablet adalah parameter kualitas tablet yang penting diperhatikan karena berpengaruh pada penilain konsumen.
    c. Keseragaman ukuran
    Pengukuran keseragaman ukuran tablet menggunakan alat jangka sorong. Pengujian ini dilakukan untuk menjamin keseragaman fisik sediaan yang akan mempengaruhi kadar obat yang terkandung di dalamnya dan factor kepercayaan konsumen atas keseragaman penampilan produk tersebut.
    d. Keregasan tablet
    Evaluasi ini dilakukan untuk menjamin ketahanan produk selama massa distribusi dan penyimpanan agar produk yang dihasilkan tidak mudah pecah. Keregasan tablet ditentukan dengan menggunakan suatu alat friability tester. Tablet dinyatakan memenuhi persyaratan jika memiliki keregasan kurang dari 1%.
    e. Uji pH
    Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral. Pengujian ini perlu dilakukan karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak.
    f. Uji kadar air
    Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam tablet effervescent, kadar air penting dalam sediaan effervescent karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi effervescent.
    g. Keseragaman bobot
    Evaluasi Keseragaman bobot ini dilakukan untuk penentuan awal keseragaman kandungan obat di dalam sediaan tersebut.
    h. Kekerasan tablet
    Syarat untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah lebih besar dari 100 N. Kekerasan tablet ditentukan dengan alat hardness tester, untuk menguji kekerasan suatu tablet dan menentukan tekanan kempa yang sesuai. Kekerasan tablet sangat berpengaruh pada waktu larut tablet.


    ReplyDelete
    Replies
    1. 8B_Putri Pajariana_08061181823020
      3. Formula tablet sustained release dan cara produksinya.
      R/ Rabeprazole 50 mg
      HPMC E15 50 mg
      Avicel PH 101 45 mg
      Lactosa 150 mg
      Talcum 3 mg
      Magnesium Stearat 2 mg

      *Pembuatan tablet sustained release dengan metode granulasi basah :
      1.Siapkan Alat dan Semua bahan yang telah disiapkan ditimbangn sesuai dengan formula yang ada.
      2.Rabeprazole 50 mg, HPMC E15 50 mg, dan laktosa 150 mg dicampur dengan pengikat yakni Avicel PH 101 hingga terbentuk massa yang dapat dikepal.
      3. Massa tersebut diayak dengan ayakan mesh no 10.
      4.Massa yang telah diayak dikeringkan didalam oven ( hingga kadar air kurang dari 5%)
      5.Kemudian ditambahkan dengan Mg stearat dan Talcum (fase luar) , lalu diayak dengan ayakan mesh no 19, hingga terbentuk granul.
      6.Granul yang telah jadi, lalu dicetak dengan tablet press machine.
      7. Tablet yang telah jadi di evaluasi untuk mengetahui kualitasnya
      8.Tablet siap dikemas

      Delete
  42. 47 B Nariyah Azzahra_08061381823102
    1. Formula tablet effervescent
    R/ Ekstrak biji melinjo 329,43 mg
    Natrium bikarbonat 750 mg
    Asam Sitrat 150 mg
    Asam tartrat 600 mg
    PEG 6000 40 mg
    PVP 5% 0,525 mg
    Aspartam 40 mg
    Laktosa 90,045 mg

    Cara produksi tablet effervescent :
    1. Ekstrak kering biji melinjo disemprot dengan larutan PVP 0,5% hingga berbentuk menyerupai granul. 2. Kemudian di oven selama ±24jam pada suhu 60˚C.
    3. Bahan asam yang terdiri dari asam sitrat dan asam tartrat diayak dengan ayakan nomor 40
    4. Setelah diayak, ditambah dengan natrium bikarbonat dan laktosa
    5. Campuran dikeringkan dengan oven pada suhu 60°C selama 24 jam
    6. Setelah dikeringkan bahan-bahan yang sudah dioven akan berbentuk padatan
    7. Padatan tersebut kemudian digerus dan diayak dengan ayakan nomor 20
    8. Ditambah dengan aspartame dan PEG6000 2% hingga homogn
    9. Setelah terbentuk padatan yang homogen, pengempaan dengan mesin kempa tablet
    10. Dilakukan pemeriksaan fisik tablet dan analisis kandungan senyawanya.

    2. Cara mengevaluasi sediaan tablet Effervescent
    Dilakukan dengan pemeriksaan sifat fisik tablet effervescent :
    1. Keseragaman bobot
    Dua puluh tablet yang diambil ditimbang satu per satu. Dihitung rata-ratanya. Kemudian dihitung persentase penyimpangan bobot tiap tablet untuk dibandingkan dengan persyaratan yang ada di Farmakope Indonesia edisi III Persyaratan : tidak ada dua tabletpun yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata sebesar 5%, dan tidak ada satu tabletpun yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata sebesar 10%.
    2. Keseragaman Ukuran
    Penentuan keseragaman ukuran dilakukan terhadap sepuluh tablet dengan mengamati diameter dan ketebalan tablet menggunakan jangka sorong.
    3. Kekerasan Tablet
    Pengujian kekerasan dilakukan terhadap 20 tablet satu-persatu dengan menggunakan alat uji kekerasan (hardness tester) pada sisi tengah secara horizontal. Respon kekerasan tablet yang tertampil pada alat dicatat dan dilakukan perhitungan. Persyaratan : Tablet effervescent yang baik dengan diameter 2,5 cm adalah lebih besar dari 100 N.
    4. Kerapuhan Tablet
    Sebanyak 20 tablet yang telah dibebasdebukan dan ditimbang dimasukkan kedalam alat uji kerapuhan. Alat diputar pada kecepatan 25 putaran per menit selama 4 menit. Selanjutnya tablet dibebasdebukan dan ditimbang lagi, kemudian dibandingkan dengan bobot tablet awal. Kerapuhan tablet dinyatakan dalam bentuk persen. Persyaratan : tidak melebihi 1%
    5. Uji Waktu Hancur tablet
    Sebanyak 5 buah tablet dimasukkan kedalam alat uji waktu hancur (disintegration tester). Setiap tabung diisi satu tablet, kemudian dimasukkan kedalam penangas air berisi 1 liter air dengan temperature sebesar 37oC. Permukaan air diatur 2,5cm dari ayakan, dengan frekuensi 28-32kalu per menit. Jalankan alat sampai semua fraksi pecahan tablet lewat ayakan yang terletak pada bagian bawah alat. Catat waktu yang diperlukan sebagai waktu hancur tablet. Persyaratan : tidak lebih dari 15 menit untuk tablet bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet yang tidak bersalut.
    6. Pengujian pH
    Dilakukan setelah tablet terlarut sempurna di air dengan menggunakan pH meter dan dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan.

    3. Formula Tablet Sustrained Release Metformin Hcl
    R/ Metformin HCl 60%
    Microcrystalline Cellulose 5%
    Sodium Carboxymethyl Cellulose 18%
    Hypromellose 15%
    Magnesium stearat 2%

    Cara Pembuatan Tablet Sustained Release Metformin Hcl
    1. Siapkan alat dan bahan
    2. Timbang bahan sesuai dengan perhitungan
    3. Masukkan Avicel kedalam wadah kemudian tambahkan air panas sambil diaduk aduk hingga terbentuk gel
    3. Tambahkan Metformin Hcl 500 mg, hingga terbentuk massa granul.
    4. Setelah dibuat granulasi basah, granul dikeringkan pada suhu 60-70oC
    5. Granul di ayak atau di saring dengan ayakan 60 mesh untuk mendapatkan granul yang seragam.
    6. Ditambahkan HPMC, Mg Stearat, dan CMC kedalam hasil ayakan dan akhirnya granul dialirkan kedalam cetakan lalu dikompresi pada tekanan 25 rpm.

    ReplyDelete
  43. No. Absen 4 A
    Nama : Fito Pratama Helyken
    NIM : 08061181823007

    1. Kemukanlah satu formula tablet effervescent. Bagaimana cara produksinya ?
    Jawab :
    R/ Kalsium Karbonat 625 mg
    Asam Askorbat 1000 mg
    Vitamin D 0,0075 mg
    Vitamin B6 15 mg
    Asam Sitrat 325 mg
    Asam Tartat 640 mg
    Natrium Karbonat 1220 mg
    Acesulfam Potassium 20 mg
    PEG 6000 40 mg
    PVP K-30 60 mg
    FDC Yellow-11231 q.s.
    mf tab. effervescent ad 4 gram
    Sdd pc prn

    Prosedur Kerja :
    1. Siapkan alat dan bahan yang kering dan bersih
    2. Timbang bahan sesuai formula
    3. Bahan fase basa yang terdiri atas PVP K-30, Kalsium Karbonat, Natrium Karbonat,
    Vitamin D dan Vitamin B6 dicampur dan dilarutkan dengan menggunakan etanol
    96% sebanyak 1 ml.
    4. Semua bahan pada fase basa diayak dengan ayakan 11 mesh, kemudian ditetesi
    dengan etanol 96% sebanyak 10 tetes. Selanjutnya semua bahan fase basa diaduk
    untuk dicampur merata. Setelah tercampur rata, semua bahan dalam fase basa
    dioven pada suhu 50-60ºC selama 15 menit untuk menguapkan etanol.
    5. Bahan fase asam yang terdiri atas Vitamin C, Asam Sitrat, Asam Tartat, Acesulfum
    Potassium dan PEG 6000. Bahan-bahan yang digunakan dalam fase asam diayak
    dengan ayakan 11 mesh kemudian dicampur.
    6. Bahan dari fase basa yang sudah dioven dicampur dengan fase asam kemudian
    dihomogenkan dan dicetak dengan single punch dengan berat tablet 4 gram.
    7. Tablet yang telah terbentuk di simpan di ruang penyimpanan ( suhu 25°C )

    ReplyDelete
    Replies
    1. No. Absen 4 A
      Nama : Fito Pratama Helyken
      NIM : 08061181823007

      2. Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?
      Jawab :
      1. Uji keseragaman bobot
      Uji keseragaman bobot dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik. Tablet ditimbang sebanyak 20 buah dan dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Pengujian harus sesuai dengan ketetapan dari Farmakope Indonesia yakni tablet dianggap memenuhi keseragaman bobot bila koefisien variansinya tidak lebih dari 6%.
      2. Uji kekerasan tablet
      Uji kekerasan tablet dilakukan dengan menggunakan hardness tester. Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan cara mengambil 20 tablet untuk diukur kekerasannya. Kekerasan yang ideal untuk suatu tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100 N atau > 12 kp.
      3. Uji keseragaman ukuran
      Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan menggunakan alat jangka sorong. Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan cara mengambil 20 tablet untuk diukur diameter dan ketebalannya serta harus memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi III yakni kecuali dinyatakan lain, tidak lebih dari 3x diameter tablet dan tidak kurang dari 4/3 x tebal tablet. Untuk tablet effervescent dengan berat 4,5-5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52-2,54 cm (Lieberman & Lachman, 1989).
      4. Uji waktu hancur
      Uji waktu hancur dilakukan dengan menggunakan disintegration tester. Uji waktu hancur dilakukan dengan cara mengambil tiga tablet kemudian diujikan satu per satu dalam suatu gelas yang ditentukan waktu larutnya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet habis larut, waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit pada suhu 25°C.
      5. Uji keregasan (kerenyahan)
      Uji keregasan dilakukan dengan menggunakan friabilator. Uji keregasan diawali dengan 20 tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang lalu dimasukkan ke dalam alat friabilator dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit ( 100 kali putaran ). Selanjutnya, dihitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan. Tablet tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan jika kehilangan berat tidak lebih dari 1 % (Lieberman, 1989).
      6. Uji pH
      Uji pH dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Uji pH larutan effervescent dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 mL aquadest kemudian diukur pH dengan pH meter, hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral (Rahmah, 2006).
      7. Uji kelembaban (kandungan lembab)
      Uji kelembaban dilakukan dengan menggunakan alat moisture balance, pada alat tersebut dimasukkan tablet dalam aluminium foil lalu diukur kadar, syarat kadar air massa tablet effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7% (Lestari & Natalia, 2007).

      Delete
    2. No. Absen 4 A
      Nama : Fito Pratama Helyken
      NIM : 08061181823007

      3. Kemukakanlah satu formula tablet sustained release. Bagaimana cara produksinya ?
      Jawab :
      R/ Riboflavin-5’-Phosphate Sodium 21,4 mg
      Methylcellulose 4000 cps 70 mg
      Mannitol 25 mg
      NaCMC 110 mg
      HPMC 4000 cps 60 mg
      Polyvinylpyrrolidone 20 mg
      Ethylcellulose 10 cps 80,6 mg
      Talc 10 mg
      Magnesium Stearat 3 mg

      mf tab. sustained release

      Prosedur Kerja :
      1. Siapkan alat dan bahan yang kering, bersih dan steril.
      2. Timbang bahan sesuai dengan formula.
      3. Riboflavin dan NaCMC dicampur secara menyeluruh dan digranulasi
      dengan polivinylpyrrollidone sebagai 10% berat dalam larutan alkohol.
      4. Bahan-bahan yang tersisa kecuali talc dan magnesium stearat dicampur
      secara menyeluruh dan melewati layar Fitzpatrick Comminuting Machine
      menggunakan hammers forward.
      5. Granulasi dikombinasikan dengan campuran tersebut dan dicampur hingga
      homogen.
      6. Talc dan magnesium stearat kemudian ditambahkan dan campuran total
      tersebut di homogenkan.
      7. Campuran yang telah homogen dikompresi menggunakan standard
      concave punches.
      8. Tablet dikompresi hingga kekerasan 4-6 kp dan tidak boleh melebihi 10 kp.
      9. Terbentuk tablet sustained release yang telah jadi.

      Catatan : Tablet yang memiliki kekerasan 4 kp akan mengapung langsung pada cairan lambung buatan, sedangkan tablet dengan kekerasa 6 kp akan tenggelam sementara sebelum naik ke permukaan. Tablet dengan kekerasa 10 kp tidak bisa mengapung.

      Delete
  44. 2B YUSTIKA NUR ZANNAH_08061181823006
    1. FORMULA TABLET EFFERVESCENT:
    R/ Ektrak daun kelor 300 mg
    Natrium bikarbonat 600 mg
    Asam sitrat 1000 mg
    Asam tartrat 600 mg
    Laktosa 1000 mg
    Sukrosa 6000 mg
    CMC-Na 500 mg
    Cara produksi :
    Menimbang bahan ekstrak kental, bahan asam (asam sitrat dan asam tartrat), dan bahan tambahan yaitu laktosa, sukrosa dan CMC-Na. Mencampur semua bahan yang telah ditimbang ke dalam wadah dan diaduk sampai homogen. Melakukan pengovenan pada suhu 65°C selama 5 menit, kemudian menaruh hasilnya ke dalam wadah 1. Menimbang bahan ekstrak kental, natrium bikarbonat, dan bahan tambahan yaitu laktosa, sukrosa, dan CMC-Na. Mencampur semua bahan yang telah ditimbang ke dalam wadah dan diaduk sampai homogen. Melakukan pengovenan pada suhu 65°C selama 5 menit, kemudian menaruh hasilnya ke dalam wadah 2. Kemudian campurlah hasil yang ada pada wadah 1 dan 2 menjadi satu, diaduk sampai homogen menggunakan Mixer. Serbuk kemudian dioven kembali pada suhu 40°C selama 5 menit. Campuran wadah 1 dan wadah 2 dimasukkan dalam ice bath sampai mengeras dan disimpan dalam desikator selama minimal 24 jam. Kemudian serbuk tersebut di ayak menggunakan ayakan 80. Kemudian disperse padat yang dihasilkan ditetapkan kadar dan di uji ph, waktu dispersi dan uji organoleptic.
    2. CARA EVALUASI TABLET EFFERVESCENT
    a. waktu alir: menunjukkan mudah tidaknya massa tablet mengalir dalam mesin pencetak tablet. Waktu alir massa tablet yang ideal adalah 10 garm/detik.
    b. Uji waktu larut: Uji ini dilakukan untuk memeriksa apakah tablet dapat larut dengan cepat sesuai persyaratan resmi dimana waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit pada suhu C.
    c. Keseragaman ukuran: Uji ini dilakukan untuk menjamin keseragaman fisik sediaan yang akan mempengaruhi kadar obat yang terkandung di dalamnya dan factor kepercayaan konsumen atas keseragaman penampilan produk tersebut.
    d. Kekerasan tablet: Kekerasan tablet sangat berpengaruh pada waktu larut tablet. Untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah lebih besar dari 100 N.
    e. Uji pH: karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak. Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    f. Uji kadar air: kadar air penting dalam sediaan effervescent karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%.
    3. FORMULA TABLET SUSTAINED RELEASE
    R/ Ibuprofen 400 mg
    Locust bean gum 15 mg
    Xanthan gum 15 mg
    Avicel PH 101 92 mg
    PVP K-30 mg
    Talk 54 mg
    Magnesium Stearat 6 mg
    Cara produksi:
    Pembuatan tablet ibuprofen: Kombinasi matriks (xanthan gum-locust bean gum), Avicel PH 101, dan ibuprofen dicampur hingga merata. Campuran tersebut ditambahkan dengan PVP K30 yang telah dilarutkan dalam air pada konsentrasi tertentu (konsentrasi larutan PVP K-30 untuk tingkat rendah = 24%; tingkat tinggi = 40%), dicampur sampai terbentuk massa granul, diayak dengan pengayak mesh 16 dan dikeringkan dengan oven pada suhu 55 C selama 1 jam. Granul kering diayak lagi dengan pengayak mesh 18, ditambahkan magnesium stearat dan talk yang jumlahnya telah direkonsiliasi dengan berat granul kering, dicampur merata dan dilakukan pengamatan sifat fisik granul. Campuran ditablet dengan bobot 600 mg per tablet. Pentabletan dilakukan dengan kekerasan yang sama pada semua formula.

    ReplyDelete
  45. 18A_Intan Sanjaya_08061281823027

    A. Formulasi Tablet Effervecent Ekstrak Daun Kersen.
    R/ Ekstrak daun kersen 20 %
    Asam sitrat 5%
    Asam Tartarat 10%
    Mg stearate 1%
    Laktosa 35%
    Na Bikarbonat 18%,
    PVP 1%

    Cara Produksi :
    1. Pembuatan tablet effervescent dari ekstrak daun Kersen dengan granulasi basah.
    2. Siapkan Alat dan bahan yang bersih.
    3. Ekstraksi daun kersen dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Serbuk daun kersen sebanyak 100 gram dilarutkan dalam 800 ml etanol 96% dan maserasi dilakukan selama lima hari. Disaring lalu di evaporasi.
    4. Pembuatan Granul Effervescent. Ekstrak kental yang telah ditimbang dicampurkan dengan bahan lain Asam sitrat 5%, Asam Tartarat 10%, PVP 1% yang telah dipanaskan dengan aquadest terlebih dahulu. Ditambah pengisi sedikit demi sedikit Laktosa 35%, Na Bikarbonat 18%, sampai terbentuk massa granul yang agak lembapKemudian Granul tersebut diayak dengan ayakan no. 12, untuk selanjutnya dikeringkan dalam oven dengan suhu 400C-600C selama 24 jam. Masukan Mg stearate 1% campur dengan granul.
    5. Pencetakkan Tablet. Granul-granul yang dihasilkan kemudian dimasukan ke single punch. Diatur bobot tablet kemudian dicetak.

    B. Evaluasi sediaan tablet effervescent.
    Evaluasi Tablet
    1. Keseragaman bobot.
    Tablet ditimbang 20 tablet dan dihitung bobot rata-rata tiap tablet dan standar deviasinya.
    2. Kekerasan tablet
    Tablet diletakkan dalam alat hardness tester, diberi tekanan sampai tablet tampak retak atau hancur. Kekerasan tablet dilihat pada skala yang terterapada alat uji.
    3. Kerapuhan tablet
    Tablet sebanyak 20 tablet dibebas debukan menggunakan aspirator, lalu ditimbang bobotnya. Dimasukkan dalam alat friabilator dan diputar sebanyak 100 putaran atau selama 4 menit. Setelah selesai, tablet dibebasdebukan kembali dan ditimbang.
    4. Waktu hancur tablet
    Tablet dimasukkan dalam alat disintegrating test sebanyak 6 tablet. Dimasukkan dalam beker glass yang telah diatur pada suhu 370 c. Dihitung waktu yang diperlukan tablet hingga hancur seluruhnya
    5. Organoleptik. Bentuk, warna, aroma, rasa.

    C. Formulasi tablet sustained release.
    R/ Kaptopril 20%
    Natrium alginat 40%
    Kalsium asetat 20%
    Gom xanthan 14%
    PVP K-30 3%
    Aerosil 0.1%
    Talk 1.9%
    Magnesium stearate 1%

    Cara Produksi :
    1. Bobot tablet 250 mg dan dosis kaptopril 50 mg/tablet.
    2. Metode granulasi basah digunakan dalam pembuatan tablet ini
    3. Serbuk yang akan digranulasi digerus dalam mortar (Kaptopril, Natrium alginat, Gom xanthan, diayak melalui ayakan dengan ukuran pori 14 mesh, dan dicampur dengan alat pencampur serbuk (Turbula tipe T2C) Selama 8 menit.
    4. Sedikit PVP K-30 yang akan digunakan dilarutkan dalam 4-6 mL etanol 95 % sedangkan sisanya ditambahkan dalam bentuk kering.
    5. Massa lembab diayak dengan ayakan 12 mesh untuk membentuk granul, dikeringkan selama 1 hari dalam oven pada suhu 40°C. Granul kering selanjutnya diayak lagi dengan ayakan 16 mesh.
    6. Granul dicampur dengan fasa luar aerosil, talk, dan magnesium stearat selama 3 menit dengan alat pencampur serbuk (Turbula tipe T2C).
    7. Tablet dicetak dengan mesin pencetak tablet (Stokes tipe 592-2) dan kekerasan 4-5 kg/cm2.

    ReplyDelete
  46. 27B_Juni Astuti_08061281823052
    1) Formula Tablet effervescent dan cara produksinya
    R/ Ekstrak Daun Leilem7 %
    Natrium Bikarbonat 47,7 %
    Asam Tartrat 25,2 %
    Asam Sitrat 16,2 %
    Aspartam1%
    CMC 0,5 %
    Essense Jeruk2 %
    Pewarna Kuning q.s

    CARA PRODUKSI:

    Granulasi Basah Ekstrak Daun Leilem
    16,8 mL ekstrak kental daun Leilem digranulasi basah ditambah CMC sebanyak 1,2 g dan pewarna cair 1 mL hingga kepadatan yang tepat untuk digranuasi. selanjutnya diayak dan di panaskan dalam oven 3 jam pada suhu 600C. Komponen ini disebut komponen ekstrak daun Leilem.

    Pengolahan Dengan Cairan Nonreaktif
    a. Komponen ekstrak daun Leilem, natrium bikarbonat, asam tartrat, asam sitrat, dan aspartam ditimbang ,diayak dengan ayakan no. 8.
    b. Granul ekstrak leilem, asam sitrat, asam tartrat, dan aspartam dicampurkan dan disemprot dengan larutan essence jeruk dalam etanol (1:4) 12 mL.
    c. (Campuran b) diayak dengan ayakan no. 8 kemudian granul dikeringkan dalam oven suhu 40-50 C selama 3 jam.
    d. diayak kembali dengan ayakan no. 10, hasil ayakan ini disebut komponen asam.
    e. Dalam wadah lain, natrium bikarbonat disemprot dengan essence jeruk dalam etanol (1:4) sebanyak 7,2 mL.
    f. (Campuran e) diayak dengan ayakan no.8, kemudian granul dikeringkan dalam oven suhu 40 C selama 3 jam.
    g. Granul yang sudah kering diayak kembali dengan ayakan no. 10, hasil ayakan ini disebut komponen basa.


    Pembuatan Granul Effervescent Ekstrak Daun Leilem
    a. Komponen asam dan komponen basa digranulasi dalam sebuah lumpang hingga homogen. Hasilnya ialah granul efervescent ekstrak daun Leilem ditimbang sebagai volume awal.
    b. Granul effervescent ekstrak Daun Leilem kembali dioven hingga mendapat volume yang tetap selama 7 jam.
    c. Sebelum dikemas, untuk menghindari penyerapan kelembaban dari udara, granul efervesen dimasukkan dalam desikator berisi silica gel selama 1 jam.




    ReplyDelete
    Replies
    1. 2)Evaluasi tablet effervescent
      a. Uji Organoleptik
      Pengamatan dilihat secara langsung bentuk, warna dan bau granul yang dihasilkan. Bentuk dan warna granul sedapat mungkin dapat teratur (Ansel, 1989).

      b. Uji Kadar Air (Lachman dkk, 1989)Granul basah ditimbang kemudian dikeringkan dalam oven hingga diperoleh bobot yang tetap. Kadar air dihitung dengan rumus :

      1. Loss on Drying (LOD):
      %LOD
      2.Moisture Content (MC): %MC

      c. Uji Ukuran Partikel :
      Uji ini untuk menentukan karakterisasi kehalusan granul effervescent. Menggunakan analisis ayakan, granul effervescent harus dapat melewati ayakan no.10.

      d. Uji Volume Tuang :
      Uji ini ditentukan dari ukuran partikel dan bentuk partikel. Sebanyak 150 g granul dituang kedalam suatu gelas ukur, permukaannya diratakan. Volume yang terbaca (mL/g) menggambarkan volume tuang (Voight, 1995).


      e. Uji Volum Guncang Granul dimasukan kedalam gelas ukur kemudian diketuk-ketukankan setinggi 2,5 cm dalam interval 2 detik,setiap 10 ketukan. Volume dicatat sampai volumenya tidak berubah. Uji volum guncang yang baik adalah tidak lebih dari 20% (Voight, 1995).

      f. Uji Daya Alir (Voight, 1995):
      Uji daya alir dilakukan dengan cara sebagai berikut:
      1. Metode Corong : Granul dimasukan dalam corong, aliran keluar dibuka sampai seluruh granul mengalir keluar dari lubang corong dan membentuk timbunan diatas kertas grafik. Aliran granul yang baik jika waktu yang diperlukan untuk mengalirkan 150 gram granul ≤ 10 detik.

      2. Metode Sudut Diam: Granul dialirkan perlahan-lahan melalui corong tegak dan dijaga agar ujungnya berada pada suatu ketinggian h diatas kertas grafik yang terletak dibidang horizontal.Tumpukan granul yang berbentuk kerucut menunjukan, α adalah sudut diam, jika α ≤ 300 menunjukan granul dapat mengalir bebas,sedangkan jika α ≥ 400 menunjukan daya alir granul kurang baik.

      g. Uji Waktu Dispersi:
      Dimasukan 100 mL air dingin dengan suhu 15-250C kedalam gelas beker 250 mL setelah itu dimasukan 1 bungkus granul effervescent 5 g kedalam air tersebut. Bila granul tersebut terdispersi dalam air dan menyelesaikan reaksinya dalam waktu < 5 menit menunjukan sediaan terdispersi sempurna (Siregar, 2010).

      3) Formulasi sustained Release
      R/Kaptopril 25 mg
      Natrium alginat 8 %
      Kalsium klorida 7 %
      HPMC K4M 57 %
      Ac-di-sol 5 %
      Avicel PH102 20 %
      Mg Stearat 1 %
      Talk 2 %
      Total 200 mg

      CARA PRODUKSI
      1. Siapkan bahan sesuai dengan formula
      2 .Granul disiapkan dengan metode granulasi basah. Persiapan granul dengan metode granulasi basah dilakukan dengan mengembangkan natrium alginat menggunakan air suling untuk membentuk gel alginat dan dapat dialirkan.
      3.Natrium alginat telah dikembangkan yang ditimbang sesuai dengan formula dan kemudian dicampur dengan kaptopril hingga homogen (massa 1).
      4.Avicel PH102 dicampur secara homogen dengan 1/5 ac-di-sol (massa 2).
      5.HPMC K4M, kalsium klorida, dan 3/5 ac-in-sol dicampur hingga homogen (massa 3)
      6.Campurkan massa 1 dan 2 dicampur hingga benar-benar homogen (massa 4), kemudian tambahkan beberapa tetes air suling sampai membentuk massa tablet.
      7. Campuran massa 3 dan 4 sampai benar-benar homogen untuk membentuk butiran atau fase dalam pada massa tablet.
      8.Butiran disaring menggunakan saringan 16 mesh dan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 50 ° C (kering).
      9.Granula kering diayak lagi dengan ayakan 18 mesh, lalu tambahkan 1/5 ac-di-sol, Talk dan magnesium stearat secara berurutan dan dicampur hingga homogen.
      10.Massa yang diperoleh kemudian dikompres menjadi tablet

      Delete
  47. 48 B Hana Novitasari Br Pakpahan 08061381823104
    1) FORMULA TABLET EFFERVERSCENT DAN CARA PEMBUATAN
    R/ Ekstrak kunyit 150 mg
    Asam sitrat 308 mg
    Asam tartrat 154 mg
    Na. bikarbonat 538 mg
    Mg. stearat 3 mg
    Talk 27 mg
    Granul laktosa 830 mg
    CARA PEMBUATAN :
    Penyiapan simplisia rimpang kunyit
    1.Rimpang kunyit dicuci bersih, diiris tipis dan dikeringkan.
    2.Simplisia yang telah kering diserbuk dengan mesin penyerbuk.
    Pembuatan ekstrak
    1.Serbuk kunyit disoxhletasi menggunakan pelarut PE dengan perbandingan 1:3 selama 11 jam. Kemudian dipisahkan antara fase PE dan ampas serbuk kunyitnya.
    2.Ampas serbuk kunyit dibersihkan dari PE dengan cara diratakan tipis dengan ketebalan 0,5-1 cm dan diangin-anginkan selama 5-10 menit.
    3.Serbuk yang telah bebas PE diperkolasi menggunakan metanol dengan perbandingan 1:4 selama 24 jam.
    4.Sari metanol dipekatkan di atas waterbath sampai didapat volume konstan sehingga didapat ekstrak bebas metanol. Selanjutnya ekstrak dikeringkan dengan laktosa sehingga didapat ekstrak kering.
    Pembuatan granul laktosa
    Larutan PVP 2% sebagai pengikat ditambahkan secukupnya pada laktosa, kemudian diayak dengan ayakan no 12. Granul dikeringkan dalam lemari pengering. Granul kering diayak dengan ayakan no 16.
    Pembuatan Tablet efferverscent ekstrak kunyit
    Tablet efferverscent ekstrak kunyit dibuat dengan mencampur ekstrak kunyit dengan sumber asam dan basa, kemudian ditambah granul laktosa dan dikeringkan di lemari pengering. Campuran yang sudah kering diayak dengan ayakan no 16 dan ditambahkan talk dan Mg stearat sebagai bahan pelicin. Selanjutnya dilakukan evaluasi sifat alirnya dan kemudian dicetak dengan mesin tablet. Semua pekerjaan ini dilakukan pada kondisi kelembaban relatif 40%
    2)Cara mengevaluasi tablet effervescent
    Uji kekerasan tablet dilakukan dengan meletakkan tablet effervescent pada hardness tester dengan posisi vertikal. sekrup diputar dan Pemutaran dihentikan sampai tablet pecah dan diperhatikan skalanya. Percobaan dilakukan untuk masingmasing 20 tablet dan dihitung rata-ratanya
    Uji kerapuhan tablet dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester. Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran per menit.
    Uji waktu hancur (kemampuan melarut )
    dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent
    ke dalam aquades dengan volume 200 ml. Waktu hancur dihitung dengan stopwatch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut.
    Uji tanggapan rasa
    Uji respon rasa dilakukan dengan teknik accidental sampling, dengan populasi heterogen sejumlah 20 responden. Setiap responden mendapatkan kesempatan yang sama untuk merasakan sampel dari sejumlah formulasi tablet effervescent tersebut.
    Uji Visual
    Pengujian dilakukan dengan melibatkan penetapan beberapa parameter, seperti ukuran, bentuk, warna, ada tidaknya bau, rasa, bentuk permukaan, konsistensi dan cacat fisik.
    Uji keseragaman bobot
    Sebanyak 10 tablet diambil secara acak, ditimbang seksama dan hitung rata-rata bobot Hitung harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV).
    Uji keseragaman ukuran Sebanyak 20 tablet diambil secara acak, diukur ketebalan dan diameternya. Ketebalan tablet diukur dengan menggunakan jangka sorong .Hitung rata - rata ketebalan dan diameternya.
    Uji Kandungan Lembab
    digunakan alat berupa moisture balance, pada alat tersebut kemudian dimasukkan tablet dalam alumunium foil lalu diukur kadar.
    Uji keseragaman bobot
    dengan cara menimbang seksama dua puluh tablet satu per satu dan hitung bobot rata-rata.
    Uji pH larutan
    dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml air suling diukur pH nya
    Uji Keregasan tablet
    diambil 20tablet ditimbang lalu masukkan ke dalam alat dengan kecepatan 25 rpm selama . Hitung selisih berat nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 48B Hana Novitasari 08061381823104 3) FORMULA TABLET SUSTAINED RELEASE
      R/ Natrium diklofenak 12,5 mg
      PVP 5 mg
      NaCMC 80,5 mg
      Mg. Stearat 2 mg
      PEMBUATAN TABLET SUSTAINED RELEASE
      Tablet dibuat dengan metoda granulasi basah, dimana zat aktif (Natrium diklofenak) dan matriks (NaCMC) dicampur. Lalu tambahkan bahan pengikat (PVP) sampai diperoleh massa lembab yang dapat dikepal. Massa lembab dilewatkan keayakan 12 mesh untuk membentuk granul. Granul yang terbentuk dikeringkan padatemperatur 60º C selama 2 jam. Granul kering kemudian dilewatkan pada ayakan mesh 14 lalu dicampur dengan bahan pelincir (mg. Stearat) diaduk sampai homogen. Masa granul yang didapat dilakukan evaluasi meliputi penentuan ukuran partikel, bj benar, bj nyata, bj mampat, kecepatan alir dan sudut diam, kandungan air, faktor hausner dan derajat kompresibilitas dan sudut diam, kandungan air, faktor hausner dan derajat kompresibilitas.
      Pencetakan tablet dan evaluasi
      Pencetakan dilakukan dengan mesin cetak single punch dengan mengatur bobot tablet 600 mg dan kekerasan sesuai yang diinginkan. Tablet yang dihasilkan dievaluasi .

      Delete
  48. 22 A – Anjas Hendrawan-08061281823035

    1. FORMULA TABLET EFFERVESCENT

    R/ Calcium Karbonat 625 mg
    Tepung Buah Belimbing 1,2 gram
    Asam Sitrat 545 mg
    Asam Tartrat 833 mg
    Sodium Bikarbonat 1 gram
    PEG 6000 22,5 mg
    PVP-K30 18 mg
    Acesulfum potassium 22,5 mg
    Simeticone 16,65 mg
    Manitol 200 mg
    FDC Yellow-11231 18 mg
    Mf Tab Effervescent ad 4,5 gram

    CARA PRODUKSI :
    I. PEMBUATAN TEPUNG BELIMBING :
    a. Buah belimbing yang masih hijau dicuci dan dikupas kulitnya.
    b. Buah belimbing dipisahkan filtratnya dengan mesin juicer
    c. Tambahkan maltodekstrin DE 10-15 dengan konsentrasi 10% untuk membuat filtrate
    menjadi serbuk.
    d. Campuran kemudian di aduk homogeny dengan mixer.
    e. Campuran dimasukkan ke suatu tabung kemudian dikeringkan dengan spray drayer.
    Hingga didapatkan padatan atau tepung belimbing.
    f. Tepung ditampung dalam reactor.

    II. PEMBUATAN GRANUL EFFERVESCENT (METODE GRANULASI BASAH)
    A. Granulasi komponen basa
    -Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    -Larutkan PVP-k30 dalam metilen klorida
    -Bentuk massa granulasi basah dengan menambahkan sodium bikarbonat dengan
    larutan PVP-k30
    - Granul basah di ayak dengan ayakan nomor 20 mesh
    - Granul basah dikeringkan pada suhu 53 C selama 60 menit dengan menggunakan oven
    - Granul kering diayak dengan ayakan uukuran 16 mesh

    B. Granulasi Komponen Asam
    -Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    -Larutkan simetikon pada metilen klorida yang terdapat FDC Yellow
    -Tambahkan dengan cepat PEG 6000, manitol, tepung belimbing, dan acesulfum
    potassium
    -komponen ditambahkan dengan asam sitrat dan asam tartrat pada reaktor
    -massa granulasi basah diayak dengan ayakan ukuran 20 mesh
    -granul dikeringkan pada suhu 53 C selama 60 menit dengan oven
    -granul kering diayak dengan ayakan nomor 16 mesh

    C. Pencampuran Granulasi Komponen Basa dan Komponen Asam
    - Setelah granul kering dicampurkan kedua komponen tersebut dalam reaktor
    -Campuran granul diayak kembali dengan ayakan 16 mesh
    - Campuran granul yang telah jadi kemudian dimasukkan ke hopper dan dikempa
    dengan mesin rotary tablet machine.
    - Tablet yang telah dikempa, dilakukan pengujian mencakup uji keseragaman bobot,
    ukuran, kadar, uji disolusi, waktu hancur, kekerasan, kerapuhan tablet, dan kadar air
    tablet.
    -Apabila memenuhi persyaratan uji, tablet dikemas dengan pengemas primer (botol)
    -Pengujian pengemas dilakukan dengan merendam tablet yang telah di kemas ke dalam
    larutan metilen blue, apabila tidak terjadi warna biru pada tablet, maka pengemas
    yang digunakan baik.
    -Botol pengemas primer dimasukkan ke pengemas sekunder, lalu tersier dan siap di
    distribusikan.

    ReplyDelete
    Replies

    1. 2. EVALUASI TABLET EFFERVESCENT

      a. Pemeriksaan penampilan fisik tablet, seperti bentuk dari tablet yang dihasillkan,
      tekstur dari permukaan tablet, dan apakah ada cacat pada tablet.
      b. Pemeriksaan terhadap warna dan tingkat kejernihan dari larutan effervescent yang
      dihasilkan
      c. Uji waktu Hancur, uji ini dilakukan dengan menggunakan disintegran tester. dipilih
      lima tablet uji lalu dimasukkan ke tabung pada alat disintegran tester yang telah diisi
      aquadest dan diatur suhunya 25ºC , dan dinyalakkan disintegran tester. Tablet
      effervescent yang baik hancur kurang dari 5 menit.
      d. Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan 20
      tablet dengan menggunakan jangka sorong. Hasil dinyatakan baik jika koefisien variasi
      (%CV) kurang dari 2%.
      e. Uji keseragaman bobot dilakukan dengan cara menimbang seksama dua puluh tablet
      satu per satu dan hitung bobot rata-rata (X). Harga simpangan baku relatif atau
      koefisien variasinya (KV) juga dihitung. Tablet dianggap memenuhi keseragaman bobot
      bila koevisien variasinya tidak lebih dari 6%.
      f. Kekerasan tablet, uji ini menggunakan alat hardness tester. Kekerasan yang ideal
      untuk suatu tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100 N atau > 12 kp.
      g. Keregasan tablet, uji ini dilakukan dengan menggunakan Friability tester. Cara
      pengujian: dua puluh tablet dibersihkan dari debu atau serbuk dan ditimbang lalu
      masukkan ke dalam alat friability dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali
      putaran). Dihitung bobot 20 tablet setelah diuji dan dihitung selisih berat sebelum dan
      sesudah perlakuan. Persen keregasan diperoleh dari (selisih 20 bobot tablet sebelum
      dan sesudah diuji) dibagi dengan bobot awal 20 tablet dan dikalikan 100%. Tablet
      effervescent memenuhi persyaratan jika kehilangan berat atau persen keregasan tidak
      lebih dari 1 % .
      h.Uji pH larutan effervescent, uji ini dilakukan dengan melarutkan satu tablet
      effervescent dalam 200 ml aquadest dan kemudian diukur pH dengan alat pH meter.
      Tablet effervescent yang baik apabila hasil pH larutan effervescent mendekati netral.
      i. Pada Uji Kandungan Lembab digunakan alat moisture balance, pada alat tersebut
      dimasukkan tablet dalam alumunium foil lalu diukur kadar air. Syarat kadar air massa
      tablet effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7%.
      j. Uji Keseragaman kadar, metode pengujian kadar bergantung pada jenis zat aktif yang
      digunakan. Uji keseragaman kadar dapat menggunakan spektrofotometri UV-Vis.

      Delete
    2. 22 A-Anjas Hendrawan-08061281823035
      3. FORMULA TABLET SUSTAINED RELEASE

      R/Glipizide 10 mg
      Metolose 90 SH 4000 30 mg
      Musilago Amilum 10% 3 mg
      Laktosa 48 mg
      Magnesium Stearat 4 mg
      Amilum 5 mg

      Mf Tab Sustained Release ad 100 mg

      CARA PRODUKSI : (METODE GRANULASI BASAH)
      a. Siapkan Alat dan Bahan
      b. Ditimbang bahan sesuai perhitungan bahan dengan menggunakan timbangan
      analitik
      c. Campurkan Glipizide, Metolose 90 SH 4000, dan Laktosa pada reactor
      d. Campurkan larutan pengikat berupa mucilage amili sampai terbentuk massa
      padat
      e. Massa granul basah yang terbentuk kemudian diayak dengan ayakan nomor
      10 mesh.
      f. Massa granul dikeringkan pada oven pada suhu 53 C hingga massa air kurang
      5%.
      g. Granul yang telah kering dicampurkan dengan fase luar berupa Mg Stearat
      dan Amilum pada reactor.
      h. Campuran diayak dengan ayakan berukuran 19 mesh
      i. Massa tablet dimasukkan ke dalam Hopper dan dikempa dengan rotary tablet
      machine.
      j. Tablet yang telah dikempa, dilakukan pengujian mencakup uji keseragaman
      bobot, ukuran, kadar, uji disolusi, waktu hancur, kekerasan, dan kerapuhan
      tablet.
      k. Apabila memenuhi persyaratan uji, tablet dikemas dengan blister packaging.
      l. Pengujian pengemas dilakukan dengan merendam tablet yang telah di kemas
      ke dalam larutan metilen blue, apabila tidak terjadi warna biru pada tablet,
      maka blister yang digunakan baik.
      m.Blister dimasukkan ke pengemas sekunder, lalu tersier dan siap di
      distribusikan.

      Terima Kasih Pak..

      Delete
  49. 7B_NURZAM RIZKI JAYA_08061181823016

    1. Formula tablet effervescent
    R/ Fraksi 125 mg
    Laktosa 475 mg
    Asam sitrat 65 mg
    Asam tartrat 100 mg
    Na bikarbonat 180 mg
    Mg stearat 10 mg
    Aspartam 20 mg
    PVP 10 mg
    PEG 6000 15 mg
    Berat total 100 mg

    Cara produksi
    metode kempa langsung :

    Fraksi etil asetat buah M. casturi dibuat menjadi serbuk dengan menambahkan sebagian pengikat PVP dan etanol 70% 2-3 tetes menggunakan pipet pada fraksi etil asetat ke dalam mortir, kemudian ditambahkan laktosa sedikit demi sedikit dan digerus hingga homogen. Campuran dikeringkan dalam oven pada suhu 40o-50oC selama 15 menit, setelah kering diayak dengan ayakan nomor 16. Campuran kemudian ditambahkan dengan bahan tambahan lainnya dan setelah homogen ditambahkan magnesium stearat yang selanjutnya dicetak menggunakan pencetak tablet manual dengan bobot tiap tablet 1000 mg.

    2. Cara evaluasi tablet effervescent
    1. Uji organoleptis
    Uji organoleptis dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dari tablet effervescent yang dihasilkan berupa bentuk, warna, bau, dan rasa.
    2. Uji kadar air
    Pertama-tama tablet ditimbang kemudian dioven dengan suhu ±105o-110oC selama 3 jam, selanjutnya dimasukkan ke dalam desikator selama 15 menit untuk pendinginan lalu ditimbang kembali. Tablet dipanaskan kembali dalam oven selama 15 menit dengan suhu yang sama kemudian ditimbang, perlakuan ini diulang sampai diperoleh berat yang konstan. Tablet effervescent dengan bahan herbal memiliki persyaratan kadar air maksimum 10%.
    3. Uji keseragaman bobot
    Sejumlah 10 tablet ditimbang secara seksama satu persatu, kemudian dihitung bobot rata-rata dan koefisien variasinya. Persyaratannya tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.
    4. Uji kekerasan tablet
    Uji kekerasan tablet ini menggunakan alat bernama hardness tester, adapun alat hardnerss tester yang digunakan pada penelitian ini adalah monsanto tester yaitu jenis alat yang dioperasikan secara manual dengan cara tablet dimasukkan ke dalam alat kemudiaan diputar knop spiralnya hingga bagian bebannya menekan tablet sampai hancur dan didapatkan angka atau nilai kekerasan tablet tersebut. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet adalah sebesar 4 kg.
    5. Uji waktu larut
    Tablet effervescent dimasukkan ke dalam akuades dengan volume 100 mL dan dihitung waktu larutnya menggunakan stopwatch yang dimulai dari tablet tercelup sampai semua tablet hancur dan larut . Persyaratan waktu larut kurang dari 5 menit dimana tablet hancur seluruhnya dan memiliki waktu larut ideal berkisar 1-2 menit
    6. Uji pH
    Satu tablet effervescent dilarutkan ke dalam 100 mL akuades kemudian diukur menggunakan pH meter. pH larutan effervescent dikatakan baik jika mendekati normal.




    ReplyDelete
    Replies
    1. 7B_NURZAM RIZKI JAYA_08061181823016

      3. Formula tablet sustained release

      R / Ambroxol HCL 75
      HPMC K1000 M 49
      MCC 118
      Aerosil 1,2
      Magnesium stearat 1,2
      Total 245

      cara produksi tablet matriks :

      Tablet matriks masing-masing mengandung 75 mg ambroxol hidroklorida, disiapkan dengan teknik kompresi langsung. Rasio polimer obat dikembangkan untuk menyesuaikan pelepasan obat sesuai dengan profil pelepasan teoretis dan untuk menjaga berat total tablet konstan untuk batch buatan dalam kondisi eksperimental persiapan. Berat total tablet matriks adalah 245 mg dengan rasio polimer obat berbeda (HPMC). Sejumlah 1000 tablet disiapkan di setiap formula. Komposisi tablet ditunjukkan pada MCC dimasukkan sebagai pengisi pengisi untuk mempertahankan konstanta berat tablet. Pengisi yang tidak larut dalam air ini dimasukkan juga untuk mengimbangi kelarutan obat yang lebih cepat dengan adanya polimer hidrofilik dan untuk memberikan matriks monolitik yang stabil. Bahan-bahan itu lolos saringan no. 30 dan dicampur secara menyeluruh dalam kantong plastik. Campuran bubuk kemudian dilumasi dengan aerosol dan magnesium stearat dan dikompresi menjadi tablet pada mesin rotary tunggal Cadmach 16 stasiun menggunakan pukulan 12/32 DC.

      Delete
  50. NO 24 A
    FAATHIMAH ADIIBAH
    08061281823039
    1. Formula tablet effervescent :
    R / Ekstrak temulawak (0.100 g)
    asam sitrat (0.459 g)
    asam tartrat (0.750 g)
    natrium bikarbonat (1.91 g)
    mannitol (0.185 g)
    PEG 6000 (0.150 g)
    PVP (0.090 g)
    Aspartame (0.045 g)
    Perisa jeruk (0.030 g)

    Cara produksi :
    1. Granul asam
    a. Asam sitrat, asam tartrat dan ekstrak temulawak dicampur hingga homogen (massa 1)
    b. Siapkan serbuk PVP lalu serbuk PVP ditambah etanol 95% sedikit demi sedikit sambil diaduk secara homogen (larutan pengikat)
    c. Masukan larutan pengikat ke massa 1 sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga terbentuk massa basah yang dpt dikepal
    d. Kemudian ayak dengan ayakan 8 mesh
    e. Lalu di masukan ke dalam oven dengan suhu 50 °C selama 9 jam

    2. Granul basa
    a. Na bikarbonat dan manitol dicampur hingga homogen (massa 2)
    b. Larutan pengikat ditambah perisa jeruk dimasukkan sedikit demi sedikit ke massa 2 sambil diaduk hingga terbentuk massa padat yg dpt dikepal
    c. Kemudian ayak dengan ayakan 8 mesh
    d. Lalu di masukkan ke oven dengan suhu 50 °C selama 9 jam

    3. Penambahan lubrikan
    a. Granul asam diayak dengan ayakan 16 mesh, lalu tambahkan PEG 6000 dan aspartam, aduk ad homogen
    b. Granul basa diayak dgn ayakan 16 mesh, kemudian dimasukkan ke dlm granul asam, aduk ad homogen
    c. Setelah homogen lakukan evaluasi granul, setelahnya dicetak menjadi tablet

    2. Cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?
    1. Evaluasi granul :
    a. Laju alir = 100 gram granul dimasukkan ke corong alat uji waktu alir, hidupkan alatnya dan tekan tombol run, catat waktunya (granul yang baik memiliki waktu alir 10 detik untuk 100 g granul)
    b. Sudut istirahat = masukkan 100 g granul ke dlm corong alir yang bagian bawahnya tertutup kemudian diratakan, setelah itu penahan granul pada bagian bawah corong dibuka, biarkan granul mengalir diatas meja yg sdh dilapisi dgn kertas. Ukur tinggi dan diameter tumpukan granul yg terbentuk. Hitung menggunakan rumus tan (granul yang baik memiliki sudut 25° - 35°
    c. Indeks kompresibilitas = 30 g granul dimasukkan ke dlm gelas ukur 50ml kemudian ukur volumenya (V1) diletakan ke alat tap and density tester, atur ketukan sebanyak 300 kali, tekan tombol run. Setelahnya hitung volume granul (V2). Hitung dgn rumus indeks kompresibilitas (granul yang baik memiliki hasil <15)
    d. Distribusi ukuran partikel = granul dimasukkan ke dlm shieve shaker yg tersusun dari ayakan terbesar (mesh 20) sampai dgn ayakan terkecil (mesh 100), atur waktu pada alat, lalu tekan tombol run. Timbang masing masing granul yg tersisa pada setiap ayakan. Gunakan granul yg tersisa di ayakan paling atas untuk di cetak menjadi tablet

    2. Evaluasi tablet :
    a. Keseragaman ukuran = ambil 20 tablet secara acak, diukur diameter dan tebal tablet (tablet yang baik memiliki ukuran yg seragam)
    b. Keseragaman bobot = timbang 20 tablet secara acak (tablet yg baik memiliki bobot yg seragam)
    c. Uji waktu larut = ambil 3 tablet kemudian masukkan masing2 tablet ke beaker glass yg berisi aquades 200 ml pada suhu 15-20°C. catat waktu yg diperlukan tablet hingga larut sempurna
    d. Kekerasan tablet = ambil 20 tablet secara acak, lalu letakkan tablet tegak lurus pada alat hardness tester, catat pada tekanan berapa tablet tersebut pecah (tablet yg baik akan pecah pada tekanan 7-10)
    e. Keregesan tablet = timbang 20 tablet secara acak, masukkan ke alat friability tester, atur kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran). Setelahnya timbang kembali tablet, hitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan (tablet yg bagus hanya kehilangan beratnya 1%)
    f. Uji pH = larutkan 1 tablet dalam 200 ml aquades, ukur pH nya menggunakan pH meter
    g. Penetapan kadar kurkumin dlm tablet = gerus homogen 20 tablet menjadi serbuk, masukkan 3 mg serbuk ke dlm labu ukur berisi 50 ml methanol, kocok homogen, masukkan larutan ke dlm kuvet lalu di ukur kadarnya menggunakakan alat spektrofotometet UV-Vis dgn pjg gelombang 423 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali


    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. Formula tablet sustained release :
      R / natrium diklofenak (30 g)
      Eudragit L-100 (36 g)
      Amilum (10 g)
      Xanthan gum (12 g)
      Laktosa (21.45 g)
      Mg stearate (0.55 g)
      Aquades (ad 100 ml)

      Cara produksi :
      1. Na diklofenak, eudragit, xanthan gum dan laktosa di campurkan ad homogen (massa 1)
      2. Larutkan amilum dengan aquades, lalu dipanaskan sambal diaduk hingga terbentuk mucilago
      3. Tambahkan mucilago sedikit demi sedikit ke dalam massa 1 sambil di aduk hingga terbentuk massa basah yang dpt dikepal
      4. Kemudian ayak dgn ayakan nomor 12
      5. Lalu di masukkan ke oven dengan suhu 60 °C selama 24 jam
      6. Granul kering diayak dengan menggunakan ayakan nomor 14
      7. Kemudian ditambahkan mg stearate, aduk homogen
      8. Setelah homogen lakukan evaluasi granul, lalu dicetak menjadi tablet

      Delete
  51. 34 B
    ERMAWATI
    08061381823072

    1).FORMULA TABLET EFFERVECENT
    R/ Ekstrak daun talas 200 mg
    Asam sitrat 375 mg
    Asam tartat 125 mg
    Na Bikarbonat 500 mg
    Mg Stearat 3 mg
    PVP 3 %
    Talk 757 mg

    Cara pembuatan :
    1.Sampel daun talas basah sebanyak 6 kg dikeringkan di menggunakan oven dengan suhu pemanasan ± 50oC selama ±13,5 jam.
    2.Simplisia kering yang telah diperoleh diayak menggunakan ayakan no. 44 hingga diperoleh serbuk simplisia dengan ukuran yang sama.
    3.Serbuk simplisia yang diperoleh dilakukan maserasi dengan menggunakan etanol 96% teknis dengan perbandingan 1 : 20 ( 100 gram serbuk daun talas dimaserasi dengan 2000 mL etanol 96%) selama 72 jam. Pada saat maserasi dilakukan pengadukan setiap 24 jam sekali selama 5 menit.
    4.Ekstrak cair yang diperoleh dilakukan evaporasi menggunakan rotary evaporator pada suhu 70oC sampai diperoleh ekstrak sedikit kental.
    5.Metode yang digunakan dalam formulasi untuk tablet effervescent ini metode granulasi basah.
    6.Granulasi dilakukan pada ekstrak daun talas, Na Bikarbonat, talk menggunakan pengikat PVP 3% hingga terbentuk massa granul.
    7.Setelah itu dilakukan pembentukan granul dengan ayakan no. 14, lalu granul dipanaskan selama 6 jam, dan diayak lagi dengan ayakan no. 16.
    8.Granul yang terbentuk dicampurkan dengan sumber asam (asam sitrat dan asam tartrat) dan Mg Sterat, kemudian dicetak dengan mesin tablet effervescent.

    2).Evaluasi tablet effervesent
    a. Keseragaman bobot tablet, diuji sesuai dengan Farmakope Indonesia .
    b. Uji kekerasan tablet, dilakukan dengan meletakkan tablet pada hardness tester dengan posisi vertikal. Percobaan dilakukan untuk masing-masing 20 tablet dan dihitung rataratanya. Tekanan yang diperlukan untuk memecahkan tablet terukur pada alat dengan satuan kg/cm2.Kekerasan yang ideal 10 kg/cm2.
    c. Uji kerapuhan tablet, dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester. Alat dijalankan selama 100 detik dengan kecepatan 25 putaran per menit.
    d. Uji waktu larut, dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke dalam aquades dengan volume 1L. Waktu hancur dihitung dengan stop watch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut. Waktu larut menunjukkan banyaknya waktu yang dibutuhkan oleh tablet dalam suatu ukuran saji (serving size) untuk dapat larut sempurna dalam volume air tertentu. tablet effervescent yang baik mempunyai waktu larut tidaklebih dari 2 menit.

    3) TABLET SUSTAINED RELEASE
    R/ Ibuprofen 400 mg
    Carrageenan 4,16 mg
    Kalsium sulfat 2,80 mg
    PVP-K 30 305,06 mg
    Talk 24 mg
    Laktosa 164 mg

    Cara Produksi :
    1.Metode yang digunakan adalah granulasi basah. PVP-K30 dilarutkan dalam aquadest.
    2.Campur sedikit demi sedikit carrageenan dan kalsium sulfat sampai homogen.
    3.Tambahkan ibu profen dan laktosa.
    4.Larutan PVP-K30 dituang kedalam campuran sedikit demi sedikit sampai diperoleh massa granul.
    5.Kemudian diayak menggunakan ayakan mesh 16 sampai diperoleh granul basah.
    6.Dikeringkan dilemari pengering pada suhu 50 derajat celcius samapi didapat massa lembab granul 2-5%.
    7.Granul kering diayak dengan mesh 20 ditambahkan talk sampai homogen
    8.Tablet dicetak

    ReplyDelete
  52. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  53. 51 B ANNISA SAVITRI_08061381823110

    1.Formula tablet effervescent
    R/ Ekstrak Rosella 62,7 mg
    PVP 0,3 mg
    Asam sitrat 30 mg
    Asam tartrat 45 mg
    Natrium bikarbonat 75 mg
    Magnesium stearate 3 mg
    Manitol 60 mg
    Talk 15 mg
    Vanili 9 mg
    M.f. tab effervescent 300 mg

    Cara Produksinya :
    Granul effervescent dibuat secara terpisah antara granul asam dan granul basa untuk menghindari reaksi efervesen dini. Ekstrak digranulasi terlebih dahulu dengan laktosa ( Sebanyak 12,5 gram ekstrak kental Rosella membutuhkan sebanyak 40 gram laktosa untuk menghasilkan massa yang dapat digranul). Granul asam dibuat dengan mencampurkan granul ekstrak, asamsitrat, asam tartrat, dan sebagian PVP. Sedangkan granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat dengan sisa PVP. Selanjutnya PVP ditambahkan dalam bentuk kering, lalu dibasahi dengan etanol 70% tetes demi tetes. Massa yang akan digranulasi kemudian diayak dengan ayakan 14 mesh. Granul kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 40-60°C. Setelah kering, granul kemudian ditambahkan dengan talk, magnesium stearat, dan vanili sebagai flavouring agent. Selanjutnya tablet dilakukan proses pengempaan dengan mesin pengempa tablet.Ruangan pengempaan tablet dikondisikan selama 30 menit dengan mengatur suhu ruangan di bawah suhu 25°C dan kelembaban ruangan terjaga.

    2. Cara mengevaluasi Sediaan Tablet Effervescent :
    a. Keseragaman Ukuran
    Tablet diukur menggunakan jangka sorong untuk mengukur tebal dan diameter tablet. Menurut Farmakope edisi III (1979), keseragaman ukuran tablet harus memenuhi persyaratan bahwa diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal tablet, kecuali dinyatakan lain
    b. Keseragaman Bobot
    Tablet sebanyak 20 ditimbang satu per satu dan dihitung bobot rata-rata setiap tablet. Menurut Farmakope Indonesia III (1979), tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari kolom A, dan tidak satu pun tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom B.
    c. Friabilitas atau Keregasan
    Sebanyak 20 tablet yang telah dibebasdebukan ditimbang,kemudian dimasukkan dalam friabilator. Alat dijalankan 100 kali putaran selama 4 menit atau dengan kecepatan 25 putaran permenit. Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang menempel pada tablet, ditimbang kembali, dihitung persentase selisih atau susut bobotnya
    d. Uji Waktu Melarut
    Sebanyak 10 tablet, dimasukkan satu per satu dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan dihitung waktu yang diperlukan tablet untuk melarut sempurna.
    e. Kekerasan Tablet
    Satu tablet diletakkan di tengah dan tegak lurus pada hardness tester, mula-mula skala pada posisi nol, kemudian alat diputar pelan-pelan sampai tablet pecah.
    f. Penampilan Tablet
    Penilaian penampilan tablet meliputi ukuran tablet, bentuk, warna, ada tidaknya bau, bentuk permukaan, konsistensi, cacat fisik, dan tanda-tanda pengenal tablet yang dikenali secara organoleptis.

    3. Formula Tablet Sustained Release
    R/ Nifedipine 20 mg
    Na alginate 25 mg
    HPMC K 15 45 mg
    Avicel PH 101 145 mg
    PVP 12,5 mg
    Mg stearat 2,5 mg
    M.f. tab effervescent 250 mg

    Cara Produksinya :
    Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang sesuai pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit. Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil. Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18 kemudian hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat selanjutnya granul dikempa dengan kekerasan 12-14 kg .

    ReplyDelete
  54. 13 A
    Nama : Catrina Kinanti
    NIM : 08061181823121
    1. a. Formulasi tablet effervescent (bobot tablet 3000 mg)

    R/ Vitamin C 500 mg
    Asam Sitrat 375 mg
    Asam Tartrat 600 mg
    Na Bikarbonat 975 mg
    Na Sakarin 46,5 mg
    PVP 1% 27,75 mg
    Mg Stearat 25,7 mg
    Na Metabisulfit 10 mg
    Na benzoat 0,1 mg
    Orange Flavour qs
    Laktosa ad 3000 mg

    b. Cara produksi
     disiapkan alat dan bahan yang digunakan
     ditimbang bahan sesuai perhitungan
     dicampurkan natrium bikarbonat dengan bahan asam dan bahan tambahan lain (kecuali PVP, Laktosa dan Mg stearat) sesuai dengan formula hingga homogen (fase asam)
     untuk fase basa, ditambahkan sedikit demi sedikit PVP 1% yang telah dilarutkan dengan sedikit etanol dan laktosa ke dalam vitamin C sampai terbentuk granul lembab
     dilakukan pengayakan granul dengan ayakan no. 20 mesh
     granul yang telah diayak, dikeringkan dengan oven
     tambahkan mg stearat sebagai fase luar
     dilakukan pengempaan granul effervescent dengan menggunakan alat kempa tablet.

    2. Evaluasi tablet effervescent

    a. Uji keseragaman bobot
    Sama seperti evaluasi sediaan tablet lainnya, tablet effervescent juga harus melewati pengujian keseragaman bobot. Uji keseragaman bobot dilakukan dengan cara menimbang sejumlah 10 tablet secara seksama satu persatu, kemudiaan dihitung bobot rata-rata dan koefisien variasinya. Persyaratannya tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata -rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.


    b. Uji kekerasan tablet
    Uji kekerasan tablet dilakukan dengan cara tablet dimasukkan ke dalam alat Hardnerss tester, kemudiaan alat diputar hingga didapatkan angka atau nilai kekerasan. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet dalah sebesar 4 kgf.

    c. Uji kerapuhan tablet
    Kerapuhan tablet dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester. Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran permenit. Setelah itu, tablet dibebasdebukan lagi dan ditimbang. Kerapuhan tablet yang masih dapat diterima yaitu kurang dari 1%. Kerapuhan dinyatakan sebagai %. Kerapuhan = x 100%.
    Keterangan: M1 = berat tablet awal
    M2 = berat tablet setelah perlakuan

    d. Uji waktu larut
    Waktu larut dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke dalam aquades dengan volume 200 ml. Waktu hancur dihitung dengan stopwatch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut. Tablet effervescent yang baik akan terlarut dengan cepat dalam waktu 1-2 menit.

    3. a. Formulasi tablet sustained realease (bobot tablet 250 mg)

    R/ Nifedipin 20 mg
    Na Alginat 25 mg
    HPMC K 15 45 mg
    Avicel PH 101 145 mg
    PVP 12,5 mg
    Mg Stearat 2,5 mg

    b. Cara produksi
     Dilakukan pencampuran Nifedipin dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M sesuai dengan yang telah ditentukan.
     Ditambahkan avicel PH 101 hingga homogen (bisa menggunakan alat tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit untuk penghomogenan).
     Dipadatkan campuran serbuk hingga terbentuk massa yang jumlahnya besar. setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil.
     Granul yang berukuran lebih kecil diayak kembali dengan ayakan mesh no.18.
     Hasil ayakan granul kemudian ditambahkan dengan fase luar berupa magnesium stearat.
     Dilakukan pengempaan tablet.

    ReplyDelete
  55. 46 A Novan Dwi Tama_08061381823091
    1.) Tablet effervescent
    Formulaa
    R/ Serbuk Jahe 40 mg
    Asam tartat 62,5 mg
    Asam sitrat 92,5 mg
    Polivinilpirolidon 12,5 mg
    Natrium benzoate 25 mg
    Natrium bikarbonat 145 mg
    Sakarin 0,5 mg
    Sukrosa ad 100%

    Prosedur Kerja :
    Pada pembuatan tablet effervescent kali ini dilakukan dengan menggunakan granulasi basah. Metode granulasi basah kali ini dilakukan dengan membagi dua bagian yaitu massa 1 dan massa 2 :
    1.) Siapkan alat dan bahan yang kering dan bersih
    2.) Dilakukan penimbangan bahan sesuai bobot yang ditetapkan resep.
    3.) Dilakukan pencampuran massa 1 yaitu ( Natrium bikarbonat,sukrosa, etanol dan PVP)
    4.) Dilakukan pengayakan dengan mesh no 12
    5.) Pada massa 1 kali ini dilakukan pengeringan dengan suhu 40 °C – 60°C selama 15 menit.
    6.) Setelah dilakukan pengeringan pada massa 1, dilakukan pencampuran massa 2 yaitu (asam tartat, asam sitrat, serbuk jahe dan sakarin)
    7.) Kemudian dilakukan pencampuran antara massa 1 yang telah dipanaskan tadi dan massa 2
    8.) Dilakukan pengayakan kering dengan mesh no 16, setelah itu tambahkan natrium benzoate.


    2.) Cara Evaluasi Sediaan Tablet Effervescent
    1.) Uji keseragaman bobot
    Sejumlah 10 tablet ditimbang secara seksama satu persatu, kemudiaan dihitung bobot rata-rata dan koefisien variasinya. Persyaratannya tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata -rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.
    2.) Uji Keseragaman Ukuran
    Dilakukan pengukuran diameter dan ketebalan tablet effervescent dengan jangka sorong. Syarat untuk tablet effervescent dengan berat 4,5 – 5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52-2,54 cm.
    3.) Uji kekerasan tablet
    Tablet effervescent dimasukkan ke dalam alat Hardnerss tester, kemudiaan alat diputar hingga didapatkan angka atau nilai kekerasan. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet dalah sebesar 4 kgf.
    4.) Uji kerapuhan
    Kerapuhan tablet effervescent dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester. Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran permenit. Setelah itu, tablet dibebasdebukan lagi dan ditimbang. Kerapuhan tablet yang masih dapat diterima yaitu kurang dari 1%. Kerapuhan dinyatakan sebagai %.
    5.) Uji waktu larut
    Waktu larut dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke dalam aquades dengan volume 200 ml. Waktu hancur dihitung dengan stopwatch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut (Siregar dan Wikarsa, 2010). Tablet effervescent yang baik akan terlarut dengan cepat dalam waktu 1-2 menit.
    6.) Uji Kadar Air
    Dimasukkan tablet effervescent ke dalam alumunium foil,Diukur kadar air dengan alat moisture balance. Syarat : kadar air massa tablet effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7%.

    7.)Uji pH
    Dilarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest, kemudian ukur pH dengan alat pH meter. Syarat hasil baik jika pH larutan mendekati normal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 46 A Novan Dwi Tama_08061381823091
      3.) Tablet Sustained Release
      R/ Kaptrofil 25 mg
      Natrium alginate 8%
      Kalsium klorida 7%
      Ac-di-sol 5%
      Avicel PH102 20%
      HPMC K4M 57%
      Talk 2%
      Magnesium stearat 1%
      Prosedur Kerja :
      1.) Persiapan granul dengan metode granulasi basah dilakukan dengan menggranulasi natrium alginat menggunakan air suling untuk membentuk gel alginat dan dapat dialirkan. Natrium alginat telah digranulasi ditimbang sesuai dengan formula dan kemudian dicampur dengan kaptopril hingga homogen (campuran 1).
      2.) Avicel PH102 dicampur secara homogen dengan 1/5 ac-di-sol (campuran 2).
      3.) HPMC K4M, kalsium klorida, dan 3/5 ac-in-sol dicampur hingga homogen (campuran 3).
      4.) Campuran 1 dan campuran 2 dicampur hingga benar-benar homogen (campuran 4),
      5.) Kemudian tambahkan beberapa tetes air suling sampai membentuk massa tablet. Campuran 3 dan 4 dicampur sampai benar-benar homogen untuk membentuk butiran atau fase dalam pada massa tablet.
      6.) Butiran disaring menggunakan ayakan mesh no 16 dan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 50 °C (kering).
      7.) Granula kering diayak lagi dengan ayakan mesh no 18, lalu tambahkan 1/5 ac-di-sol, Talk dan magnesium stearat secara berurutan dan dicampur hingga homogen. Massa yang diperoleh kemudian dikompres menjadi tablet.

      Delete
  56. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  57. 52 B_MD. HUSINSYAH_08061381823114
    1.
    R/ Ekstrak jambu biji 0,10 g
    Aerosil 1,2 g
    asam sitrat 0,3 g
    asam tartat 0,9 g
    Na bikarbonat 1,63 g
    PVP 1,2 g
    Laktosa ad 50 g
    •Fase dalam : ekstrak jambu biji, aerosil(fasekontinu),pvp.
    •Fase asam : asam sitrat, asam tartat.
    •Fase basa : na- bikarbonat.
    •Fase luar : laktosa.
    ⁎Pembuatan ekstrak :
    Serbuk daun jambu biji buah putih yang telah dihaluskan dan dimaserasi dengan pelarut etanol 70%, diuapkan dengan rotary evaporator, kemudian dipekatkan di atas waterbath dan diperoleh ekstrak kental.
    ⁎Cara produksi tablet effervescent :
    1.Bahan ditimbang sesuai perhitunagan
    2.mortir di lapisi dengan laktosa, kemudian masukkan ekstrak kental daun jambu biji digerus dengan aerosil sampai kering
    3.Dibuat larutan pengikat dengan melarutkan PVP dalam etanol 70%.
    4.Pada granulasi komponen asam, pertama-tama dilakukan pengeringan asam sitrat dan asam tartrat pada suhu 45 C hingga kadar air < 0,5%.Dimasukkan asam sitrat, asam tartrat, dan ekstrak dalam mortir yang telah dilapisi laktosa, dan digerus hingga homogen.
    5.Ditambahkan larutan pengikat, diaduk hingga diperoleh massa yang dapat dikepal. Massa digranulasi dengan ayakan mesh 18, kemudian dikeringkan pada suhu 45 C.
    6.Pada granulasi komponen basa, dilakukan dengan mengeringkan natriumbikarbonat pada suhu 45 C hingga kadar air < 0,5%, kemudian digerus dalam mortir yang telah dilapisi laktosa hingga homogen.
    7.Ditambahkan larutan pengikat, diaduk hingga diperoleh massa yang dapat dikepal. Massa digranulasi dengan ayakan mesh 18, kemudian dikeringkan pada suhu 45 C.
    8.Setelah granul kering, kedua komponen asam dan basa diayak kembali dengan ayakan mesh 19, campurkan.
    9.Kemudian granul di kemas dalam wadah tertutup rapat dan dilakukan uji granul effervescent.

    10. setelah itu granul dikempa menggunakan alat kempa (single punch)

    2. Evaluasi tablet effevescent :
    1. uji keseragaman bobot tablet, timbang 20 tablet satu per satu kemudian di rata- ratakan. Nilai simpangan baku realtif dan nilai variasi juga dihitung.
    2. uji keseragaman ukuran, ambil 20 tablet kemudian hitung diameter tablet menggunakan jangka sorong kemudian di rata-ratakan untuk meyesuaikan kriteria tabltet.
    3. uji kekerasan tablet, ambil 1 tablet kemudian di uji dengan alat hardnest tester. Kekerasan yang sesuai kriteria pada tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm =100N/.12kp.
    4. uji waktu hancur,3 tablet diambil uji ini menggunakan disintegration tester berbentuk tabung/gelas kemudia disi air dan di diletakkan 3 tablet tersebut dan kemudian obat berlahan larut, waktu larut dihitung sampai habis larut, tablet yang sesuai kriteria kurang dari lima mneit.
    5. uji organoleptik, uji ini hanya melihat bentuk mulai dari sisi-sisinya Dan permukaan tablet.

    3.
    R/ nifedipin 20 mg
    Na- alginat 25 mg
    HPMC K 15 45mg
    Avicel PH 101 145mg
    Pvp 12,50mg
    Mg stearat 2,50mg
    •Fase dalam : nifedipin, Na- alginat, HPMC K15, Avicel PH 101, PVP.
    •Fase luar : mg stearat
    ⁎Cara produksinya :
    1. Nifedipin dicampur dan kombinasi dengan natrium alginat dan HPMC K15M, ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit.
    2. Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul
    3. Di ayak pada mesh no.18, ditambahkan magnesium stearat. Granul dikempa dengan kekerasan 12-14 kg .

    ReplyDelete
  58. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  59. 17B_Syifa Syalsabilla_08061281823024

    1. Kemukanlah satu formula tablet effervescent. Bagaimana cara produksinya ?
    Formulasi tablet effervescent sari kering lidah buaya
    R/ Sari kering lidah buaya 3 gram
    Asam sitrat 3,15 gram
    Na. Bikarbonat 4,50 gram
    Laktosa 3,80 gram
    PVP 0,30 gram
    Aerosil 0,075 gram
    Perasa lemon 0,175 gram

    Cara Produksi:
    - Persiapan alat dan bahan, timbang bahan sesuai formula.
    - Fase asam yang terdiri dari sari kering lidah buaya, asam sitrat, laktosa, dan sebagian PVP yang dibasahi dengan perasa lemon di dalam alkohol 70% (1:4) hingga massa dapat dikepal.
    - Fase basa yang terdiri dari natrium bikarbonat dan sisa PVP dibasahi dengan perasa lemon dalam alkohol 70% (1:4) hingga massa dapat dikepal.
    - Masing-masing fase diayak dengan menggunakan ayakan No. 14.
    - Lalu, dikeringkan dalam oven dengan suhu 50℃ selama 18 jam.
    - Granul yang telah kering diayak kembali dengan menggunakan ayakan No. 16.
    - Campurkan aerosil, granul fase asam dan granul fase basa hingga homogen.
    - Setelah terbentuk granul, kemudian dikempa dengan alat kempa sehingga membentuk tablet.
    - Dilakukan proses evaluasi untuk mengetahui kualitas dan mutu tablet.
    - Tablet yang memenuhi persyaratan evaluasi, kemudian tablet dikemas dengan kemasan yang sesuai.
    - Setelah proses pengemasan, tablet effervescent siap diedarkan.

    2. Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?
    - Uji kekerasan tablet
    Dilakukan terhadap tablet yang telah dikempa. Sebanyak 20 tablet dimasukkan ke dalam alat uji kekerasan (hardness tester) satu persatu. Pengukuran dihentikan ketika tablet pecah dan kekerasan dibaca pada alat.
    - Uji kerapuhan tablet
    Dilakukan terhadap 20 tablet yang dibebasdebukan. Setelah itu ditimbang dengan seksama, lalu dimasukkan ke dalam alat uji kerapuhan (friability tester). Pengujian dilakukan selama empat menit pada kecepatan 25 putaran per menit. Bandingkan dengan bobot sebelumnya.
    - Uji keseragaman bobot
    Dilakukan dengan menggunakan 20 tablet yang diambil secara acak, lalu ditimbang satu persatu. Rata-rata penimbangan ditentukan kemudian dihitung persentase penyimpangan tiap bobot tabletnya.
    - Uji keseragaman ukuran
    Dilakukan terhadap 20 tablet dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet menggunakan jangka sorong.
    - Uji waktu hancur
    Dilakukan dengan memasukkan lima buah tablet ke dalam alat uji (disintegrant tester). Setiap lubang diisi dengan satu tablet. Alat dijalankan sampai semua fraksi pecahan tablet melewati ayakan yang terletak pada bagian bawah alat dan dicatat waktu yang diperoleh.
    - Uji disolusi
    Dilakukan dengan alat disolution tester dengan tipe dayung. Tablet dimasukkan ke dalam alat disolusi yang berisi larutan dapar yang sesuai. Diatur suhu, kecepatan pengadukan, serta waktu disolusi. Tablet dimasukkan ke dalam alat dan alat dijalankan. Setiap 5 menit diambil sampel dari dalam chamber yang dilakukan selama 30 menit. Setelah itu ditentukan kadar disolusi dengan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang yang sesuai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. 17B_Syifa Syalsabilla_08061281823024

      3. Kemukakanlah satu formula tablet sustained release. Bagaimana cara produksinya ?
      Formulasi tablet lepas lambat dipiridamol
      R/ Dipiridamol 50 mg
      HPMC K4M 40%
      Avicel PH 102 44%
      Ac-di-sol 3%
      Mg stearat 1%
      Talk 2%

      Cara produksi:
      Menggunakan metode granulasi basah.
      - Persiapan alat dan bahan, timbang bahan sesuai formula.
      - Avicel PH 102, Ac-di-sol, HPMC dan dipiridapol dicampurkan dengan menggunakan pencampur turbula selama 15 menit.
      - Kemudian digranulasikan menggunakan aquadest hingga terbentuk massa granul yang baik.
      - Massa lembab yang terbentuk kemudian diayak dengan menggunakan ayakan No. 12, lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 60℃.
      - Granul yang sudah kering diayak kembali dengan menggunakan ayakan No. 14.
      - Tambahkan talk dan dicampur kedalam pencampur turbula selama 5 menit.
      - Mg stearat ditambahkan terakhir dan dicampurkan selama 2 menit.
      - Massa yang terbentuk kemudian dicetak dengan alat kempa menjadi tablet.
      - Dilakukan proses evaluasi untuk mengetahui kualitas dan mutu tablet.
      - Tablet yang memenuhi persyaratan evaluasi, kemudian tablet dikemas dengan kemasan yang sesuai.
      - Setelah proses pengemasan, tablet sustained release siap diedarkan.

      Delete
  60. 57 A
    Andre Agung Apriyanto 08061381823113
    1. Formula tablet effervescent Vitamin C
    R/ Vitamin C 500 mg
    Natrium Karbonat 975 mg
    Asam Tartrat 375 mg
    Asam Sitrat 375 mg
    PEG-6000 22,5 mg
    Polyvinilpyrollidone-K30 1% 25,5 mg
    Mannitol 155,7 mg
    Acesulfum potassium 15 mg
    Simeticone 11,1 mg
    Sodium Benzoat 12 mg
    Sodium Citrate Buffering 24 mg
    FDC-Yellow E102 qs.

    Cara Produksi tablet effervescent sesuai resep diatas
    • Siapkan alat dan bahan yang kering, bersih, dan steril .
    • Bahan ditimbang sesuai dengan perhitungan yang tertera diresep.
    • Pembuatan Fase Asam :
    a) Vitamin C dan Simeticone dilarutkan dalam pelarut berupa isopropil alkohol yang mengandung FDC Yellow E102.
    b) Tambahkan PEG 6000 dengan cepat
    c) Tambahkan zat pemanis (Acesulfum Potassium dan Mannitol).
    d) Tambahkan ke dalam zat asam asam yang sudah tercampur (Tartaric Acid, Citric Acid, dan Sodium Citrate Buffering).
    e) Massa basah tersebut diayak menggunakan ayakan 20 mesh.
    f) Granul basah tersebut dikeringkan dengan menggunakan Tunnel Dryer dengan suhu 53°C selama 30 menit.
    • Pembuatan Fase Basa :
    a) Natrium karbonat digranulasi dengan PVP K30.
    b) PVP K30 telah dilarutkan dalam pelarut berupa Isopropil Alkohol.
    c) Kemudian dilakukan pengayakan dengan ayakan 20 mesh.
    d) Granul basah tersebut dikeringkan dengan menggunakan Tunnel Dryer denga suhu 53°C selama 30 menit.
    • Fase Eksternal :
    a) Lubrikan ( Sodium Benzoat) diayak dengan ayakan 40 mesh.
    • Campurkan fase eksternal, granul basa dan granul asam menggunakan reaktor.
    • Pengempaan tablet
    Alirkan sejumlah massa granul ke dalam mesin Double Rotatory Tablet Press Machine.Pengempaan tablet berlangsung dengan mengalirkan granul dari hopper ke lubang die dengan ukuran tertentu dan tekanan tertentu.
    • Tablet yang telah dikempa, selanjutnya dikemas dengan menggunakan mesin capping Sealing.
    • Dilakukan evaluasi pada beberapa sampel batch tablet yang sudah jadi

    2. Evaluasi Tablet Effervescent
    a) Uji Organoleptik/Kesukaan Responder
    - Dilakukan penyebaran kuisioner yang diisi oleh minimal 20 responden, kuisioner berisi penilainan terhadap penampilan, rasa, dam aroma dari tablet
    - Hasil uji ini dianalisis secara statistik dengan menggunakan SPSS
    b) Uji Waktu Hancur
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Diambil tiga tablet effervescent
    - Tiap satu tablet dimasukkan dalam tabung disintegration tester
    - Dimasukkan 1 cakram pada tiap tabung, kemudian alat dijalankan
    - Gunakan air sebagai media dengan suhu 25°C
    - Dicatat waktu hancur tablet, bila 1 atau 2 tablet tidak hancur dengan sempurna maka ulangi pengujian dengan 12 tablet dan harus hancur sempurna
    c) Uji Keseragama Ukuran
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Dilakukan pengukuran diameter dan ketebalan tablet effervescent dengan jangka sorong
    d) Uji Keseragaman Bobot
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Diambil 20 tablet effervescent, kemudian timbang satu persatu tablet dengan seksama
    - Dihitung bobot rata-rata (x)
    - Dianalisis harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV)
    e) Uji Kekerasan Tablet
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Diambil satu tablet effervescent, kemudian uji kekerasan tablet dengan hardness tester
    f) Uji Keregasan Tablet
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Dua puluh tablet effervescent dibersihkan, kemudian ditimbang
    - Dimasukkan ke dalam alat friability tester dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran)
    - Dihitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan dengan rumus uji kerengasan
    g) Uji pH
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Dilarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest, kemudian ukur pH dengan alat pH meter
    h) Uji Kadar Air/Kandungan Lembab
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Dimasukkan tablet effervescent ke dalam alumunium foil
    - Diukur kadar air dengan alat moisture balance

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. Formula Tablet Sustained Release Nifedipin
      R/ Nifedipin 20,00
      Na alginat 25,00
      HPMC K 15 45,00
      Avicel PH 101 145,00
      PVP 12,50
      Mg stearate 2,50

      Cara pembuatan
      • Siapkan alat dan bahan yang kering, bersih, dan steril .
      • Bahan ditimbang sesuai dengan perhitungan yang tertera diresep.
      • Dilakukan evaluasi serbuk pada masing-masing bahan yang tertera.
      • Nifedipin dicampurkan dengan kombinasi matriks Na. Alginat dan HPMC K15M yang sesuai pada resep
      • Ditambahkan Avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan kecepatan 25 rpm selama 16 menit
      • Campuran serbuk yang telah homogen dipadatkan menjadi suatu masa yang jumlahnya besar (slug)
      • Massa yang telah dipadatkan dihancurkan dan dibentuk granul yang berukuran kecil kemudian diayak dengan ayakan mesh no.18
      • Hasil ayakan granul yang telah halus ditambahkan dengan Mg. Stearat
      • Granul yang telah jadi dikempa dengan kekerasan 12-14 kg
      • Dilakukan evaluasi pada tablet yang telah jadi.

      Delete
  61. 42 B_Azzahra Maharani_08061381823092
    1. FORMULA TABLET EFFERVESCENT :
    R/ Sari kering lidah buaya 3,00
    Asam sitrat 3,15
    Natrium bikarbonat 4,50
    Laktosa 3,80
    PVP 0,30
    Aerosil 0,075
    Perasa lemon 0,175

    METODE PEMBUATAN TABLET EFFERVESCENT :
    1. Persiapkan alat-alat yg dibutuhkan dalam keadaan sudah steril.
    2. Timbang bahan-bahan yg akan digunakan dlm pembuatan tablet effervescent.
    3. Pertama, sebanyk 15 kg lidah buaya dikupas dan diambil dagingnya, kemudian daging lidah buaya dipotong dadu dan dimasukkan ke dalam air mendidih selama 10 detik.
    4. Kemudian, potongan dihaluskan dengan menggunakan blender lalu disaring sehingga diperoleh sari lidah buaya kemudian dikeringkan.
    5. Pisahkan Komponen asam dan komponen basa.
    6. Komponen asam terdiri atas sari kering lidah buaya, asam sitrat, laktosa, serta sebagian PVP yang dibasahi dengan perasa lemon di dalam alkohol 70% (1:4) hingga massa dapat dikepal.
    7. Komponen basa yaitu natrium bikarbonat dan sisa PVP dibasahi dengan perasa lemon dalam alkohol 70% (1:4) hingga massa dapat dikepal.
    8. Masing- masing komponen diayak dengan ayakan No. 14, lalu dikeringkan dalam oven 50 derajat celcius selama 18 jam.
    9. Granul yang telah kering diayak kembali dengan ayakan No. 16. Aerosil, komponen asam, dan komponen basa dicampur hingga homogen.

    2. EVALUASI SEDIAAN TABLET EFFERVESCENT :
    1. Uji pada kadar air
    Kadar air 5 g granul ditentukan dengan moisture meter (G-Won Hitech) pada temperatur 105 derajat celcius selama 15 menit.
    2. Uji kerapatan curah
    Pemeriksaan kerapatan curah dan juga kerapatan mampat dilakukan dengan cara sebanyak 30 g granul ditimbang, kemudian dimasukkan dalam gelas ukur dan dicatat volumenya.
    3. Uji kerapatan mampat
    Untuk mendapatkan kerapatan mampat, gelas ukur yang berisi granul diketukkan setinggi 2,5 cm dengan interval selama 2 detik. Setiap 10 ketukan volume dicatat hingga volume tidak berubah.
    4. Uji kecepatan alir
    Kecepatan alir diperoleh dari waktu (detik) yang diperlukan oleh 20 g granul untuk mengalir melewati corong. Sudut istirahat diperoleh
    dengan mengukur tinggi dan diameter tumpukan granul.
    5. Uji pH
    Pemeriksaan pH dilakukan dengan cara sebanyak 4 g granul dilarutkan kedalam 150mL air. Setelah granul larut sempurna, dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan alat pH meter.

    3. FORMULA TABLET SUSTAINED RELEASE :

    R/ Natrium Diklofenak 50 mg
    HPMC 31,5 mg
    Etil cellulose 63 mg
    Gum xantan -
    Natrium alginate -
    Mg. stearate 0,5 mg
    Aerosil 0.5 mg
    Laktosa 5 mg

    METODE PEMBUATAN :
    1. Siapkan alat dan bahan.
    2. Matriks tablet dibuat dengan metode kempa langsung.
    3. Fase dalam yaitu, Na Diklofenak, HPMC, Etil selulosa dan laktosa dicampurkan sampai bisa dikepal dan kemudian diayak dilakukan pengayakan dengan nomor mesh 80.
    4. Granul dikeringkan dlm oven hingga kadar airnya kurang dari 5%
    5. Granul yg telah dikeringkan lalu ditambahkan dengan mg. stearat dan aerosil (fase luar) dan kemudian diayak dengan mesh 19.
    6. Zat aktif Na diklofenak, bahan matriks polimer, pengisi, pengikat dan pelincir dicampur hingga homogen kemudian dikempa.
    7. Lalu granul dicetak dengan menggunakan Tablet Press Machine.

    ReplyDelete
  62. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  63. Venny Elvariani 08061281823023
    16 A
    TABLET effervescent ekstrak lidah buaya
    R/ Lidah buaya (Aloe vera) 150mg

    asam sitrat 1890 mg

    Asam tartat 200 mg

    Natrium bikarbonat 600 mg

    Aspartam 300 mg

    PEG 6000 60 mg

    Aroma qs

    Cara Produksi : Metode kering atau metode peleburan yaitu asam sitrat dihaluskan kemudian diayak dengan ayakan 60 mesh kemudian dicampurkan bahan- bahan lain, (granul ekstrak lidah buaya, asam tartrat, laktosa). Setelah selesai pengadukan, kemudian ditambahkan natrium bikarbonat, serbuk diletakkan di atas lempeng atau nampan yang sesuai. Dimasukkan ke dalam oven pada suhu 40° C. Selama proses pemanasan serbuk dibolak-balikkan dengan memakai saptel tahan asam untuk menjamin agar bahan bisa tercampur secara sempurna. Setelah terbentuk seperti spon dan mencapai kepadatan yang tepat serbuk dikeluarkan, dibuat granul dengan nomor ayakan 14 mesh. Granul kemudian dikeringkan dalam oven suhu 54° C. Campuran siap ditablet (Ansel, 1985).
    EVALUASI
    a. Keseragaman Bobot
    Ditimbang 20 tablet satu persatu, dihitung beratnya, tidak boleh ada satu tablet yang menyimpan 20 % dari berat tablet rata – rata tidak boleh lebih dari 2 tablet menyimpang 10 % dari tablet rata – rata (Anonim, 1995).
    b. Kekerasan Tablet

    Dilakukan uji kekerasan tablet satu – persatu sampai 20 tablet dengan alat hardness tester. Kekerasan tablet yang diperkenankan adalah antara
    4 sampai 8 kg (Parrott, 1971)

    c. Kerapuhan

    Dua puluh tablet dimasukkan dalam alat uji kerapuhan, diputar sedemikian rupa sampai waktu yang telah ditentukan, timbang kembali tablet yang sebelumnya telah ditimbang dan dibandingkan dengan penimbangan awal, dimana berat total tablet yang diuji tidak boleh berkurang lebih dari 1 % dari berat awal tablet uji (Mohrle, 1980).
    d. Waktu Larut

    Diambil 20 tablet kemudian diuji satu persatu dalam suatu gelas yang dapat merendam seluruh bagian tablet, dituang aquadest dengan volume 135 mL dalam berbagai suhu yang bervariasi, yaitu
    10ºC, 25ºC, 35ºC, dan 60ºC, ditentukan waktunya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet habis larut, dengan waktu larut kurang dari 1 atau 2 menit (Mohrle, 1980)
    TABLET FORMULASI TABLET SUSTAINED- RELEASE
    R/ Nifedipin 20mg

    HPMC K13 42,5mg

    Avicel PH 101 145 mg

    Na alginate 27.3 mg

    PVP 12,5 mg

    Cara Produksi: Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang sesuai pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit. Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil. Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18 kemudian hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat selanjutnya granul dikempa dengan kekerasan 12-14 kg .

    ReplyDelete
  64. 35B SETIA HARDIYANTI_08061381823074
    1) FORMULA TABLET
    EFFERVESCENT
    R/Ekstrak biji melinjo 329,43
    Na bikarbonat 750
    Asam sitrat 187,5
    Asam tartrat 562,5
    PEG 6000 40
    PVP 5% 0,525
    Aspartam 40
    Laktosa 90,045

    Alat yang digunakan: Spektrometri UV-Vis
    timbangan listrik
    pH meter
    friabilator
    mesin tablet (single punch), hardness tester(stokes
    skala 1-15 kg)
    mortir dan stamper
    ayakan mesh 18 dan 30, dissolution tester.

    (A)Pembuatan Tablet
    Effervescent
    *Tablet effervescent dibuat
    dengan cara peleburan
    *Langkah pertama ekstrak
    kering biji melinjo disemprot
    dengan larutan PVP 0,5%
    hingga berbentuk menyerupai
    granul.
    *Kemudian di oven selama
    ±24jam pada suhu 60˚C. Bahan
    asam yang terdiri dari asam
    sitrat dan asam tartrat diayak
    dengan ayakan nomor 40,
    kemudian ditambah dengan
    natrium bikarbonat dan
    laktosa.
    *Campuran dikeringkan dengan
    oven pada suhu 60°C selama 24
    jam. Pada formulasi tablet
    effervescent ini, variasi asam
    sitrat : asam tartrat yang
    digunakan sebesar 25%:75%,
    65%:35%, 50%:50%, 20%:80%.
    *Setelah dikeringkan bahan-
    bahan yang sudah dioven akan
    berbentuk padatan. Padatan
    tersebut kemudian digerus dan
    diayak dengan ayakan nomor 20
    *lalu ditambah dengan aspartam
    dan PEG 6000 hingga homogen.
    Formulasi dengan variasi PEG
    6000, digunakan konsentrasi
    0%, 2%, 3%, hingga 5%
    *Tahap berikutnya adalah
    pengempaan dengan mesin
    kempa tablet

    (B) EVALUASI TABLET
    EFFERVESCENT
    (1). Sifat Alir
    Granul dituang secara perlahan ke dalam corong alir yang tertutup. Tutup corong dibuka dan granul akan mengalir keluar. Waktu yang diperlukan semua granul untuk melewati corong dihitung menggunakan stopwatch, kemudian dicatat.
    (2). Kompresibilitas
    Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan granul sebanyak 100 mL kedalam gelas ukur. Gelas ukur dipasang pada alat uji pengetapan dan dihentakkan sebanyak 100 kali. Hentakan diulang hingga volume granul konstan.
    (3). Keragaman Bobot
    Sebanyak 10 tablet ditimbang satu persatu kemudian dicatat bobotnya pada neraca analitik. Semakin kecil perbedaan bobot, semakin seragam sediaan yang dihasilkan.
    (4). Kekerasan Tablet
    Pengujian kekerasan dilakukan terhadap 20 tablet satu-persatu dengan menggunakan alat uji kekerasan
    (5). Kerapuhan Tablet
    Sebanyak 20 tablet yang telah
    dibebasdebukan dan ditimbang dimasukkan kedalam alat uji kerapuhan. Alat diputar pada kecepatan 25 putaran per menit selama 4 menit. Selanjutnya tablet dibebasdebukan dan ditimbang lagi, kemudian dibandingkan dengan bobot tablet awal.
    (6). Waktu Larut
    Masing-masing formula, diambil 5 tablet untuk dilakukan pengujian waktu larut. Tablet dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air 200 ml kemudian dilakukan penghitungan waktu larut tablet dengan menggunakan stopwatch, terhitung dari memasukkan tablet ke dalam air hingga terlarut sempurna.
    (7) Pengujian pH
    Pengujian pH dilakukan setelah tablet terlarut sempurna di air dengan menggunakan pH meter
    (8). Analisis Kandungan Senyawa
    Uji kualitatif kandungan senyawa aktif pada tablet effervescent ekstrak biji melinjo dilakukan dengan metode KLT Densitometri. Sedangkan untuk analisis kuantitatif effervescent dilakukan secara spektrofotometri.

    2) FORMULA TABLET
    SUSTAINED RELEASE
    R/ Nifedipin 20,00
    Na alginat 25,00
    HPMC K 15 45,00
    Avicel PH 101 145,00
    PVP 12,50
    Mg stearat 2,50

    CARA PRODUKSI
    1) Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang
    sesuai pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit
    2) Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil.
    3) Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh
    no.18 kemudian hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat selanjutnya granul dikempa dengan kekerasan 12 kg

    ReplyDelete
  65. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  66. 5 B Firiyaliza Aulianisa_08061181823012

    Formula tablet effervescent :
    R/ Granul ekstrak rosella 62,7 mg
    PVP 0,3 mg
    Asam sitrat 30 mg
    Asam tartat 45 mg
    Natrium bikarbonat 75 mg
    Magnesium stearate 3 mg
    Talk 15 mg
    Vanillin 9 mg
    Cara produksinya :
    1. Granul efervesen dibuat secara terpisah antara granul asam dan granul basa untuk menghindari reaksi efervesen dini.
    2. Ekstrak digranulasi terlebih dahulu dengan laktosa. Sebanyak 12,5 gram ekstrak kental Rosella membutuhkan sebanyak 40 gram (granul ekstrak).
    3. Granul asam dibuat dengan mencampurkan granul ekstrak, asamsitrat, asam tartrat, dan sebagian PVP.
    4. Granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat dengan sisa PVP.
    5. PVP ditambahkan dalam bentuk kering, lalu dibasahi dengan etanol 70% tetes demi tetes.
    6. Massa yang akan digranulasi kemudian diayak dengan ayakan 14 mesh supaya mendapatkan granul dengan ukuran yang homogen.
    7. Granul kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 40-60°C.
    8. Setelah kering, granul kemudian ditambahkan dengan talk, magnesium stearat, dan vanili sebagai flavouring agent, selanjutnya diuji sifat fisiknya.
    9. Tablet dibuat dengan mengalirkan sejumlah massa granul kedalam mesin pengempa tablet dan mengempanya dengan mesin pengempa tablet.

    Cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent :
    1. Penampilan Tablet, Penilaian penampilan tablet meliputi ukuran tablet, bentuk, warna, ada tidaknya bau, bentuk permukaan, konsistensi, cacat fisik, dan tanda-tanda pengenal tablet yang dikenali secara organoleptis
    2. Keseragaman Ukuran, Menurut Farmakope edisi III (1979), keseragaman ukuran tablet harus memenuhi persyaratan bahwa diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal tablet, kecuali dinyatakan lain.
    3. Keseragaman Bobot, Sebanyak 20 tablet ditimbang satu per satu dan dihitung bobot rata-rata tiap tablet.
    4. Kekerasan Tablet, Satu tablet diletakkan di tengah dan tegak lurus pada hardness tester, mula-mula skala pada posisi nol, kemudian alat diputar pelan-pelan sampai tablet pecah.
    5. Friabilitas atau Keregasan, Sebanyak 20 tablet yang telah dibebasdebukan ditimbang, kemudian dimasukkan dalam friabilator. Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang menempel pada tablet, ditimbang kembali, dihitung persentasi selisih atau susut bobotnya.
    6. Uji Waktu Melarut, Sebanyak 10 tablet, dimasukkan satu per satu dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan dihitung waktu yang diperlukan tablet untuk melarut sempurna.

    Formula tablet sustained release :
    R/ Aspirin 100 mg
    Etil selulosa 40 mg
    Laktosa 58 mg
    Mg stearate 2 mg
    Cara produksinya :
    Menggunakan metode cetak langsung karena aspirin memiliki fluiditas yang baik, tidak tahan terhadap pemanasan.
    1. Aspirin, Etil selulosa, Mg stearat dan Laktosa dengan komposisi masing - masing formula dicampur sampai homogen.
    2. Kemudian campuran yang sudah homogen dicetak pada mesin tablet dengan ukuran punch atas no 7mm dan punch bawah no 7mm, dengan tekanan kompresi yang sama.
    3. Tablet yang telah dihasilkan dilakukan uji sifat fisik tablet dan uji disolusi.

    ReplyDelete
  67. 14 A Irma Nadia 08061181823123
    Suatu Industri Farmasi, akan memproduksi tablet effervescent dengan formula sebagai berikut :
    Formulasi Tablet Effervescent (Bobot Tablet 3000 mg)
    R/ Simetikon 13 mg
    As.Sitrat 435 mg
    As tartat 660 mg
    Na. Bikarbonat 975 mg
    Na. Benzoat 14 mg
    Na. Sitrat buffer 28 mg
    PEG 6000 18 mg
    PVP K30 14 mg
    Mannitol 186 mg
    FDC yellow 11231 qs
    Laktosa ad 300 mg
    Prosedur Produksi :
    1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
    2. Ditimbang bahan sesuai dengan perhitungan.
    3. Dicampurkan na. Bikarbonat dengan bahan asam dan bahan tambahan lain (kecuali
    PVP, Laktosa, dan PEG 6000) sesuai dengan formula hingga homogen (fase asam).
    4. Ditambahkan PVP K30 dalam etanol sebagai bahan pengikat sedikit demi sedikit
    secukupnya, mannitol dan laktosa ke dalam simetikon sampai terbentuk granul yang
    lembab (fase basa).
    5. Dilakukan pengayakan granul dengan ayakan No. 20 mesh.
    6. Granul yang telah diayak dikeringkan dalam oven pada suhu 40oC sampai bobot
    konstan.
    7. Tambahkan PEG 6000 sebagau fase luar
    8. Dilakukan pengempaan granul effervescent dengan menggunakan alat kempa tablet.
    2. Evaluasi tablet effervescent
    a. Uji keseragaman bobot
    Sama seperti evaluasi sediaan tablet lainnya, tablet effervescent juga harus melewati pengujian keseragaman bobot. Uji keseragaman bobot dilakukan dengan cara menimbang sejumlah 10 tablet secara seksama satu persatu, kemudiaan dihitung bobot rata-rata dan koefisien variasinya. Persyaratannya tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata -rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.
    b. Uji kekerasan tablet
    Uji kekerasan tablet dilakukan dengan cara tablet dimasukkan ke dalam alat Hardnerss tester, kemudiaan alat diputar hingga didapatkan angka atau nilai kekerasan. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet dalah sebesar 4 kgf.

    c. Uji kerapuhan tablet
    Kerapuhan tablet dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester. Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran permenit. Setelah itu, tablet dibebasdebukan lagi dan ditimbang. Kerapuhan tablet yang masih dapat diterima yaitu kurang dari 1%. Kerapuhan dinyatakan sebagai %. Kerapuhan = x 100%.
    Keterangan: M1 = berat tablet awal
    M2 = berat tablet setelah perlakuan
    d. Uji waktu larut
    Waktu larut dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke dalam aquades dengan volume 200 ml. Waktu hancur dihitung dengan stopwatch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut. Tablet effervescent yang baik akan terlarut dengan cepat dalam waktu 1-2 menit
    3. Suatu Industri Farmasi, akan memproduksi tablet sustained release dengan formula sebagai berikut :
    Formulasi Tablet Sustained release (Bobot Tablet 250 mg)
    R/ Teofilin 32 mg
    Etil Selulosa 55,5 mg
    Avicel PH 101 145 mg
    PVP 12,5 mg
    Mg stearat 5 mg
    Prosedur Produksi :
    1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
    2. Ditimbang bahan sesuai dengan perhitungan.
    3. Dicampurkan teofilin dengan Etil selulosa, aduk hingga homogen.
    4. Ditambahkan Avicel PH 101, aduk homogen.
    5. Pencampuran menggunakan turbula selama 15 menit.
    6. Massa lembab yang terbentuk diayak menggunakan ayakan mesh 12, lalu dikeringkan
    dalam oven pada suhu 60oC.
    7. Granul yang telah kering diayak dengan ayakan mesh 14.
    8. Magnesium stearat dimasukan terakhir dan dicampur selama 2 menit.
    9. Dilakukan pengempaan menggunakan single punch.
    10. Tablet sustained release teofilin kemudian dilakukan evaluasi.


    ReplyDelete
  68. 25B
    Berlianisa_08061281823046

    1. Kemukanlah satu formula tablet effervescent. Bagaimana cara produksinya ?FORMULA:
    R/ Fexofenadine 120mg
    Asam fumarat 11 %
    Sodium karbonat 40 %
    Sodium sacharin 1 %
    HPMC 5 %

    Cara pembuatan:
    Pembuatan dilakukan dengan teknik granulasi basah, langkah-langkahnya antara lain:
    1.ditimbang semua bahan sesuai dengan formula
    2. campurkan fexofenadine dan bahan lainnya sesuai formula
    3. ditambahkan pengikat hingga massa lembab
    4. massa dilewatkan pada saringan no.10 sehingga didapatkan butiran0butiran granul
    5. granul dioven pada suhu 400 hingga kering
    6. granul dicetak menjadi tablet.

    2. Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?

    a. pengujian massa granul:
    1. Waktu alir (ideal 10 gram/s) , dilakukan dengan diuji dengan 10gram serbuk
    2. Sudut diam (ideal 20-40 derajat) , diuji dengan 10gram serbuk
    3. Bobot jenis diuji dengan piknometer
    4. Uji kompresibilitas (Dengan mengukur tap dan bulk density) , dengan menguji 20 tablet dan dihitung perubahan beratnya
    5. Uji kadar air (Maksimum 10 % untuk tablet effervescent) , dengan mengoven tablet beberapa menit sampai beratnya konstan dan dihitung pengurangan bobotnya

    b. Evaluasi tablet
    1. Pemeriksaan organoleptis, dengan pengamatan fisik
    2. Waktu hancur (ideal 5 menit pada suhu 25 derajt celcius,) dengan alat disintegration tester
    3. Keseragaman ukuran (Menggunakan jangka sorong), dengan menguji 20 tablet
    4. Keseragaman bobot (Dengan menimbang bobot 20 tablet), pengujian dengan neraca analitik
    5. Kekerasan tablet (Dengan alat Hardness tester) , dengan menguji 20 tablet
    6. Uji friabilitas (Dengan alat Friability tester) , dengan menguji 20 buah tablet menggunakan alat friability tester
    7. Uji pH (pH harus mendekati netral), dengan melarutkan tablet dan diukur ph larutannya.
    8. uji kadar air (maksimal 10 persen), dengan mengoven tablet beberapa menit sampai beratnya konstan dan dihitung pengurangan bobotnya

    3. Kemukakanlah satu formula tablet sustained release. Bagaimana cara produksinya ?
    Formula:
    R/ asam nikotinat 375,13mg
    HPMC 250mg
    SBC 75mg
    Aerosil 3mg
    Eudragit 30mg
    Aquadest qs
    IPA qs
    Pembuatan dilakukan dengan teknik granulasi basah, langkah-langkahnya antara lain:
    1.ditimbang semua bahan sesuai dengan formula
    2. campurkan fexofenadine dan bahan lainnya sesuai formula
    3. ditambahkan pengikat hingga massa lembab
    4. massa dilewatkan pada saringan no.24 sehingga didapatkan butiran0butiran granul
    5. granul dioven pada suhu 500 hingga kering
    6. granul dicetak menjadi tablet.

    ReplyDelete
  69. 1. Formula Tablet Effervescent
    R/ Ekstrak kering rimpang jahe 300 mg
    Laktosa 1111 mg
    PVP 4 mg
    Asam tartrat 708 mg
    Na bikarbonat 792 mg
    PEG 85 mg

    CARA PRODUKSI :
    a.Pembuatan serbuk rimpang jahe
    Tanaman jahe emprit (Zingiber officinale
    Rosc.) dilakukan dengan cara rimpang jahe emprit segar dibersihkan dengan cara dicuci dengan air mengalir hingga bersih dari kotoran dan tanah yang melekat kemudian diiris dan dikeringkan dengan cara dioven selama 3 hari pada suhu 40-50ºC. Simplisia kering diserbuk menggunakan mesin penggiling serbuk lalu diayak dengan menggunakan ayakan no. 20 sehingga diperoleh serbuk halus rimpang jahe.Pembuatan ekstrak rimpang jahe simplisia rimpang jahe emprit
    dibuat menjadi ekstrak dengan cara perkolasi.
    Sebanyak 520 g simplisia dibasahi dengan
    600 mL penyari etanol 70% sehingga seluruh
    serbuk basah, allu dimasukkan dalam bejana
    tertutup dan dibiarkan selama 24 jam.
    Selanjutnya, cairan dibiarkan menetes dengan
    kecepatan 1,5 mL per menit dan ditambahkan
    berulang-ulang cairan penyari secukupnya
    sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di
    atas simplisia. Penentuan waktu akhir perkolasi dapat dilakukan dengan pemeriksaan zat aktif secara kualitatif pada perkolat terakhir dengan pereaksi atau saat 500 mg perkolat terakhir diuapkan tidak meninggalkan sisa. Pada penelitian ini, perkolat ditampung selama 3 hari. Perkolat berupa ekstrak cair tersebut ditambah laktosa dan diuapkan dengan spray dryer hingga diperoleh ekstrak kering.

    b.Pembuatan granul effervescent ekstrak
    rimpang jahe

    Pembuatan granul effervescent ekstrak
    rimpang jahe menggunakan metode peleburan.
    Sejumlah ekstrak kering rimpang jahe dicampur
    homogen dengan laktosa dan dibuat massa granul
    basah dengan bahan pengikat laktosa 2%, dengan
    cara diayak menggunakan ayakan no. 12 lalu
    dikeringkan dalam lemari pengering dengan suhu
    40-60º C selama 24 jam. Granul kering diayak
    kembali menggunakan ayakan no. 20. Asam sitrat,
    asam tartrat dan Na bikarbonat masing-masing
    juga diayak dengan ayakan no. 20, lalu dicampur
    homogen ke dalam ekstrak. Campuran tersebut
    dikeringkan dalam oven pada suhu 50-60ºC
    selama 1 jam sehingga mengalami peleburan.
    Massa hasil peleburan diayak dengan ayakan no.
    12 dan dikeringkan semalam. Granul kering yang
    diperoleh kemudian diayak dengan ayakan no. 16
    dan diuji sifat-sifat fisik granulnya.

    ReplyDelete
  70. 21 B_Natasya Septinda_08061281823034
    1). R/ Vitamin A 5%
    Vitamin B6 2%
    Vitamin B1 2%
    Vitamin B12 0,004%
    Zat besi 2%
    Asam sitrat 12%
    Asam tartrat 18%
    Sodium bikarbonat 21,5%
    Asam askorbat 20%
    PEG 600 0,5%
    PVP K30 0,5%
    Sodium benzoat 0,4%
    Manitol 6%
    Aspartan 7,6%
    FDC yellow q.s
    Asam fumarat 3%
    Simeticon 0,5%
    Sodium sitrat buffering 1%
    Cara produksi: 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam keadaan bersih dan kering.
    2. Timbang semua bahan sesuai perhitungan yang menyesuaikan dosis.
    3. Campurkan bahan aktif dengan PVP K30 hingga terbentuk granul kemudian.
    4. Granul dikeringkan selama 24 jam di dalam oven.
    5. Bahan-bahan asam diayak menggunakan ayakan no.60 lalu ditambahkan dengan bahan tambahan lain, kecuali aspartan dan PEG 600, dihomogenkan.
    6. Lalu dimasukkan ke oven kembali dengan suhu 60 derajat selama 24 jam.
    7. Diayak menggunakan ayakan no.60.
    8. Ditambahkan aspartan dan PEG 600 lalu dihomogenkan.
    9. Dikempa menggunakan alat kempa tablet single punch.
    10. Tablet yang sudah jadi kemudian dikemas dan diberikan brosur guna memberi informasi pada konsumen.

    2). Cara evaluasi tablet effervescent dibedakan menjadi 2, yaitu evaluasi massa tablet dan evaluasi tablet. Evaluasi massa tablet terdiri dari waktu alir (ideal 10 gram/s), sudut diam (ideal 20-40 derajat), bobot jenis, uji kompresibilitas (dengan mengukur tap dan bulk density), dan uji kadar air (maksimum 10% untuk tablet effervescent). Sedangkan evaluasi tablet terdiri dari pemeriksaan organoleptis, waktu hancur (ideal 5 menit pada suhu 25 derajat celcius untuk tablet effervescent), keseragaman ukuran (menggunakan jangka sorong), keseragaman bobot (dengan menimbang bobot 20 tablet), kekerasan tablet (dengan alat hardness tester), uji friabilitas (dengan alat friability tester), uji pH (pH harus mendekati netral untuk tablet effervescent), dan uji kadar air (maksimum 10% untuk tablet effervescent). Evaluasi tablet dilakukan guna untuk mengetahui apakah tablet yang dibuat sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan mutu yang baik.

    3). R/ Riboflavin 21,4 mg
    Metil selulosa 70 mg
    Mannitol 25 mg
    Na CMC 110 mg
    HPMC 60 mg
    PVP K30 20 mg
    Etil selulosa 80,6 mg
    Talkum 10 mg
    Mg stearat 3 mg
    Cara produksi: 1. Siapkan alat dan bahan dalam keadaan bersih.
    2. Timbang semua bahan sesuai perhitungan.
    3. Riboflavin dan NaCMC dicampur secara menyeluruh.
    4. Digranulasi dengan PVP K30 sebagai larutan berat 10% dalam alkohol.
    5. Bahan-bahan yang tersisa kecuali talkum melewati ayakan atau diayak.
    6. Granulasi dicampurkan dengan campuran bahan-bahan yang tersisa kecuali talkum dan dicampur secara menyeluruh.
    7. Talkum dan magnesium stearat kemudian ditambahkan
    8. Campuran total dicampur secara homogen dan dikempa dengan alat kempa tablet.
    9. Tablet yang sudah jadi kemudian dikemas dan diberikan brosur guna memberi informasi pada konsumen.

    ReplyDelete
  71. 25 A_Angelina Olivia M N_08061281823045
    1. Formula Tablet Effervescent
    R/ Ekstrak kering rimpang jahe 300 mg
    Laktosa 1111 mg
    PVP 4 mg
    Asam tartrat 708 mg
    Na bikarbonat 792 mg
    PEG 85 mg

    CARA PRODUKSI :
    a.Pembuatan serbuk rimpang jahe
    Tanaman jahe emprit (Zingiber officinale
    Rosc.) dilakukan dengan cara rimpang jahe emprit segar dibersihkan dengan cara dicuci dengan air mengalir hingga bersih dari kotoran dan tanah yang melekat kemudian diiris dan dikeringkan dengan cara dioven selama 3 hari pada suhu 40-50ºC. Simplisia kering diserbuk menggunakan mesin penggiling serbuk lalu diayak dengan menggunakan ayakan no. 20 sehingga diperoleh serbuk halus rimpang jahe.Pembuatan ekstrak rimpang jahe simplisia rimpang jahe emprit
    dibuat menjadi ekstrak dengan cara perkolasi.
    Sebanyak 520 g simplisia dibasahi dengan
    600 mL penyari etanol 70% sehingga seluruh
    serbuk basah, allu dimasukkan dalam bejana
    tertutup dan dibiarkan selama 24 jam.
    Selanjutnya, cairan dibiarkan menetes dengan
    kecepatan 1,5 mL per menit dan ditambahkan
    berulang-ulang cairan penyari secukupnya
    sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di
    atas simplisia. Penentuan waktu akhir perkolasi dapat dilakukan dengan pemeriksaan zat aktif secara kualitatif pada perkolat terakhir dengan pereaksi atau saat 500 mg perkolat terakhir diuapkan tidak meninggalkan sisa. Pada penelitian ini, perkolat ditampung selama 3 hari. Perkolat berupa ekstrak cair tersebut ditambah laktosa dan diuapkan dengan spray dryer hingga diperoleh ekstrak kering.

    b.Pembuatan granul effervescent ekstrak
    rimpang jahe

    Pembuatan granul effervescent ekstrak
    rimpang jahe menggunakan metode peleburan.
    Sejumlah ekstrak kering rimpang jahe dicampur
    homogen dengan laktosa dan dibuat massa granul
    basah dengan bahan pengikat laktosa 2%, dengan
    cara diayak menggunakan ayakan no. 12 lalu
    dikeringkan dalam lemari pengering dengan suhu
    40-60º C selama 24 jam. Granul kering diayak
    kembali menggunakan ayakan no. 20. Asam sitrat,
    asam tartrat dan Na bikarbonat masing-masing
    juga diayak dengan ayakan no. 20, lalu dicampur
    homogen ke dalam ekstrak. Campuran tersebut
    dikeringkan dalam oven pada suhu 50-60ºC
    selama 1 jam sehingga mengalami peleburan.
    Massa hasil peleburan diayak dengan ayakan no.
    12 dan dikeringkan semalam. Granul kering yang
    diperoleh kemudian diayak dengan ayakan no. 16
    dan diuji sifat-sifat fisik granulnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2. Cara Evaluasi Tablet Effervescent
      a.Keseragaman bobot
      Keseragaman bobot merupakan salah satu
      faktor yang menentukan keseragaman zat aktif
      dalam tablet yang akan berpengaruh terhadap
      keseragaman efek terapeutik dari tablet.Uji keseragaman bobot dilakukan dengan cara 20 tablet ditimbang satu persatu. Dihitung purata (Χ) dan koefisien variasi (CV).
      Hasil uji keseragaman bobot disebut baik apabila memiliki CV (<5%) dan tidak satu pun tablet
      yang bobotnya menyimpang lebih dari 5% atau
      10% dari masing-masing bobot rata-ratanya
      sehingga memenuhi persyaratan Farmakope
      Indonesia III.
      b. Kerapuhan tablet
      Kerapuhan tablet menggambarkan
      kekuatan permukaan tablet dalam melawan abrasi
      pada permukaan tablet. Pengujian diakukan dengan cara mengambil sebanyak 20 tablet dari masing-masing formula dimasukkan ke Friability tester. Alat uji kerapuhan diputar dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit.
      Hasil uji kerapuhan yang baik apabila menunjukkan tablet memiliki kerapuhan yang dapat diterima (<1%).
      c. Kekerasan tablet
      Kekerasan tablet adalah parameter yang
      menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik. Uji kekerasan dilakukan dengan mengambil 10 tablet dari masing-masing formula.
      Persyaratan kekerasan tablet effervescent adalah berkisar 2-4 kg. Tablet formula pada penelitian ini memiliki kekerasan yang baik yaitu 4 kg (Parrott 1971).
      d.Waktu larut
      Waktu larut adalah karakteristik yang
      penting dalam tablet effervescent.Pengujian dilakukan dengan cara diambil 6 tablet kemudian diuji satu persatu dalam gelas yang berisi 200 mL
      akuades, kemudian ditentukan waktu larut tablet mulai dari tablet dimasukkan hingga tablet habis larut.Tablet effervescent yang baik akan hancur dan terlarut cepat dalam 1-2 menit. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variasi jumlah asam mempengaruhi waktu larut. Pada penelitian ini, interaksi antara asam sitrat dan asam tartrat dapat memperbaiki waktu larut dimana terlihat bahwa formula memiliki waktu larut yang lebih baik daripada formula dengan sumber asam tunggal.

      Delete
    2. 3. Formula tablet sustained release
      R/ Natrium Diklofenak 50 mg
      Metolose
      SH 4000 (%)
      15 mg
      Musilago amili 10% 1,5 mg
      Laktosa 26 mg
      Magnesium stearat 3,5
      mg
      Amilum 4 mg

      CARA PRODUKSI :

      a. Penentuan Panjang Gelombang Serapan
      Maksimum Natrium Diklofenak
      Panjang gelombang serapan maksimum natrium diklofenak ditentukan dengan cara mengukur serapan larutan natrium diklofenak 10 µg/mL dalam larutan dapar fosfat pH 6,8.

      b. Pembuatan Kurva Kalibrasi
      Kurva kalibrasi dibuat dengan mengukur larutan natrium diklofenak dalam larutan dapar fosfat pH 6,8 dengan konsentrasi 10, 16, 20, 24 dan 30 µg/mL.

      c. Pembuatan Tablet Sustained Release
      Natrium Diklofenak
      Dibuat tablet yang mengandung 50 mg
      natrium diklofenak dengan bobot tablet 100
      mg, dengan variasi berat metolose 90 SH
      4000. Formula dapat dilihat pada Tabel 1.
      Tablet lepas lambat natrium diklofenak dengan matriks metolose 90 SH 4000 dibuat dengan metode granulasi basah. Bahan-bahan (natrium diklofenak, metolose 90 SH 4000 dan laktosa)
      dicampur dengan pengikat 10% mucilago
      amili sampai terbentuk massa yang dapat
      dikepal. Kemudian diayak dengan ayakan
      mesh 10, dan dikeringkan dalam lemari
      pengering hingga kadar air kurang dari 5%.
      Selanjutnya, granul ditambahkan dengan
      fase luar (magnesium stearat dan amilum)
      dan diayak dengan ayakan mesh 19.

      Delete
  72. 27A
    Alma Azzahra (08061281823051)
    1.) R/ Ekstrak rimpang kering 300 mg
    Laktosa 1111 mg
    PVP 4 mg
    Asam sitrat 516 mg
    Asam tartrat 172 mg
    Na bikarbonat 812 mg
    PEG 6000 85 mg

    Cara Produksi:
    Pembuatan granul digunakan metode peleburan
    1. Langkah pertama pembuatan granul effervescent ekstrak, 300 mg ekstrak kering rimpang jahe dicampur homogen dengan laktosa 111 mg lalu
    2. Dibuat massa granul basah dengan bahan pengikat laktosa berupa PVP dan PEG 6000
    3. Ayak granul basah dengan menggunakan ayakan no. 12
    4. Keringkan granul basah dalam lemari pengering pada suhu 40-60 º C selama lebih kurang 24 jam.
    5. Maka granul keringpun terbentuk dan diayak kembali menggunakan ayakan no. 20.
    6. Langkah berikutnya pembuatan granul dengan sumber asam dan basa. 516 mg asam sitrat; 172 mg asam tartrat dan 812 mg Na bikarbonat diayak dengan ayakan no. 20
    7. Campurkan homogen ketiga bahan tadi ke dalam ekstrak
    8. Keringkan dalam oven pada suhu 50-60ºC selama 1 jam sehingga mengalami peleburan
    9. Granul kering terbentuk dan diayak dengan ayakan no. 16
    10. Dilanjutkan dengan uji sifat-sifat granul
    11. Terakhir, dilakukan pengempaan terhadap granul kering tadi dengan alat kempa tablet. Setelah itu, lakukan uji terhadap tablet yang telah jadi

    2.) Evaluasi sediaan tablet effervescent dilakukan dengan beberapa uji diantaranya:
    1. Uji keseragaman bobot : Timbang 20 tablet, hitung bobot rata – rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing – masing bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B
    2. Uji kekerasan tablet : Uji kekerasan dilakukan dengan mengambil masing-masing 10 tablet dari tiap batch, yang kemudian diukur kekerasannya dengan alat pengukur kekerasan tablet
    3. Uji Kerapuhan (Friabilitas) Tablet : Tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih dahulu dibersihkan dari debunya dan ditimbang dengan seksama. Tablet tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam friabilator, dan diputar sebanyak 100 putaran selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 25 putaran per menit. Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan seksama. Kemudian dihitung persentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah perlakuan. Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1%
    4. Uji Disolusi : Untuk media disolusi digunakan 900 mL larutan dapar fosfat pH 5,8 dengan alat disolusi menggunakan dayung (metoda disolusi paddle) dengan suhu 37° C
    5. Waktu Hancur : Digunakan alat berupa disintegration tester, yang berbentuk keranjang, sementara dibagian bawah dilapisi dengan ayakan/screen no.10 mesh tablet yang akan diuji (sebanyak 6 tablet) dimasukkan dalam tiap tube yang dibagian bawah dilapisi dengan ayakan/screen no.10 mesh ,ditutup dengan penutup dan dinaik-turunkan keranjang tersebut dalam medium air dengan suhu 37° C

    3.) R/ Natrium diklofenak 12,5 %
    PVP 5 %
    Na CMC 80,5 %
    Mg. Stearat 2 %

    Cara produksi:
    Tablet dibuat dengan metoda granulasi basah
    1. Zat aktif Natrium diklofenak 12,5% dan matriks berupa pati pisang kepok 80,5% dicampur
    2. Lalu tambahkan bahan pengikat PVP 5% sampai diperoleh massa lembab yang dapat dikepal
    3. Massa lembab diayak dengan ayakan mesh no. 12 untuk membentuk granul. Granul yang terbentuk dikeringkan pada suhu 60º C selama 2 jam
    4. Selanjutnya granul kering kemudian diayak dengan ayakan mesh no. 14 lalu dicampur dengan bahan pelincir Mg Stearat 2% diaduk sampai homogen
    5. Terakhir, dilakukan pengempaan terhadap granul kering tadi dengan alat kempa tablet. Setelah itu, lakukan uji terhadap tablet yang telah jadi

    ReplyDelete
  73. 42A_SELA ANGRENI_08061381823083

    FORMULASI TABLET EFFERVESCENT
    R/ Ektrak Rosella 590 mg
    Natrium bikarbonat 400 mg
    Asam tartrat 361.5 mg
    Asam sitrat 337.5 mg
    Aspartam 10 mg
    PVP 50 mg
    Manitol 200 mg
    Mg Stearat 40 mg

    PROSEDUR PEMBUATAN :
    1. Pertama, dibuat ektrak rosella dengan menggunakan metode maserasi dengan menggunakan etanol 70 %
    2. Selanjutnya dilakukan pembuatan granul effervescent, dengan cara
    Buat fase asam, dengan mencampurkan granul ektrak, asam tatrat, asam sitrat, dan sebagian PVP. Kemudian hasil granul di ayak dengan menggunakan ayakan 20 mesh, kemudian granul dikeringkan didalam oven dengan suhu 40-50oc
    Pembuatan fase basa, dengan mencampurkan natrium bikarbonat dengan sisa PVP. Kemudian diayak dengan menggunakan ayakan 20 mesh, dan dikeringkan didalam oven dengan suhu 40-50oc
    Fase luar nya berupa aspartam, manitol
    3. Campurkan 3 fase tersebut, kemudian keringkan kembali granul dengan menggunakan oven pada suhu 40-60oc
    4. Setelah granul kering, masukkan mg stearate
    5. Selanjutnya, masukkan massa granul yang akan dikempa kedalam hopper, kemudian memberi tekanan pada alat sehingga granul berubah menjadi bentuk tablet
    6. Terakhir lakukan evaluasi tablet effervescent yang telah dihasilkan

    CARA EVALUASI :
    Uji waktu hancur
    Diambil tiga tablet, diuji satu persatu dalam suatu gelas
    Waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit (300 detik) pada suhu 25ºC.

    Uji friabilitas atau uji kerapuhan
    Ambil 20 tablet secara acak lalu ditimbang
    Dimasukkan dalam friabilator, alat dijalankan 100 kali putaran selama 4 menit atau dengan kecepatan 25 putaran permenit jika sudah tablet ditimbang kembali, dihitung persentase selisih atau susut bobotnya.

    Uji pH
    larutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest lalu diukur dengan alat pH meter
    Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral

    Uji keseragaman bobot
    Uji dilakukan dengan mengambil 20 tablet secara acak, kemudian di timbang dan di hitung rata- ratanya. Persyaratannya tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari kolom a dan tidak ada satupun menyimpang dari kolom B

    Uji keseragaman ukuran
    Dilakukan pengukuran diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka sorong dilakukan dengan mengukur diameter. Untuk tablet effervescent dengan berat 4,5-5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52- 2,54 cm.

    FORMULASI TABLET SUSTAINED RELEASE
    R/ Natrium Diklofenak 12,5%
    Pati beras ketan 82%
    Pragelatinasi manual
    PVP 5%
    Magnesium stearat 0,5%

    PROSEDUR PEMBUATAN :
    1. Metode yang digunakan pada pembuatan tablet sustained release ini merupakan granulasi basah
    2. Pertama, campurkan zat natrium diklofenak, pati beras ketan dan PVP, aduk homogen hingga membentuk massa lembab, kemudian ayak menggunakan ayakan mesh 14
    3. Lalu Keringkan didalam oven pada suhu 60°C selama 2 jam
    4. Granul yang sudah dikeringkan diayak kembali dengan menggunakan ayakan mesh 16
    5. Tambahkan magnesium stearate pada granul, kemudian diaduk hingga homogen dan merata
    6. Selanjutnya, masukkan massa granul yang akan dikempa kedalam hopper, kemudian memberi tekanan pada alat sehingga granul berubah menjadi bentuk tablet
    7. Terakhir lakukan evaluasi tablet sustained release yang telah dihasilkan

    ReplyDelete
  74. 8 A
    NAMA : ATHIYA NUR RAMADHANI
    NIM : 08061181823017

    1 . Formula tablet Effervescent
    R /PVP 0,3 mg
    Asam Sitrat 30 mg
    Asam Tartrat 45 mg
    Natrium Bikarbonat 75 mg
    Magnesium Stearat 3 mg
    Monitol 60 mg
    Talkum 15 mg
    Flavor 9 mg
    Granul Ekstrak Rosella 62,7 mg

    Cara produksi :
    Pertama, granul effervescent dipisah dahulu antara granul asam dengan granul basa. Ekstrak kental Rosella sebanyak 12,5 gr digranul dengan Laktosa sebanyak 40 gr untuk mendapatkan massa granulnya. Granul effervescent harus dibuat pada suhu ruang dengan kelembaban yang stabil. Sebelum ditambahkan, PVP kering dibasahi dahulu dengan ditetesi Etanol 70%.
    Untuk granul asam, dibuat dengan cara mencampur massa granul tadi dengan Asam Sitrat, Asam Tartrat dan sebagian PVP. Sedangkan granul basa, dibuat dengan mencampur Natrium Bikarbonat dan sisa PVP tadi. Massa yang dihasilkan ini kemudian digranulasi dan diayak dengan ayakan 14 mesh untuk mendapatkan granul yang baik. Granul tersebut dikeringkan dengan oven pada suhu 40-60 °C. Granul dikeringkan kemudian ditambahkan Talkum, Magnesiun Stearat dan Vanili.

    2. Cara mengevaluasi tablet effervescent
    - Penampilan tablet, dengan melihat ukuran tablet, bentuk, warna dan rasanya.
    - Keseragaman ukuran, tablet diukur dengan jangka sorong untuk mengukur ketebalan tablet.
    - Keseragaman bobot, tablet ditimbang sebanyak 20 lalu dihitung rata-rata bobot setiap tabletnya.
    - Kekerasan, tablet diuji dengan menggunakan alat hardness tester.
    - Friabillitas (keregasan), tablet diuji dengan menggunakan alat friabilator.
    - Uji waktu hancur, tablet sebanyak 10 dimasukkan dalam gelas yang berisi air kemudian dilarutkan.

    3. Tablet Sustained Release
    R / Teofilin 200 mg
    PPS 430 mg
    PVP 21 mg
    Magnesium Stearat 14 mg
    Talkum 35 mg

    Cara produksi :
    Pertama, semua bahan-bahan dihaluskan. PVP dibagi menjadi dua bagian yakni, sebagian PVP dibuat larutan pengikat dalam ethanol 50% sebagiannya lagi PVP kering dicampurkan kedalam zat aktif dengan koproses.
    Kemudian Teofilin dicampur dengan PVP kering pada koproses tadi hingga homogen. Kemudian, digranulasi dengan PVP dalam ethanol 50% dan diayak dengan pengayakan 8 mesh. Lalu, dikeringkan dalam oven dengan suhu 40 °C. Lalu diayak kembali dengan pengayakan 16 mesh. Barulah ditambahkan Talkum dan Magnesium Stearat, aduk ad homogen.

    ReplyDelete
  75. 26 B GUSTINA EMILIA NINGSIH_08061281823048

    1.Formula tablet effervescent dan cara memproduksinya :
    R/
    Ekstrak Daun Kaki Kuda 0,00025 g
    Ekstrak Daun Ubi Kayu 0,01 g
    Asam tartrat 1,6 g
    Natrium bikarbonat 1,12 g
    Laktosa 1 g
    Polivinil pirolidon 3 % 0,05 g
    Natrium benzoate 0,05 g
    Aspartam 0,1 g

    Cara Produksi:
    Pembuatan tablet effervescent dilakukan dengan membuat granul asam dan granul basa terlebih dahulu.Pembuatan granul basa dan granul asam dilakukan secara terpisah. Granul asam dibuat menjadi dua jenis yaitu granul ekstrak daun kaki kuda dan granul ekstrak daun ubi kayu.Sedangkan granul basa dibuat dengan cara mencampurkan natrium bikarbonat sesuai formula masing-masing, laktosa, dan aspartam sampai homogen. Setelah itu, masing-masing granul yang telah kita buat ditambahkan dengan larutan Polivinil pirolidon 3 % dalam etanol sebagai bahan pengikat sedikit demi sedikit secukupnya, sampai terbentuk massa yang dapat digranul. Adonan yang telah dibuat kemudian dibuat granul dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 40˚C. Pengeringan ini dilakukan hingga memperoleh bobot granul yang konstan atau memenuhi syarat kadar air kurang dari 5 % . Granul basa yang telah dikeringkan kemudian diayak. Ayakan dilakukan dengan menggunakan mesh 14 dan mesh 16. Kemudian proses pentabletan dilakukan dengan mencampur granul asam dan granul basa , setelah itu tambahkan serbuk Polivinil pirolidon dan natrium benzoat. Terakhir lakukan pencetakan tablet effervescent.

    2. Evaluasi tablet
    Evaluasi sifat fisik tablet :
    Tablet yang dihasilkan diuji keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu larutnya.
    *Keseragaman bobot Ditimbang 20 tablet satu persatu, dihitung beratnya, tidak boleh ada satu tablet yang menyimpan 20 % dari berat tablet rata – rata tidak boleh lebih dari 2 tablet menyimpang 10 % dari tablet rata – rata
    *Uji kekerasan tablet dilakukan dengan meletakkan tablet pada hardness tester dengan posisi vertikal. Sekrup diputar pada ujung yang lain sehingga tablet tertekan dan diperhatikan skalanya. Percobaan dilakukan untuk masing-masing 20 tablet dan dihitung rata-ratanya.
    *Uji kerapuhan tablet dilakukan dengan friabilator tester. Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran per menit. Berat total tablet yang diuji tidak boleh berkurang lebih dari 1 % dari berat awal tablet uji.
    *Uji waktu hancur dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke dalam aquades dengan volume 200 ml. Waktu hancur dihitung dengan stop watch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut.
    *Uji tanggapan rasa
    Uji respon rasa dilakukan dengan uji hedonik

    3. Formula Tablet Sustained release dan cara memproduksinya
    R/
    Natrium Diklofenak 0,05 g
    Metolose 90 SH 4000 0,01 g
    Mucilago Amili 10% 0,0015 g
    Laltosa 0,031 g
    Magnesium Stearat 0,0035 g
    Amilum 0,004 g

    Cara memproduksi Tablet Sestained Release :
    Pembuatan tablet lepas lambat ini menggunakan metode granulasi basah. Pembuatan table Natrium diklofenak dilakukan dengan cara mencampurkan bahan-bahan seperti Natrium diklofenak, metolose 90 SH 4000 dan laktosa dengan pengikat yang berupa mucilago amili 10%. Proses ini dilakukan hingga terbentuk massa yang dapat dikepal. Kemudian lakukan pengayakan dengan menggunakan pengayak mesh nomor 10. Setelah proses pengayakan selesai, lakukan proses pengeringan dengan menggunakan oven. Proses pengeringan ini dilakukan hingga kadar air kurang dari 5% dan memiliki bobot yang tetap. Setelah proses pengeringan selesai, granul kering yang diperoleh kemudian ditambahkan dengan fase luar seperti Magnesium Stearat dan amilum dan diayak dengan menggunakan mesh nomor 19. Kemudian Lakukan pencetakan tablet sustained release.

    ReplyDelete
  76. No Absen 11 A
    Nama : Nafisah Ramadona
    NIM : 08061181823117
    1.a) Formula tablet effervescent
    R/ Vitamin C 500 mg
    Pyridoxine 20 mg
    PVP 3% 45 mg
    Sukrosa 15% 225 mg
    Asam sitrat monohidrat 208 mg
    Asam tartrat 222,9 mg
    Natrium bikarbonat 249,5 mg
    PEG 8000 30 mg
    b) Cara Produksi (Metode Granulasi Kering)
    1. siapkan alat dan bahan yang digunakan
    2. timbang semua bahan sesuai dengan perhitungan
    3. Zat aktif dan eksipien masing-masing dihaluskan dalam tempat yang terpisah.
    4. Dicampur menjadi satu, aduk hingga homogen.
    5. Massa serbuk dislugging, kemudian dihancurkan hingga derajat kehalusan tertentu
    6. Diayak dengan pengayak nomor 16 mesh.
    7. Dilakukan uji aliran granul yang diperoleh. Aliran yag diperoleh harus sebesar 10 gr/detik. Jika tidak diperoleh aliran sebesar itu, harus dilakukan slugging kembali hingga diperoleh aliran yang dikehendaki
    8. Setelah granul memiliki aliran 10 gr/detik, pada granul ditambahkan lubrikan. kemudian Granul dikempa menjadi tablet dengan bobot 1,5 gr

    2. Evaluasi sediaan tablet effervescent
    a) Uji Organoleptik : Dilakukan dengan penyebaran kuisioner oleh minimal 20 responden, yang berisikan penilainan terhadap warna, rasa, aroma, bentuk dari tablet. Hasil pengujian ini dianalisis secara statistic menggunakan aplikasi tertentu.
    b) uji waktu hancur : dengan menggunakan alat disintegration tester. waktu hancur tablet effervescent tidak kurang dari 5 menit
    c) Uji Keseragaman Bobot : dengan melakukan penimbangan terhadap 20 tablet. Kemudian dianalisis harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV). Syaratnya nilai koefisien variasi tidak lebih dari 6%
    d) Uji Keseragaman Ukuran : dengan melakukan pengukuran diameter dan ketebalan tablet effervescent dengan jangka sorong. Syarat untuk tablet effervescent dengan berat 4,5 – 5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52-2,54 cm
    e) Uji Kekerasan Tablet : dilakukan dengan mengambil satu tablet effervescent, kemudian uji kekerasan tablet dengan hardness tester. Syarat kekerasan ideal untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100N atau > 12 kp
    f) Uji pH : dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest, kemudian ukur pH dengan alat pH meter. Syarat hasil baik jika pH larutan mendekati normal

    3. a) formula tablet sustained release
    R/ Nifedipin 20 mg
    HPMC 4000 45 mg
    Na Alginat 25 mg
    PVP 12,5 mg
    Avicel PH 101 145 mg
    Mg Stearat 2,5 mg
    mf tab. sustained release
    b) Cara produksi
    1) campurkan zat aktif ( Nifedipin ) dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC 4000 sesuai dengan formula
    2) tambahkan avicel PH 101 aduk hingga homogen menggunakan alat yang sesuai dengan putaran 25 rpm selama 15 menit.
    3) padatkan campuran serbuk sampai terbentuk massa berjumlah besar. Kemudian, dihancurkan sampai terbentuk granul yang berukuran lebih kecil
    4) Granul yang lebih kecil kemudian diayak kembali dengan ayakan mesh no
    5) Hasil ayakan kemudian ditambahkan dengan fase luar yaitu magnesium stearat.
    6) Massa tablet dimasukkan ke dalam Hopper kemudian dikempa dengan rotary tablet
    machine.
    7) Tablet yang sudah dikempa, dilakukan pengujian terhadap tablet untuk menentukan apakah tablet memenuhi syarat atau tidak
    8) jika tablet memenuhi persyaratan uji barulah tablet dikemas dengan menggunakan pengemas yang sesuai dan telah melewati tahap pengujian pengemas

    ReplyDelete
  77. 9 B
    Ulfa Khairunnisa_08061181823022
    1. Formula Tablet Effervescent
    R/ Meloksikam 7,5 mg
    PEG 6000 60 mg
    Asam sitrat 6 mg
    Natrium bikarbonat 18 mg
    Avicel PH 102 100 mg
    Manitol 35 mg
    Aspartam 3 mg
    Magnesiun stearat 0,875 mg
    Talkum ad 350 mg

    Cara produksi tablet effervescent :
    1. Semua bahan yang akan dikempa dicampur terlebih dahulu pada suhu 25℃.
    2. Dispersi padat meloksikam dicampur sampai homogen dengan natrium bikarbonat, avicel PH 102, manitol, aspartam dan talkum.
    3. Penambahan asam sitrat dan magnesium stearat dilakukan saat campuran bahan sebelumnya sudah homogen.
    4. Kemudian dicampur kembali.
    5. Pencetakan tablet effervescent dilakukan dengan teknik kempa langsung.
    6. Campuran serbuk dari masing-masing formula ditimbang sebanyak 350 mg kemudian dikompresi menggunakan mesin cetak tablet single punch.

    2. Cara Mengevaluasi Tablet Effervescent
    - Keseragaman ukuran
    Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan mengukur diameter 10 tablet dari
    masing-masing formula menggunakan mistar dan ketebalan tablet menggunakan
    mikrometer sekrup.
    - Kekerasan tablet
    5 tablet diuji, satu per satu tablet dijepitkan secara ringan dengan posisi tegak dan tablet
    dipastikan tidak bergerak. Mistar ukur digeser hingga nilai 0 yang sejajar dengan
    garis penunjuk, mistar ukur ditahan agar tidak bergerak. Knop ulir diputar searah
    jarum jam sampai tablet pecah, kemudian dicatat skala yang ditunjukkan oleh garis
    yang sejajar dengan mistar ukur.
    - Kerapuhan tablet
    Pengujian diakukan dengan cara mengambil sebanyak 20 tablet dari masing-
    masing formula, tablet dibebasdebukan dan ditimbang untuk mengetahui bobot awal.
    Alat uji kerapuhan diputar dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Selanjutnya
    tablet dibebasdebukan dan ditimbang kembali sebagai bobot akhir. Kerapuhan di atas
    1% menujukkan tablet yang rapuh dan dianggap kurang baik
    - Waktu larut
    Waktu larut tablet effervescent merupakan waktu yang diperlukan oleh tablet
    effervescent supaya pecah menjadi bagian yang terlarut (Mohrle, 1989). Diambil 6
    tablet kemudian diuji satu persatu dalam gelas yang dapat merendam seluruh bagian
    tablet. Akuades dimasukkan terlebih dahulu ke dalam gelas sampai volume 200 mL,
    kemudian ditentukan waktu larut tablet mulai dari tablet dimasukkan hingga tablet
    habis larut, waktu larut tablet effervescent kurang dari 5 menit pada suhu 25ºC
    - Keseragaman kandungan
    Keseragaman kandungan dilakukan dengan cara memilih 10 tablet secara acak,
    kemudian ditentukan kadarnya satu per satu. Tablet digerus lalu dimasukkan ke
    dalam labu ukur 25 mL, selanjutnya ditambahkan 5 mL metanol kedalam labu ukur
    dan diencerkan dengan dapar fosfat pH 6,8±0,05 hingga mencapai volume 25mL.
    - Pelepasan obat secara in vitro
    Pengujian pelepasan meloksikam dari tablet effervescent secara in vitro
    dilakukan dengan menggunakan alat uji disolusi tipe dayung. Alat uji disolusi diisi
    dengan dapar fosfat pH 6,8±0,05 sebanyak 900 mL. Alat diatur kecepatan putarnya,
    yakni 50 rpm dengan suhu 37ºC±0,5. Pengujian dilakukan selama 30 menit.

    3.Formula Tablet Sustained Release
    R/ Tramadol HCl 100 mg
    PVP 75 mg
    Xanthan gum 25 mg
    Avicel pH 101 47,5 mg
    Mg stearat 2,5 mg
    Cara Produksi :
    Tablet dibuat dengan metode granulasi kering
    1. Bahan tramadol HCl dicampur dengan kombinasi matriks PVP dan xanthan gum.
    2. Bahan dicampurkan avicel pH 101 sampai homogen.
    3. Kemudian campuran serbuk dipadatkan membentuk massa yang jumlahnya besar.
    4. Setelah itu dipecah hingga membentuk granul yang berukuran kecil.
    5. Granul hasil pecahan tersebut diayak dengan menggunakan ayakan ayakan no. 18 mesh.
    6. Granul hasil ayakan ditambahkan dengan magnesium stearat.
    7. Kemudian dilakukan uji mutu fisik granul yang selanjutnya dikempa dengan bobot 250 mg per tablet dan dilakukan uji mutu fisik tablet.

    ReplyDelete
  78. Nomor absen 14 B
    Sindi Pernama Sari_08061181823124
    1.Kemukanlah satu Formula tablet effervescent. Bagaimana cara produksinya ?
    Formula
    R/ Tepung belimbing wuluh 1,5 g
    Natrium bikarbonat 1,435 g
    Asam tartrat 0,843 g
    Asam sitrat 0,421 g
    Aspartam 0,158 g
    PEG 6000 0,090 g
    Manitol 0,076 g


    Cara produksi
    Pembuatan tepung belimbing wuluh
    Dilakukan dengan menggunakan bahan baku berupa buah belimbing wuluh. Proses pembuatan tepung belimbing wuluh dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pembuatan filtrat ekstrak belimbing wuluh, penambahan pengisi ke dalam filtrat belimbing wuluh dan proses penepungan. Persiapan filtrat ekstrak belimbing wuluh yang akan digunakan. Belimbing wuluh yang dipilih adalah belimbing yang panjangnya rata-rata berukuran 6 cm dan diameternya rata-rata 2 cm, kondisi baik tidak cacat, dan berwarna hijau tetapi tidak terlalu tua. Setelah itu buah dibersihkan kemudiaan dipisahkan filtratnya dengan alat khusus (juicer). Penambahan pengisi ke dalam filtrat belimbing wuluh, untuk membuat suatu produk serbuk dari filtrat belimbing wuluh diperlukan suatu adsorben. Bahan pengisi yang digunakan adalah maltodekstrin DE 10-15 dengan konsentrasi 10%. Filtrat belimbing wuluh yang mengandung konsentrat dicampur dengan bahan pengisi menggunakan mesin pencampur (mixer).
    Proses penepungan Filtrat
    Belimbing wuluh yang sudah bercampur dengan bahan pengisi maltodekstrin DE 10-15 dengan konsentrasi 10% dimasukkan ke dalam wadah khusus sebanyak 500 ml lalu secara perlahan-lahan dihisap dengan menggunakan alat spray dryer yaitu mengalirkan larutan dan memisahkan padatan atau suspensi menjadi bentuk padatan dan pelarutnya akan menguap. Padatan dikumpulkan dalam drum atau siklon. Input Stream cairan disemprotkan melalui nozzle ke dalam aliran uap panas dan menguap. Bentuk solid akan cepat lembab bila dimasukkan ke dalam droplet. Nozzle biasanya digunakan untuk membuat droplet sekecil mungkin, memaksimalkan transfer panas dan kecepatan penguapan cair, ukuran droplet berkisar antara 20-180 um tergantung pada nozzle. Berdasarkan kontak udara panas dengan bahan yang dikeringkan, sistem pengeringan dibagi dalam beberapa jenis seperti : pengeringan dengan sistem roda atomisasi, pengeringan dengan aliran sejajar (parallel) dan pengeringan aliran bercampur. Berdasarkan bentuk aliran bahan yang dikeringkan, spray dryer dapat dibagi menjadi: atomisasi tekanan tinggi dan sentrifugal. Seperti pada proses pengeringan lainnya laju pengeringan terdiri dari periode kecepatan pengeringan tetap, dan periode kecepatan pengeringan menurun. Beberapa parameter yang dapat diamati atau dikendalikan antara lain : ukuran partikel, distibusi partikel, bentuk dan ketebalan partikel, kerusakan akibat panas, densitas dan kadar air produk akhir (Wirakartakusuma, 1989). Dalam penelitian ini bahan pengisi yang digunakan maltodekstrin karena memiliki karakteristik yang lebih sesuai terutama sebagai pengisi bahan higroskopis (Frandy, 2004).
    Pembuatan granul effervescent
    Pada kondisi khusus kelembaban relatif (RH) 40% pada suhu 25ºC dengan menggunakan metode kering. Asam sitrat digerus lalu diayak dengan ayakan mesh 18 kemudian ditambahkan asam tartrat dan campur hingga homogen. Setelah itu ditambahkan berturutturut aspartam dan manitol sambil diaduk hingga homogen. Lalu ditambahkan tepung belimbing wuluh dan diaduk rata. Campuran massa tersebut dimasukkan ke dalam oven selama satu setengah jam pada suhu 50ºC. Setelah itu ditambahkan natrium bikarbonat dan setengah massa PEG 6000 kemudian dislugging dan diayak dengan mesh 18. Granul-granul yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu dibawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air.
    Pencetakan tablet effervescent
    Granul-granul yang dihasilkan kemudian di lubrikasi dengan sisa dari PEG 6000. Setelah itu, granul dicetak dengan bobot sekitar 4500 mg pada tekanan tertentu. Tablet yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu di bawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air (Juita, 2008).

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2.Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent?
      Evaluasi granul
      laju alir untuk uji ini menggunakan alat uji laju alir (Flowmeter). Alat dinyalakan dan waktu yang diperlukan seluruh granul untuk mengalir dicatat, selanjutnya granul ditimbang. Laju alir dihitung dengan satuan gram per detik (Carstensen & Chan, 1977).
      Sudut Diam, sejumlah granul dimasukkan dalam corong, kemudian alat flowmeter dinyalakan. Tumpukan serbuk yang terbentuk diukur tinggi dan jari-jarinya (Lachman,1986).
      Uji bobot jenis serbuk (Bulk Density), diambil 50 ml granul dengan memakai gelas ukur, kemudian granul tersebut ditimbang. Bobot jenis diukur dengan satuan gram per ml.
      Indeks Kompresibilitas, granul dimasukkan dalam gelas ukur volumenya (VI). Gelas ukur yang berisi granul diletakkan pada alat tapping, diketukkan sebanyak 300 kali dan volumenya diukur (V2) kemudian granul tersebut ditimbang (m).
      Uji Kandungan Lembab digunakan moisture balance. Pada alat tersebut dimasukkan 2 gram granul dalam alumunium foil lalu diukur kadar airnya maka akan didapat persen kadar air. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7% (Lestari & Natalia, 2007).

      Evaluasi tablet
      Uji waktu hancur diambil tiga tablet kemudian diuji satu persatu dalam suatu gelas yang kemudian ditentukan waktu larutnya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet habis larut, waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit (300 detik) pada suhu 25ºC.
      Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka sorong. Untuk tablet effervescent dengan berat 4,5-5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,522,54 cm (Lieberman & Lachman, 1989).
      Uji keseragaman bobot dilakukan dengan cara menimbang seksama dua puluh tablet satu per satu dan hitung bobot rata-rata (X). Harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV) juga dihitung.Tablet dianggap memenuhi keseragaman bobot bila koevisien variasinya tidak lebih dari 6% (Departemen Kesehatan RI, 1995).
      Uji Kekerasan tablet ditentukan dengan alat hardness tester. Kekerasan yang ideal untuk suatu tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100 N atau > 12 kp. Kekerasan tablet, awalnya dua puluh tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang lalu masukkan ke dalam alat dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran). Hitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan.Tablet tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan jika kehilangan berat tidak lebih dari 1 % (Lieberman, 1989).
      Uji pH larutan effervescent dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest kemudian ukur pH dengan alat pH meter, hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral (Rahmah, 2006).
      Pada Uji Kandungan Lembab digunakan moisture balance, pada alat tersebut dimasukkan tablet dalam alumunium foil lalu diukur kadar, syarat kadar air massa tablet effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7% (Lestari & Natalia, 2007).
      Uji Analisis Kesukaan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh tiga puluh responden. Responden yang digunakan adalah yang tidak terlatih dalam uji sensori.

      Delete
    2. 3.Kemukakanlah satu Formula tablet sustained release. Bagaimana cara produksinya?
      Formula
      R/ Natrium diklofenak 12,5 %
      PVP 5 %
      Pati pisang kapok 80,5 %
      Mg. Stearat 2 %

      CARA PRODUKSI
      Isolasi Pati dari pisang kepok
      Pisang kepok umur 80-90 hari atau ¾ penuh dikupas dan ditimbang sebanyak 2000 gram dan dipotong dalam bentuk balok segera direndam dalam air. Setelah itu pisang yang direndam tadi dihancurkan dengan blender menjadi bubur pisang. Untuk memudahkan penghancuran ditambahkan air dengan perbandingan pisang:air adalah 1:1. Selanjutnya bubur pisang diperas dengan kain saringan dan ampas nya ditambahkan air kembali lalu disaring dengan kain saringan. Filtrat yang diperoleh digabung dan dibiarkan mengendap selama 6-8 jam. Selanjutnya pati hasil pengendapan dicuci dengan air 2-3 kali sampai dihasilkan pati yang berwarna putih (putih kekuningan). Pati pisang basah yang diperoleh dikeringkan dengan oven pda suhu 40oC selama 48 jam. Pati pisang yang telah kering dihaluskan dan diayak dengan ayakan 80mesh dan disimpan ditempat yang kedap untuk menghindari kerusakan. Didapatkan pati pisang kepok sebanyak 330 gram.
      Pembuatan masa granul dengan matriks pisang kapok
      Tablet dibuat dengan metoda granulasi basah, dimana zat aktif (Natrium diklofenak) dan matriks (pati pisang kepok) dicampur. Lalu tambahkan bahan pengikat (PVP) sampai diperoleh massa lembab yang dapat dikepal. Massa lembab dilewatkan keayakan 12 mesh untuk membentuk granul. Granul yang terbentuk dikeringkan pada suhu 60º C selama 2 jam. Granul kering kemudian dilewatkan pada ayakan mesh 14 lalu dicampur dengan bahan pelincir (Mg Stearat) diaduk sampai homogeny.
      Pencetakan tablet dan evaluasi
      Pencetakan dilakukan dengan mesin cetak single punch dengan mengatur bobot tablet 600 mg dan kekerasan sesuai yang diinginkan. Tablet lepas lambat dengan menggunakan pati pisang kepok sebagai matriks. Pati pisang kepok memiliki kandungan amilopektin yang cukup tinggi (89,84%) sehingga cukup potensial dijadikan matriks sediaan lepas lambat. Tablet lepas lambat natrium diklofenak dibuat dengan bobot 600 mg per tablet. Tablet yang telah dicetak dilakukan evaluasi tablet yang meliputi, yaitu keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan uji waktu hancur dan uji disolusi.
      Keseragaman bobot merupakan salah satu parameter yang menentukan baik tidaknya produk tablet. Faktor yang menentukan yaitu sifat alir masa cetak. Masa cetak memiliki sifat alir yang baik. Hasil perhitungan keseragaman bobot tablet menunjukkan bahwa kedua formula memenuhi syarat yang ditetapkan farmakope Indonesia karena tidak lebih dari dua tablet yang bobotnya menyimpang 5% dan tidak ada satupun tablet yang bobotnya menyimpang 10% dari bobot rata-rata.
      Kekerasan tablet akan mempengaruhi waktu hancur Semakin keras tablet yang dihasilkan semakin lama waktu hancur. Pada penelitian ini United States Pharmacopeia (USP) menyatakan kekerasan tablet antara 4-8 kg/cm2.
      Evaluasi kerapuhan (friabilitas) berhubungan dengan kehilangan bobot akibat pecah/retak pada permukaan tablet. Semakin besar persentase kerapuhan, maka semakin besar massa tablet yang hilang. Persen kehilangan yang disyaratkan adalah < 1%.
      Waktu hancur dilakukan untuk menggambarkan lama tablet hancur dalam pencernaan.Waktu hancur tablet dipengaruhi oleh sifat fisik granul dan kekerasan tablet.
      Uji penetapan kadar zat aktif, syarat penetapan kadar zat aktif natrium diklofenak yaitu 90 - 110 %.
      Uji disolusi merupakan parameter penting untuk memberikan informasi dalam pengembangan bentuk sediaan yang mempunyai daya terapi yang optimal, uji disolusi dilakukan karena perlunya untuk menilai kecepatan penyerapan suatu tablet di dalam saluran pencernaan ataupun berkaitan dengan efek farmakologis zat aktif yang dikandung tablet.

      Delete
    3. Nomor absen 14 B
      Sindi pernama sari_08061181823124
      Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent?
      Evaluasi granul
      laju alir untuk uji ini menggunakan alat uji laju alir (Flowmeter). Alat dinyalakan dan waktu yang diperlukan seluruh granul untuk mengalir dicatat, selanjutnya granul ditimbang. Laju alir dihitung dengan satuan gram per detik (Carstensen & Chan, 1977).
      Sudut Diam, sejumlah granul dimasukkan dalam corong, kemudian alat flowmeter dinyalakan. Tumpukan serbuk yang terbentuk diukur tinggi dan jari-jarinya (Lachman,1986).
      Uji bobot jenis serbuk (Bulk Density), diambil 50 ml granul dengan memakai gelas ukur, kemudian granul tersebut ditimbang. Bobot jenis diukur dengan satuan gram per ml.
      Indeks Kompresibilitas, granul dimasukkan dalam gelas ukur volumenya (VI). Gelas ukur yang berisi granul diletakkan pada alat tapping, diketukkan sebanyak 300 kali dan volumenya diukur (V2) kemudian granul tersebut ditimbang (m).
      Uji Kandungan Lembab digunakan moisture balance. Pada alat tersebut dimasukkan 2 gram granul dalam alumunium foil lalu diukur kadar airnya maka akan didapat persen kadar air. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7% (Lestari & Natalia, 2007).

      Evaluasi tablet
      Uji waktu hancur diambil tiga tablet kemudian diuji satu persatu dalam suatu gelas yang kemudian ditentukan waktu larutnya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet habis larut, waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit (300 detik) pada suhu 25ºC.
      Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka sorong. Untuk tablet effervescent dengan berat 4,5-5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,522,54 cm (Lieberman & Lachman, 1989).
      Uji keseragaman bobot dilakukan dengan cara menimbang seksama dua puluh tablet satu per satu dan hitung bobot rata-rata (X). Harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV) juga dihitung.Tablet dianggap memenuhi keseragaman bobot bila koevisien variasinya tidak lebih dari 6% (Departemen Kesehatan RI, 1995).
      Uji Kekerasan tablet ditentukan dengan alat hardness tester. Kekerasan yang ideal untuk suatu tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100 N atau > 12 kp. Kekerasan tablet, awalnya dua puluh tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang lalu masukkan ke dalam alat dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran). Hitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan.Tablet tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan jika kehilangan berat tidak lebih dari 1 % (Lieberman, 1989).
      Uji pH larutan effervescent dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest kemudian ukur pH dengan alat pH meter, hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral (Rahmah, 2006).
      Pada Uji Kandungan Lembab digunakan moisture balance, pada alat tersebut dimasukkan tablet dalam alumunium foil lalu diukur kadar, syarat kadar air massa tablet effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7% (Lestari & Natalia, 2007).
      Uji Analisis Kesukaan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh tiga puluh responden. Responden yang digunakan adalah yang tidak terlatih dalam uji sensori.

      Delete
  79. 12 B_Ref Afriyani_08061181823120
    1. Formula tablet effervescent dan cara produksinya
    FORMULA TABLET EFFERVESCENT
    R/ Ekstrak Rimpang Jahe
    300 mg
    Laktosa 1111 mg
    PVP 4 mg
    Asam Sitrat 347 mg
    Asam tartat 347 mg
    Na bikarbonat 806 mg
    PEG 6000 85 mg

    CARA PRODUKSINYA:
    1. Pembuatan Tablet effervescent dari ekstrak rimpang jahe dimulai dengan pembutan serbuk rimpang jahe dengan mengovenkan hasil irisan jahe yang telah dicuci dalam oven selama 3 hari,kemudian diserbuk dengan menggunkan mesin penggiling dan ayakan no 20.
    2. Pembuatan ekstrak rimpang jahe menggunkan metode perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%
    3. Pembuatan granul effervescent dilakukan dengan menggunakan metode peleburan dimana
    - Granul basah dibuat dengan cara mencampurkan ekstrak kering rimpang jahe dengan laktosa 2% yang kemudian diayak dengan menggunkan ayakan no 12 dan dilakukan pengeringan dioven pada suhu 40-60℃ selama 24 jam.
    - Granul yang telah kering diayak lagi dengan menggunakan ayakan no 20dan bahan-bahan yang bersifat asam juga dilakukan pengayakan dengan ayakan no 20
    - Kemudian campur granul tersebut dengan ekstrak dan keringkan hingga melebur
    - Hasil peleburan diayak dengan menggunakan ayakan no 12 dan dikeringkan
    - Kemudian ayak lagi dengan menggunakan ayakan no.16
    4. Pembuatan Tablet effervescent menggunakan granul yang telah dihasilkan dengan mengempanya menggunakan mesin tablet single punch
    5. Kemudian dilakukan pengujian tablet,jika memenuhi syarat tablet dikemas dengan menggunakan blister packaging

    2. CARA EVALUASI TABLET EFFERVESCENT
    A. Uji sifat fisik tablet yang terdiri dari
    - uji keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang tablet satu persatu sebanyak 20 tablet kemudian dihitung bobot rata-rata dan dianalisis koefesien vartiisnya.Syarat dari uji ini yaitu %CV tidak lebih dari 6%
    - uji kekerasan tablet dilakukan dengan menggunkan alat berupa hardness tester dengan syarat kekerasan idal untuk tablet effervescent dngan diameter 2,5 cm lebih dari 100 N dan lebih dari 12 KP
    - uji kerapuhan dilakukan dengan menggunakan alat berupa friability tester yang diputar sealam 4 menit dengan kecepatan 25 rpm kemudian hitung persen kehilangan dan berat tablet semunya
    - uji waktu larut dilakukan dengan melarutkan tablet dalam air pada suhu 20-25℃ dan kemudian hitung waktu yang diperlukan sehingga tablet dapat larut dengan sempurna
    B. Uji tanggap rasa ini merupakan uji yang dilakukan tehadap penampilan dan rasa table effervescent yang biasanya didapatkan data dari responden yang telah melakukan penilaian
    C. Uji kadar fenolik dilakukan dengan menggerus tablet dan melarutkannya dengan aquades kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan metode folin-ciocalteudengan asam galat sebagai standar

    3. Formula Sustained Release dan cara produksinya
    FORMULA SUSTAINED RELEASE
    R/ Natrium Diklofenak 30 g
    Eudragit 36 g
    Xanthan gum 12 g
    Laktosa 21,45 g
    Amilum 10 g
    Mg stearate 0,55 g

    CARA PRODUKSI NYA :
    1. Siapkan alat dan bahan serta timbang bahan sesui perhitungan
    2. Campurkan Natrium diklofenak dengan eudragit, xanthan gum dan laktosa (M1)
    3. Larutkan amilum dengan aquades hingga terbentuk mucilage.Kemudian masukkan dikit demi sedikit kedalam M1.
    4. Selanjutnya dilakukan pengayakan dengan menggunakan ayakan no 12 dan dilakukan pengeringan dengan menggunkan oven selama 24 jam pada sushu 60℃.
    5. Kemudian diayak lagi dengan menggunkaan ayakan no 14 dan tambahkan Mg stearat sebagai fase luar gingga homogeny
    6. Masukkan massa tablet kedalam hopper dan dilakukan penegempaan
    7. Kemudial dilkukan pengujian tablet,jika memenuhi syarat tablet dikemas dengan menggunakan blister packaging

    ReplyDelete
  80. 1. Formula tablet effervescent vitamin C :
    R/ Vitamin C. 500 mg
    Pyridoxine. 20 mg
    PVP 3% 45 mg
    Sukrosa 15% 225 mg
    Asam sitrat monohidrat 208 mg
    Asam tartrat. 222,9 mg
    Natrium bikarbonat. 249,5 mg
    PEG 8000. 30 mg

    Cara Produksi :
    Prosedur Pembuatan Metode Granulasi Kering
    1. Zat aktif dan eksipien masing-masing dihaluskan dlam tempat yang terpisah.
    2. Dicampur menjadi satu kemudian dicampur hingga homogen.
    3. Massa serbuk dislugging, kemudian dihancurkan hingga derajat kehalusan tertentu.
    4. Diayak dengan pengayak nomor 16 mesh.
    5. Dilakukan uji aliran granul yang diperoleh. Aliran yag diperoleh harus sebesar 10 gr/detik. Jika tidak diperoleh aliran sebesar itu, harus dilakukan slugging kembali hingga diperoleh aliran yang dikehendaki.
    6. Setelah granul memiliki aliran 10 gr/detik, pada granul ditambahkan lubrikan. Granul siap dikempa menjadi tablet dengan bobot 1,5 gr.


    2. Cara mengevaluasi tablet effervescent
    Evaluasi yang dilakukan terhadap sediaan tablet effervescent meliputi evaluasi massa tablet dan evaluasi tablet.
    1. Evaluasi Massa Tablet
    A. Waktu alir (ideal 10 gram/s)
    B. Sudut diam (ideal 20-40 derajat)
    C. Bobot jenis produk
    D. Indeks kompresibilitas (mengukur tap dan bulk-density)
    E. Uji kadar air (maksimum 10%)

    2. Evaluasi Tablet
    a. Pemeriksaan penampilan fisik tablet dan larutan effervescent
    Penampilan fisik suatu tablet adalah parameter kualitas tablet yang penting diperhatikan untuk menjamin penerimaan oleh konsumen. Seluruh tablet harus memiliki penampilan fisik yang baik. Tablet effervescent pada umumnya harus dapat menghasilkan larutaneffervescent yang jernih.
    b. Uji waktu larut
    Uji ini dilakukan untuk memeriksa apakah tablet dapat larut dengan cepat sesuai persyaratan resmi dimana waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit pada suhu C.
    c. Keseragaman ukuran
    Uji ini dilakukan untuk menjamin keseragaman fisik sediaan yang akan mempengaruhi kadar obat yang terkandung di dalamnya dan factor kepercayaan konsumen atas keseragaman penampilan produk tersebut. Pengukuran keseragaman ukuran tablet menggunakan alat jangka sorong.
    d. Keseragaman bobot
    Evaluasi ini dilakukan untuk penentuan awal keseragaman kandungan obat di dalam sediaan tersebut. Dengan terjaminnya keseragaman bobot sediaan, diharapkan pula terjaminnya keseragaman kandungan obat di dalamnya.
    e. Kekerasan tablet
    Kekerasan tablet sangat berpengaruh pada waktu larut tablet. Kekerasan tablet ditentukan dengan alat hardness tester, untuk menguji kekerasan suatu tablet dan menentukan tekanan kempa yang sesuai. Untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah lebih besar dari 100 N.
    f. Keregasan tablet
    Keregasan tablet ditentukan dengan menggunakan alat friability tester. Evaluasi ini dilakukan untuk menjamin ketahanan produk selama massa distribusi dan penyimpanan agar produk yang dihasilkan tidak mudah pecah. Tablet dinyatakan memenuhi persyaratan jika memiliki keregasan kurang dari 1%.
    g. Uji pH
    Uji pH perlu dilakukan karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak. Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    h. Uji kadar air
    Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam sediaan tablet effervescent, kadar air penting dalam sediaan effervescent karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%.
    i. Uji statistik kesukaan
    Uji statistik kesukaan adalah suatu uji statistic mengenai formula mana yang paling banyak disukai oleh para responden dengan menggunakan kuesioner yang kemudian hasilnya di uji secara statistic menggunakan Kruskal-Wallis dengan memakai program SPSS.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. Formula tablet sustained release :
      R/ Teofilin. 270 mg
      HPMC. 90 mg
      Mg. Stearat. 10 mg
      Natrium bikarbonat. 60 mg
      Avicel. 70 mg

      Cara produksi :
      1. Teofilin, HPMC dan avicel dan natrium
      bikarbonat dicampur pada pencampur bergulir
      selama 10 menit.
      2. Tambahkan Mg-stearat pada
      pencampur bergulir dan campur selama 2 menit.
      3. Campuran serbuk diuji sifat alir kemudian
      dikempa menggunakan metode kempa langsung.

      Delete
  81. 20 B PUTRI FATIMAH
    (08061281823032)

    1. Formula Tablet Effervescent
    R/ Ekstrak biji melinjo 329,43mg
    Na bikarbonat 750 mg
    Asam sitrat 150 mg
    Asam tartrat 600 mg
    PEG 6000 40 mg
    PVP 5% 0,5 mg
    Aspartam 40 mg
    Laktosa 90,045 mg

    Pembuatan Tablet Effervescent di buat dengan metode peleburan karena sifat zat aktif yang tidak tahan panas dan kelembaban pelarut
    Cara Produksi
    1. Pembuatan ekstrak melinjo dengan metode maserasi
    2. Ekstrak kering biji melinjo disemprot dengan larutan PVP 0,5% hingga berbentuk menyerupai granul. Dimana Penggunaan PVP konsentrasi 5%
    menghasilkan granul dengan daya kompresi yang baik, selain itu juga menghasilkan tablet effervescent yang kuat, dan cepat larut
    3. Kemudian di oven selama
    ±24jam pada suhu 60˚C
    4. asam sitrat dan asam tartrat diayak dengan ayakan nomor 40. Perbandingan asam sitrat dan asam tartrat sebesar 20% :80% karena asam tartrat lebih mudah larut dalam air daripada asam sitrat dan juga lebih ±24 jam.
    7. Campuran yg kering gerus menggunakan ayakan no20
    8. Kemudian ditambahkan aspartam dan PEG 6000 2% campur hingga homogen
    9. Lakukan pengempaan, dan evaluasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2. Evaluasi tablet Effervescent

      a. Evaluasi Kandungan Ekstrak
      Dilakukan dengan metode KLT Densitometriyang akan diperoleh nilai Rf yaitu sampel ekstrak yang identik dengan standar sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak memiliki kandungan senyawa yang sama dengan standar.
      Berdasarkan hasil pengujian sampel analisis kuantitatif tablet effervescent ekstrak didapatkan hasil berupa kadar
      total fenol ekuivalen asam galat dari ekstrak dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Nilai kuantitatif ini digunakan untuk menentukan dosis ekstrak pada tablet untuk menghasilkan efek.

      b. Evaluasi Granul
      1.Uji kecepatan alir
      Granul dituang secara perlahan ke dalam corong alir yang tertutup. Tutup corong dibuka. Waktu yang diperlukan semua granul untuk melewati corong
      dihitung menggunakan stopwatch, kemudian dicatat. (syarat : 10g/detik)
      2.Uji kompresibilitas
      Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan granul sebanyak 100 mL kedalam gelas ukur. Gelas ukur dipasang dihentakkan sebanyak 100 kali. Lakukan sebanyak 3 kali agar mendapatkan hasil yang akurat
      3.Uji sudut istirahat
      Pengamatan dilakukan dengan menentukan sudut yang terbentuk antara bidang datar dengan gundukan serbuk. Tinggi granul dan diameter digunakan untuk dimasukkan kedalam rumus.

      c.Evaluasi Sifat Fisik Tablet
      1.Uji keseragaman bobot
      Sebanyak 10 tablet ditimbang satu persatu kemudian dicatat bobotnya pada neraca analitik. Semakin kecil perbedaan bobot, semakin seragam sediaan yang dihasilkan.
      2.Uji keseragaman ukuran
      Penentuan keseragaman ukuran dilakukan terhadap sepuluh tablet dengan mengamati diameter dan ketebalan tablet menggunakan jangka sorong satu per satu.
      3.Uji kekerasan tablet
      Pengujian kekerasan dilakukan terhadap 20 tablet satu per satu dengan menggunakan alat uji kekerasan (Hardness Tester)
      4.Uji kerapuhan tablet
      Tablet yang telah dibebas debukan dan ditimbang dimasukkan kedalam alat uji kerapuhan (friability tester). Alat diputar pada kecepatan 25 putaran permenit selama 4 menit. Selanjutnya tablet
      dibebas debukan dan ditimbang lagi, kemudian dibandingkan dilakukan penghitungan waktu larut tablet dengan menggunakan stopwatch, terhitung dari memasukkan tablet ke dalam air hingga
      terlarut sempurna
      6.Pengujian pH
      Tablet terlarut sempurna di air di uji pH menggunakan pH meter, dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan

      c. Evaluasi Kandungan Tablet
      Dilakukan secara spektrofotometri dengan spektrofotometer.


      3. Formula Tablet sustained release
      R/ Natrium Diklofenak 50 mg
      HPMC 31,5 mg
      Etil cellulose 63 mg

      Mg. stearate 0,5 mg
      Aerosil 0,5 mg
      Laktosa 5 mg

      Cara Produksi :
      1. Digunakan metode kempa langsung
      2. Campurkan Na diklofenak, HPMC,Etil selulosa dan laktosa hingga homongen (didapatkan konsistensi yg diinginkan)
      3. Campur granul yang telah diayak dengan mg stearat dan aerosil hingga homongen
      4. Dilakukan pengayakan dengan nomor mesh 80
      5. Granul di kempa

      Delete
  82. Nomor absen 44 A
    Septia peramahani_08061381823087
    1. Bahan Formula
    Ekstrak biji melinjo 164,71
    Na bikarbonat 375
    Asam sitrat 93,75
    Asam tartrat 281,25
    PEG 6000 20
    PVP 5% 0,2625
    Aspartam 20
    Laktosa 45,0225
    Total 1000

    -Prosedur pembuatanpTablet Effervescent
    Formulasi tablet effervescent dibuat dari ekstrak biji melinjo dengan variasi asam sitrat- asam tartrat dan variasi bahan pelicin PEG 6000 dengan bobot total tablet 1 gram. Langkah pertama ekstrak kering biji melinjo disemprot dengan laru- tan PVP 0,5% hingga berbentuk me- nyerupai granul. Kemudian di oven selama ±24jam pada suhu 60˚C. Bahan asam yang terdiri dari asam sitrat dan asam tartrat di- ayak dengan ayakan nomor 40, lalu ditambah dengan natrium bikarbonat dan laktosa. Campuran dikeringkan dengan oven pada suhu 60°C selama 24 jam. Pada formulasi tablet effervescent ini, variasi asam sitrat : asam tartrat yang digunakan sebesar 25%:75%, 65%:35%, 50%:50%,
    20%:80%. Setelah dikeringkan bahan- bahan yang sudah dioven akan berbentuk padatan. Padatan tersebut kemudian di- gerus dan diayak dengan ayakan nomor 20, lalu ditambah dengan aspartam dan PEG 6000 hingga homogen. Formulasi dengan variasi PEG 6000, digunakan kon- sentrasi 0%, 2%, 3%, hingga 5%. Tahap berikutnya adalah pengempaan dengan mesin kempa

    2.cara mengevaluasi tablet effervescent,yaitu terdiri dari uji kerapuhan tablet, kekerasan tablet, keseragaman ukuran dan bobot tablet, danwaktu hancur tablet dalam tubuh.
    3. formula (mg)
    NA diclofenak 150
    ED 180
    XG 60
    Laktosa 107,25
    Amilum 50
    Mg Stearat 2,75
    pembuatan :
    Natrium diklofenak dicampur hingga homogen dengan eudragit, xanthan gum, dan laktosa dengan jumlah eudragit, xanthan gum, dan laktosa. Amilum dilarutkan dengan akuadest dan dipanaskan sampai terbentuk mucilago kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam campuran pertama hingga terbentuk massa granul yang baik. Granul diayak menggunakan ayakan nomor 12 kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 60°C. Granul kering diayak menggunakan ayakan nomor 14, kemudian ditambahkan magnesium stearat hingga homogen.lalu dikempa.

    ReplyDelete
  83. 36A_FAJRIATUL KAMALIAH_08061381823071

    1. Kemukanlah satu formula tablet effervescent. Bagaimana cara produksinya ?
    Formula tablet effervescent
    Ekstrak kering jahe 300 mg
    Laktosa 1111 mg
    PVP 4 mg
    Asam Sitrat 175 mg
    Asam tartat 526 mg
    Na-bikarbonat 699 mg
    PEG 6000 85mg
    Prosedur Produksi
    1. Siapkan alat dan bahan yang bersih dan steril kemudian bahan ditimbang sesuai dengan perhitungan
    2. Pembuatan fase asam (fase I)
    a. Tambahkan laktosa lalu tambahkan dengan cepat PEG 6000
    b. Tambahkan ke dalam zat asam asam yang sudah tercampur (citric acid, tartaric acid, na-bikarbonat)
    c. Massa basah tersebut diayak menggunakan ayakan 20 mesh
    d. Granul basah tersebut dikeringkan dengan menggunakan Tunnel Dryer dengan suhu 53C selama 30 menit
    3. Pembuatan fase basa (fase II)
    a. Ekstrak kering jahe digranulasi dengan PVP dan Laktosa
    b. PVP telah dilarutkan dalam isopropil alkohol
    c. Dilakakukan pengayakan dengan ayakan 20 mesh
    d. Granul basah tersebut dikeringkan dengan menggunakan oven
    4. diayak dengan ayakan 40 mesh
    6. Campurkan fase eksternal, granul basa dan granul asam menggunakan reaktor
    7. Pengempaan dilakukan menggunakan alat single punch

    2. Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?

    a. Uji waktu larut
    Uji ini dilakukan untuk memeriksa apakah tablet dapat larut dengan cepat sesuai persyaratan resmi dimana waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit pada suhu C.
    b. Keseragaman ukuran
    Uji ini dilakukan untuk menjamin keseragaman fisik sediaan yang akan mempengaruhi kadar obat yang terkandung di dalamnya dan factor kepercayaan konsumen atas keseragaman penampilan produk tersebut. Pengukuran keseragaman ukuran tablet menggunakan alat jangka sorong.
    c. Keseragaman bobot
    Evaluasi ini dilakukan untuk penentuan awal keseragaman kandungan obat di dalam sediaan tersebut. Dengan terjaminnya keseragaman bobot sediaan, diharapkan pula terjaminnya keseragaman kandungan obat di dalamnya.
    d. Kekerasan tablet
    Kekerasan tablet sangat berpengaruh pada waktu larut tablet. Kekerasan tablet ditentukan dengan alat hardness tester, untuk menguji kekerasan suatu tablet dan menentukan tekanan kempa yang sesuai. Untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah lebih besar dari 100 N.
    e. Abration test dan Friability test
    Keregasan tablet ditentukan dengan menggunakan alat friability tester. Evaluasi ini dilakukan untuk menjamin ketahanan produk selama massa distribusi dan penyimpanan agar produk yang dihasilkan tidak mudah pecah. Tablet dinyatakan memenuhi persyaratan jika memiliki keregasan kurang dari 1%.
    f. Uji pH
    Uji pH perlu dilakukan karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak. Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    g. Uji kadar air
    Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam sediaan tablet effervescent, kadar air penting dalam sediaan effervescent karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%.
    h. Uji hedonic
    Uji hedonic meliputi warna, rasa, aroma, tekstur yang dinilai oleh responden

    3. Kemukakanlah satu formula tablet sustained release. Bagaimana cara produksinya ?
    Formula tablet sustained release
    Tramadol HCl50 mg
    HPMC 200 mg
    Avicel 220mg
    Acdisol 50 mg
    Mg Stearat 5 mg
    Talk 10 mg
    Prosedur produksi
    1. Siapkan alat dan bahan yang bersih dan steril, lakukan penimbangan bahan sesuai dengan perhitungan
    2. Tramadol HCl, HPMC dan AcDiSol dicampurkan, diaduk homogen
    3. Ditambahkan Avicel, aduk homogen
    4. Pencampuran menggunakan turbula selama 15 menit
    5. Massa lembab yang terbentuk diayak menggunakan ayakan mesh 12, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 60C
    6. Granul yang telah kering diayak dengan ayaka mesh 14
    7. Tambahkan talkum dan dicamur dalam turbula selama 5 menit
    8. Magnesium stearat dimasukan terakhir dan dicampur selama 2 menit
    9. Dilakukan pengempaan menggunakan single punch
    10. Tablet sustained release tramadol Hcl kemudian dilakukan evaluasi

    ReplyDelete
  84. Nomor 38 A
    Arrum Wardina (08061381823075)
    1. ) Formula tablet effervescent
    R/Formula Tablet effervescent
    Ekstrak biji melinjo 329,43 g
    asam gallat,
    asam sitrat 187,5 g
    asam tartrat 562,5
    aspartam 40 g
    etanol 70%
    etanol 95%,
    laktosa 90,045 g
    natrium bikarbonat 750 g
    PEG 6000 40 g
    PVP 0,525 g
    Cara Pembuatan:
    Formulasi tablet effervescent dibuat dari ekstrak biji melinjo dengan variasi asam sitrat- asam tartrat dan variasi bahan pelicin PEG 6000 dengan bobot total tablet 2 gram, sebagaimana tercantum pada Tabel I. Tablet effervescent dibuat dengan cara peleburan. Langkah pertama ekstrak kering biji melinjo disemprot dengan larutan PVP 0,5% hingga berbentuk menyerupai granul. Kemudian di oven selama ±24jam pada suhu 60˚C. Bahan asam yang terdiri dari asam sitrat dan asam tartrat diayak dengan ayakan nomor 40, kemudian ditambah dengan natrium bikarbonat dan laktosa. Campuran dikeringkan dengan oven pada suhu 60°C selama 24 jam. Pada formulasi tablet effervescent ini, variasi asam sitrat : asam tartrat yang digunakan sebesar 25%:75%, 65%:35%, 50%:50%, 20%:80%. Setelah dikeringkan bahanbahan yang sudah dioven akan berbentuk padatan. Padatan tersebut kemudian digerus dan diayak dengan ayakan nomor 20, lalu ditambah dengan aspartam dan PEG 6000 hingga homogen. Formulasi dengan variasi PEG 6000, digunakan konsentrasi 0%, 2%, 3%, hingga 5%. Tahap berikutnya adalah pengempaan dengan mesin kempa tablet.

    2.) EVALUASI SEDIAAN TABLET
    Evaluasi granul effervescent meliputi: 1. Uji organoleptik, meliputi bentuk, warna, bau dan rasa dari granul yang dihasilkan. 2. Uji kadar air, dilakukan dengan cara granul basah ditimbang kemudian dikeringkan dalam oven hingga diperoleh bobot yang tetap. 3. Uji volume tuang, ditentukan dari ukuran partikel dan bentuk partikel. Sebanyak 150 g granul dituang kedalam suatu gelas ukur, permukaannya diratakan. Volume yang terbaca (mL/g) menggambarkan volume tuang. 4. Uji volume guncang, dilakukan dengan cara ditimbang 50 gram massa granul tablet dimasukkan dalam gelas ukur 100 mL, lalu diukur volumenya (V1). Berat jenis bulk didapat dari massa dalam gelas ukur diketuk-ketuk sebanyak 500 kali dari ketinggian 2,5 cm sampai volume tetap (V2). Berat jenis mampat diukur sebagai nilai kompresibilitas. 5. Uji daya alir granul yang telah kering dilakukan dengan cara ditimbang sebanyak 25 gram, lalu dimasukkan ke dalam corong yang bagian bawahnya tertutup. Kemudian bagian bawah corong dibuka sehingga granul dapat mengalir di atas meja yang telah dilapisi kertas. Waktu alir granul ditentukan pada saat granul mulai mengalir sampai granul berhenti mengalir menggunakan stopwatch. 6. Uji waktu dispersi, dilakukan dengan cara dimasukkan 100 mL air dingin dengan suhu 15-25ºC ke dalam gelas beker 250 mL. Setelah itu dimasukkan satu bungkus granul effervescent 5 g kedalam air tersebut. Bila granul tersebut terdispersi dalam air dan menyelesaikan reaksinya dalam waktu < 5 menit menunjukkan sediaan terdispersi sempurna. 7. Uji pH larutan effervescent dilakukan dengan melarutkan effervescent dalam 200 mL aquadest kemudian pH diukur dengan alat pH meter, dan hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lanjutan nya pak
      Beberapa parameter uji sediaan tablet diantaranya adalah uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan (friabilitas) dan uji disolusi. Berikut ini ulasan dari beberapa uji tersebut di atas.
      a) Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan pada produk kapsul lunak berisi cairan atau pada produk yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih yang merupakan 50% atau lebih, dari bobot, satuan sediaan. Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan pada sediaan padat (termasuk sediaan padat steril) tanpa mengandung zat aktif atau inaktif yang ditambahkan, yang telah dibuat dari larutan asli dan dikeringkan dengan cara pembekuan dalam wadah akhir dan pada etiket dicantumkan cara penyiapan ini.
      b) Uji Kekerasan
      Uji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji kekuatan tablet yang mencerminkan kekuatan tablet secara keseluruhan, yang diukur dengan memberi tekanan terhadap diameter tablet. Tablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu serta dapat bertahan dari berbagai goncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan transportasi. Alat yang biasa digunakan adalah hardness tester. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan Farmaka Suplemen Volume 16 Nomor 1 120 pengempaan. Semakin besar tekanan yang diberikan saat penabletan akan meningkatkan kekerasan tablet. Persyaratan untuk tablet lepas terkendali non swellable adalah 10-20 kg/cm2.
      c) Uji Kerapuhan (Friabilitas)
      Tablet Kerapuhan merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman. Kerapuhan diukur dengan friabilator. Prinsipnya adalah menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator selama waktu tertentu. Pada proses pengukuran kerapuhan, alat diputar dengan kecepatan 25 putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit. Uji kerapuhan berhubungan dengan kehilangan bobot akibat abrasi yang terjadi pada permukaan tablet. Semakin besar harga persentase kerapuhan, maka semakin besar massa tablet yang hilang. Kerapuhan yang tinggi akan mempengaruhi konsentrasi/kadar zat aktif yang masih terdapat pada tablet. Tablet dengan konsentrasi zat aktif yang kecil (tablet dengan bobot kecil), adanya kehilangan massa akibat rapuh akan mempengaruhi kadar zat aktif yang masih terdapat dalam tablet. Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan.
      d) Uji Disolusi
      Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang yang diperbolehkan seperti yang tertera dalam sertifikat dari Kalibrator yang bersangkutan.

      3.) Formula tablet sustained release
      R/ Nifedipin 20 g
      PVP 12,25 g
      HPMC 45 g
      Avicel PH 101 145 g
      Na alginat,25 g
      Mg stearat,2,5 g
      Metanol
      Aquadestila
      Bobot tablet 250
      Cara Pembuatan:
      Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang sesuai pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit. Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil. Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18 kemudian hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat selanjutnya granul dikempa dengan kekerasan 12-14 kg .

      Delete
  85. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  86. Absen 32 B
    Nama: Ayu Purnama
    Nim : 08061381823068
    1.Formula tablet effervescent
    Formula
    R/ ekstrak buah melinjo 329,43 mg
    Ba bikarbonat 750 mg
    Asam sitrat 150 mg
    Asam tartat 600 mg
    PEG 6000 40 mg
    PVP 5% 0,525 mg
    Aspartam 40 mg
    Laktosa 90,045
    A. Cara Produksi
    Formulasi tablet effervescent dibuat dari ekstrak biji melinjo dengan variasi asam sitrat- asam tartrat dan variasi bahan pelicin PEG 6000 dengan bobot total tablet 2 gram, sebagaimana tercantum pada Tabel I. Tablet effervescent dibuat dengan cara peleburan. Langkah pertama ekstrak kering biji melinjo disemprot dengan laru-tan PVP 0,5% hingga berbentuk menyerupai granul. Kemudian di oven selama ±24jam pada suhu 60˚C. Bahan asam yang terdiri dari asam sitrat dan asam tartrat diayak dengan ayakan nomor 40, kemudian ditambah dengan natrium bikarbonat dan laktosa. Campuran dikeringkan dengan oven pada suhu 60°C selama 24 jam. Pada formulasi tablet effervescent ini, variasi asam sitrat : asam tartrat yang digunakan sebesar 25%:75%, 65%:35%, 50%:50%, 20%:80%. Setelah dikeringkan bahan-bahan yang sudah dioven akan berbentuk padatan. Padatan tersebut kemudian di-gerus dan diayak dengan ayakan nomor 20, lalu ditambah dengan aspartam dan PEG 6000 hingga homogen. Formulasi dengan variasi PEG 6000, digunakan konsentrasi 0%, 2%, 3%, hingga 5%. Tahap berikutnya adalah pengempaan dengan mesin kempa tablet (Anwar, 2016).

    2.cara mengevaluasi tablet effer :
    A. Keragaman Bobot
    Sebanyak 10 tablet ditimbang satu persatu kemudian dicatat bobotnya pada neraca analitik (Mettler Toledo). Semakin kecil perbedaan bobot, semakin seragam sediaan yang dihasilkan. Perhitungan dilakukan dengan menentukan nilai penerimaan sesuai kompendia.
    B. Keseragaman Ukuran
    Penentuan keseragaman ukuran dilakukan terhadap sepuluh tablet dengan mengamati diameter dan ketebalan tablet menggunakan jangka sorong.
    C. Kekerasan Tablet
    Pengujian kekerasan dilakukan terhadap 20 tablet satu-persatu dengan menggunakan alat uji kekerasan (Erweka) pada sisi tengah secara horisontal. Respon kekerasan tablet yang tertampil pada alat dicatat dan dilakukan perhitungan.
    D. Kerapuhan Tablet
    Sebanyak 20 tablet yang telah dibebasdebukan dan ditimbang dimasukkan kedalam alat uji kerapuhan. Alat diputar pada kecepatan 25 putaran per menit selama 4 menit. Selanjutnya tabletdibebasdebukan dan ditimbang lagi, kemudian dibandingkan dengan bobot tablet awal. Kerapuhan tablet dinyatakan dalam bentuk persen.
    E. Waktu Larut
    Masing-masing formula, diambil 5 tablet untuk dilakukan pengujian waktu larut. Tablet dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air 200 ml kemudian dilakukan penghitungan waktu larut tablet dengan menggunakan stopwatch, terhitung dari memasukkan tablet ke dalam air hingga terlarut sempurna.
    F. Pengujian pH
    Pengujian pH dilakukan setelah tablet terlarut sempurna di air dengan menggunakan pH meter (Inolab WTW Series). Masing-masing formulasi dilakukan pengujian sebanyak tiga kali pengulangan.
    G. Analisis Kandungan Senyawa Uji kualitatif kandungan senyawa aktif pada tablet effervescent ekstrak biji melinjo dilakukan dengan metode KLT Densitometri. Sedangkan untuk analisis kuantitatif effervescent dilakukan secara spektrofotometri.

    3.Tablet Sustained relase
    formula
    R/ Natrium diklofenak 50 mg
    HPMC 31,5 mg
    Etil selulosa 63 mg
    Gum santan
    Natrium alginat
    Mg stearat 0,5 mg
    Aerosil 0,5 mg
    Laktosa 5 mg
    Cara Produksi
    Pembuatan Tablet Sustained Release Natrium Diklofenak Matriks tablet dibuat dengan metode kempa langsung. Na diklofenak, polimer dan bahan lainnya diayak melewati pengayakan dengan nomor mesh 80. Zat aktif Na diklofenak, bahan matriks polimer, pengisi, pengikat dan pelincir dicampur hingga homogen kemudian dikempa.

    ReplyDelete
  87. Rizcka awlya syari zainita_31 A
    1.formula tablet effervescent
    R / Ekstrak temulawak (0.100 g)
    asam sitrat (0.459 g)
    asam tartrat (0.750 g)
    natrium bikarbonat (1.91 g)
    mannitol (0.185 g)
    PEG 6000 (0.150 g)
    PVP (0.090 g)
    Aspartame (0.045 g)
    Perisa jeruk (0.030 g)

    Cara produksi :
    1. Granul asam
    a. Asam sitrat, asam tartrat dan ekstrak temulawak dicampur hingga homogen (massa 1)
    b. Lalu, siapkan serbuk PVP lalu serbuk PVP ditambah etanol 95% sedikit demi sedikit sambil diaduk secara homogen (larutan pengikat)
    c. Kemudian masukan larutan pengikat ke massa 1 sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga terbentuk massa basah yang dpt dikepal
    d. Kemudian ayak dengan ayakan 8 mesh
    e. Selanjutnya di masukan ke dalam oven dengan suhu 50 °C selama 9 jam

    2. Granul basa
    a. Na bikarbonat dan manitol dicampur hingga homogen (massa 2)
    b. Larutan pengikat ditambah perisa jeruk dimasukkan sedikit demi sedikit ke massa 2 sambil diaduk hingga terbentuk massa padat yg dpt dikepal
    c. Kemudian ayak dengan ayakan 8 mesh
    d. Selanjutnya masukkan ke dalam oven dengan suhu 50 derajat Celcius selama 9 jam
    3. Penambahan lubrikan
    a. Granul asam diayak dengan dengan menggunakan ayakan 16 mesh, lalu tambahkan PEG 6000 dan aspartam, aduk sampai homogen
    b. Untuk granul basa diayak dgn ayakan 16 mesh, kemudian dimasukkan ke dalam granul asam, aduk sampai homogen
    c. Setelah homogen lakukan evaluasi granul, selanjutnya dicetak menjadi tablet

    2. Cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?
    1. Evaluasi granul :
    a. Laju alir yaitu 100 gram granul dimasukkan ke corong alat uji waktu alir, hidupkan alatnya dan tekan tombol run, catat waktunya (granul yang baik memiliki waktu alir 10 detik untuk 100 g granul)
    b. Sudut istirahat yaitu dengan memasukkan 100 g granul ke dlm corong alir yang bagian bawahnya tertutup kemudian diratakan, setelah itu penahan granul pada bagian bawah corong dibuka, biarkan granul mengalir diatas meja yg sdh dilapisi dgn kertas. Ukur tinggi dan diameter tumpukan granul yg terbentuk. Hitung menggunakan rumus tan (granul yang baik memiliki sudut 25° - 35°
    c. Indeks kompresibilitas yaitu 30 g granul dimasukkan ke dlm gelas ukur 50ml kemudian ukur volumenya (V1) diletakan ke alat tap and density tester, atur ketukan sebanyak 300 kali, tekan tombol run. Setelahnya hitung volume granul (V2). Hitung dgn rumus indeks kompresibilitas (granul yang baik memiliki hasil <15)
    d. Distribusi ukuran partikel yaitu granul dimasukkan ke dlm shieve shaker yg tersusun dari ayakan terbesar (mesh 20) sampai dgn ayakan terkecil (mesh 100), atur waktu pada alat, lalu tekan tombol run. Timbang masing masing granul yg tersisa pada setiap ayakan. Gunakan granul yg tersisa di ayakan paling atas untuk di cetak menjadi tablet

    2. Evaluasi tablet :
    a. Keseragaman ukuran yaitu ambil 20 tablet secara acak, diukur diameter dan tebal tablet (tablet yang baik memiliki ukuran yg seragam)
    b. Keseragaman bobot yaitu timbang 20 tablet secara acak (tablet yg baik memiliki bobot yg seragam)
    c. Uji waktu larut yaitu ambil 3 tablet kemudian masukkan masing2 tablet ke beaker glass yg berisi aquades 200 ml pada suhu 15-20°C. catat waktu yg diperlukan tablet hingga larut sempurna
    d. Kekerasan tablet yaitu ambil 20 tablet secara acak, lalu letakkan tablet tegak lurus pada alat hardness tester, catat pada tekanan berapa tablet tersebut pecah (tablet yg baik akan pecah pada tekanan 7-10)
    e. Keregesan tablet yaitu timbang 20 tablet secara acak, masukkan ke alat friability tester, atur kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran). Setelahnya timbang kembali tablet, hitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan (tablet yg bagus hanya kehilangan beratnya 1%)
    f. Uji pH yaitu larutkan 1 tablet dalam 200 ml aquades, ukur pH nya menggunakan pH meter
    g. Penetapan kadar kurkumin dlm tablet yaitu gerus homogen 20 tablet menjadi serbuk, masukkan 3 mg serbuk ke dlm labu ukur berisi 50 ml methanol, kocok homogen, masukkan larutan ke dlm kuvet lalu di ukur kadarnya menggunakakan alat spektrofotometet UV-Vis dgn pjg gelombang 423 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. a. Formulasi tablet sustained realease (bobot tablet 250 mg)
      R/ Nifedipin 20 mg
      Na Alginat 25 mg
      HPMC K 15 45 mg
      Avicel PH 101 145 mg
      PVP 12,5 mg
      Mg Stearat 2,5 mg

      b. Cara produksi
      - Dilakukan pencampuran Nifedipin dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M sesuai dengan yang telah ditentukan.
      - Ditambahkan avicel PH 101 hingga homogen (bisa menggunakan alat tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit untuk penghomogenan).
      - Dipadatkan campuran serbuk hingga terbentuk massa yang jumlahnya besar. setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil.
      - Untuk granul yang berukuran lebih kecil diayak kembali dengan ayakan mesh no.18.
      - Hasil ayakan granul tadi kemudian ditambahkan dengan fase luar berupa magnesium stearat.
      - Selanjutnya dilakukan pengempaan tablet.

      Delete
  88. 34 A Niken sainuri
    08061381823065
    1) FORMULA tablet effervescent
    R/Ekstark daun singkong 10 mg
    Asam tartrat (A) 1000 mg
    Natrium bikarbonat (B) 1120 mg
    Laktosa 1000 mg
    Polivinil pirolidon 3 % 50 mg
    Natrium Benzoat 50 mg
    Aspartam 100 mg
    CARA MEMPRODUKSI :
    Pembuatan granul asam dan granul basa dilakukan secara terpisah. Granul asam dibuat menjadi dua jenis, granul ekstrak herba pegagan dan granul ekstrak daun singkong. Granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat sesuai formula masing-masing, laktosa, dan aspartam sampai homogen (Tabel I). Masingmasing granul kemudian ditambahkan larutan PVP 3% dalam etanol sebagai bahan pengikat sedikit demi sedikit secukupnya, sampai terbentuk massa yang dapat digranul. Adonan lembab tersebut kemudian digranul, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 40˚C sampai bobot konstan. Granul basa yang sudah kering kemudian diayak dengan ayakan no. mesh 14 dan 16. Pentabletan dilakukan dengan mencampur granul asam dan granul basa ditambahkan serbuk PVP dan natrium benzoat.
    2) Cara Mengevaluasi Tablet Effervescent :
    1. Uji sifat fisik granul effervescent
    a. Uji kandungan lembab : campuran granul asam dan basa(min 5 gram) dimasukkan ke dalam cawan alumunium, kemudian pengukuran dilakukan dengan pemanasan pada suhu 105˚C selama 15 menit.
    b. Uji kecepatan alir : Ditimbang 100 g granul, dimasukkan ke dalam corong yang ujung tangkainya tertutup. Kemudian tutup pada ujung tangkai dibuka dan granul dibiarkan mengalir keluar sampai habis, semua dicatat dengan menggunakan stopwatch.
    2. Uji sifat fisik tablet effervescent
    a. Uji keseragaman bobot tablet : 20 tablet ditimbang satu persatu. Dihitung purata (Χ) dan koefisien variasi (CV). Untuk tablet yang besarnya > 300 mg, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya > dari 5% dan tidak ada 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang > dari 10%.
    b. Uji kekerasan tablet : tablet diletakkan horizontal di antara ujung penekan,menekan tablet hingga tablet pecah. Hasilnya secara digital dalam skala kP.
    c. Uji kerapuhan tablet : 20 tablet dibebas-debukan dari partikel halus yang menempel, lalu ditimbang. Tablet tersebut dimasukkan ke dalam friabilator, diputar selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm. Hitung persen kehilangan berat tablet dari berat keseluruhan tablet semula.
    d. Uji waktu larut tablet : Campuran granul dilarutkan ke dalam gelas dengan 200 ml air pada suhu 20-25˚C. Catat waktu yang dibutuhkan granul untuk larut dalam air .

    3) FORMULA tablet sustained release
    R/ Teofilin 200 mg
    PPS 430 mg
    PVP 21 mg
    Mg stearat 14 mg
    Talk 35 mg
    CARA PRODUKSI :
    Tablet dibuat dengan metode granulasi basah, semua bahan dihaluskan, PVP yang disiapkan dibagi menjadi 2 bagian, I bagian dibuat larutan pengikat PVP dalam etanol 50%, dan satu bagian lagi dicampurkan kering ke dalam campuran zat aktif dengan koproses. Lalu teofilin, koproses dan 1 bagian PVP kering dicampur hingga homogen. Massa yang telah homogen digranulasi dengan larutan PVP dalam etanol 50% hingga terbentuk massa basah. Massa diayak dengan menggunakan ayakan mesh 8 dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 40 °C selama 12 jam hingga granul kering. Pengayakan kembali dengan pengayak mesh 16. Lalu masa granul ditambahkan talk dan magnesium stearat, diaduk homogen. Massa granul dilakukan uji laju alir, sudut reposa dan kompresibilitas sebelum massa dicetak. Massa tablet dicetak pada mesin pencetak.

    ReplyDelete
  89. 19A_DINIA TAUSIYAH (08061281823029)
    1.Kemukakan 1 formula tablet efferverscent. Bagaimana cara produksinya?
    • Formula :
    R/ Vitamin C 500 mg
    Pyridoxine 20 mg
    PVP 45 mg
    Sukrosa 225 mg
    Asam Sitrat Monohidrat 208 mg
    Asam Tartrat 222.9 mg
    Natrium Bikarbonat 249.1 mg
    PEG 6000 30 mg
    mf.tab.effervescent ad 1500 mg
    • Cara Produksi Tablet Efferverscent :
    1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
    2. Semua bahan yang akan digunakan di haluskan lalu diayak dalam tempat yang terpisah .
    3. Vitamin C, Pyridoxine, dan sukrosa dicampurkan dengan natrium bikarbonat hingga homogen(massa 1).
    4. Asam sitrat monohidrat, asam tartrat, dan PEG 6000 dicampurkan hingga massa homogen(massa 2).
    5. Campurkan massa 1 dan massa 2 lalu ditambahkan PVP yang telah dilarutkan dalam alcohol.
    6. Keringkan didalam oven bersuhu 40℃.
    7. Ayak dengan ayakan no 16 untuk membuat granul.
    8. Kempa tablet dengan bobot tablet masing-masing 1500 mg.
    2.Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent? Evaluasi tablet effersvescent berupa uji organoleptis, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan tablet, kerapuhan tablet.
    a. uji organoleptis : uji ini dilakukan dengan memeriksa organoleptis dari tablet effervescent meliputi pengamatan bentuk, warna, bau dan rasa.
    b. uji keseragaman ukuran : uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ukuran dari semua tablet yang dihasilkan seragam atau tidak. Caranya : 20 tablet diambil secara acak, Setiap tablet diukur diameter dan tebalnya dengan jangka sorong. Diameter tablet tidak boleh lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari 1/3 tebal tablet
    c. uji keseragaman bobot : pada uji keseragaman bobot, tablet ditimbang satu persatu sesuai dengan ketentuan pada farmakope Indonesia edisi IIIbahwa, Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan dengan menimbang 20 tablet satu persatu dan dihitung bobot rata-rata tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari hanya yang ditetapkan kolom B pada FI ed III hlm. 7.
    d. uji kekerasan : uji ini dilakukan dengan cara: diambil secara acak 20 tablet, kemudian diukur kekerasannya dengan alat Stokes Mensato. Tekanan yang diperlukan untuk memecahkan tablet terukur pada alat dengan satuan Kg/cm2 (Kekerasan yang ideal 10 Kg/cm2).
    e. uji kerapuhan : menggunakan alat Friabilator tester untuk menetapkan friabilitas tablet (dengan cara melepaskan tablet, berputar dan jatuh dalam alat penggulir berputar)dengan cara tablet ditimbang (sebelum dan setelah) sekian kali putaran, dihitung berat yang hilang. Apabila tablet ini dapat bertahan dari kehilangan bobotnya selama berputar, menandakan bahwa tablet tersebut mampu untuk bertahan ketika tergores, dll.
    3.Kemukakanlah 1 formula tablet sustained release. Bagaimana cara memproduksinya?
    • Formula :
    R/ Teofilin 200 mg
    Xanthan Gum 118.60 mg
    Laktosa 46 mg
    Na CMC 27.91 mg
    HPMC 3,49 mg
    Mg Stearat 4 mg
    mf.tab.sustained release ad 400 mg
    • Cara Produksi Sustained Release Teofilin :
    1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
    2. Teofilin, HPMC, Na CMC, Xanthan gum, Laktosa dicampur dengan menggunakan cube mixer kecepatan putar 90 rpm selama 10 menit hingga massa homogen.
    3. Tambahkan aquadest 74,5 ml pada campuran bahan sampai terbentuk massa granul basah.
    4. Ayak menggunakan ayakan 14 mesh lalu keringka dalam oven bersuhu 60° C selama 3 jam.
    5. Ayak Granul kering menggunakan ayakan 16 mesh lalu dicampur mg stearat didalam cube mixer kecepatan putar 90 rpm salaam 5 menit.
    6. Lakukanlah uji sifat alir, kompaktibilitas pada massa tablet.
    7. Cetaklah tablet dengan berat masing-masing 400 mg.

    ReplyDelete
  90. 47 A hadir pak
    Nama : Winda Agustria
    Nim : 08061381823093

    1). Formula Tablet Effervescent :
    R/ Ekstrak daun pepaya 25 mg
    Asam Sitrat 9,4 mg
    Asam Tartrat 18,7 mg
    Natrium Bikarbonat 28,2 mg
    Dekstrin 15 mg
    Stevia 1,7 mg
    PVP 2 mg
    Cara Produksinya :
    Pembuatan Ekstrak sebanyak 1000 gram serbuk simplisia daun pepaya (Carica papaya L.) direndam dalam 3,84 liter etanol 70%. Rendam selama 24 jam (6 jam pertama sambil sekali – sekali diaduk, kemudian diamkan selama 18 jam) setelah itu disaring dengan menggunakan kertas saring. Kemudian ampas diremaserasi. Filtrat yang diperoleh kemudian diuapkan dengan menggunakan waterbatch pada suhu 40ºC. Setelah didapat ekstrak kental, selanjutnya proses pembuatan ekstrak kering. Untuk menjaga agar zat yang tidak tahan panas rusak maka ke dalam ekstrak kental ditambahkan bahan pengisi berupa dekstrin dengan perbandingan 1 : 5 (ekstrak kental : dekstrin). Dalam wadah ekstrak kental diencerkan dengan cairan penyari dan diserbukkan dengan dekstrin lalu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 40ºC selama 15 menit untuk menghilangkan cairan penyarinya. Selanjutnya Pembuatan granul effervescent dilakukan dengan menggunakan metode kering. Sebelum proses pembuatan sediaan, bahan yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu. (a.) Pembuatan Komponen Asam : Buat komponen asam dengan mencampurkan serbuk ekstrak daun pepaya, asam sitrat, asam tartrat, dekstrin, stevia, dan PVP. Lalu diayak dengan menggunakan ayakan no 18 mesh. (b.) Pembuatan Komponen Basa : Buat komponen basa dengan mencampurkan natrium bikarbonat dengan PVP. Lalu diayak dengan menggunakan ayakan no 18 mesh. Komponen asam dan komponen basa dicampur hingga homogen dengan cepat menggunakan alat pengaduk yang tahan terhadap asam atau terbuat dari bahan stainless steel. Setelah selesai pengadukan, granul diletakkan di atas nampan, lalu masukkan ke dalam oven yang telah dipanaskan dengan suhu 33ºC – 43ºC. Dan jadilah granul effervescent ekstrak daun pepaya. Sebelum dikemas, masukkan granul ekstrak daun pepaya ke dalam deksikator yang berisi silica gel untuk menghindari penyerapan kelembaban udara.

    2). Cara Evaluasi Sediaan Tablet Effervescent :
    (a) Uji Organoleptik : berwarna hijau, aroma ekstrak daun pepaya,rasa manis, bentuk yang unik.

    (b). Uji pH : Sebanyak 5 gram granul effervescent dilarutkan dalam 250 ml air dengan suhu 15ºC – 25ºC. Masukkan pH meter ke dalam larutan effervescent. Rata – rata hasil pengujian pH pada sediaan formulasi adalah 6.,1. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa sediaan formulasi telah memenuhi syarat standar pH yang baik untuk sediaan granul effervescent.

    (c). Uji Waktu Larut : Dimasukkan 250 ml air dingin dengan suhu 15ºC– 25ºC ke dalam gelas bekker 250 ml. Setelah itu, dimasukkan 5 gram granul effervescent ke dalam air tersebut. Bila granul tersebut larut dalam air dan menyelesaikan reaksinya dalam waktu kurang dari 5 menit, itu menunjukkan sediaan memenuhi standar waktu larut. Rata-rata waktu larut pada sediaan formulasi adalah 213 detik dan sediaan kontrol adalah 60.6 detik. Dari hasil rata-rata pengujian waktu larut tersebut dapat terlihat bahwa sediaan formulasi telah memenuhi syarat standar waktu larut sediaan granul efferrvescent yang baik yaitu kurang dari 5 menit.

    (d). Uji Waktu Alir : Granul dimasukan dalam corong, aliran keluar dibuka sampai seluruh granul mengalir keluar dari lubang corong dan membentuk timbunan diatas kertas grafik. Aliran granul yang baik jika waktu yang diperlukan untuk mengalirkan 100 gram granul kurang dari 10 detik. Waktu alir menunjukkan kecepatan alir granul. Kecepatan alir granul berpengaruh terhadap ketepatan takaran granul yang tinggi. Dari rata-rata uji waktu alir yang diperoleh, granul formulasi memiliki waktu alir yang kurang baik yaitu 16,7 detik per 10 gram.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3). Tablet Sustained Release :
      R/ Nifedipin 40 mg
      Na alginat 45 mg
      HPMC K 15 49,5 mg
      Avicel PH 101 150 mg
      PVP 13 mg
      Mg stearat 2,5 mg
      Cara Pembuatan Tablet Sustained Release :
      Dimana Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang sesuai pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan ditambahkan dengan avicel PH 101 dan PVP hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit. Selanjutnya campurans dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil. Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18 kemudian hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat selanjutnya granul dikempa dengan kekerasan 12-14 kg .

      Delete
  91. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  92. 53 A
    Jihaan Nabiila 08061381823105

    1. - Formula Tablet Effervesvent
    R/ Serbuk jahe 8%
    Asam sitrat. 8,58%
    Asam tartrat. 27,17%
    Na biksrbonat 34,45%
    PVP 2,5%
    Sakarin 0,1%
    Sukrosa ad 100%
    - Cara produksi tablet effervescent
    Yakni dengan mengunakan granulasi basah dilakukan
    dengan membagi dua bagian yaitu massa 1
    dan massa 2. Tahapan pembuatan tablet
    effervescent jahe yaitu: (1) penimbangan
    bahan, (2) Pencampuran massa 1
    (NaHCO3, PVP, sukrosa, etanol), (3)
    pengayakan dengan mesh no 12, (4)
    pengeringan dengan suhu 400_600C selama
    15 menit, (5) pencampuran massa 2 (asam
    sitrat, asam tartrat, serbuk jahe dan
    sakarin), (6) pencampuran masa 1 dan 2,
    (7) pengayakan kering dengan mesh no 16,
    (7) penambahan natrium benzoat, (8)evaluasi mutu fisik granul (9) pencetakan
    tablet (10) evaluasi mutu fisik tablet.

    2. Evaluasi Tablet Effervescent
    Yakni dengan menguji :
    a. Keseragaman bobot tablet
    Yakni dimana diambil sebanyak sepuluh biji tahlet sebagai sampel,kemudian ditimbang satu persatu satu dicatat hasil penimbangannya. Kemudian keseluruhan data hssil penimbangan dihitung dan dirata ratakan. Syarat keseragaman bobot tablet yang baik yakni tidak satu
    tablet pun yang bobotnya menyimpang
    lebih besar dari bobot rata -rata yang
    ditetapkan kolom A dan tidak satu
    tabletpun yang bobotnya menyimpang
    lebih dari harga yang ditetapkan kolom
    B yang mana sesua dengan yang terdapat Farmakope indonesia edisi IV.
    b. Kekerasan tablet
    Yakni dengan mengambil sebanyak sepuluh biji tablet sebagai sample. Alat yang digunakan yakni alat Hardness Tester. Satu persatu tablet sample tadi diletakkan pada alat hardness tester dan diputar kemudian diamati dan dicatat hasil angka ahir hancur/pecahnya tablet. Kekerasan minimum hancurnya tablet yakni sebesar 4 kgf
    c. Kerapuhan tablet
    Uji Kerapuhan tablet dilakukan dengan
    memgambil sebanyak 20 tablet sebagai sampel kemudian
    ditimbang (untuk data perhitungan yang akan dimasukkan dalam rumus pengujian kekerasan tablet) dan dimasukkan ke dalam
    friabilator tester. Alat dijalankan
    selama 4 menit dengan kecepatan 25
    putaran permenit. Setelah itu, tablet
    didikeluarkan dari alat friabikatir tester dan ditimbang lagi.
    Kerapuhan tablet yang masih dapat
    diterima yaitu kurang dari 1%.
    Kerapuhan dinyatakan sebagai %.
    d. Waktu hancur tablet
    Yakni dimana dengan mengambil sebanyak enam biji tablet sebagai sample dan digunakan alat desintegration tester. Tablet tadi dimasukkan dalam keranjang dan di tambahkan air. Kemudian diamati waktu ahir hancurnya tablet. Tahlet effervescent yang baik akan cepat terlarut dalam waktu satu sampai dua menit.

    3. - Formula Tablet Sustained Release
    R/ Na diklofenak 12,5%
    Pati beras ketan 82%
    PVP 5%
    Mg stearat 0,5%
    - Cara produksi tablet sustained release
    Yakni Pertama terlehib dahulu dibuat pati beras ketan dengan membuat Pati pragelatinasi manual dimana dengan cara modifikasi
    dengan proses merubah struktur pati baik secara
    kimia maupun mekanik dengan memecahkansemua atau bagian dari granul-granul dengan
    adanya air, kemudian pati itu segera
    dikeringkan. Jika suatu sistem pati dan air
    berangsur-angsur dipanaskan dari suhu rendah
    sampai dengan suhu lebih dari 60°C, maka yang
    pertama granul pati akan menyerap air, sehingga
    granula membengkak dan selanjutnya granul
    pati akan mengembang membentuk suatu massa
    yang seperti pasta kental dan Natrium
    diklofenak sebagai model obat, granul dibuat
    dengan metoda granulasi basah. Pada metode granulasi basah ini semua bahan di campurkan
    menjadi satu kecuali fase luar. Granul yang
    terbentuk dikeringkan pada suhu 50º C selama kira kira 2
    jam. Kemudian Granul kering yang di dapatkan dilewatkan pada
    ayakan mesh no 16 lalu dicampur dengan
    Magnesium stearat (sebagai fase luar) dan diaduk sampai homogen
    untuk kemudian dilakukan evaluasi granul.
    Tablet dicetak dengan menggunakan mesin
    cetak single punch tablet ini diuji mutu fisiknya
    yaitu dengan, uji keseragaman bobot,
    keseragaman ukuran, kekerasan tablet,
    kerapuhan tablet dan uji disolusi selama 8 jam
    dengan media disolusi dapar pospat pH 6,8.

    ReplyDelete
  93. No Absen : 9A
    Nama : Rizki prapitasari
    Nim : 08061181823019

    1.formula tablet effervescent

    R/ Ekstrak jahe
    Natrium Bikarbonat 1,435 gr
    Asam sitrat 0,843 gr
    Asam tartrat. 0,421 gr
    Aspartam. 3%
    PVP 5%
    Laktosa. 43,5 gr
    Mg stearat. 0,875 gr

    *Cara produksi tablet effervescent
    1. Pembuatan tablet effervescent Ekstrak jahe
    a. Pembuatan tablet effervescent dari ekstrak jahe dengan metode granulasi.
    b. Bahan aktif yang digunakan adalah asam sitrat, asam tartarat dan natrium bikarbonat.
    c. Dilakukan penimbangan masing-masing bahan yaitu ekstrak jahe, asam sitrat, asam tartarat, natrium bikarbonat, laktosa, Aspartam, PVP dan magnesium stearat.
    d. Serbuk simplisia rimpang jahe emprit
    dibuat menjadi ekstrak dengan cara perkolasi. Sebanyak 520 g simplisia dibasahi dengan 600 mL penyari etanol 70% sehingga seluruh
    serbuk basah, allu dimasukkan dalam bejana
    tertutup dan dibiarkan selama 24 jam. Selanjutnya, cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1,5 mL per menit dan ditambahkan berulang-ulang cairan penyari secukupnya
    sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia.
    e. Pembuatan granul effervescent ekstrak
    rimpang jahe menggunakan metode peleburan. Dalam pembuatan tablet effervescent digunakan komponen asam dan basa yang jika direaksikan dengan air akan menghasilkan gas CO2 yang berfungsi menghancurkan tablet. Namun, komponen asam sangat sensitif terhadap perubahan kelembaban dan temperatur lingkungan.
    kemudian ditambahkan laktosa dan magnesium stearat yang telah homogen.
    g.
    Granul effervescent yang diperoleh dikempa
    dengan mesin tablet single punch (Korsch, berlin, Jerman). Proses penabletan dan semua uji
    terhadap tablet dilakukan dengan kelembaban relatif yang diatur yaitu 40-50%.

    2.Cara Evaluasi tablet effervescent
    a. Uji Waktu hancur 
    Diambil tiga tablet kemudian diuji satu persatu dalam suatu gelas yang kemudian ditentukan waktu larutnya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet habis larut, waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit (300 detik) pada suhu 25ºC.
    b. Uji pH
    Pengujian terhadap pH perlu dilakukan karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak. Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    c. Uji keseragaman bobot
    Sama seperti evaluasi sediaan tablet lainnya, tablet effervescent juga harus melewati pengujian keseragaman bobot. Uji keseragaman bobot dilakukan dengan cara menimbang sejumlah 10 tablet secara seksama satu persatu, kemudiaan dihitung bobot rata-rata dan koefisien variasinya.
    d. Uji kerapuhan tablet : Diambil sebanyak 20 tablet dibebas-debukan dari partikel halus yang menempel, lalu ditimbang. Tablet tersebut dimasukkan ke dalam friabilator, diputar selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm. Hitung persen kehilangan berat tablet dari berat keseluruhan tablet semula. Hasil ini akan menentukan kerapuhan tablet yang dibuat.
    e. Uji Keseragaman ukuran
    Pengukuran keseragaman ukuran tablet menggunakan alat jangka sorong. Pengujian ini dilakukan untuk menjamin keseragaman fisik sediaan yang akan mempengaruhi kadar obat yang terkandung di dalamnya dan factor kepercayaan konsumen atas keseragaman penampilan produk tersebut.
    f. Uji Kekerasan Tablet
    Pengujian kekerasan dilakukan terhadap 20 tablet satu-persatu dengan menggunakan alat uji kekerasan (hardness tester) pada sisi tengah secara horizontal. Respon kekerasan tablet yang tertampil pada alat dicatat dan dilakukan perhitungan.

    ReplyDelete
  94. No absen : 9 A
    Nama : Rizki prapitasari
    Nim : 08061181823019
    3. Formula tablet Sustrained
    R/Riboflavin 5%
    Avicel PH 101. 92 mg
    Kalsium klorida. 7 %
    Mg stearat. 1%
    PVP. 5 mg
    Amilum. 5 mg
    Aquadest. ad 100

    CARA PRODUKSI :
    Metode yang digunakan adalah granulasi basah.
    1. PVP dilarutkan dalam aquadest.
    2.Campur sedikit demi sedikit Amilum dan kalsium klorida sampai homogen.
    3.Tambahkan Riboflavin dan avicel PH
    4.Larutan PVP dituang kedalam campuran sedikit demi sedikit sampai diperoleh massa granul.
    5.Kemudian diayak menggunakan ayakan mesh 16 sampai diperoleh granul basah.
    6.Dikeringkan dilemari pengering pada suhu 50 derajat celcius samapi didapat massa lembab granul yang diinginkan
    7.Granul kering diayak dengan mesh 20 ditambahkan mg stearat sampai homogen
    8.kemudian granul siap dicetak.

    ReplyDelete
  95. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  96. 37 A
    Mariska Febriani
    08051381823073
    1. Formula untuk tablet effervescent

    R/ Asam Tartrat 650 mg
    Asam Sitrat 435 mg
    Asam Fumarat 97 mg
    Asam Askorbat 25 mg
    Sodium Bikarbonat 806 mg
    Sodium Karbonat 1.231 mg
    PEG-6000 18 mg
    Polyvinilpyrollidone-K30 1% 14 mg
    Mannitol 186 mg
    Acesulfum potassium 18 mg
    Simeticone 13 mg
    Sodium Benzoat 14 mg
    Sodium Citrate Buffering 28 mg
    FDC-Yellow E102 qs. =) 3600 – 3545 = 55 mg = 0,055 gram
    Mf effervescent tab 5 g no M

    Cara produksi:
    1. Siapkan alat dalam keadaan bersih, kering dan steril.
    2. siapkan bahan lalu timbang sesuai resep.
    Pembuatan Fase Asam :
    a. Asam askorbat dan Simeticone dilarutkan dalam pelarut berupa isopropil alkohol yang mengandung FDC Yellow E102.
    b. Tambahkan PEG 6000 dengan cepat
    c. Tambahkan zat pemanis (Acesulfum Potassium dan Mannitol).
    d. Tambahkan ke dalam zat asam asam yang sudah tercampur (Asam Tartrat, Asam Sitrat, Asam Fumarat)
    e. Massa basah tersebut diayak menggunakan ayakan 20 mesh.
    f. Granul basah tersebut dikeringkan dengan suhu 53°C selama 30 menit.
    • Pembuatan Fase Basa :
    a) Sodium karbonat, sodium bikarbonat dan sodium citrate buffering digranulasi dengan PVP K30.
    b) PVP K30 telah dilarutkan dalam pelarut berupa Isopropil Alkohol.
    c) Kemudian dilakukan pengayakan dengan ayakan 20 mesh.
    d) Granul basah tersebut dikeringkan dengan suhu 53°C selama 30 menit.
    • Fase Eksternal :
    a) Lubrikan ( Sodium Benzoat) diayak dengan ayakan 40 mesh.
    Campurkan fase eksternal, granul basa dan granul asam menggunakan reaktor.
    3. Pengempaan tablet
    Dengan menggunakan alat kempa single punch
    4. Tablet yang telah dikempa, selanjutnya dikemas.

    2. cara mengevaluasi tablet effervescent
    -Kekerasan Tablet: menggunakan alat hardness tester. Satu tablet di letakkan di antara penahan dan jarum penekan. Kemudian alat diputar hingga didapatkan angka yang merupakan nilai kekerasan tablet. Kekerasan minimum sebesar 4 kg
    -Keseragaman Ukuran: Dua puluh tablet effervescent ditimbang satu persatu dengan neraca elektrik. Dihitung rata rata (Χ) dan koefisien variasi (CV). Untuk tablet yang besarnya lebih dari 300 mg, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari 5% dan tidak ada 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari 10%
    -Waktu Larut: Campuran tablet (sesuai bobot granul tiap-tiap formula) dilarutkan ke dalam gelas yang berisi 200 ml air pada suhu 20-25˚C. Catat waktu yang dibutuhkan tablet untuk larut dalam air dengan menggunakan stopwatch
    -Friabilitas Tablet: Tablet dimasukkan ke dalam friabilator (alat penguji kerapuhan tablet), diputar selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm. Tablet dibersihkan dan ditimbang kembali. Hitung persen (%) kehilangan berat tablet dari berat keseluruhan tablet semula

    3. formula tablet sustained release

    R/ Teofilin 158 mg
    Etil Selulosa 316 mg
    SiO2 15 mg
    Mg Stearat 10 mg
    Mf sustained release tab no M
    1 tab 500 mg

    Cara produksi:
    a. Siapkan alat dalam keadaan bersih, kering dan steril
    b. Timbang bahan sesuai dengan resep.
    c. Campurkan etil selulosa dan teofilin sampai homogen
    d. Tambahkan SiO2 lalu homogenkan kembali
    e. Serbuk dicetak menggunakan alat kempa single punc
    f. Lalu kemas tablet.

    ReplyDelete
  97. No absen: 15 B
    Nama: Mardhatillah
    NIM: 08061181823126
    1. Formula tablet effervescent dan cara produksinya
    Formula tablet effervescent
    R/Ekstrak kering (rimpang jahe) 300 mg
    Laktosa 1111 mg
    PVP 4 mg
    Asam tartrat 708 mg
    Na bikarbonat 792 mg
    PEG 6000 85 mg
    Cara produksi:
    A. Pembuatan serbuk rimpang jahe
    1. Rimpang jahe dicuci
    2. Diiris dan dikeringkan dengan cara dioven selama 3 hari pada suhu 40-50ºC.
    3.Digiling serbuk lalu diayak dengan menggunakan ayakan no. 2
    B. Pembuatan ekstrak rimpang jahe
    1. Serbuk simplisia rimpang jahe emprit dibuat menjadi ekstrak dengan cara perkolasi.
    2. Sebanyak 520 g simplisia dibasahi dengan 600 mL penyari etanol 70% sehingga seluruh serbuk basah
    3. Cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1,5 mL per menit dan ditambahkan cairan penyari secukupnya
    C. Pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang jahe
    1. Ekstrak kering rimpang jahe dicampur homogen dengan laktosa dan dibuat massa granul basah dengan bahan pengikat laktosa 2%, dengan cara diayak menggunakan ayakan no. 12 lal dikeringkan dalam lemari pengering dengan suhu 40-60º C selama 24 jam.
    2. Granul kering diayak kembali menggunakan ayakan no. 20. Asam tartrat dan Na bikarbonat masing-masing juga diayak dengan ayakan no. 20, lalu dicampur homogen ke ekstrak.
    3. Campuran tersebut dikeringkan dalam oven pada suhu 50-60ºC selama 1 jam sehingga mengalami peleburan Massa hasil peleburan diayak dengan ayakan no.
    12 dan dikeringkan semalam.
    4. Granul kering yang diperoleh kemudian diayak dengan ayakan no.6
    D. Pembuatan tablet effervescent ekstrak rimpang jahe Granul effervescent yang diperoleh dikempa dengan mesin tablet single punch

    2. Cara evaluasi tablet effervescent
    Terdiri dari Uji sifat fisik, kadar fenolik total dan uji tanggap rasa tablet effervescent ekstrak
    rimpang jahe
    1. Uji sifat fisik tablet
    Dilakukan meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan tablet, uji kerapuhan tablet, dan uji waktu larut.
    2. Uji tanggap rasa
    Penilaian terhadap penampilan dan rasa tablet effervescent ekstrak rimpang jahe yang dihasilkan.
    3. Uji kadar fenolik
    Dilakukan dengan menggerus tablet lalu dilarutkan dalam akuades kemudian kadar fenolik total diuji menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan asam galat sebagai standar. Konsentrasi fenolik total terhitung sebagai mg ekuivalen asam galat tiap g tablet

    3. Formula tablet sustained release
    R/Na Diklofenak 30 gr
    Eudragit 12 gr
    Xanthum gum 12 gr
    Laktosa 45 gr
    Amilum 10 gr
    Mg Stearat 0,55 gr
    Cara Produksi:
    A. Pembuatan granul
    Natrium diklofenak 30 gram dicampur hingga homogen dengan eudragit, xanthan
    gum, dan laktosa dengan jumlah eudragit, xanthan gum, dan laktosa masing-
    masing formula terdapat pada Tabel 3 (campuran pertama). Amilum 10 gram
    dilarutkan dengan akuades 100 mL dan dipanaskan sampai terbentuk mucilago
    kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam campuran pertama hingga
    terbentuk massa granul yang baik yaitu 40 mL. Granul diayak menggunakan
    ayakan nomor 12 kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan
    suhu 60°C. Granul kering diayak menggunakan ayakan nomor 14, kemudian
    ditambahkan magnesium stearat hingga homogen.
    B. Pemeriksaan sifat fisik granul
    Sifat fisik granul sebelum dicetak diuji dengan tujuan untuk menjamin granul telah
    memenuhi persyaratan. Uji granul yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
    kecepatan alir, sudut diam dan pengetapan.
    C.Pemeriksaan sifat fisik tablet
    Tablet yang telah diperoleh dilakukan pemeriksaan sifat fisiknya untuk menjamin
    kualitas dari tablet. Uji sifat fisik tablet yang dilakukan dalam penelitian ini
    meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, keseragaman kandungan dan
    disolusi.
    2.Masukkan massa tablet kedalam hopper dan dilakukan penegempaan
    3. Kemudian dilkukan pengujian tablet,jika memenuhi syarat tablet dikemas dengan menggunakan blister packaging

    ReplyDelete
  98. 45B_Riza Fadhilah_08061381823098
    1. formula tablet effervescent
    Bahan Formula (mg)
    R/ Meloksikam 7,5
    PEG 6000 60
    Asam sitrat 6
    Natrium bikarbonat 18
    Avicel PH 102 100
    Manitol 35
    Aspartam 3
    Magnesium stearat 0,875
    Talkum ad 350

    ● Pencampuran Bahan
    Semua bahan yang akan dikempa dicampur terlebih dahulu pada suhu 25ºC.
    Dispersi padat meloksikam dicampur sampai homogen dengan natrium bikarbonat,
    avicel PH 102, manitol, aspartam dan talkum.
    Penambahan asam sitrat dan magnesium stearat dilakukan saat campuran bahan sebelumnya sudah homogen,
    Kemudian dicampur kembali.

    2. Evaluasi Tablet Effervescent
    Keseragaman ukuran
    Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan mengukur diameter 10 tablet dari masing-masing formula menggunakan mistar dan ketebalan tablet menggunakan mikrometer sekrup. Persyaratan yang harus dipenuhi kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1⁄ tebal tablet (Depkes RI, 1979).
    Kekerasan tablet
    Tablet harus cukup keras untuk tahan pecah waktu dikemas, dikirim dengan kapal dan waktu ditangani secara normal, tapi juga tablet akan cukup lunak untuk melarut dan hancur sempurna begitu digunakan (Ansel, 1989). Kekerasan dinyatakan dalam satuan kilogram (kg) dari tenaga yang diperlukan untuk memecahkan tablet. Alat yang digunakan untuk pengujian ini adalah Stokes-Monsanto hardness tester. Uji kekerasan dilakukan dengan mengambil 10 tablet dari masing-masing formula. Satu per satu tablet dijepitkan secara ringan dengan posisi tegak dan tablet dipastikan tidak bergerak. Mistar ukur digeser hingga nilai 0 yang sejajar dengan garis penunjuk, mistar ukur ditahan agar tidak bergerak. Knop ulir diputar searah jarum jam sampai tablet pecah, kemudian dicatat skala yang ditunjukkan oleh garis yang sejajar dengan mistar ukur. Nilai kekerasan yang diperoleh kemudian diukur reratanya. Persyaratan kekerasan tablet effervescent adalah berkisar 2-4 kg/cm2, nilai tersebut dianggap sebagai batas minimum untuk menghasilkan tablet effervescent yang baik (Palanisamy dkk., 2011).
    Kerapuhan tablet
    Kerapuhan adalah parameter lain untuk mengukur kekuatan tablet. Kerapuhan adalah ukuran kemampuan tablet untuk bertahan terhadap guncangan dan pengikisan pada saat pembuatan, pengepakan, dan pengiriman (Rosanske dkk., 1990). Kerapuhan dinyatakan sebagai massa seluruh partikel yang dilepaskan dari tablet akibat beban mekanis. Besaran yang digunakan adalah persen (Voight, 1994). Pengujian diakukan dengan cara mengambil sebanyak 20 tablet dari masing￾masing formula, tablet dibebasdebukan dan ditimbang untuk mengetahui bobot awal. Alat uji kerapuhan diputar dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Selanjutnya tablet dibebasdebukan dan ditimbang kembali sebagai bobot akhir. Kerapuhan di atas 1% menujukkan tablet yang rapuh dan dianggap kurang baik (Lachman dkk., 1994). Kerapuhan tablet dapat dihitung menggunakan persamaan .

    ReplyDelete
    Replies
    1. 45B_Riza Fadhilah_08061381823098

      Waktu larut
      Waktu larut tablet effervescent merupakan waktu yang diperlukan oleh tablet effervescent supaya pecah menjadi bagian yang terlarut (Mohrle, 1989). Diambil 6tablet kemudian diuji satu persatu dalam gelas yang dapat merendam seluruh bagian tablet. Akuades dimasukkan terlebih dahulu ke dalam gelas sampai volume 200 mL, kemudian ditentukan waktu larut tablet mulai dari tablet dimasukkan hingga tablet habis larut, waktu larut tablet effervescent kurang dari 5 menit pada suhu 25ºC (British Pharmacopoeia Commission, 2009).
      Keseragaman kandungan
      Keseragaman kandungan dilakukan dengan cara memilih 10 tablet secara acak, kemudian ditentukan kadarnya satu per satu. Tablet digerus lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL, selanjutnya ditambahkan 5 mL metanol kedalam labu ukur dan diencerkan dengan dapar fosfat pH 6,8±0,05 hingga mencapai volume 25mL. Larutan yang diperoleh diencerkan dengan dapar fosfat pH 6,8±0,05 hingga diperoleh nilai absorbansi dengan rentang 0,000-1,000. Pengamatan nilai absorbansi dilakukan di bawah sinar UV pada panjang gelombang maksimum, yakni 362 nm. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah 9 dari 10 tablet tersebut harus mengandung tidak kurang dari 85% atau lebih dari 115% dari kandungan obat yang tercantum di etiket dan tablet kesepuluh tidak boleh mengandung kurang dari 75% atau lebih dari 125% dari kadar tercantum, serta nilai CV tidak lebih dari 6% (Depkes RI, 1995).
      Pelepasan obat secara in vitro
      Pengujian pelepasan meloksikam dari tablet effervescent secara in vitrodilakukan dengan menggunakan alat uji disolusi tipe dayung. Alat uji disolusi diisidengan dapar fosfat pH 6,8±0,05 sebanyak 900 mL. Alat diatur kecepatan putarnya, yakni 50 rpm dengan suhu 37ºC±0,5. Pengujian dilakukan selama 30 menit. Waktu pengambilan dilakukan pada menit 1, 5, 15, dan 30. Sampel diambil 5 mL dan diganti dengan 5 mL medium baru. Sampel yang sudah diambil kemudian disaring dan selanjutnya dianalisis menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang pengamatan 362 nm dan dihitung kadar obat terdisolusi. Kadar obat terdisolusi dapat dihitung dengan mensubtitusikan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = bx + a yang telah diperoleh saat pembuatan kurva baku.


      Kompresi - Memuat butiran langkah (10) ke hopper dari kompresi tablet mesin menggunakan bentuk kapsul 21,5X10,5 mm pukul dan sesuaikan die fill Weight ke 1510 ± 5,0%. Mulai kompresi biasa operasi dengan mengikuti pemeriksaan Dalam-proses berikut.
      Variasi berat tablet adalah dievaluasi pada 20 tablet dengan elektronik saldo (CONTECH).
      Kekerasan tablet adalahdiperoleh pada 20 tablet menggunakan hardness tester(Industri ilmiah Shivani. Ltd).
      Kerapuhan ditentukan pada 20 tablet dengan Roche friabilator selama 5 menit dengan kecepatan 25 rpm / menit. Ketebalan dan diameter tablet itu diukur pada 20 tablet dengan vernier caliper.

      Delete
    2. 45B_Riza Fadhilah_08061381823098

      3. Formula tablet Sustained
      R/Drug (mg) 1092
      HPMC K100M (mg) 366
      Microcrystalline cellulose (mg) 22
      Purified water q.s.
      HPMC K100M (mg)(lubrication) 40
      Magnesium stearate (mg) 30

      Persiapan dan karakterisasi SR tablet
      Formulasi tablet disiapkan dengan metode granulasi basah.
      2.2.1. Metode granulasi basah
      Proses granulasi berair diadopsi untuk menyiapkan tablet CM. Butiran tablet CM mengandung HPMC disiapkan sebagai berikut:
      Proses pembuatan meliputi pengayakan Sodium Citicoline melalui keamanan 20 #, S.S. saringan. Kemudian Sift Hydroxy Propyl Methyl Selulosa K100M dan Avicel PH 102 sampai 40 #, S.S. saringan keamanan. Campur bahan langkah 2 & 3 dalam mixer granulator cepat selama 10 menit dengan kecepatan lambat. Tambahkan air murni perlahan ke dalam campuran kering dari langkah 4 dan granulasikan bahan;
      tambahkan jumlah tambahan air murni, jika yang dibutuhkan. Granulat selama 6 - 8 menit dengan impeler dan perajang dengan kecepatan lambat dan selama 2 menit. dengan impeller dan chopper dengan kecepatan tinggi. Udara kering butiran di FBD kemudian, melewati massa basah melalui layar 3 mm menggunakan Cad mill & kemudian keringkan butiran dalam FBD menjaga 75-85 ° C sebagai suhu saluran masuk dan suhu saluran keluar mencapai hingga 55 ° hingga 65 ° C. Keringkan butiran sampai LOD antara 3.0 - 4.0% ditentukan pada 105 ° C selama 5 menit pada keseimbangan kelembaban IR. Lulus butiran kering sampai 16 #. Pass dipertahankan butiran melalui keamanan 1,8 / 1,0 mm S.S. pisau layar maju dengan kecepatan lambat dari pabrik cad dan lagi melewati 16 #. Ayak Hydroxy Propil Metil Selulosa K100M, Magnesium Searah dengan saringan keamanan 40 #, S.S. Campuran bahan di atas dengan butiran kering di Kandang blender selama 10 menit (pada 13 ± 2 RPM).
      Kompresi - Memuat butiran langkah (10) ke hopper dari kompresi tablet mesin menggunakan bentuk kapsul 21,5X10,5 mm pukul dan sesuaikan die fill Weight ke 1510 ± 5,0%. Mulai kompresi biasa operasi dengan mengikuti pemeriksaan Dalam-proses berikut.
      Variasi berat tablet adalah dievaluasi pada 20 tablet dengan elektronik saldo (CONTECH).
      Kekerasan tablet adalahdiperoleh pada 20 tablet menggunakan hardness tester(Industri ilmiah Shivani. Ltd).
      Kerapuhan ditentukan pada 20 tablet dengan Roche friabilator selama 5 menit dengan kecepatan 25 rpm / menit. Ketebalan dan diameter tablet itu diukur pada 20 tablet dengan vernier caliper.

      Delete
  99. 33 A
    ORIN CHIA ELGA_08061381823063
    1. a. Formula Tablet Effervescent Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.)
    R/ Ekstrak daun kelor 300 mg
    Natrium Bikarbonat 1000 mg
    Asam Sitrat 750 mg
    Asam tartrat 450 mg
    Laktosa 1000 mg
    Sukrosa 6000 mg
    NACMC 500 mg
    b. Pembuatan Tablet Effervescent Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.)
    Menimbang bahan ekstrak kental, bahan asam (asam sitrat dan asam tartrat), dan bahan tambahan yaitu laktosa, sukrosa dan CMC-Na. Mencampur semua bahan yang telah ditimbang ke dalam wadah dan diaduk sampai homogen. Melakukan pengovenan pada suhu 65°C selama 5 menit, kemudian menaruh hasilnya ke dalam nampan 1. Menimbang bahan ekstrak kental, natrium bikarbonat, dan bahan tambahan yaitu laktosa, sukrosa, dan CMC-Na. Mencampur semua bahan yang telah ditimbang ke dalam wadah dan diaduk sampai homogen. Melakukan pengovenan pada suhu 65°C selama 5 menit, kemudian menaruh hasilnya ke dalam nampan 2. Kemudian campurlah hasil yang ada pada nampan 1 dan 2 menjadi satu, diaduk sampai homogen menggunakan alu dan mortir. Serbuk kemudian dioven kembali pada suhu 40°C selama 5 menit. Hasil serbuk disimpan rapat ke dalam plastik klip.
    2. Evaluasi Tablet Effervescent
    A. Pengujian Fisik Tablet Effervescent Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.)
    a. Kadar Air
    Menimbang serbuk sebanyak 1-2 g, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 40°C selama 5 jam atau tergantung bahannya, kemudian didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Panaskan lagi dalam oven selama 30 menit, didinginkan dalam eksikator dan ditimbang, perlakuan ini diulang sampai berat konstan. Kadar air dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Kadar air =(c-(a-b))/c ×100%
    b. Kecepatan Alir
    Serbuk dengan berat 100 g dimasukkan ke dalam corong yang ujung tangkainya ditutup. Penutup corong dibuka dan granul dibiarkan mengalir sampai habis. Serbuk mempunyai sifat alir yang baik bila waktu alirnya tidak lebih dari 10 detik (Novidiyanto et al., 2008)
    c. Uji pH
    Sejumlah sampel serbuk effervescent dilarutkan dalam air destilata menurut perbandingan tertentu, lalu dilakukan pengukuran pH. Nilai pH dapat dibaca pada display alat pH meter (Rizal et al., 2014).
    d. Sudut Diam
    Penetapan sudut diam granul dilakukan dengan memasukkan 100 g granul secara perlahan-lahan melalui lubang bagian atas corong, sementara bagian bawah ditutup Setelah semua serbuk dimasukkan, penutup dibuka dan serbuk dibiarkan keluar. Tinggi kerucut dan diameternya diukur sehingga dapat diketahui sudut diamnya. Sudut diam diperoleh dengan mengukur tinggi dan diameter tumpukan granul yang terbentuk dengan rumus: tan α = H/R
    e. Waktu Dispersi
    Beberapa serbuk effervescent dilarutkan ke dalam beaker glass berisi air. Waktu larut dihitung dengan menggunakan stopwatch dimulai dari granul tercelup ke dalam aquadest sampai semua granul terlarut dan gelembung-gelembung di sekitar wadah mulai menghilang. Waktu larut granul effervescent berkisar antara 1-2 menit.
    f. Uji Organoleptik
    Pengujian organoleptik menggunakan panca indra untuk mendeskripsikan bentuk, warna, rasa, dan bau serbuk
    B. Pengujian tingkat Kesukaan Responden (Uji Hedonik)
    Setelah dilakukan uji fisik pada ketiga formula tablet effervescent ekstrak daun kelor, didapatkan formula terbaik yang kemudian dilakukan uji hedonik. Pengujian hedonik atau kesukaan dilakukan pada 25 panelis terlatih dengan memberikan kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan tertulis yang sudah tersedia jawabannya, kemudian dijawab oleh responden penelitian untuk mengevaluasi hasil tablet effervescent daun kelor.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. a. Formula Tablet Sustained Release
      R/ Kaptopril 50 mg
      HPMC K4M 72 mg
      Xanthan gum 18 mg
      Kalsium Sulfat 70 mg
      Asam tartrat 15 mg
      Natrium bikarbonat 30 mg
      PVP K-30 30 mg
      Talk 12 mg
      Mg stearat 3 mg
      b. Pembuatan tablet sustained release
      Tablet lepas lambat kaptopril dibuat dengan metode granulasi basah, dengan komposisi formula tercantum diatas. Bahan aktif (kaptopri) dicampur dengan kombinasi matriks (HPMC, K4Mxanthan, gum), kalsium sulfat, dan PVP K-30, kemudian ditambahkan alkohol 96% sampai terbentuk massa granul, diayak dengan pengayak mesh 16 dan dikeringkan dengan oven pada suhu 50 C hingga kelembaban granul antara 3-5%. Granul kering diayak lagi dengan pengayak mesh 18 dan ditambahkan fase luar, yaitu asam tartrat, natrium bikarbonat, magnesium stearat, dan talk. Setelah itu dilakukan pengujian mutu granul. Campuran dicetak dengan bobot 300 mg per tablet. Pentabletan dilakukan dengan tekanan kompresi yang sama, kemudian dilakukan uji mutu tablet.

      Delete
  100. 48 A
    NAMA: FADHILAH ENDRIATY
    NIM : 08061381823095

    1. formula tablet effervescent:
    R/ tepung belimbing wuluh 1,5 gram
    Natrium bikarbonat 1,5 gram
    Asam sitrat 0,5 gram
    Asam tartrat 0,85 gram
    Aspartam 0,14 gram
    PEG 6000 0,09 gram
    Manitol 0,08 gram

    Cara produksi :
    Hal yang pertama kali dilakukan adalah persiapan bahan baku sediaan obat yaitu pembuatan tepung belimbing wuluh. Tepung belimbing wuluh dibuat melalui 3 tahapan yaitu, pertama pembuatan filtrat ekstrak belimbing wuluh, setelah terbentuk ekstrak ditambahkan pengisi ke dalam filtrat belimbing wuluh, lalu ditambahkan adsorben maltodekstrin DE 10-15 dengan konsentrasi 10%. Selanjutnya dilakukan proses penepungan dengan metode spray drying dengan cara memasukkan bahan ke dalam wadah khusus sebanyak 500 ml lalu secara perlahan-lahan dihisap dengan menggunakan alat spray dryer sehingga didapat bentuk padatan tepung sementara pelarutnya menguap. Padatan lalu ditampung dalam drum atau siklon.
    Tahap selanjutnya pembuatan granul effervescent pada kondisi khusus kelembaban relatif (RH) 40% pada suhu 25ºC dengan menggunakan metode kering. Pembuatan tablet effervescent pertama kali dilakukan dengan penggerusan asam sitrat, lalu diayak dengan ayakan mesh 18. Setelah diayak kemudian ditambahkan asam tartrat dan campur hingga homogen. Selanjutnya tambahkan aspartam lalu manitol sambil diaduk hingga homogen. Setelah tercampur lalu ditambahkan tepung belimbing wuluh yang sudah dibuat tadi lalu diaduk rata. Selanjutnya cmpuran bahan tersebut dimasukkan ke dalam oven selama satu setengah jam pada suhu 50ºC. Setelah itu ditambahkan natrium bikarbonat dan setengah massa PEG 6000 kemudian dislugging dan diayak dengan mesh 18 sehingga di peroleh berupa granul-granul. Selanjutnya granul-granul yang dihasilkan kemudian di lubrikasi dengan sisa dari PEG 6000. Setelah itu, granul dicetak dengan bobot sekitar 4500 mg pada tekanan tertentu. Tablet yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu di bawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air.

    jawaban lanjutan di kolom komentar dibawah ini pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2. Evaluasi tablet effervescent :
      1. Pemeriksaan penampilan fisik tablet dan larutan effervescent, tablet yang dihasilkan dinilai bentuknya secara keseluruhan meliputi bentuk, keadaan permukaannnya apakah halus, licin atau mengkilap serta adanya cacat tablet. Bentuk larutan effervescent yang dihasilkan juga diperhatikan meliputi warna dan tingkat kejernihannya.
      2. Uji waktu hancur, diambil tiga tablet kemudian diuji satu persatu dalam suatu gelas yang kemudian ditentukan waktu larutnya mulai dari tablet dimasukkan dalam gelas hingga tablet habis larut, waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit (300 detik) pada suhu 25ºC.
      3. Uji keseragaman ukuran dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka sorong. Untuk tablet effervescent dengan berat 4,5-5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52- 2,54 cm.
      4. Uji keseragaman bobot dilakukan dengan cara menimbang seksama dua puluh tablet satu per satu dan hitung bobot rata-rata (X). Harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya (KV) juga dihitung. Tablet dianggap memenuhi keseragaman bobot bila koefisien variasinya tidak lebih dari 6%.
      5. Uji kekerasan tablet, ditentukan dengan alat hardness tester. Kekerasan yang ideal untuk suatu tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100 N atau > 12 kp. Keregasan tablet, awalnya dua puluh tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang lalu masukkan ke dalam alat dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran). Hitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan.
      6. Uji pH larutan effervescent, dilakukan dengan melarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest kemudian ukur pH dengan alat pH meter, hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
      7. Uji Kandungan Lembab digunakan moisture balance, pada alat tersebut dimasukkan tablet dalam alumunium foil lalu diukur kadar, syarat kadar air massa tablet effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7% .
      8. Uji Analisis Kesukaan/Uji hedonik, dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh responden. Yang dinilai meliputi penampilan, rasa dan aroma dari ketiga formula. Hasil uji kesukaan ini selanjutnya dianalisis secara statistic dengan spss.
      9. Penetapan kadar vitamin C, dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometer UVVis dimana dilakukan dua kali penetapan kadar vitamin C, yaitu penetapan kadar vitamin C dalam bentuk serbuk belimbing wuluh dan penetapan kadar vitamin C dalam bentuk granul.

      Delete
    2. 3. Formula tablet sustained release dan cara produksinya
      R/ Kaptopril 50mg
      Na alginat 100mg
      Kalsium asetat 50mg
      Gom xantan 35mg
      PVP K-30 7,5mg
      Aerosil 0,25mg
      Talk 4,75mg
      Mg stearat 2,5mg

      Cara pembuatan :
      Pertama dilakukan pembuatan granul menggunakan metode granulasi basah. Serbuk yang akan digranulasi digerus dalam mortir, lalu diayak melalui ayakan dengan ukuran pori 14 mesh. Selanjutnya dicampur dengan alat pencampur serbuk (Turbula tipe T2C) selama 8 menit. Sekitar 44 % dari PVP K-30 yang akan digunakan dilarutkan dalam 4-6 mL etanol 95 % sedangkan 56 % sisanya ditambahkan dalam bentuk kering. selanjutnya massa lembab yang telah jadi diayak dengan ayakan 12 mesh untuk membentuk granul. Granul yang terbentuk lalu dikeringkan selama 1 hari dalam oven pada suhu 40°C. Granul kering selanjutnya diayak dengan ayakan 16 mesh, kemudian dievaluasi meliputi kandungan lembab granul, kecepatan aliran granul, profil pemampatan, dan persen kompresibilitas. Selanjutnya granul dicampur dengan bahan fasa luar yakni aerosil, talk, dan magnesium stearat selama 3 menit dengan alat pencampur serbuk (Turbula tipe T2C). Granul lalu dicetak menjadi tablet dengan mesin pencetak tablet (Stokes tipe 592-2) dan kekerasan 4-5 kg/cm2. Tablet yang terbentuk lalu dievaluasi meliputi diameter, tebal, kekerasan, keragaman bobot, friabilitas, friksibilitas, keseragaman kandungan dan kadar zat aktif.

      Delete
  101. 49 A
    Dea Oktareyinda
    08061381823097
    1. Formula Tablet Effervescent
    R/ Ekstrak Jati Belanda 1001 mg
    Ekstrak Rosella + dekstrin 1512 mg
    Asam tartrat 600 mg
    Natrium bikarbonat 671.67 mg
    PVP 60 mg
    Aspartam 180 mg
    Pewarna yellow 2 tetes
    Laktosa ad 6000 mg

    CARA PRODUKSI

    a. Persiapan ekstrak
    Serbuk daun G. ulmifolia dimaserasi dengan etanol 96% selama 24 jam. Ekstrak hasil maserasi kemudian disaring dan residu kemudian dimasearsi lagi dengan etanol 96% selama 24 jam. Ekstak etanol diuapkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 60°C Serbuk Kelopak Bunga H. sabdariffa diekstraksi dengan metode infus selama 15 menit pada suhu 90°C. Setelah itu disaring dan dikeringkan menggunakan freeze dryer.

    b. Pembuatan granul Effervescent
    Granul asam dibuat dengan mencampurkan ekstrak kering Rosella, ekstak daun Jati Belanda, laktosa, dan aspartam dan asam tartrat dalam mortir. Larutan pvp dicampurkan sedikit demi sedikit sampai terbentuk granul. Granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat dan pewarna yellow. Larutan pvp dicampurkan sedikit demi sedikit. Semua granul diayak menggunakan ayakan 16 mesh dan dikeringkan dalam oven selama 2 hari.

    c. Pembuatan tablet
    Granul yang sudah kering diayak kembali dengan ayakan mesh 16
    pewarna yellow dan asam tartat ditambahkan ke dalam granul dan dihomogenkan. Dilakukan evaluasi granul untuk mengecek kualitas dari granul yang akan dikempa Granul yang telah dievaluasi, dikempa menggunakan alat kempa menjadi tablet kemudian dilakukan uji evaluasi tablet untuk mengetahui kualitas tablet yang didapat

    2. Evaluasi tablet Effervescent
    a. Uji organoleptis
    Uji dilakukan dengan melihat tampilan dari granul effervescent. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi warna, aroma, dan kondisi granul.
    b. Laju alir dan sudut diam
    100 gram granul ditimbang lalu dimasukkan ke dalam corong flowability tester, kemudian penutup dasar corong dibuka sambil dijalankan alat pencatat waktu. Laju alir dinyatakan dalam gram/detik. Pengukuran sudut diam (α), tinggi kerucut (h) dan jari-jari (r) dasar kerucut granul yang terbentuk dilakukan setelah granul mengalir bebas.
    c. Bulk density dan tap density
    Ditimbang sejumlah granul dari setiap formula hingga volume gelas ukur mencapai 100 mL dan dicatat volume awal (V0), kemudian gelas ukur dipasang pada alat, dan alat dihidupkan. Pengetapan dilakukan sampai 500 kali ketukan atau sampai diperoleh volume konstan, kemudian volume konstan (Vt) dicatat.
    d. Uji waktu larut
    6 gram granul dimasukkan ke dalam gelas berisi akuades sebanyak 200 ml. Waktu larut ditentukan mulai dari granul dimasukan ke dalam gelas hingga seluruh granul larut dalam akuades tersebut.
    f. Uji pH
    6 gram dilarutkan dalam beaker glass berisi air sebanyak 200 ml. Alat pH meter yang akan digunakan sebelumnya dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan buffer pH 7. Selanjutnya elektroda dicelupkan ke dalam sampel dan dibiarkan beberapa saat sampai diperoleh nilai pH sampel yang stabil.
    g. Analisis desain faktorial dan penentuan daerah optimum
    Hasil penentuan nilai waktu larut dan kelembaban kemudian dilakukan analisis dengan mengggunakan software design expert trial 10.0.6 untuk menentukan formula optimum. Contour plot yang didapat kemudian digabungkan menjadi contour plot super imposed untuk mengetahui daerah komposisi optimum dari natrium bikarbonat dan asam tartrat yang digunakan untuk pembuatan granul effervescent.
    h. Uji kesukaan
    Metode yang digunakan adalah accidental sampling, dengan jumlah 30 responden. Karakteristik responden yaitu laki-laki dan perempuan di daerah Jember, usia 20-50 tahun. Tiap responden mencoba formula optimum granul effervescent. Responden tersebut kemudian memberikan penilaian terhadap warna, aroma dan rasa dari granul effervescent yang dicoba. Setelah itu, responden mengisi form atau angket penilaian yang tersedia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. Formula tablet Sustained Release
      R/ Natrium Diklofenak 150 mg
      Eudragit 60 mg
      Xanthan Gum 60 mg
      Laktosa 227,25 mg
      Amilum 50 mg
      MgStearat 2,75 mg

      CARA PRODUKSI :
      Semua bahan disiapkan dan ditimbang, pertama dilakukan pembuatan granul. Timbang 30 gram Na diklofenak ditambah eudragit, xanthan gum, dan laktosa dicampur hingga homogen (campuran 1). Selanjutnya, amilum sebanyak 10 gram dilarutkan dengan 100 ml aquadest, panaskan hingga terbentuk mucilago. Tambahkan amilum yang sudah berbentuk mucilago sedikit demi sedikit ke dalam campuran 1 hingga terbentuk massa granul sebanyak 40 ml. Granul kemudian diayak dengan ayakan nomor 12. Masukkan granul ke dalam oven dengan suhu 60°C selama 24 jam. Granul yang telah kering kemudian diayak dengan ayakan nomor 14. Tambahkan Mg stearat kedalam granul dan dicampur hingga homogen. Lakukan pengempaan tablet sustained release dengan alat kempa. Tablet yang telah dikempa kemudian dilakukan uji evaluasi untuk mengetahui kualitas tablet.

      Delete
  102. 6A_widea fitri_utami_08061181823011
    1.Formula tablet effervescent

    R/ ekstrak melinjo 329,43 mg
    PVP 0,5% 0,525 mg
    PEG 6000 40 mg
    Aspartam 40 mg
    Asam sitrat 150 mg
    Na bikarbonat 750 mg
    Asam tartat 600 mg
    Laktosa 90,04 mg
    Mg tab effervescent 2000 mg

    A. Cara Produksi
    1. Siapkan alat yang digunakan dan bersihkan alat-alat tersebut
    2. timbang bahan sesuai dengan resep yang telah ditentukan
    3. ekstrak biji melinjo disemprot dengan menggunakan larutan PVP 0,5%
    4. penyemprotan ekstrak melinjo dilakukan sampai menyerupai bentuk granul
    5. kemudian bahan yang telah berbentuk granul di oven selama 24 jam pada suhu 60˚C
    6. untuk bahan asam yaitu asam sitrat dan asam tartrat dilakukan pengayakan dengan ayakan nomor 40
    7. bahan asam yang telah diayak ditambah dengan natrium bikarbonat dan laktosa
    8. campuran tersebut dikeringkan selama 24 jam dengan ovenpada suhu 60°C
    9. bahan-bahan yang dikeringkan akan berbentuk padatan. Padatan tersebut digerus dan diayak dengan ayakan nomor 20
    10. tambahkan aspartamdan PEG 6000 sampai homogeny
    11. terakhir lakukan pengempaan dengan alat kempa
    12. lakukan evaluasipada tablet effervescent yang telah dikempa



    2. Evaluasi pada tablet effervescent
    • keseragaman ukuran
    Tablet diukur menggunakan jangka sorong untuk mengukur tebal dan diameter tablet. Diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal tablet, kecuali dinyatakan lain
    • Keseragaman bobot
    Tablet sebanyak 20 ditimbang satu per satu dan dihitung bobot rata-rata setiap tablet. Menurut Farmakope Indonesia III (1979), tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari kolom A, dan tidak satu pun tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom B
    • Friabilitas atau keregasan
    Sebanyak 20 tablet yang telah dibebas debukan ditimbang,kemudian dimasukkan dalam friabilator. Alat dijalankan 100 kali putaran selama 4 menit atau dengan kecepatan 25 putaran permenit. Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang menempel pada tablet, ditimbang kembali, dihitung persentase selisih atau susut bobotnya.
    • Kekerasan tablet
    Satu tablet diletakkan di tengah dan tegak lurus pada hardness tester, mula-mula skala pada posisi nol, kemudian alat diputar pelan-pelan sampai tablet pecah. Dibaca skala yang dicapai pada saat tablet pecah atau hancur
    • Uji waktu melarut
    Satu persatu tablet, sebanyak 10 tablet, dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan dihitung waktu yang diperlukan tablet untuk melarut sempurna.
    • Uji pH
    Uji pH perlu dilakukan karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak. Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
    • Uji kadar air
    Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam sediaan tablet effervescent, kadar air penting dalam sediaan effervescent karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%.
    • Uji hedonic
    Uji hedonic meliputi warna, rasa, aroma, tekstur yang dinilai oleh responden

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. formula tablet sustained release

      R/ Metformin Hcl 300 mg
      Avicel pH 102 25 mg
      Mg stearat 10 mg
      HPMC 75 mg
      NaCMC 90 mg
      Mf tab sustained release 500 mg

      Cara produksi:
      1. Siapkan alat yang digunakan dan bersihkan alat-alat tersebut
      2. timbang bahan sesuai dengan resep yang telah ditentukan
      3.masukkan .Avicel ph 102 dalam wadah yang berisi air panas
      4. larutkan avicel tersebut sampai berbentuk gel
      5.tambahkan metformin hcl hingga menjadi massa granul
      6. dibuat butiran-butiran granul
      7.granul-granul tersebut dikeringkan pada suhu 60-70⁰C selama 15 menit
      8.granul yang telah kering diayak dengan ayakan 14 mesh
      9.pada granul yang telah diayak tambahkan HPMC dan CMC
      10. terakhir tambahkan mg stearate 2 menit sebelum pengempaan
      10.granul-granul dimasukkan dalam alat kempa dan dikempa pada tekanan 25 rpm
      11. Tablet sustained release yang telah dikempa kemudian dilakukan evaluasi

      Delete
  103. 23 A _ NAOMI TERESYA _ 08061281823037
    1. FORMULA TABLET EFFERVECENT
    R/ Serbuk buah nangka 35 g
    Asam sitrat 10 g
    Natrium bikarbonat 30 g
    Sukrosa 20 g
    Aspartam 3 g
    CMC 2 g
    PROSEDUR PEMBUATAN -> Cara produksi tablet effervescent :
    *Pembuatan tablet effervescent dari serbuk buah nangka dengan metode granulasi kering .
    1. Penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kondisi baik dan kering.
    2. Kemudian lakukan penimbangan masing-masing bahan.
    3. Dilakukan pencampuran Mg stearat dengan sukrosa hingga homogen.
    4. Asam sitrat digerus lalu diayak dengan ayakan mesh no. 18, kemudian ditambahkan aspartam dan campur hingga homogen.
    5.Ditambahkan serbuk buah nangka diaduk hingga homogen,Pencampuran dilakukan dengan cepat.
    6. Campuran massa dimasukkan ke dalam oven selama satu setengah jam pada suhu 50ºC, Ditambahkan natrium bikarbonat, kemudian dislugging dan diayak dengan mesh no.18.
    7. Granul-granul yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu dibawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air. Sehingga aman dari kontaminasi lingkungan luar.
    8. Tablet dibuat dengan memasukkan sejumlah massa granul kedalam mesin pengempa tablet dan mengempanya dengan mesin pengempa tablet.
    2. Evaluasi tablet effervecent
    Uji waktu larut
    Tablet effervescent disiapkan masing-masing perlakuan kemudian dilarutkan satu persatu dalam 200 mL air pada suhu kamar. Ditentukan waktu larut tablet dengan menggunakan stopwatch dan dicatat berapa waktu dalam menit yang dibutuhkan sampai sampel benar-benar terlarut penuh dalam air.
    Uji Total Padatan Teralrut (TPT)
    Tablet effervescent disiapkan dalam masing-masing perlakuan kemudian dilarutkan dalam 100 mL air pada suhu kamar. Lalu dinyalakan TPT meter dan dicelupkan pada larutan tersebut. Untuk mempertahankan nilai penunjukan TPT meter ketika TPT meter diangkat dari air, tekan tombol Hold.
    Uji Kekerasan
    Tablet ditempatkan di antara kedua landasan pada mesin universal tekstur analyzer, kemudian diberikan gaya hingga tablet pecah yang dinyatakan dalam satuan kgF.
    Uji Organoleptik Tablet
    Uji organoleptik yang akan dilakukan adalah uji penerimaan dengan menggunakan metode skoring secara sensoris. Sejumlah 20 panelis akan dilibatkan untuk mengetahui tanggapan pribadinya mengenai produk yang diujikan. Panelis diminta mengungkapkan tanggapannya terhadap warna, aroma, dan tekstur dari sampel tablet effervescent yang diberikan. Kisaran skor yang diberikan untuk uji penerimaan adalah antara 1 sampai 4, dimana skor 1 menunjukkan mutu organoleptik yang paling tidak diinginkan dan skor 4 menujukkan mutu organoleptik yang paling diinginkan.
    Skala parameter yang digunakan yaitu :
    (1) sangat coklat (2) coklat (3) agak coklat (4) tidak coklat ,untuk warna .
    (1) tidak bau khas nangka (2) agak bau khas nangka (3) bau khas nangka (4) sangat bau khas nangka, untuk aroma.
    (1) sangat mudah hancur (2) mudah hancur (3) agak mudah hancur (4) tidak mudah hancur, untuk tekstur.
    Analisis Data
    Data hasil uji waktu larut dianalisis secara deskriptif. Data hasil uji total padatan terlarut dan kekerasan diolah menggunakan aplikasi SPSS 22.0 uji parametrik Analysis of variance (Anova) pada taraf keyakinan 95% apabila ada beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan Analisis. Data uji organoleptik menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis, apabila ada beda nyata dilakukan dengan uji Mann- Whitney.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. Resep tablet sustained release
      R/ Teofilin 260mg
      HPMC 70 mg
      Na alginat 70mg
      NaHCO3 77mg
      Laktosa ad 700mg
      Mg stearat 10,5 mg
      Cara produksi:
      1. Semua bahan di timbang, dan dihaluskan dengan menggunakan alat milling.
      2. Tablet sustained release dibuat dengan cara granulasi basah.
      3. Bahan yang telah di haluskan di campur dengan bahan pembasah (etanol95%) dengan cara disemprotkan, basahi sambil aduk campuran bahan sampai terbentuk massa granul,homogenkan dengan pencampur turbula.
      4. Massa granul diayak dengan ayakan no. 60 hingga terbentuk granul basah, hingga membentuk massa granul yang baik.
      5. Massa granul lembab tersebut diayak dengan ayakan no. 12.
      6. Granul basah di keringkan dalam oven dengan suhu 60 derajat celcius selama 30 menit.
      7. Granul yang telah kering di ayak menggunakan ayakan no. 14.
      8. Hasil ayakan kemudian di campur dengan fase luar(magnesium stearat) menggunakan mixer
      selama 2 menit.
      9. Campuran kemudian di kempa menjadi tablet sustained release.
      10. Tablet yang telah jadi siap untuk dilanjutkan kepada tahap selanjutnya.

      Delete
  104. Nama : Nur Fitriani
    08061281823058
    28 B
    1) Formula sediaan tablet effervesen
    R/ Ekstrak daun nangka 10%
    Etanol 96 persen
    PVP K30 3%
    Asam Sitrat 16%
    Natrium bikarbonat 30%
    Aspartam 1%
    Laktosa 23,5%
    Proses pembuatan
    Cara pembuatan tablet efervesen dilakukan dengan menggunakan metode granulasi basah.
    Berikut ini adalah langkah langkah pembuatan tablet efervesen dengan menggunakan bahan aktif atau zat aktif berupa ekstrak daun angkak.
    1.) Ekstrak daun nangka ditetesi dengan etanol 96% secukupnya kemudian ditambahkan dengan aerosil dicampurkan sampai homogen
    2. )Tambahkan ektrak tadi dengan memggunakan asam sitrat, laktosa dan natrium bikarbonat sampai terbentuk campuran homogen. Campuran ini dijadikan masa 1.
    3. )Tambahkan campuran 1 tadi dengan PVP K30, tetesi dengan etanol 96 persen sampai terbentuk campuran yang dapat dikempalkan.
    4. )Ayak campuran tadi dengan menggunakan ayakan nomor 14. Selanjutnya dikeringkan dengan menggunakan oven.
    5.)Ayak kembali dengan menggunakan ayakan nomor 16.
    6. )Dapat ditambahkan essen strowberi atau sesuai selera untuk menambah estetika tablet.
    7. )Lakukan evaluasi granul untuk mendapatkan kualitas yang baik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
    8. )Kempa granul yang telah dibuat dengan menggunakan alat pengempa tablet. Sesuaikan dengan ukuran yang akan dibuat.
    9. )Lakukan evaluasi tablet yang telah dibuat untuk mendapatkan kualitas yang tinggi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2.)Evaluasi Tablet Efervesen
      Uji Kekerasan Tablet
      Pengujian dilakukan terhadap 6 tablet dengan menggunakan alat uji kekerasan tablet (Stoches). Tablet diletakkan diantara anvil dengan plat datar yang diam dan dijepit dengan memutar alat penekan. Angka yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada skala dinyatakan sebagai titik nol. Alat penekan diputar sampai tablet retak atau pecah dan angka pada skala dicatat. Syarat kekerasan tablet 6-12 kg.
      Uji Keseragaman Ukuran
      Dua puluh tablet diambil secara acak dan diukur diameter serta tebal masing- masing tablet dengan jangka sorong. Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 11/3 kali tebal tablet.
      Uji Keseragaman Bobot
      Dua puluh tablet diambil secara acak dan dibersihkan dari debu kemudian ditimbang satu persatu dan dihitung bobot rata-ratanya. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet bobotnya masing-masing menyimpang dari bobot rata- ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom B
      Uji Waktu Melarut
      Alat terdiri atas sebuah gelas yang berisi air sebanyak 180 ml pada suhu 20oC dan sebuah alat penghitung waktu (stopwatch). Dua buah tablet dimasukkan kedalam gelas, kemudai stopwatch dinyalakan saat tablet dimasukkan kedalam gelas hingga tablet larut sempurna. Syarat melarut tablet efervesen adalah 2 tablet larut sempurna dalam 180 ml air pada suhu 17,5oC±2,5oC dalam waktu 5 menit.
      Uji pH
      Uji pH larutan effervescent dilakukan dengan cara siapkan beker gelas berisi 200ml aquadest, larutkan satu tablet effervescent dalam beker gelas kemudian ukur pH dengan alat pH meter.
      Uji Hedonik
      Dengan membagikan kuesioner kepada 30 responden dan lihat tanggapan terhadap ke empat formula. Olah data dan hitung persentase tingkat kesukaan sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Responden dipilih secara acak dengan kriteria umur yaitu 14-25 tahun.
      Uji Kerapuhan tablet
      Pengujian diakukan dengan cara mengambil sebanyak 20 tablet dari masingmasing
      formula. Alat uji kerapuhan diputar dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit.
      Kerapuhan di atas 1% menujukkan tablet yang rapuh dan dianggap kurang baik
      3.)formula tablet sustained release dan cara produksinya
      R/ ekstrak jambu biji merah 2 mg
      Na bikarbonat 1.51 mg
      Asam Tartrat 0.9 mg
      Asam sitrat 0,5 mg
      Aspatam 0,1 mg
      PeG 6000 0,08 mg
      Manitol 0,05mg
      Cara pembuatan
      Berikut adalah langkah langkah dalam membuat sediaan tablet sustained release. Metode yang dipakai pada pembuatan sediaan ini adalah granulasi kering karena bahan yang dipakai tidak tahan terhadap air.
      1.)Siapkan semua alat dam bahan yang diperlukan.
      2.)Mula mula gerus asam sitrat sampai halus kemudian ditambahkan asam tartat hingga homogen
      3.)Tambahkan aspartam dan monitol pada campuran tadi, setelah itu oven pada suhu kurang lebih 50 derajat celcius.
      4.)Tambahkan natrium bikarbonat dan peg 6000.
      5.) Ayak campuran tadi dengan menggunakan ayakan nomor 18 sampai terbentuk granul granul yang siap untuk di kempa.
      6.)lakukan evaluasi granul untuk mengetahui kualitasnya
      7.) Granul siap dikempa dengan menggunakan alat pengempa tablet.
      8.)lakukan evaluasi tablet untuk mendapatkan kualitas yang baik dan sesuai fengan standar yang telah ditentukan.

      Delete
  105. Nama : Qonita
    NIM : 08061381823070
    33 B
    1. )Formula tablet effervescent :
    R/ Serbuk kulit rambutan 197 mg
    Asam sitrat 458,06 mg
    Asam tatrat 490,83 mg
    Natrium bikarbonat 549,43 mg
    Polivinilpir olidon 50 mg
    Natrium benzoate 2 mg
    Aspartam 10 mg
    Manitol 202 mg
    Mg. stearat 40 mg
    Cara produksinya :
    Alat yang digunakan : Neraca analitik, ayakan mesh 16, 18 dan 40, oven , friabilator tester, moisture analyzer, stopwatch, tablet hardnestester, single punch, dan alat-alat gelas yang umum digunakan dalam laboratorium.
    Bahan yang digunakan : Ekstrak kulit buah rambutan, asam sitrat, asam tartat, Na bikarbonat, Na benzoate, PVP, Manitol, Aspartam, dan Mg stearat.
    Cara produksi :
    1. Determinasi Dan Pembuatan Serbuk Kulit Buah Rambutan
    Identifikasi dan determinasi tanaman rambutan dilakukan di Laboratorium Morfologi dan Sistematika Tumbuhan, Kulit buah rambutan dicuci dengan air mengalir, dilakukan perajangan menjadi bagian yang tipis dan lebih kecil, kemudian dikeringkan sinar matahari dan dimasukkan ke dalam alat pengering (oven) pada suhu 500 -600 C selama 1 minggu. Setelah kering, serbuk di ayak dengan ayakan No. 40.

    2. Pembuatan Ekstrak Etanol Serbuk Kulit Buah Rambutan
    Sebanyak 1 kg serbuk kulit buah rambutan dimasukkan ke dalam wadah kedap cahaya, ditambahkan etanol 96% sebanyak 7,5 bagian (7,5 L), dan didiamkan selama 7 hari pada suhu kamar dengan penggojokan 3 kali sehari. Setelah 7 hari, maserat disaring dan dipekatkan dengan rotary evaporator. Pelarut yang masih tertinggal kemudian diuapkan di atas penangas air sampai bebas pelarut, kemudian dituang dalam wadah. Identifikasi dan determinasi tanaman rambutan dilakukan di Laboratorium Morfologi dan Sistematika Tumbuhan. Kulit buah rambutan dicuci dengan air mengalir, dilakukan perajangan menjadi bagian yang tipis dan lebih kecil, kemudian dikeringkan sinar matahari dan dimasukkan ke dalam alat pengering (oven) pada suhu 500 -600 C selama 1 minggu. Setelah kering, serbuk di ayak dengan ayakan No. 40.

    3. Uji Organoleptik dan Kadar Air Ekstrak Kulit Buah Rambutan
    Ekstrak yang didapatkan diamati secara langsung tentang bentuk, warna, bau, dan rasa. Sebanyak 2 gram ekstrak dimasukkan ke dalam alat Moizture Balance dan dilihat hasil pengukuran presentase kadar air dari ekstraknya.

    4. Pengeringan Ekstrak Kental
    Ekstrak kental yang diperoleh dikeringkan dengan menambahkan aerosil secukupnya hingga semua ekstrak berubah menjadi bentuk serbuk kering.

    5. Proses Pembuatan Granul Tablet Effervescent Ekstrak Kulit Rambutan
    1. Pada kondisi khusus kelembaban relatif (RH) 40% pada suhu 25ºC dengan menggunakan metode granulasi kering.
    2. Asam sitrat digerus lalu diayak dengan ayakan mesh 18
    3. kemudian ditambahkan asam tartrat dan campur hingga homogen.
    Setelah itu ditambahkan berturut-turut aspartam dan manitol sambil diaduk hingga homogen.
    4. Tambahkan natrium benzoate dan polivilpir olidon, aduk hingga homogen.
    5. Lalu ditambahkan serbuk kulit buah rambutan yang telah dibuat dan lalu diaduk rata campuran tersebut.
    massa tersebut dimasukkan ke dalam oven selama satu setengah jam pada suhu 50ºC. Setelah itu ditambahkan natrium bikarbonat dan setengah massa mg. stearat.
    6 .Kemudian dislugging dan diayak dengan mesh 18.
    7. Granul-granul yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu dibawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 6. Evaluasi Mutu Fisik Granul

      1. Uji waktu alir : Granul seberat 25 g dituang pelan-pelan ke dalam corong pengukur lewat tepi corong. Tutup corong dibuka pelan-pelan, lalu granul dibiarkan mengalir keluar. Waktu dicatat dengan stopwatch sampai semua granul mengalir keluar. Kecepatan alir dihitung dengan satuan g/waktu.
      2. Sudut diam : Tinggi kerucut yang terbentuk dan panjang dari granul yang jatuh, dan uji sifat alir diukur. Sudut diam di hitung dengan rumus : tg α = h/r , keterangan : α = sudut diam, h = tinggi kerucut, dan r = jarijari kerucut.

      7. Proses Pencetakan Tablet Effervescent Ekstrak Kulit Rambutan
      Granul-granul yang dihasilkan kemudian di lubrikasi dengan sisa dari Mg. Stearat Setelah itu, granul dicetak dengan bobot sekitar 2000 mg pada tekanan tertentu. Tablet yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu di bawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air.

      2.) Evaluasi mutu fisik tablet effervescent:
      1. Uji keseragaman bobot : Sejumlah 10 tablet ditimbang secara seksama satu persatu, kemudian dihitung bobot ratarata dan koefisien variasinya. Persyaratannya tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.
      2. Uji kekerasan tablet : Tablet dimasukkan ke dalam alat Hardnerss tester, kemudiaan alat diputar hingga didapatkan angka atau nilai kekerasan. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet dalah sebesar 4 kg.
      3. Uji kerapuhan: Kerapuhan tablet dilakukan dengan membebas debukan 20 tablet kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator. Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran permenit. Setelah itu, tablet dibebasdebukan lagi dan ditimbang. Kerapuhan tablet yang masih dapat diterima yaitu kurang dari 1%. Kerapuhan dinyatakan sebagai x100%. Keterangan: M1= berat tablet awal, M2= berat tablet setelah perlakuan.
      4. Uji waktu larut : Waktu larut dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke dalam aquades dengan volume 200 mL. Waktu hancur dihitung dengan stopwatch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut. Tablet effervescent yang baik akan terlarut dengan cepat dalam waktu 1-2 menit.
      5. Uji tanggapan rasa : Uji respon rasa dilakukan dengan teknik accidental sampling, dengan populasi heterogen sejumlah 20 responden. Setiap responden mendapatkan kesempatan yang sama untuk merasakan sampel dari sejumLah formulasi tablet effervescent tersebut. Respon rasa dikelompokkan dari tingkat rasa asam, enak, sedang, tidak berasa dan pahit.

      Delete
    2. 3.) Formula tablet sustained release :
      R/ Aspirin 100 mg
      Etil selulosa 20 mg
      Laktosa 78 mg
      Mg. stearat 2mg
      Cara produksinya :
      Alat yang digunakan : mesin tablet (Shanghai TIan the Pharmaceutical machinery factory, people Republic of China TDP type), disolusi tester, spektrofotometer UV (Shimadzu UV1601 series), timbangan analitik (Shimadzu), Stokes Monsanto Hardness Tester (Pusfit UAD), disintegration tester, friabilator (Erweka tipe TAR/TADR), pH meter, thermometer, alat-alat gelas.
      Bahan yang digunakan : aspirin, etil selulosa, laktosa (kualitas farmasi), Mg stearat (kualitas farmasi).
      Cara Produksi :
      1. Sebelum pembuatan tablet lebas lambat ini tentunya dilakukan terlebih dahulu studi preformulasi untuk mengetahui masing-masing sifat fisik, kimia, dan biologis dari zat-zat atau bahan yang digunakan untuk membuat tablet lepas lambat ini. Dengan dilakukannya studi preformulasi ini kita dapat mengetahui metode apakah yang bisa dipakai setelah dilakukannya studi preformulasi dari setiap bahan. Metode dalam pembuatan tablet yaitu ada 2 macam yaitu metode kempa langsung dan granulasi (garanulasi basah dan granulasi kering). Berdasarkan hasil studi preformulasi didapatkan hasil bahwasannya formula dari tablet lapas lambat ini menggunakan metode kempa langsung. Dilakukannya metode kempa langsung berarti dari bahan-bahan yang dipakai memiliki sifat alir yang baik untuk proses kempa langsung ini.
      2. Kemudian dilakukan pembuatan tablet lepas lambat metode kempa langsung. Pertama, aspirin, etil selulosa, laktosa dan mg stearat di campur dan diaduk hingga homogen ( 1 batch dalam pembuatan ini sebanyak 200 tablet)
      3. Kemudian campuran yang sudah homogen dicetak pada mesin tablet dengan ukuran punch atas no 7mm dan punch bawah no 7mm, dengan tekanan kompresi yang sama. Sehingga di dapat 200 tablet yang telah dikempa.
      4. Tablet tersebut kemudian dilakukan uji fisik terhadap tablet. Uji tersebut meliputi: uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kerapuhan, uji kekerasan, uji waktu hancur, uji disolusi, uji penetapan kadar, dll.
      5. Setelah dilakukan uji-uji tersebut jika sudah memenuhi syarat siap untuk dilajutkan ke proses pengemasan. Proses pengemasan tablet biasanya menggunakan strip atau alumunium foil yang di press dengan menggunakan pengaruh suhu dan tekanan. Kemudian setelah tablet dikemas primer, sekunder dan tersier tablet siap didistribusikan kepada konsumen.

      Delete
  106. 6B Azzahra Hiththah Bama Bihurinin 08061181823014
    1. Formula tablet effervescent
    R/ Ekstrak temulawak (maltodextrin) 0,1 gram
    Effervescent mix
    - Asam sitrat 0,459 gram
    - Asam tartrat 0,75 gram
    - Natrium bikarbonat 1,191 gram
    Manitol 0,185 gram
    PEG 6000 0,15 gram
    PVP 0,09 gram
    Aspartam 0,045 gram
    Perisa jeruk 0,03 gram
    Cara Produksi :
    a. Pembuatan tablet effervescent diawali dengan pembuatan granul. Pembuatan granul dibuat pada kondisi kelembapan relative (RH) 40 % pada suhu 25 derajat celcius dengan menggunakan metode granulasi basah. Proses granulasi menggunakan tiga tahap yaitu:
    Pembuatan granul asam dan basa
    Granul asam :
    - Asam sitrat, asam tartrat, dan ekstrak temulawak dicampur (campuran 1).
    - Siapkan larutan pengikat yaitu PVP, tambahkan etanol 95% sedikit demi sedikit lalu campurkan ke campuran 1. Terbnetuklah massa basah.
    - Massa kemudian diayak dan di oven.
    Granul basa :
    - Natrium bikarbonat dan manitol dicampur hingga homogen (campuran 2).
    - Tambahkan larutan pengikat yang telah ditambah dengan perisa jeruk kedalam campuran 2. Terbentuk massa padat.
    - Massa kemudian diayak dan dioven.
    b. Penambahan lubrikan
    Setelah kering campuran 1 diayak kemudian tambahkan PEG 6000 dan aspartame lalu campur hingga homogen. Campuran 2 yang sudah kering juga diayak kemudian dimasukkan kedlaam campuran 1 hingga homogen. Lalu lakukan evaluasi granul.
    c. Pencetakan tablet
    Granul yang telah dievaluasi kemudian dicetak dengan bobot 3000 mg. tablet yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu dibawah 25 derajat Celcius dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air.

    2. Evaluasi tablet effervescent
    a. Pemeriksaan penampilan fisik tablet, tablet dinilai secara kesleuruhan meliputi bentuk, diameter, ketebalan, warna, dan keadaan permukaannya.
    b. Uji waktu larut, tiga tablet diambil lalu dimasukkan ke dalam aquadest 200 ml pada suhu 15-25 derajat celcius. amati waktu yang diperlukan tablet hingga larut.
    c. Keseragaman ukuran, dilakukan dengan cara mengukur diameter dan ketebalan dari 20 tablet dengan menggunakan jangka sorong.
    d. Keseragaman bobot, dilakukan dengan cara menyiapkan tidak kurang dari 30 satuan tablet kemudian ditimbang satu persatu dan dihitung bobot rata-rata nya. Dan dihitung koefisien variasinya.
    e. Kekerasan tablet, dilakukan dengan cara meletakkan sebuah tablet tegak lurus pada alat hardness tester. Kemudian dilihat pada tekanan berapa tablet tersebut pecah.
    f. Keregasan tablet, dilakukan dengan cara menyiapkan dua puluh tablet lalu ditimbang dan dimasukkan kedalam alat dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Setelah itu timbang kembali bobot setelah dikeluarkan dari alat. Hitung selisih berat sebelum dansesudah.
    g. Uji pH, dilakukan dengan cara melarutkan 1 tablet ke dalam beaker berisi aquadest dan diukur dengan alat pH meter.
    h. Penetapan kadar, dilakukan dengan cara menyiapkan dua puluh tablet kemudian digerus hingga homogeny. Lalu masukkan kedalam labu ukur yang berisi methanol. Saring dengan menggunakan kertas saring. Lalu penetepan kadar dilakukan dengan alat spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 423 nm.

    3. Formulasi tablet sustained release
    R/ Na Diklofenak 150 mg
    Eudragit 60 mg
    Xanthan gum 60 mg
    Laktosa 227,25 mg
    Amilum 50 mg
    Mg. Stearat 2,75 mg
    Cara produksi :
    Natrium diklofenak 150 mg dicampur hingga homogen dengan eudragit, xanthan gum, dan laktosa. Amilum 50 mg dilarutkan dengan akuades 100 mL dan dipanaskan sampai terbentuk mucilago kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam campuran pertama hingga terbentuk massa granul yang baik. Granul diayak menggunakan ayakan nomor 12 kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 60°C. Granul kering diayak menggunakan ayakan nomor 14, kemudian ditambahkan magnesium stearat hingga homogen. Lalu baru dilakukan pencetakan tablet.

    ReplyDelete
  107. 54 A hadir pak

    1. R/ Ekstrak kering kulit buah delima putih 10%
    PVP 7,5%
    Mg. Stearat 1%
    Manitol 20%
    Strach 1500 5%
    Na. Bikarbonat: Asam sitrat: Asam tartrat 6:3:2
    Berat total 3 gram

    CARA MEMPRODUKSINYA
    Simplisia kulit delima di ekstrak dengan metode maserasi yang ditambahkan pelarut etanol 96% dan direndam selama 24 jam sambil sesekali diaduk. Filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental lalu tambahkan aerosil untuk menjadi ekstrak kering. Pembuatan tablet effervescent ekstrak kulit buah delima putih menggunakan metode kempa langsung. Campuran terdiri dari dua bahan, Campuran pertama terdiri dari ekstrak kering kulit buah delima putih, strach 1500, manitol, natrium bikarbonat dan PVP. Dan campuran kedua Campuran kedua terdiri dari asam sitrat dan asam tartrat. Bahan campuran pertama dihomogenkan, diayak dengan ayakan mesh 12, lalu masukkan ke dalam climatic chumber. Bahan campuran kedua dihomogenkan, diayak, dan dimasukkan ke dalam climatic chumber untuk mengurangi kelembapan. Setelah kering, campuran 1 dan 2 dihomogenkan dengan penambahan magnesium stearat, ayak dengan mesh 14. Granul tersebut siap untuk dilakukan pengempaan.

    2. EVALUASI
    - Evaluasi sifat granul meliputi uji waktu alir. Waktu alir merupakan waktu yang diperlukan oleh sejumlah granul untuk mengalir melaui corong.
    - Uji sudut diam Beberapa faktor yang mempengaruhi sudut diam antara lain bentuk, ukuran granul dan kelembapan, gesekan antar granul, kohesivitas, kerapatan bulk, dan susunan partikel.
    - Uji pengetapan Pengetapan menunjukkan penerapan volume sejumlah granul, serbuk akibat hentakan.
    - Uji waktu alir menggunakan flowmeter yang dilanjutkan dengan pengukuran sudut diam.
    - Uji pengetapan granul dengan alat volumenometer yang dijalankan selama 5 menit.

    Sedangkan uji sifat fisik tablet effervescent dalam penelitian ini meliputi :
    - uji keseragaman bobot
    Penyimpangan bobot yang dipersyaratkan oleh Farmakope Indonesia untuk berat rata-rata tablet >300 mg adalah 5% dan 10%. Secara tidak langsung keseragaman bobot menunjukkan keseragaman kandungan zat aktif dalam tablet.
    - Uji kekerasan tablet
    Kekerasan tablet menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik. Kekerasan dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan.
    - Uji kerapuhan tablet
    Uji kerapuhan perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas fisik dari tablet. Nilai kerapuhan yang dikehendaki adalah <1%
    - Uji waktu larut tablet
    Waktu larut menggambarkan cepat atau lambatnya tablet larut dalam air. Waktu larut juga merupakan karakteristik yang penting dalam tablet effervescent. Waktu larut yang baik berkisar antara 1-2 menit.

    3. R/ Natrium Diklofenak 12,5%
    Pati beras ketan pragetinasi manual 82%
    Magnesium stearat 0,5%
    PVP 5%

    CARA PEMBUATAN
    Dalam pembuatan ini dengan menggunakan pati beras ketan pragelatinasi dan natrium diklofenak sebagai model obat dan proses yang digunakan menggunakan meode granulasi. Pertama granul dibuat dengan metoda granulasi basah. Granul yang terbentuk dikeringkan pada suhu 50º C selama 2 jam. Kemudian Granul kering dilewatkan pada ayakan mesh no 16 lalu dicampur dengan Magnesium stearat dan diaduk sampai homogen untuk kemudian dilakukan evaluasi granul. Tablet dicetak dengan menggunakan mesin cetak single punch tablet ini diuji mutu fisiknya yaitu dengan, uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan tablet, kerapuhan tablet dan uji disolusi selama 8 jam dengan media disolusi dapar pospat pH 6,8.





    ReplyDelete
  108. 54 A hadir pak
    Nama : Jihan Nursita
    Nim : 08061381823107

    R/ Ekstrak kering kulit buah delima putih 10%
    PVP 7,5%
    Mg. Stearat 1%
    Manitol 20%
    Strach 1500 5%
    Na. Bikarbonat: Asam sitrat: Asam tartrat 6:3:2
    Berat total 3 gram

    CARA MEMPRODUKSINYA
    Simplisia kulit delima di ekstrak dengan metode maserasi yang ditambahkan pelarut etanol 96% dan direndam selama 24 jam sambil sesekali diaduk. Filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental lalu tambahkan aerosil untuk menjadi ekstrak kering. Pembuatan tablet effervescent ekstrak kulit buah delima putih menggunakan metode kempa langsung. Campuran terdiri dari dua bahan, Campuran pertama terdiri dari ekstrak kering kulit buah delima putih, strach 1500, manitol, natrium bikarbonat dan PVP. Dan campuran kedua Campuran kedua terdiri dari asam sitrat dan asam tartrat. Bahan campuran pertama dihomogenkan, diayak dengan ayakan mesh 12, lalu masukkan ke dalam climatic chumber. Bahan campuran kedua dihomogenkan, diayak, dan dimasukkan ke dalam climatic chumber untuk mengurangi kelembapan. Setelah kering, campuran 1 dan 2 dihomogenkan dengan penambahan magnesium stearat, ayak dengan mesh 14. Granul tersebut siap untuk dilakukan pengempaan.

    EVALUASI
    Evaluasi sifat granul meliputi uji waktu alir. Waktu alir merupakan waktu yang diperlukan oleh sejumlah granul untuk mengalir melaui corong.
    Uji sudut diam Beberapa faktor yang mempengaruhi sudut diam antara lain bentuk, ukuran granul dan kelembapan, gesekan antar granul, kohesivitas, kerapatan bulk, dan susunan partikel.
    Uji pengetapan Pengetapan menunjukkan penerapan volume sejumlah granul, serbuk akibat hentakan.
    Uji waktu alir menggunakan flowmeter yang dilanjutkan dengan pengukuran sudut diam.
    Uji pengetapan granul dengan alat volumenometer yang dijalankan selama 5 menit.

    Sedangkan uji sifat fisik tablet effervescent dalam penelitian ini meliputi :
    uji keseragaman bobot
    Penyimpangan bobot yang dipersyaratkan oleh Farmakope Indonesia untuk berat rata-rata tablet >300 mg adalah 5% dan 10%. Secara tidak langsung keseragaman bobot menunjukkan keseragaman kandungan zat aktif dalam tablet.
    Uji kekerasan tablet
    Kekerasan tablet menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik. Kekerasan dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan.
    Uji kerapuhan tablet
    Uji kerapuhan perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas fisik dari tablet. Nilai kerapuhan yang dikehendaki adalah <1%
    Uji waktu larut tablet
    Waktu larut menggambarkan cepat atau lambatnya tablet larut dalam air. Waktu larut juga merupakan karakteristik yang penting dalam tablet effervescent. Waktu larut yang baik berkisar antara 1-2 menit




    R/ Natrium Diklofenak 12,5%
    Pati beras ketan pragetinasi manual 82%
    Magnesium stearat 0,5%
    PVP 5%

    CARA PEMBUATAN
    Dalam pembuatan ini dengan menggunakan pati beras ketan pragelatinasi dan natrium diklofenak sebagai model obat dan proses yang digunakan menggunakan meode granulasi. Pertama granul dibuat dengan metoda granulasi basah. Granul yang terbentuk dikeringkan pada suhu 50º C selama 2 jam. Kemudian Granul kering dilewatkan pada ayakan mesh no 16 lalu dicampur dengan Magnesium stearat dan diaduk sampai homogen untuk kemudian dilakukan evaluasi granul. Tablet dicetak dengan menggunakan mesin cetak single punch tablet ini diuji mutu fisiknya yaitu dengan, uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan tablet, kerapuhan tablet dan uji disolusi selama 8 jam dengan media disolusi dapar pospat pH 6,8.

    ReplyDelete
  109. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  110. No.56 Natasya Dinia Aini_08061381823111

    1. Formula tablet effervescent
    R/ Vitamin C 8%
    Asam Sitrat 8,5%
    Asam tartrat 27,17%
    Natrium bikarbonat 34,45%
    Polivinilpirolidon 2,5%
    Natrium Benzoat 5%
    Sakarin 0,1%
    Sukrosa ad 4 gr

    Cara Produksi :
    1. Timbang semua bahan dengan menggunakan timbangan analitik
    2. Atur ruangan produksi dengan suhu sekitar ±30 C dengan kelembapan RH dibawah 25%
    3. Produksi tablet effervescent dengan menggunakan metode granulasi basah dengan membagi massa tablet menjadi dua, yaitu fase basa dan fase asam
    4. Pada pembuatan massa fase basa, NaHCO3 dan sukrosa di campurkan dengan PVP yang telah di larutkan dengan etanol sehingga terbentuk masa padat yang dapat di ayak dengan menggunakan mixer
    5. Massa basah di lewatkan pada ayakan no 20 menggunakan alat rotary wet granul sehingga di dapati granul basah
    6. Keringkan granul basah di dalam oven pada suhu 40- 50 C hingga berat granul mencapai konstan
    7. Granul yang telah kering dilewati mesh 16
    8. Pembuatan massa fase asam . Bahan-Bahan fase asam (asam sitrat, asam tartrat, vitamin C dan sakarin) di campur dalam mixer hingga homogen
    9. Proses mixing kedua massa menggunakan alat drum rotary. Pada proses pencampuran ini perlu diperhatikan suhu di bawah 40 C dan kelembapan di bawah 75%
    10. Massa yang telah tercampur di cetak dengan alat kempa tablet
    11. Proses evaluasi tablet
    12. Tablet di kemas dan siap di distribusikan

    2. Evaluasi tablet
    1. Uji keseragaman bobot
    Uji dilakukan dengan mengambil 10 sampel secara acak, kemudian di timbang dan di hitung rata- ratanya. Persyaratannya tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari kolom a dan tidak ada satupun menyimpang dari kolom B
    2. Uji kekerasan Tablet
    Tablet di ukur menggunakan alat hardeness tester. Kekerasan minimun ialah 4 kgF
    3. Uji Kerapuhan
    Uji dilakukan dengan memasukkan 20 tablet ke dalam alat friability tester dan kemudian dihitung berat sesudah friability di hidupkan.kerapuhan tablet yang masih diterima yaitu yang kurang dari 1%
    4. Uji waktu larut
    Waktu larut yang dilakukan dengan memasukkan tablet ke dalam aquadest dengan volume 200ml. Waktu larut tablet effercescent yang baik antara 1-2 menit
    5. Uji kadar air
    Kadar air penting dalam sediaan effervescent karena dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air maksimum10%
    6. Uji keseragaman ukuran
    Dilakukan dengan mengambil 10 sampel tablet, diukur diameter dan tebal tablet. Nilai koefisien variasinya tidak boleh melebihi 2%

    3. R/ Nifedipin 20 mg
    Na Alginat 25 mg
    HPMC 45 mg
    Avicel PH 101 145 mg
    PVP 12,5 mg
    Mg Stearat 2,5 mg

    b. Cara produksi
    1. Campurkan Nifedipin dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M sesuai dengan yang telah ditentukan.
    2. Tambahkan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan alat tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit
    3. Dipadatkan campuran serbuk hingga terbentuk massa yang jumlahnya besar. setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil.
    4. Granul yang berukuran lebih kecil diayak kembali dengan ayakan mesh no.18.
    5. Hasil ayakan granul kemudian ditambahkan dengan fase luar berupa magnesium stearat.
    6. Dilakukan pengempaan tablet.
    7. Evaluasi tablet
    8. Tablet di kemas dan di distribusikan

    ReplyDelete
  111. 17 A
    ISNAINI 08061281823025

    1.Formula tablet effervescent
    R/ Serbuk mengkudu 15 %
    Laktosa 37,7 %
    Asam sitrat 7,2 %
    Asam tartrat 11,2 %
    Na bikarbonat 29,6 %
    Mg stearat 0,1 %
    Aspartam 1 %
    PVP 0,2%
    Cara produksi:
    a. pembuatan granul effervescent
    granul effervescent dibuat secara terpisah antara granul asam dan granul basa untuk menghindari reaksi effervescent dini.
    1. Terlebih dahulu Ekstrak dari mengkudu digranulasi dengan laktosa. Dimana, Granul yang dihasilkan disebut dengan granul ekstrak.
    2. Selanjutnya granul ekstrak dibagi menjadi 2. Granul asam dibuat dengan mencampurkan granul ekstrak, asam sitrat, asam tartrat, dan sebagian PVP. Sedangkan granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat dengan sisa PVP.
    3. PVP ditambahkan dalam bentuk kering, lalu dibasahi dengan etanol 95% tetes demi tetes.
    4. Campuran bahan yang telat dibuat di atas digranulasi kemudian diayak dengan ayakan 14 mesh supaya mendapatkan granul dengan ukuran yang homogen.
    5. Keringkan granul dengan oven pada suhu 40- 60 oC. Setelah kering, granul kemudian ditambahkan magnesium stearate.
    b. Pengempaan tablet effervescent
    Dalam proses suhu ruangan harus diatur agar tetap terjaga kelembapannya pada suhu di bawah 25 oC
    1. sejumlah massa granul dari hopper ke lubang die dengan ukuran tertentu
    2. kemudian massa yang telah masuk dikempa dengan tekanan yang dihasilkan dari petemuan antara punch atas dan punch bawah.


    2.Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent
    a. Keseragaman Ukuran
    1. Cara:
    Sebanyak 20 tablet diukur tebal dan diameternya dengan menggunakan jangka sorong.
    2. Syarat:
    Diameter tablet yang baik tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal tablet
    b. Kekerasan Tablet
    1. cara :
    Pengukuran kekerasan dilakukan dengan menggunakan hardness tester. Sebuah tablet disimpan di antara penahan dan jarum penekan. Kemudian alat diputar hingga didapatkan angka yang merupakan nilai kekerasan tablet.
    2. Syarat:
    Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet adalah sebesar 4 kg
    c. Friabilitas Tablet
    1. Cara :
    Sebanyak 10 atau 20 tablet yang telah dibebasdebukan ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam friabilator. Alat dijalankan 100 kali putaran selama 4 menit atau dengan kecepatan 35 putaran permenit. Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang menempel pada tablet, ditimbang kembali, dihitung persentase selisih atau susut bobotnya.
    2. Syarat :
    Bobot tablet yang hilang tidak boleh lebih dari 0,8 %

    3.formula tablet sustained release
    R/ Glimepiride 8 mg
    HPMC (15cps) 20 mg
    HPC 10 mg
    Ethyl cellulose 40 mg
    Microcrystalline cellulose 66 mg
    Magnesium stearate 3 mg
    Talc 3 mg
    Cara Produksi:
    formulasi dibuat dengan metode granulasi basah. Tablet matriks pelepasan berkelanjutan dari glimepiride adalah
    disiapkan dengan menggunakan HPMC (15cps), HPC dan etilselulosa sebagai
    bahan pembentuk matriks, sedangkan laktosa sebagai pengencer, Magnesium
    stearate sebagai pelumas dan bedak sebagai anti-patuh. Semua bahan
    digunakan dilewatkan melalui saringan 100, ditimbang dan dicampur.
    butiran tersebut disiapkan dengan teknik granulasi basah dan dievaluasi
    untuk sifat alirannya. Butiran dikompresi dengan menggunakan 10
    mm pukulan telungkup datar menggunakan mesin press rotari.

    ReplyDelete
  112. 7 A
    SHULFA FIRLIANI_08061181823015
    Soal 1 :
    - Formula tablet effervescent :
    R/ Serbuk jahe 8%
    Asam sitrat 16,96 %
    Asam tartat 11,46 %
    Natrium bikarbonat 26,58 %
    Polivinil pirolidon 2,5 %
    Natrium benzoate 5 %
    Sakarin 0,1 %
    Sukrosa ad 100
    - Cara produksinya :
    Pembuatan tablet efervescent dengan mengunakan granulasi basah dilakukan dengan membagi dua bagian yaitu massa 1 dan massa 2. Tahapan pembuatan tablet effervescent jahe yaitu: (1) penimbangan bahan, (2) Pencampuran massa 1 (NaHCO3, PVP, sukrosa, etanol), (3) pengayakan dengan mesh no 12, (4) pengeringan dengan suhu 40-60 derajat Celcius selama 15 menit, (5) pencampuran massa 2 (asam sitrat, asam tartrat, serbuk jahe dan sakarin), (6) pencampuran masa 1 dan 2, (7) pengayakan kering dengan mesh no 16, (7) penambahan natrium benzoat, (8) evaluasi mutu fisik granul (9) pencetakan tablet (10) evaluasi mutu fisik tablet.
    Soal 2 :
    Cara evaluasi tablet effervescent :
    1. Uji keseragaman bobot Sejumlah 10 tablet ditimbang secara seksama satu persatu, kemudiaan dihitung bobot rata-rata dan koefisien variasinya. Persyaratannya tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata -rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari harga yang ditetapkan kolom B (Farmakope indonesia edisi IV)
    2. Uji kekerasan tablet Tablet dimasukkan ke dalam alat Hardnerss tester, kemudiaan alat diputar hingga didapatkan angka atau nilai kekerasan. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet dalah sebesar 4 kg (Ansel, 1989).
    3. Uji kerapuhan (Voigt, 1994) Kerapuhan tablet dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester. Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran permenit. Setelah itu, tablet dibebasdebukan lagi dan ditimbang. Kerapuhan tablet yang masih dapat diterima yaitu kurang dari 1%. Kerapuhan dinyatakan sebagai %. Kerapuhan = x 100% Keterangan: M1 = berat tablet awal M2 = berat tablet setelah perlakuan
    4. Uji waktu larut Waktu larut dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke dalam aquades dengan volume 200.
    Soal 3 :
    - Formula tablet sustained release
    R/ Natrium diklofenak 12,5%
    PVP 5%
    Na CMC 80,5 %
    Mg. Stearat 2%

    - Cara produksinya : (metode granulasi basah)
    1. Zat aktif Natrium diklofenak dan matriks Na CMC dicampur
    2. Lalu ditambahkan pengikat PVP sampai diperoleh massa lembab yang dapat dikepal
    3. Massa lembab dilewatkan ke ayakan 12 mesh untuk membentuk granul
    4. Granul dikeringkan pada temperature 60 derajat celcius selama 2 jam
    5. Granul kering dilewatkan pada ayakan mesh 14
    6. Ditambahkan bahan pelican Mg. Stearat sampai homogen
    7. Granul dievaluasi (ukuran partikel, bj benar, bj nyata, bj mampat, kecepatan alir dan sudut diam, kandungan air, kompresibilitas dan lain-lain)
    8. Granul dicetak dengan mesin cetak single punch dengan mengatur bobot tablet 600mg dan kekerasan seuai keinginan
    9. Tablet dievaluasi (keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur dan uji disolusi.)

    ReplyDelete
  113. No. Absen : 55A
    Nadiyya Isfahani Mutaef_08061381823109

    1.
    R/ Serbuk Jahe8%
    Asam Sitrat 8,58 %
    Asam Tartrat 27,17 %
    Natrium Bikarbonat 34,35 %
    PVP 2,5 %
    Natrium Benzoat 5 %
    Sakarin 0,1 %
    Sukrosa add100

    Cara Produksi :
    *Pembuatan serbuk jahe
    Rimpang jahe disortasi kemudian dikupas dan dicuci dengan air sampai bersih. Selanjutnya, rimpang jahe dblanching dengan menggunakan asam asetat 0,05 N pada suhu 80-900C selama 10 menit. Jahe dipotong kecil-kecil dengan pisau lalu diambil sarinya dengan menggunakan alat juicer lalu diendapkan untuk memisahkan pati dan disaring, filtrat yang diperoleh merupakan sari jahe yang digunakan.
    Sari yang dihasilkan diberi bahan pengisi maltodekstrin dengan perbandingan sari jahe dan bahan pengisi 9: 1 dan diaduk hingga homogen. Lalu dikeringkan di dalam oven vakum dengan suhu 600C. Kemudian dihaluskan dengan blender dan diayak.
    *Pengujian kadar air serbuk jahe
    Ditimbang bahan sebanyak 5 gram di dalam aluminium foil yang telah diketahui berat kosongnya. Kemudian bahan tersebut dikeringkan dalam oven dengan suhu sekitar 1050C – 1100C selama 3 jam, selanjutnya didinginkan di dalam desikator selama 15 menit lalu ditimbang kembali. Setelah itu, bahan dipanaskan kembali di
    dalam oven selama 30 menit, kemudian didinginkan kembali dengan desikator selama 15 menit lalu ditimbang. Perlakuan ini diulangi sampai diperoleh berat yang konstan.

    *Pembuatan tablet efervescent:
    Produksi mengunakan granulasi basah. Hal pertama yang dilakukan adalah menimbang semua bahan sesuai formula lalu membaginya bahan menjadi dua kelompok, yaitu massa 1 dan massa 2. Selnajutnya, semua bahan pada massa 1 dicampurkan semua(NaHCO3, PVP, sukrosa, etanol). Setelahnyaa, campuran diayak dengan mesh no 12. Campuran 1 lalu dikeringakn dengan suhu 400_600C selama 15 menit. Langkah selanjutnya yaitu pencampuran massa 2 (asam sitrat, asam tartrat, serbuk jahe dan sakarin). Setelah tercampur, dimasukkan massa 1 dan homogenkan. Lalu adonan diayak kering dengan mesh no 16. Masukkan natrium benzoat. Setelahnya adonan siap untuk digraanulasi. Jika granul dalam mutu yang baik setelah melewati evaluasi, granul siap dicetak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. 2. Evaluasi tablet effervescent :
      a. Pemeriksaan penampilan fisik tablet dan larutan effervescent
      Penampilan fisik suatu tablet adalah parameter kualitas tablet yang penting diperhatikan untuk menjamin penerimaan oleh konsumen. Seluruh tablet harus memiliki penampilan fisik yang baik. Tablet effervescent pada umumnya harus dapat menghasilkan larutaneffervescent yang jernih.
      b. Uji waktu larut
      Uji ini dilakukan untuk memeriksa apakah tablet dapat larut dengan cepat sesuai persyaratan resmi dimana waktu larut tablet effervescent adalah kurang dari 5 menit pada suhu C.
      c. Keseragaman ukuran
      Uji ini dilakukan untuk menjamin keseragaman fisik sediaan yang akan mempengaruhi kadar obat yang terkandung di dalamnya dan factor kepercayaan konsumen atas keseragaman penampilan produk tersebut. Pengukuran keseragaman ukuran tablet menggunakan alat jangka sorong.
      d. Keseragaman bobot
      Evaluasi ini dilakukan untuk penentuan awal keseragaman kandungan obat di dalam sediaan tersebut. Dengan terjaminnya keseragaman bobot sediaan, diharapkan pula terjaminnya keseragaman kandungan obat di dalamnya.
      e. Kekerasan tablet
      Kekerasan tablet sangat berpengaruh pada waktu larut tablet. Kekerasan tablet ditentukan dengan alat hardness tester, untuk menguji kekerasan suatu tablet dan menentukan tekanan kempa yang sesuai. Untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah lebih besar dari 100 N.
      f. Keregasan tablet
      Keregasan tablet ditentukan dengan menggunakan alat friability tester. Evaluasi ini dilakukan untuk menjamin ketahanan produk selama massa distribusi dan penyimpanan agar produk yang dihasilkan tidak mudah pecah. Tablet dinyatakan memenuhi persyaratan jika memiliki keregasan kurang dari 1%.
      g. Uji pH
      Uji pH perlu dilakukan karena jika larutan effervescent yang terbentuk terlalu asam dapat mengiritasi lambung, sedangkan jika terlalu basa menimbulkan rasa pahit dan tidak enak. Hasil pengukuran dikatakan baik bila pH larutan effervescent mendekati netral.
      h. Uji kadar air
      Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar air yang terdapat dalam sediaan tablet effervescent, kadar air penting dalam sediaan effervescent karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi effervescent. Syarat kadar air granul effervescent dengan bahan herbal maksimum 10%.
      i. Uji statistik kesukaan
      Uji statistik kesukaan adalah suatu uji statistic mengenai formula mana yang paling banyak disukai oleh para responden dengan menggunakan kuesioner yang kemudian hasilnya di uji secara statistic menggunakan Kruskal-Wallis dengan memakai program SPSS.

      Delete
    4. 3.
      R/ Natrium Diklofenak 12,5 %
      PVP 5 %
      NaCMC 80,5 %
      Mg Strearat 2 %

      Cara Produksi :
      Tablet dibuat dengan metoda granulasi basah, dimana zat aktif (Natrium diklofenak) dan matriks (NaCMC) dicampur. Lalu tambahkan bahan pengikat (PVP) sampai diperoleh massa lembab yang dapat dikepal. Massa lembab dilewatkan keayakan 12 mesh untuk membentuk granul. Granul yang terbentuk dikeringkan padatemperatur 60º C selama 2 jam. Granul kering kemudian dilewatkan pada ayakan mesh 14 lalu dicampur dengan bahan pelincir (mg. Stearat) diaduk sampai homogen. Masa granul yang didapat dilakukan evaluasi meliputi penentuan ukuran partikel, bj benar, bj nyata, bj mampat, kecepatan alir dan sudut diam, kandungan air, faktor hausner dan derajat kompresibilitas dan sudut diam, kandungan air, faktor hausner dan derajat kompresibilitas.




      Delete
  114. 29 B .
    Nama : Andini Wahyuningtiyas
    Nim : 08061381823062
    1. a) Formula tablet effervescent
    R/ Ekstrak etanolik buah mengkudu 570 mg
    Laktosa 1500 mg
    Asam sitrat 264,06 mg
    Asam tartrat 528,13 mg
    Natrium bikarbonat 897,81 mg
    PEG 6000 80 mg
    Sukrosa 160 mg
    Aspartam 40 mg
    Berat tablet 4000 mg

    b) Cara Produksi
    -Determinasi tumbuhan dan pembuatan serbuk buah mengkudu
    Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang digunakan dalam penelitian telah dideterminasi. Buah dipilih yang setengah matang, disortasi basah, dicuci bersih, ditiriskan, diiris dengan ketebalan 3-5 mm, lalu dioven pada suhu 40-60°C. Simplisia kering diserbuk dengan menggunakan mesin penyerbuk.
    -Pembuatan ekstrak kental mengkudu Ekstrak buah mengkudu dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 40%, selama 5 hari di tempat yang terlindung cahaya.
    -Pembuatan tablet effervescent Formulasi tablet effervescent ekstrak etanolik 40% buah mengkudu dibuat dengan variasi kadar asam sitrat dan asam tartrat sebagaimana tercantum pada Tabel I. Granul effervescent yang telah diuji sifat fisiknya dikempa dengan mesin tablet single punch. Berat tablet adalah 4000 mg.

    2. Cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent :
    - Cara evaluasi tablet effervescent pada tablet ekstrak buah mengkudu ini dapat dilakukan dengan beberapa uji, antara lain :
    - Uji sifat fisik granul
    Pengujian sifat fisik granul dilakukan dengan melakukan uji densitas massa, waktu alir, uji pengetapan dan uji kompaktibilitas.
    - Uji sifat fisik tablet effervescent
    Pengujian sifat fisik tablet dilakukan dengan mengukur keseragaman bobot, kekerasan tablet, uji kerapuhan dan waktu larut. Kromatografi lapis tipis granul dan tablet effervescent ekstrak etanolik Deteksi alkaloid menggunakan fase gerak nheksana–etil asetat (3:1 v/v). Pendeteksian menggunakan pereaksi semprot Dragendroff dilanjutkan dengan natrium nitrit. Deteksi flavonoid dan terpenoid menggunakan fase gerak n-butanolasam asetat-air (4:1:5 v/v), fase atas. Pendeteksian flavonoid dilakukan dengan uap amoniak dan pereaksi semprot AlCl3 dilihat pada sinar tampak. Deteksi terpenoid menggunakan pereaksi semprot anisaldehid asam sulfat.
    - Uji akseptabilitas
    Uji akseptabilitas dilakukan dengan memberikan lima tablet effervescent dengan variasi kadar sukrosa-aspartam pada 30 responden yang diperoleh secara accidental. Populasi yang digunakan adalah remaja (usia 16-18 tahun). Anggota dari populasi adalah orang yang pernah mengonsumsi produk tablet effervescent dan mengenal buah mengkudu sebelumnya. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan penilaian akibat ketidaktahuan responden terhadap objek yang diujikan. Sebelum menilai rasa dari larutan effervescent, responden harus menetralkan rasa pada mulut dengan air putih. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner untuk menilai rasa dan penampilan tablet effervescent yang dibuat.

    3. - Formulasi Tablet Sustained Release Salbutamol Sulfat 200 mg
    R/ Salbutamol sulfat 9,6mg
    Etil selulosa 10 – 30 mg
    Xanthan gum 70 – 90 mg
    Natrium bikarbonat 20 – 30mg
    Magnesium stearat 3 mg
    Talk 6 mg
    PVP K30 12mg
    Avicel PH 102 ad 200 mg
    - Cara Produksi Tablet Sustained Release Salbutammol 200mg
    1Tablet floating salbutamol sulfat dibuat dengan metode kempa lansung dengan komposisi formula.
    1. Bahan aktif (salbutamol sulfat) dicampur dengan bahan n penyusun matriks, yaitu etil selulosa, xanthan gum, dan natrium bikarbonat.
    2. Avicel PH 102 sebagai bahan pengisi, polivinil pirolidon (PVP) sebagai bahan pengikat, serta magnesium stearat dan talk sebagai lubrikan. Bahan obat dan bahan pembawa dicampur sampai homogen.
    3. Setelah itu di lakukan pengujian mutu granul.
    4. Campuran lalu dikempa menjadi bentuk tablet lepas lambat dengan bobot 200 mg,
    5. kemudian dilakukan uji mutu tablet.

    ReplyDelete
  115. Kholifatul aulia absen 10 A
    R / Ekstrak temulawak (0.100 g)
    asam sitrat (0.459 g)
    asam tartrat (0.750 g)
    natrium bikarbonat (1.91 g)
    mannitol (0.185 g)
    PEG 6000 (0.150 g)
    PVP (0.090 g)
    Aspartame (0.045 g)
    Perisa jeruk (0.030 g)

    Cara produksi :
    1. Granul asam
    a. Asam sitrat, asam tartrat dan ekstrak temulawak dicampur hingga homogen (massa 1)
    b. Lalu, siapkan serbuk PVP lalu serbuk PVP ditambah etanol 95% sedikit demi sedikit sambil diaduk secara homogen (larutan pengikat)
    c. Kemudian masukan larutan pengikat ke massa 1 sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga terbentuk massa basah yang dpt dikepal
    d. Kemudian ayak dengan ayakan 8 mesh
    e. Selanjutnya di masukan ke dalam oven dengan suhu 50 °C selama 9 jam

    2. Granul basa
    a. Na bikarbonat dan manitol dicampur hingga homogen (massa 2)
    b. Larutan pengikat ditambah perisa jeruk dimasukkan sedikit demi sedikit ke massa 2 sambil diaduk hingga terbentuk massa padat yg dpt dikepal
    c. Kemudian ayak dengan ayakan 8 mesh
    d. Selanjutnya masukkan ke dalam oven dengan suhu 50 derajat Celcius selama 9 jam
    3. Penambahan lubrikan
    a. Granul asam diayak dengan dengan menggunakan ayakan 16 mesh, lalu tambahkan PEG 6000 dan aspartam, aduk sampai homogen
    b. Untuk granul basa diayak dgn ayakan 16 mesh, kemudian dimasukkan ke dalam granul asam, aduk sampai homogen
    c. Setelah homogen lakukan evaluasi granul, selanjutnya dicetak menjadi tablet

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kholifatul aulia absensi 10 A
      2. Cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?
      1. Evaluasi granul :
      a. Laju alir yaitu 100 gram granul dimasukkan ke corong alat uji waktu alir, hidupkan alatnya dan tekan tombol run, catat waktunya (granul yang baik memiliki waktu alir 10 detik untuk 100 g granul)
      b. Sudut istirahat yaitu dengan memasukkan 100 g granul ke dlm corong alir yang bagian bawahnya tertutup kemudian diratakan, setelah itu penahan granul pada bagian bawah corong dibuka, biarkan granul mengalir diatas meja yg sdh dilapisi dgn kertas. Ukur tinggi dan diameter tumpukan granul yg terbentuk. Hitung menggunakan rumus tan (granul yang baik memiliki sudut 25° - 35°
      c. Indeks kompresibilitas yaitu 30 g granul dimasukkan ke dlm gelas ukur 50ml kemudian ukur volumenya (V1) diletakan ke alat tap and density tester, atur ketukan sebanyak 300 kali, tekan tombol run. Setelahnya hitung volume granul (V2). Hitung dgn rumus indeks kompresibilitas (granul yang baik memiliki hasil <15)
      d. Distribusi ukuran partikel yaitu granul dimasukkan ke dlm shieve shaker yg tersusun dari ayakan terbesar (mesh 20) sampai dgn ayakan terkecil (mesh 100), atur waktu pada alat, lalu tekan tombol run. Timbang masing masing granul yg tersisa pada setiap ayakan. Gunakan granul yg tersisa di ayakan paling atas untuk di cetak menjadi tablet

      2. Evaluasi tablet :
      a. Keseragaman ukuran yaitu ambil 20 tablet secara acak, diukur diameter dan tebal tablet (tablet yang baik memiliki ukuran yg seragam)
      b. Keseragaman bobot yaitu timbang 20 tablet secara acak (tablet yg baik memiliki bobot yg seragam)
      c. Uji waktu larut yaitu ambil 3 tablet kemudian masukkan masing2 tablet ke beaker glass yg berisi aquades 200 ml pada suhu 15-20°C. catat waktu yg diperlukan tablet hingga larut sempurna
      d. Kekerasan tablet yaitu ambil 20 tablet secara acak, lalu letakkan tablet tegak lurus pada alat hardness tester, catat pada tekanan berapa tablet tersebut pecah (tablet yg baik akan pecah pada tekanan 7-10)
      e. Keregesan tablet yaitu timbang 20 tablet secara acak, masukkan ke alat friability tester, atur kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran). Setelahnya timbang kembali tablet, hitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan (tablet yg bagus hanya kehilangan beratnya 1%)
      f. Uji pH yaitu larutkan 1 tablet dalam 200 ml aquades, ukur pH nya menggunakan pH meter
      g. Penetapan kadar kurkumin dlm tablet yaitu gerus homogen 20 tablet menjadi serbuk, masukkan 3 mg serbuk ke dlm labu ukur berisi 50 ml methanol, kocok homogen, masukkan larutan ke dlm kuvet lalu di ukur kadarnya menggunakakan alat spektrofotometet UV-Vis dgn pjg gelombang 423 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali

      Delete
    2. 3. a. Formulasi tablet sustained realease (bobot tablet 250 mg)
      R/ Nifedipin 20 mg
      Na Alginat 25 mg
      HPMC K 15 45 mg
      Avicel PH 101 145 mg
      PVP 12,5 mg
      Mg Stearat 2,5 mg

      b. Cara produksi
      - Dilakukan pencampuran Nifedipin dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M sesuai dengan yang telah ditentukan.
      - Ditambahkan avicel PH 101 hingga homogen (bisa menggunakan alat tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit untuk penghomogenan).
      - Dipadatkan campuran serbuk hingga terbentuk massa yang jumlahnya besar. setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil.
      - Untuk granul yang berukuran lebih kecil diayak kembali dengan ayakan mesh no.18.
      - Hasil ayakan granul tadi kemudian ditambahkan dengan fase luar berupa magnesium stearat.
      - Selanjutnya dilakukan pengempaan tablet.

      Delete
  116. Absen: No 19B hadir pak
    Nama : Nadia Ristina Hardin
    NIM : 08061281823030

    Bismillahirrahmanirrahim

    1. Kemukakanlah satu formula tablet effervescent. Bagaimana cara produksinya ?

    Jawaban :

    Sebelum itu tablet effervescent ini menurut Lindberget al (1992) adalah tablet tidak bersalut, mengandung asam dan karbonat atau bikarbonat yang bereaksi dengan cepat pada penambahan air dengan melepaskan gas karbondioksida.

    Formulanya :

    R/Vitamin C 500 mg
    Asam sitrat 375 mg
    Asam Tartrat 375 mg
    Natrium karbonat 975 mg
    Sodium sacharin 46 mg
    PVP 1% 25,5 mg
    Lactosa 278,5 mg
    Mg Stearat 2,576 mg

    • Bagaimana Cara Produksinya ?
    Pembuatan tablet effervescent vitamin C dilakukan dengan metode kempa langsung karena sifat vitamin C yang mudah rusak oleh adanya lembab. Dan secara sederhana proses pembuat-an tablet effervescent dapat dibagi dalam dua tahap, yaitu proses pencampuran dan proses pembuatan tablet.

    1. Pertama yang dilakukan ialah pada bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus ditimbang dengan menggunakan neraca analitik sesuai dengan berat masing-masing sebelum proses pencampuran dengan tepat.
    2. Kemudian semua bahan(Vitamin C ,Asam sitrat ,Asam Tartrat ,Natrium karbonat ,Sodi-um sacharin ,PVP ,Lactosa) dicampur selama 15 menit menggunakan pencampur kubus( Erweka AR 400) dengan kecepatan 100 rpm, kecuali magnesium stearat. Magnesium stearat ditambahkan 5 menit terakhir.
    3. Setelah tercampur semua bahan maka dapat langsung dilakukan pembuatan tablet dengan kempa langsung dengan menggunakan suatu mesin tablet single punch. Alat kempa single Punch tersebut dibersihkan terlebih dahulu.
    4. Tentukan besar die dan tekanan punch.
    5. Lakukan uji coba dengan cara mengempa zat pengisi
    6. Massa yang telah diuji dikumpulkan dalam wadah
    7. Kempa tablet sesuai perhitungan.
    8. Terakhir, tablet hasil kempa dapat disimpan di tempat kering pada suhu sekitar kurang lebih 25oC didalam suatu kemasanyang kedap dengan udara agar tidak tembus oleh uap air
    dari luar hingga tablet aman.

    ReplyDelete
    Replies

    1. Lanjutan jawaban sebelumnya

      Absen: No 19B hadir pak
      Nama : Nadia Ristina Hardin
      NIM : 08061281823030

      2. Bagaimana cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent ?

      Jawaban :

      Cara mengevaluasi suatu sediaan tablet effervescent antara lain :
      a) Uji Organoleptik
      Pada uji organoleptik ini biasanya yang dilakukan yakni dengan kuisioner yang diisi oleh minimal 20 kuisioner dengan caraa dicari orang-orang disekeliling lingkungan dan kuisioner ini berisi suatu penilainan terhadap rasa,aroma,bentuk permukaan,warna,tekstur, dan aroma dari satu tablet yang dihasilkan. Dan pada pengujian ini hasil akhirnya dilihat dengan grafik yang biasanya menggunakan aplikasi SPSS.

      b) Uji Keseragaman Ukuran
      Pengujian ini dilakukan suatu pengukuran diameter dan ketebalan pada suatu tablet effervescent dengan menggunakan jangka sorong dapat dilihat secara diambil 20 tablet dan diukur semuanya agar dapat dilihat keseragaman ukurannya
      >Syarat : Syarat pada tablet effervescent yakni kurang dari sama dengan 3x diameter tablet dan kurang dari sama dengan 4/3x tebal tablet.

      c) Uji Waktu Hancur
      Pengujian waktu hancur atau disintegrasi ini dengan melakukan pengambil 6 tablet effervescent dengan menggunakan air sebagai media dengan suhu tubuh normal 37oC dan diamati waktu hancur tablet dengan sempurna
      > Syarat : waktu hancur tablet effervescent tidak kurang dari 5 menit kecuali tablet disnintegrant <3menit.

      d) Uji Keseragaman Bobot
      Pengujian keseragaman bobot ini perlu diambil suatu tablet sebanyak 20 tablet effervescent, kemudian timbang satu persatu dan dapat dihitung ratarata bobot apakah seragam atau tidak
      >Syarat : dengan syarat pada nilai koefisien variasi tidak lebih dari 6%

      e) Uji Kekerasan Tablet
      Pengujian kekerasan tablet ini dapat diambil satu tablet effervescent, kemudian uji kekerasan tablet dengan hardness tester
      ->Syarat : uji kekerasan ideal untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah lebig dari 100N (lebih dari 12 kp).

      f) Uji Kerengasan Tablet
      Pengujian kerwgasan ini diambil sebanyak 20 tablet effervescen dibersihkan, kemudian ditimbang dan perlu dimasukkan ke dalam alat friability tester dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran) lamanya. Terakhir dihitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan dengan rumus uji kerengasan
      > Syarat : pada berat suatu tablet yang hilang tidak lebih dari 1 %

      g) Uji pH
      Pengujian pH ini dilarutkan satu tablet effervescent dalam 200 ml aquadest, kemudian ukur pH dengan alat pH meter
      ->Syarat : akan dapat hasil baik jika pH larutan mendekati normal

      h) Uji Kadar Air
      Pengujian ini dimasukkan tablet effervescent ke dalam alumunium foil lalu diukur kadar air dengan alat moisture balance
      >Syarat : kadar air massa tablet effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7% persen kadarnya.

      3. Kemukakanlah satu formula tablet sustained release. Bagaimana cara produksinya ?

      Jawaban :
      Formula Tablet Sustained Release :
      R/Bupropion HCL 200 mg
      Microcrystalline cellulose 140 mg
      Magnesium Stearat 150 mg
      HPMC 5 mg

      • Bagaimana Cara Produksinya ?

      1. Pertama tama Bupropion HCl ini awalnya disiapkan dengan kompresi langsung metode. Semua bahan haruslah ditimbang secara akurat.
      2. Obat dicampur dengan peningkatan laju pelepasan disintegrants dan eksipien lainnya, kecuali magnesium stearate
      3. Kemudian campuran bubuk dicampur hingga selama 20 menit agar seragam distribusi obat dalam formulasi.
      4. Selanjutnya, magnesium stearate ditambahkan dan dicampur selama tidak lebih dari 1 menit agar dapat memastikan pelumas yang baik. Sekitar 500 mg campuran bubuk ditimbang secara akurat
      5. dan dimasukkan ke dalam die mesin pukulan tunggal atau sigle punch dan dikompresi menggunakan pukulan permukaan datar 8 mm. Setelah pegempaan tablet maka perlu dilakukan suatu evaluasi talet kegunaan nya untuk mengetahui kualitas tablet sudah baik atau tidak baik.

      Delete
  117. NO. 58A LILI ATRIX

    1. Formula tablet Effervescent
    R/Tepung belimbing wuluh 1,5
    Effervescent mix
    • Natrium bikarbonat 1,435
    • Asam tartrat. 0,843
    Asam sitrat. 0,421
    Aspartam. 0,135
    PEG 6000 0,090
    Manitol. 0,076

    Cara produksi :
    Pada kondisi khusus kelembaban relatif 40% yaitu pada suhu 25ºC dengan menggunakan metode kering. Asam sitrat digerus lalu diayak dengan ayakan mesh nomor 18 kemudian ditambahkan asam tartrat dan campur hingga homogen. Setelah itu ditambahkan berturut-turut aspartam dan manitol sambil diaduk hingga homogen. Lalu ditambahkan tepung belimbing wuluh dan diaduk rata. Campuran massa tersebut dimasukkan ke dalam oven selama 1 jam 30 menit pada suhu 50ºC. Setelah itu ditambahkan natrium bikarbonat dan setengah massa PEG 6000 kemudian dislugging dan diayak dengan mesh 18. Granul-granul yang dihasilkan disimpan di tempat kering pada suhu dibawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air.

    2.Evalusi tablet dilakukan dengan beberapa tahap pengujian yaitu uji keseragaman bobot,uji keseragaman ukuran,uji organoleptis,uji waktu alir,uji sudut diam, uji kekerasan tablet,uji keregasan tablet,uji kadar air.

    3.Formula Tablet sustained release
    R/ Nifedipin. 20,00
    Na alginat. 25,00
    HPMC K 15. 45,00
    Avicel PH 101 145,00
    PVP 12,50. 12,50
    Mg stearat. 2,50

    Cara produksi :

    Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang sesuai pada masing-masing proporsi yang telahditentukan ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit.Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil.Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh
    no.18 kemudian hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat selanjutnya granul dikempa dengan kekerasan 12-14 kg.

    ReplyDelete
  118. 22 B Annisa Ayuni Azzahra 08061281823036

    1.) Formula tablet effervescent

    Ekstrak kunyit putih 3,5 %
    Laktosa 43,5 %
    Asam Sitrat 8,1 %
    Asam Tartarat 12,6 %
    Natrium Karbonat 24,3 %
    Mg Stearat 1 %
    Pemanis 2 %
    PVP 5 %
    Cara produksi :
    *Pembuatan serbuk kunyit putih.
    Cuci rimpang kunyit putih kemudian iris dan jemur dibawah sinar matahari selama 4 hari, lakukan pengeringan menggunakan oven yang dilengkapi dengan blower kemudian timbang massa awal, lakukan pengecilan ukuran menggunakan disc mill dan blender, kunyit putih yang telah melalui pengecilan dilakukan pengayakan dengan ayakan 50 mesh kemudian timbang massa akhir untuk mendapatkan rendemen.
    .*Konversi serbuk kunyit putih menjadi ekstrak kering kunyit putih.
    Lakukan analisis proksimat pada serbuk kemudian maserasi serbuk dengan etanol 96 % selama 4 jam dengan kecepatan 200 rpm kemudian dapatkan ekstrak cair menggunakan pompa vakum, lakukan pemekatan dengan rotary evaporator sehingga menjadi ekstrak kental dan lakukan pengeringan ekstrak kental menggunakan spray dryer sampai menjadi serbuk ekstrak kering.
    *pembuatan tablet effervescent.
    Lakukan granulasi bagian asam dan granulasi bagian basa kemudian evaluasi kecepatan air, sudut diam, dan kompresibilitas pada granul, tambahkan Mg-steatat dan cetak tablet. Evaulasi kadar air, pH, waktu larut, kekerasan, keregasan, tebal dan diameter, serta uji organoleptik pada tablet yang telah di cetak.

    2.) Cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent
    Evaluasi sediaan tablet effervescent meliputi :
    *Kecepatan alir : penentuan waktu alir yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah granul untuk mengalir melalui corong, kesempurnaan aliran akan menghasilkan bentuk dan bobot yang seragam dari tablet, kecepatan alir yang baik adalah 4-10 gram/detik.
    *Sudut diam : sudut diam adalah sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal bila sejumlah sebuk atau granul dituangkan dalam alat pengukur, ukuran sudut diam yang baik adalah antara 34° sampai 48°.
    *Kompresibilitas: kompresibilitas menunjukan penuruan volume granul akibat pemberian ketukan atau getaran. Faktor-faktor yang berpengaruh adalah bentuk, kerapatan, dan ukuran partikel.
    *Kadar air : kadar air merupakan salah satu parameter mutu yang penting bagi produk kering karena akan menentukan daya tahan dan data simpan produk, kadar air yang baik adalah kurang dari 10 %.
    *Nilai pH :makanan yang mempunyai pH rendah biasanya tidak dapat ditumbuhi bakter, tetapi dapat menjadi rusak karena pertumbuhan khamir dan kapang.
    *Tebal dan Diameter: ketebalan dan diameter tablet merupakan parameter dari keseragaman ukuran dari sediaan tablet yang akan mempengaruhi penampilan fisik dari tablet yang dihasilkan, alat yang biasa digunakan adalah jangka sorong syarat ketebalan dan diameter yg baik adalah koefisien variasinya kurang dari 2%.
    *Waktu larut : ambil 6 tablet secara acak kemudian diukur menggunakan alat waktu hancur (disintegrator tester) suhu medium air dipertahankan pada suhu 37,5°C+0,5°C waktu larut yang baik berkisar antara 1 sampai 2 menit.
    *Kekerasan : ambil 5 buat tablet lalu gunakan alat monsanto hardness tester untuk mengukur kekerasan tablet yang telah dibuat, catat kgF yang dihasilkan. Kekerasan minimum adalah 4kgF.
    *Keregasan : diuji dengan menggunakan alat friabilator menggunakan 20 tablet dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit kemudian lakukan perhitungan nilai friabilitas, persyaratan yang baik tidak lebih dari 0,8 %.
    *Uji organoleptik: uji organoleptik didefinisikan sebagai pemeriksaan tampilan fisik tablet secara kasat mata mulai dari bentuk, tekstur, warna.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 22 B Annisa Ayuni Azzahra 08061281823036
      3.) formula tablet sustained release
      Natrium Diklofenak 50 %
      Metolose 90 SH 4000 10 %
      Musilago amili 1,5 %
      Laktosa 31 %
      Magnesium stearat 3,5 %
      Amilum 4 %
      Cara produksi :
      *Penentuan panjang gelombang serapan maksimum natrium diklofenak.
      Ukur serapan larutan natrium diklofenak 10 µg/mL dalam larutan dapar fosfat pH 6,8 untuk menentukan panjang gelombang serapan maksimum natrium diklofenak.
      *Pembuatan kurva kalibrasi.
      Ukur larutan natrium diklofenak dalam larutan dapar fosfat pH6,8 dengan konsentrasi 10, 16, 20, 24, dan 30 µg/mL sehingga didapat kurva kalibrasi.
      *Pembuatan tablet sustained release natrium diklofenak.
      Campur natrium diklofenak, metolose 90 SH 4000, dan laktosa dengan pengikat 10 % mucilago amili sampai terbentuk massa yang dapat dikepal. Kemudian diayak dengan ayakan mes 10, dan dikeringkan dalam lemari pengering hingga kadar air kurang dari 5%. Selanjutnya, granul ditambahkan dengan magnesium stearat dan amilum kemudian diayak dengan ayakan mesh 19 kemudian buat tablet dengan bobot 100 mg yang mengandung 50 mg matrium diklofenak.

      Delete
  119. 18 B
    Dhara Fauzia _08061281823028
    Formula Tablet Effervescent dibuat dengan bobot 1,5 gram.
    Formula untuk 1 buah tablet :
    R/ Vitamin C 500 mg
    Pyridoxine 20 mg
    PVP 3% 45 mg
    Asam sitrat monohidrat 208 mg
    Asam tartrat 222,9 mg
    Natrium bikarbonat 249,5 mg
    Sukrosa 15% 225 mg
    PEG 8000 30 mg
    Cara produksinya :
    Metode pembuatan yang dipilih adalah granulasi kering, hal ini dikarenakan zat aktif yang digunakan merupakan vitamin yang tidak tahan panas sehingga dengan granulasi kering maka tidak diperlukannya proses pengeringan yang membutuhkan panas.
    1. Siapkan alat dalam keadaan bersih dan kering
    2. Timbang semua bahan yang digunakan sesuai dengan perhitungan
    3. Pisahkan fasa dalam (PVP, asam sitrat monohidrat, asam tartrat, Natrium bikarbonat, sukrosa) dan fasa luar (PEG 8000)
    4. Gerus zat aktif dan eksipien pada lumpang yang berbeda
    5. Kemudian campurkan zat aktif dan fasa dalam pada satu tempat hingga homogen
    6. Campuran tersebut kemudian dislugging (dibuat bongkah-bongkah tablet ukuran besar menggunakan mesin tablet kemudian tablet dimasukkan ke dalam mesin granulasi untuk dihaluskan menjadi ukuran tertentu atau yang diperlukan)
    7. Lalu ayaklah dengan menggunakan ayakan 16 mesh
    8. Lakukan evaluasi pada granul yang telah jadi dengan uji aliran (syarat : aliran yang diperoleh harus sebesar 10 gr/detik) apabila aliran granul tidak sesuai, maka harus dilakukan slugging kembali hingga diperoleh aliran yang sesuai, uji kadar kemampatan atau Kp (syarat : jika Kp < 20%), uji tap density (syarat jika angka Haussner > 1), dan uji compressibility. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah granul memenuhi syarat atau tidak untuk selanjutnya dikempa
    9. Granul yang telah lulus uji selanjutnya dicampurkan dengan lubrikan (PEG 8000) hingga merata
    10. Masukkan granul kedalam hopper untuk selanjutnya dikempa, kemudian didapatkanlah sediaan tablet effervescent yang telah jadi
    11. Sediaan tablet effervescent yang telah jadi dilakukan berbagai uji untuk mengevaluasi hasil tablet effervescent

    Cara mengevaluasi sediaan tablet effervescent dengan dilakukan beberapa uji, yaitu :
    1. Uji keseragaman bobot, dilakukan dengan menimbang 20 tablet, hitung bobot rata – rata tiap tablet. (syarat : jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing – masing bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya harga yang ditetapkan kolom B)
    2. Uji kekerasan tablet menggunakan hardness tester, uji ini dilakukan dengan cara mengambil 10 tablet acak, kemudian diukur kekerasannya dengan memasukkan tablet pada alat hardness tester (syarat : kekerasan yang ideal 4-8 Kg/cm2)
    3. Uji friability tablet, dilakukan dengan mengambil sebanyak 20 tablet, tablet dibersihkan dari debunya dan ditimbang bobot keseluruhannya, tablet tersebut kemudian dimasukkan ke dalam friabilator, dan diputar sebanyak 100 putaran selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 25 putaran per menit. Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang bobotnya. Hitung persentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah perlakuan (syarat : tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1%)

    ReplyDelete
    Replies
    1. 4. Uji disolusi dilakukan dengan memasukkan sejumlah volume media disolusi yang sesuai dengan monografi, alat dipasang dan panaskan media hingga mencapai suhu 37°+ 0,5°C. Masukkan 1 tablet kedalam vessel, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan, dan jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tercantum pada monografi. Ambil cuplikan sampel pada daerah pertengahan antara media disolusi dan bagian atas keranjang atau dayung, tidak kurang dari 1 cm dari dinding wadah pada waktu 0,5,10,15,20,25,30 menit. Lalu lakukan penetapan kadar sesuai monografi
      5. Uji keseragaman bobot, dilakukan dengan mengukur diameter dan tebal masing-masing tablet menggunakan jangka sorong pada enam buah tablet (syarat : menurut Farmakope Indonesia III, kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari 4/3 tebal tablet dengan nilai CV ≤ 5%)
      6. Uji organoleptis, evaluasi dilakukan untuk melihat penampilan tablet secara umum melalui parameter-parameter seperti warna, bentuk permukaan, aroma/bau, dan deteksi ada atau tidaknya cacat fisik pada tablet menggunakan responden sebanyak 20 orang

      Formula sustained release :
      R/ Dipiridamol 50 mg
      HPMC (30 %)
      Avicel PH 102 (37 %)
      Ac-di-sol (20 %)
      Talk (2 %)
      Mg Stearat (1 %)

      Cara pembuatannya dengan metode granulasi basah :
      1. Siapkan alat dalam keadaan bersih dan kering
      2. Timbang semua bahan yang digunakan sesuai dengan perhitungan
      3. Pisahkan fasa dalam ( HPMC, avicel PH 102, Ac-di-sol) dan fasa luar ( talk, Mg stearat)
      4. Gerus zat aktif dan eksipien pada lumpang yang berbeda
      5. Kembangkan HPMC dengan menggunakan aquades mendidih
      6. Kemudian campurkan zat aktif dan fasa dalam pada satu tempat hingga homogen dan terbentuk banana backing ball (tidak ada serbuk yang terpisah dari massa)
      7. Ayak massa lembab tersebut dengan ayakan 12 mesh, dan terbentuk granul lembab
      8. Timbang bobot granul lembab, kemudian dimasukan ke dalam oven dengan suhu 50°C hingga bobot granul konstan
      9. Tambah talk dan Mg stearat pada granul kering, campurkan hingga homogeny
      10. Masukkan granul kering ke dalam hopper untuk selanjutnya di cetak menggunakan alat kempa, sediaan tablet sustained release telah jadi

      Delete
  120. 16B_Risma Dona_08061181823128
    1. Formula tablet Effervescent dan cara memproduksi nya
    R/ Ekstrak Rosella 62,7
    PVP 0,3
    Asam sitrat 30
    Asam tartrat 45
    Natrium bikarbonat 75
    Magnesium stearat 3
    Manitol 60
    Talk 15
    Flavor 9

    Cara memproduksinya
    A. Tahapan ekstraksi atau Pembuatan Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosella
    1.Pertama Kelopak bunga yang telah diambil dari perkebunan lalu dicuci hingga bersih.
    2. Dilakukan Proses pengeringan kelopak bunga Rosella dilakukan dengan menjemurnya secara langsung di bawah sinar matahari hingga kering.
    3. Kelopak yang kering kemudian diserbuk menggunakan alat penggiling kemudian diayak supaya mendapatkan serbuk dengan ukuran partikel yang homogen dan sesuai untuk maserasi.
    4. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi atau perendaman, dengan etanol 70% sebagai cairan penyari.
    5. Sebanyak 1 kg serbuk kelopak Rosella direndam dalam bejana kaca dengan etanol 70% dengan perbandingan 1:5.
    6. Tahapan yang pertama, serbuk direndam dengan etanol sebanyak 2 liter selama 3 hari.
    7. Selama waktu tersebut, setiap 24 jam, rendaman ekstrak diaduk selama 5 menit.
    8. Rendaman diperas dan ampasnya diperas lagi.
    9. Cairan maserasi dan hasil perasan ampas disatukan, selanjutnya diukur volume yang diperoleh.
    10. Cairan dibiarkan selama semalam untuk memisahkan dengan endapan.
    11. Hasil penyaringan dipekatkan dengan water bath, suhu pemekatan dijaga sekitar 50-60°C sampai volume konstan.
    12. Lalu dilakukan pemeriksaan kualitas ekstrak Rosella secara organoleptis, mencakup bentuk, warna, bau, dan rasa.

    B. Pembuatan tablet Effervescent dengan metode granul
    Granul efervesen dibuat secara terpisah antara granul asam dan granul basa untuk menghindari reaksi efervesen dini. Ekstrak digranulasi terlebih dahulu dengan laktosa. Sebanyak 12,5 gram ekstrak kental Rosella membutuhkan sebanyak 40 gram laktosa untuk menghasilkan massa yang dapat digranul. Granul yang dihasilkan disebut sebagai granul ekstrak. Granul asam dibuat dengan mencampurkan granul ekstrak, asamsitrat, asam tartrat, dan sebagian PVP. Sedangkan granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat dengan sisa PVP. Pembuatan granul efervesen dilakukan di tempat dengan suhu ruangan dan kelembaban udara terjaga. PVP ditambahkan dalam bentuk kering, lalu dibasahi dengan etanol 70% tetes demi tetes. Massa yang akan digranulasi kemudian diayak dengan ayakan 14 mesh supaya mendapatkan granul dengan ukuran yang homogen. Granul kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 40-60°C. Setelah kering, granul kemudian ditambahkan dengan talk, magnesium stearat, dan vanili sebagai flavouring agent, selanjutnya diuji sifat fisiknya.

    ReplyDelete
  121. 16B_Risma Dona_08061181823128
    -) Pembuatan Tablet Efervesen
    Ruangan pengempaan tablet dikondisikan selama 30 menit dengan mengatur suhu ruangan di bawah suhu 25°C dan kelembaban ruangan terjaga. Tablet dibuat dengan mengalirkan sejumlah massa granul kedalam mesin pengempa tablet dan mengempanya dengan mesin pengempa tablet. Pengempaan berlangsung dengan mengalirkan sejumlah massa granul dari hopperke dalam lubang die dengan ukuran tertentu, kemudian massa yang telah masuk akan dikempa dengan tekanan yang dihasilkan dari pertemuan antara punch atas dan punch bawah. Pengaturan punch atas dan bawah harus sama untuk setiap formula supaya tidak mempengaruhi kekerasan dan bobot tablet.

    2. Cara mengevaluasi tablet effervescent
    a. Penampilan Tablet
    Penilaian penampilan tablet meliputi ukuran tablet, bentuk, warna, ada tidaknya bau, bentuk permukaan, konsistensi, cacat fisik, dan tanda-tanda pengenal tablet yang dikenali secara organoleptis. Warna tablet yang dihasilkan semakin tinggi kandungan granul ekstrak dalam formula, maka semakin tua warna tablet yang dihasilkan. Bau tablet dipengaruhi oleh penambahan flavouring agent berupa vanili. Vanili dipilih karena dapat memperbaiki aroma tablet tetapi tidak menutupi rasa khas dari Rosella. Ketahanan tablet dipengaruhi oleh kadar PVP (sebagai pengikat). Peningkatan kadar PVP dalam tablet akan menghasilkan tablet yang lebih kuat, sehingga cenderung lebih stabil dalam penyimpanan.
    b. Keseragaman Ukuran
    Menurut Farmakope edisi III (1979), keseragaman ukuran tablet harus memenuhi persyaratan bahwa diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal tablet, kecuali dinyatakan lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet dar formula memiliki keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan. Keseragaman ukuran tablet tidak dipengaruhi oleh peningkatan kadar PVP dalam formula, tetapi dipengaruhi oleh ukuran dies, punch,dan mesin pengempa tablet.

    c. Keseragaman Bobot
    Sebanyak 20 tablet ditimbang satu per satu dan dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Penyimpangan bobot rata-ratanya tidak lebih dari 5%. Dilihat dari hasil tablet memenuhi persyaratan pengujian keseragaman bobot. Peningkatan kadar PVP tidak mempengaruhi bobot tablet yang dihasilkan. Keseragaman bobot dipengaruhi oleh konsistensi kerja mesin pengempa tablet.
    d. Kekerasan Tablet
    Satu tablet diletakkan di tengah dan tegak lurus pada hardness tester, mula-mula skala pada posisi nol, kemudian alat diputar pelan-pelan sampai tablet pecah. Peningkatan kadar PVP akan meningkatkan kekerasan tablet. Hal ini disebabkan peningkatan kadar PVP akan meningkatkan ikatan antara senyawa dalam tablet, sehingga tablet akan semakin keras jika semakin tinggi kadar PVP (Ansel, 1989).

    ReplyDelete
  122. 16B_Risma Dona_08061181823128
    e. Friabilitas atau Keregasan
    Sebanyak 20 tablet yang telah dibebas debukan ditimbang, kemudian dimasukkan dalam friabilator. Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang menempel pada tablet, ditimbang kembali, dihitung persentasi selisih atau susut bobotnya. peningkatan kadar PVP akan menurunkan friabilitas tablet. Hal ini disebabkan, semakin tinggi kadar PVP dalam tablet, maka semakin keras tablet tersebut, tingkat kerapuhannya semakin kecil, dan nilai friabilitasnya semakin kecil. Selain itu, ada faktor lain yang juga mempengaruhi nilai friabilitas tablet, yaitu suhu dan kelembapan ruangan, karena tablet efervesen mudah terurai dalam suhu ruangan dan kelembaban yang tinggi.
    f. Uji Waktu Melarut
    Sebanyak 10 tablet, dimasukkan satu per satu dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan dihitung waktu yang diperlukan tablet untuk melarut sempurna. semakin tinggi kadar PVP dalam tablet, maka semakin lama tablet tersebut melarut. Semakin tinggi kadar PVP akan meningkatkan kekerasan tablet, sehingga tablet akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melarut. Persyaratan dari waktu larut tablet efervesen adalah dapat larut kurang dari 2 menit (Mohrle, 1989).
    Hasil akhir dari sediaan tablet effervescent ini adalah berupa larutan yang berwarna coklat jernih dengan busa di bagian permukaan atas larutan. Hal ini disebabkan ada bahan aktif dari Rosella yang diekstraksi memiliki potensi pembentukan busa.


    3. Formula tablet Sustained dan cara memproduksi nya
    R/ Nifedipin 20,00
    Na alginat 25,00
    HPMC K 15 45,00
    Avicel PH 101 145,00
    PVP 12,50
    Mg stearat 2,50

    Cara Pembuatan Tablet Sustained
    Nifedipin dicampur dengan kombinasi matriks natrium alginat dan HPMC K15M yang sesuai pada masing-masing proporsi yang telah ditentukan ditambahkan dengan avicel PH 101 hingga homogen dengan menggunakan tumbler dengan putaran 25 rpm selama 16 menit. Campuran serbuk dipadatkan menjadi massa yang jumlahnya besar (slug) setelah itu dihancurkan hingga membentuk granul berukuran kecil. Hasil penghancuran diayak dengan ayakan pada mesh no.18 kemudian hasil ayakan granul ditambahkan magnesium stearat selanjutnya granul dikempa dengan kekerasan 12-14 kg .

    ReplyDelete
  123. 12A
    Alif Febrian Handoko (08061181823119)

    1.Formula Tablet Effervescent Ekstrak Belimbing Wuluh per tablet :
    R/ Tepung belimbing wuluh 1,5 g
    Natrium bikarbonat 1,435 g
    Asam tartrat 0,843 g
    Asam sitrat 0,421 g
    Aspartam 0,180 g
    PEG 6000 0,090 g
    Manitol 0,031 g
    Bobot akhir : 4,5 g

    Cara Produksi :
    a) Pembuatan Granul Effervescent
    - Dikerjakan di ruang khusus kelembaban relatif (RH) 40% pada suhu 25ºC, menggunakan metode kering
    - Siapkan alat & bahan bersih dan kering
    - Gerus asam sitrat, lalu ayak dengan ayakan mesh 18. Tambahkan asam tartrat dan campur hingga homogen
    - Ditambahkan aspartam dan mannitol, sambil diaduk hingga homogen
    - Ditambahkan tepung belimbing wuluh, aduk rata
    - Dimasukkan campuran massa ke dalam oven selama 1,5 jam pada suhu 50ºC
    - Ditambahkan natrium bikarbonat dan setengah massa PEG 6000, kemudian dislugging dan diayak dengan mesh 18
    - Disimpan granul-granul yang dihasilkan di tempat kering dengan suhu dibawah 25ºC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air

    b) Pencetakkan Tablet
    - Siapkan alat dan bahan dalam keadaan bersih dan kering
    - Lubrikasi granul-granul yang dihasilkan dengan sisa PEG 6000
    - Dicetak dengan bobot sekitar 4,5 g dengan tekanan tertentu
    - Tablet yang dihasilkan disimpan di tempat kering dengan suhu >25oC dalam kemasan kedap udara yang tidak tembus uap air

    2. Evaluasi sediaan tablet effervescent mencakup;
    a) Uji Organoleptik
    - Dilakukan penyebaran kuisioner berisi penilainan terhadap penampilan, rasa, dan aroma tablet
    - Kuisioner diisi oleh 20 parisipan, lalu hasilnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan SPSS

    b) Uji Waktu Hancur
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Disiapkan tiga tablet effervescent
    - Setiap satu tablet dimasukkan dalam tabung disintegration tester beserta cakramnya
    - Jalankan alat dengan suhu air sebagai media sebesar 25oC
    - Dicatat waktu hancur tablet. Ulangi pengujian dengan 12 buah tablet apabila terdapat tablet yang tidak hancur sempurna.
    - Syarat : waktu hancur tablet effervescent tidak kurang dari 5 menit

    c) Uji Keseragama Ukuran
    - Disiapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Diukur diameter dan ketebalan tablet effervescent menggunakan jangka sorong
    - Syarat : untuk tablet effervescent dengan berat 4,5 – 5 g umumnya memiliki diameter tablet 2,52-2,54 cm.

    d) Uji Keseragaman Bobot
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Sebanyak 20 tablet effervescent ditimbang satu persatu dengan seksama
    - Dihitung bobot rata-rata
    - Dianalisis harga simpangan baku relatif atau koefisien variasinya, penghitungan dengan teliti dapat menggunakan SPSS
    - Syarat : nilai koefisien variasi tidak lebih dari 6%

    e) Uji Kekerasan Tablet
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Satu per satu tablet effervescent diuji dengan alat hardness tester
    - Syarat : kekerasan ideal untuk tablet effervescent dengan diameter 2,5 cm adalah > 100N atau > 12 kp

    f) Uji Kerengasan Tablet
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - 20 tablet effervescent dibersihkan, lalu ditimbang
    - Semua tablet dimasukkan ke dalam alat friability tester dengan kecepatan 25 RPM selama 4 menit (100 kali putaran)
    - Dihitung selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan dengan rumus uji kerapuhan
    - Syarat : berat yang hilang tidak lebih dari 1 %

    g) Uji pH
    - Siapkan alat dan bahan yang bersih dan kering
    - Satu tablet effervescent dilarutkan dalam 200 ml aquadestu, ukur pH larutan dengan alat pH meter
    - Syarat : hasil baik jika pH larutan mendekati normal

    h) Uji Kadar Air/Kandungan Lembab
    - Siapkan alat dan bahan yang telah bersih dan kering
    - Dimasukkan tablet effervescent ke dalam alumunium foil
    - Diukur kadar air dengan alat moisture balance
    - Syarat : kadar air massa tablet effervescent dengan bahan herbal maksimum 0,4-0,7%

    ReplyDelete
    Replies
    1. (Lanjutan)

      3. Formula Tablet Sustained Release Teofiline 300 mg
      R/ Teofiline 300 mg
      Etil Selulosa 57,1 %
      Silicon dioxide 3 %
      Magnesium Stearate 2 %
      Bobot akhir 0,3 g
      Cara Produksi Tablet Sustained Release Teofiline 300mg dengan metode Kempa Langsung:
      - Dicampur etil selulosa dan teofilin dalam alat cube mixe selama 10 menit
      - Ditambah magnesium stearate lalu aduk selama 15 menit hingga homogen
      - Tambah silicon dioksida lalu aduk selama 3 menit hingga homogen
      - Serbuk dicetak dengan alat kempa single punch.
      - Tablet Sustained Release Teofiline 300 mg yang dihasilkan kemudian dikemas dengan pengemas yang sesuai.

      Delete
  124. No.5 A
    Helivia Florenzia Tobing
    1) Formula Tablet Effervescent
    R/ Serbuk jahe 8%
    Asam sitrat 16,96%
    Asam tartrat 11,46%
    Na.Bikarbonat 26,58%
    PVP 2,5%
    Natrium benzoate 5%
    Sakarin 0,1%
    Sukrosa ad 100 mg
    Cara memproduksi:
    Pembuatan tablet efervescent dengan mengunakan granulasi basah dilakukan dengan membagi dua bagian yaitu massa 1 dan massa 2. Tahapan pembuatan tablet effervescent jahe yaitu:
    (1) penimbangan bahan,
    (2) Pencampuran massa 1 (NaHCO3, PVP, sukrosa, etanol),
    (3) pengayakan dengan mesh no 12,
    (4) pengeringan dengan suhu 400_600C selama 15 menit,
    (5) pencampuran massa 2 (asam sitrat, asam tartrat, serbuk jahe dan sakarin),
    (6) pencampuran masa 1 dan 2,
    (7) pengayakan kering dengan mesh no 16,
    (8) penambahan natrium benzoat,
    (9) evaluasi mutu fisik granul
    (10) pencetakan tablet
    (11) evaluasi mutu fisik tablet.

    ReplyDelete
    Replies
    1. No.5 A
      Helivia Florenzia Tobing
      2) Cara Mengevaluasi Tablet Efervescent
      Evaluasi mutu fisik granul
      1. Pengujian kandungan lembab granul
      Kandungan lembab granul diuji dengan menggunakan alat moisture analyzer dengan memasukkan sampel pada wadah. Nilai kelembaban di tampilkan pada layar moisture analyzer menandakan sampel telah telah kering dan berat tidak lagi berubah.
      2. Kompresibilitas
      Ditimbang 50 gram massa granul tablet dimasukkan dalam gelas ukur 100 ml, lalu diukur volumenya (V1). Berat jenis bulk = . Massa dalam gelas ukur diketuk-ketuk sebanyak 500 kali dari ketinggian 2,5 cm sampai volume tetap (V2). Berat jenis mampat= Kompresibilitas
      3. Uji Waktu Alir
      Granul seberat 25 g dituang pelanpelan ke dalam corong pengukur lewat tepi corong. Tutup corong dibuka pelan-pelan, granul dibiarkan mengalir keluar. Waktu dicatat dengan stopwatch sampai semua granul mengalir keluar. Kecepatan alir dihitung dengan satuan g/waktu (Siregar dan Wikarsa, 2010).
      4. Sudut Diam
      Granul yang jatuh dari pengukuran sifat alir diukur tinggi kerucut yang terbentuk dan panjang dari granul. Nilai sudut diam kurang dari atau sama dengan 300 menunjukkan bahwa bahan dapat mengalir bebas, bila sudut lebih besar atau sama dengan 400 daya mengalir kurang baik. Sudut diam di hitung dengan rumus : tg α = Keterangan:α = inv tg = sudut diam h = tinggi kerucut
      Evaluasi mutu fisik tablet
      1. Uji keseragaman bobot
      Sejumlah 10 tablet ditimbang secara seksama satu persatu, kemudiaan dihitung bobot rata-rata dan koefisien variasinya. Persyaratannya tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata -rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari harga yang ditetapkan kolom B
      2. Uji kekerasan tablet
      Tablet dimasukkan ke dalam alat Hardnerss tester, kemudiaan alat diputar hingga didapatkan angka atau nilai kekerasan. Kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet dalah sebesar 4 kgf.
      3. Uji kerapuhan
      Kerapuhan tablet dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester. Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran permenit. Setelah itu, tablet dibebasdebukan lagi dan ditimbang. Kerapuhan tablet yang masih dapat diterima yaitu kurang dari 1%. Kerapuhan dinyatakan sebagai %. Kerapuhan = x 100% Keterangan: M1 = berat tablet awal M2 = berat tablet setelah perlakuan
      4. Uji waktu larut
      Waktu larut dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke dalam aquades dengan volume 200 ml. Waktu hancur dihitung dengan stopwatch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut (Siregar dan Wikarsa, 2010). Tablet effervescent yang baik akan terlarut dengan cepat dalam waktu 1-2 menit

      Delete
    2. No.5 A
      Helivia Florenzia Tobing
      3) Formula
      R/ Dipridamol 50 mg
      HPMC K4M 20 %
      Avicel pH 102 67 %
      Ac-di-sol 3 %
      Mg Stearat 1 %
      Talk 2 %
      Cara Produksi:
      Tablet dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan cara memvariasikan komponen utama HPMC K4M dan Ac-Di-Sol. Konsentrasi HPMC K4M yang digunakan sebesar 20 % serta Ac-Di-Sol sebesar 3 %. Avicel PH 102 ditambahkan ke dalam tablet berfungsi sebagai penggenap bobot dengan jumlah 67%. Sementara itu talk dan Mg stearat ditambahkan jumlah berurut-turut sebesar 2 dan 1% . Avicel PH 102, Ac-Di-Sol, dan HPMC serta dipiridamol dicampur menggunakan pencampur turbula selama 15 menit kemudian digranulasi menggunakan aquades hingga terbentuk masa granul yang baik. Masa lembab diayak menggunakan ayakan 12 mesh, lalu dikeringkan dalam oven 60 o C. Granul yang telah kering dilewatkan melalui ayakan 14 mesh kemudian kedalamnya ditambahkan talk dan dicampur dalam pencampur turbula selama 5 menit. Magnesium stearat ditambahkan terakhir dan dicampur selama 2 menit. Massa cetak yang diperoleh kemudian dikempa menjadi tablet.

      Delete
  125. No.04 B
    Putri Ledy Diana_08061181823010
    1.A
    1)Formula tablet effervescent ekstrak Buah Naga Merah dan Buah Salam
    R/Ektrak 20%
    Asam sitrat 5%
    Maltodekstrin 10 %
    Na.Bikarbonat 18 %
    Asam tartat 10 %
    Gula tampa kalori 30%
    PVP 1 %
    Mg stearat 1%
    2). Cara Produksi :
    1.Buah naga merah dikupas, lalu
    dipisahkan antara daging dan kulit. Buah salam dikupas lalu dipisahkan antara daging dan biji. Kulit buah naga merah dan daging buah salam sebanyak 100 gram diekstraksi dengan etanol 97% dengan perbandingan 1:3 (b/v) dan distirer selama 30 menit.
    2. Ampas diekstrak kembali dengan cara yang sama sebanyak dua kali. Ekstrak disentrifugasi selama 15 menit
    dengan kecepatan 2000 rpm sehingga akan didapat supernatan. yang
    kemudian dipekatkan menggunakan rotary vacum evaporator pada suhu 40°C sehingga didapatkan 30 ml ekstrak pekat.
    3.Ekstrak pekat dilakukan
    pencampuran sesuai formula pada Tabel 3.1 lalu dikeringkan
    menggunakan pengering vakum selama 36 jam pada suhu 40°C dengan diberi penambahan maltodekstrin sebanyak 15% (b/v).
    4.Setelah kering,ekstrak bubuk dilakukan pencampuran dengan bahan pembuatan tablet effervescent lain sesuai formula tiga.

    ReplyDelete
  126. No.04 B
    Putri Ledy Diana_08061181823010
    3).Evaluasi Sediaan Tablet Effervescent Ektrak Buah Naga dan Buah Salam :
    Uji Hedonik (Kesukaan).
    produk tablet effervescent berbahan baku kulit buah naga merah dan buah salam yang disajikan dalam bentuk minuman dengan melarutkan 1 buah tablet dengan berat 2 gram ke dalam 200 ml air.
    Waktu Larut.
    Waktu larut menunjukkan banyaknya waktu yang
    dibutuhkan oleh tablet dalam suatu ukuran saji (serving size) untuk dapat larut sempurna dalam volume air tertentu.bahwa standar tablet effervescentuntuk waktu larut maksimal 120 detik tidak lebih dari 2 menit.
    Kadar Air.
    Sehingga ketika dikeringkan menjadi bubuk, air dalam
    ekstrak akan sulit untuk menguap karena terperangkap dalam molekul gula dan akhirnya sebagian kecil air masih berada dalam ekstrak bubuk.Sedangkan yang memiliki kadar air paling kecil adalah formula F1 yaitu tanpa pencampuran ekstrak buah salam. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya penambahan ekstrak buah salam.
    Warna.
    Hasil menunjukkan bahwa dengan semakin banyaknya penambahan ekstrak buah salam mengakibatkan nilai L (lightness) yang semakin tinggi dan nilai C (chroma) yang semakin rendah Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan penambahan ekstrak buah salam menghasilkan warna tablet yang semakin cerah dan intensitas warna yang semakin pudar.
    Kandungan Betasianin.
    tanpa pencampuran ekstrak buah salam memiliki kandungan betasianin paling tinggi. Hal tersebut dikarenakan dalam formula F1 hanya terdapat ekstrak kulit buah naga merah yang diketahui mengandung betasianin, sehingga dengan semakin banyaknya ekstrak kulit buah naga merah atau semakin sedikitnya penambahan ekstrak buah salam maka jumlah kandungan betasianin dalam tablet effervescent yang dihasilkan akan semakin banyak.
    Aktivitas Antioksidan.
    Nilai aktivitas antioksidan yang dinyatakan dalam% penghambatan tablet effervescent kulit buah naga merah dan buah salam terhadap radikal bebas DPPH.Hal ini dikarenakan ekstrak kulit buah naga merah mengandung
    betasianin dan buah salam mengandung antosianin yang keduanya memiliki aktivitas penghambahan terhadap radikal yang cukup tinggi.Antosianin dalam ekstrak buah salam dan betasianin dalam ekstrak kulit buah naga merah memiliki kemampuan dalam menangkal radikal bebas DPPH dengan cukup baik sehingga sangat potensial untuk dijadikan sebagai suplemen antioksidan.





    ReplyDelete
  127. No.04 B
    Putri Ledy Diana_08061181823010
    1).Formulasi Sediaan Tablet Sustained Release Etil Selulosa dan HPMC
    F/Theofilin 250 mg
    Etil selulosa 20 mg
    HPMC 20 mg
    PVP 0.4 mg
    Tekanan kompresi 5 kg
    Avicel 144 mg
    Mg.Stearat (0,5%) 2.20 mg
    2).Cara Produksi yaitu menggunkan metode granulasi basah
    1.Teofilin dan komponen matrik (EC dan HPMC) sesuai dengan komposisi masing–masing formula).
    2.avicel kemudian ditambahkan larutan pengikat PVP2% b/v.
    3.kemudian digranulasi sampai
    terbentuk massa granul yang baik. Massa granul basah diayak dengan ayakan no 12 mesh, kemudian dikeringkan dalam alat fluidized bed dryer, suhu 87°C, air flow 99 interval waktu selama 8 menit.
    4.Setelah kering granul diayak denagn ayakan no 14 mesh.
    5.ditambahkan Mg stearat
    dicampur hingga homogen dalam cube mixer selama 5 menit.

    ReplyDelete
  128. No.04 B
    Putri Ledy Diana_08061181823010
    3).Evaluasi Tablet Susteined Release Etil Selulosa dan HPMC.
    Evaluasi Sifat Granul dan Tablet Teofilin Evaluasi granul meliputi: distribusi ukuran partikel, fluiditas (waktu alir), dan sudut diam. Sedangkan evaluasi sediaan tablet meliputi: pemeriksaan keseragaman bobot tablet, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, keseragaman kandungan zat aktif,kecepatan pelepasan, DE dari data disolusi.Pengamatan partikel pada sediaan dilakukan dengan mengamati sediaan
    bawah mikroskop.
    Uji disolusi sediaan lepas lambat teofilin :
    1.Tablet sediaan lepas lambat teofilin ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu disolusi dan dibiarkan tenggelam dalam medium dapar fosfat pH 7,4 (900ml) hingga ke dasar labu. Suhu percobaan dipertahankan berada dalam kisaran 37 ± 0,5 °C dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan jarak pengaduk dayung dari dasar adalah 2,5cm.
    2.Uji disolusi dilakukan selama 6 jam dengan pengambilan sampel pada menit ke 5, 10, 15, 30, 60, 90, 120,150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360 sebanyak 5,0 ml. Sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru dalam jumlah yang sama sehingga volume medium disolusi tetap.
    3.Sampel diukur serapannya pada spek-trofotometer ë max (271 nm), kemudian ditentukan kadar teofilin pada tiap–tiap sampel dengan memasukkan
    serapan pada kurva baku.
    Cara Analisis Hasil
    Data yang diperoleh sifat fisik granul,sifat fisik tablet dan data disolusi diolah dengan software Desain-Ease 7.1.6.
    Waktu alir granul
    Semua formula telah memenuhi
    persyaraan sifat alir yang baik, yakni dalam 100g granul waktunya kurang dari 10
    detik.
    Sudut diam granul.
    Berdasarkan data semua formula
    telah memenuhi sudut diam yang baik berdasarkan teori Fonner, 1981 yakni kurang dari 40°. Hal ini selaras dengan data
    waktu lairnya, dengan demikian akan memudahkan dalam penabletan.
    Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik TabletTeofilin
    Pemeriksaan sifat fisik tablet bertujuan untuk mengetahui tablet yang dihasilkan memenuhi persyaratan sehingga
    akan menghasilkan mutu tablet yang baik.Pemeriksaan sifat fisik tablet teofilinmeliputi: keseragaman bobot, kekerasantablet, waktu hancur tablet dan kerapuhan.
    Keseragaman bobot tablet
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet untuk semua formula memilikikeseragaman bobot yang baik karena mempunyai harga CV < 5 %. Persyaratan baku untuk tablet tidak bersalut dengan bobot rata-rata lebih dari 300 mg adalah ditimbang satu persatu tidak boleh lebih dari dua tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari 5 % dan tidak boleh satupun tab-let yang bobotnya menyimpang dari 10 % dari bobot rata-ratanya.
    Kekerasan tablet
    Pada penelitian ini tekanan kompresitablet merupakan dikendalikan untuk formula 1-4 dengan kekerasan level bawah (5kg) dan formula 5-8 dengan kekerasan level atas (15 kg).
    Kerapuhan tablet
    Tablet yang mudah menjadi serbuk (cracking), menyerpih, dan pecah akanmenimbulkan variasi pada berat dan keseragaman isi tablet. Tablet yang baik mempunyai nilai kerapuhan tidak lebih dari 1%.
    Data waktu hancur tablet.
    Semakin cepat tablet hancur maka akan semakin cepat pula disolusi obat ke dalam mediumnya.Waktu hancur bisa
    dipengaruhi oleh kekerasan tablet juga formula penyusunnya. Pada data waktu hancur tidak bisa dibuat optimasinya karena datanya tidak bisa diolah. Pada umumnya sediaan tablet lepas lambat diharapkan tidak mudah hancur, namun mengembang(swelling) atau mempertahan bentuk
    dalam waktu sampai akhir disolusi.
    Hasil Pembuatan Kurva Baku Teofilin.
    Hasil pengukuran panjang gelombang maksimum adalah 271 nm dengan absorbansi sebesar 0,685 A (data lampiran
    1a). Pembuatan kurva baku dalam medium disolusi dapar phosfat pH 7,4.

    ReplyDelete
  129. No.04 B
    Putri Ledy Diana_08061181823010
    ( Lanjutan )
    Hasil Pemeriksaan Keseragaman Kandungan Tablet.
    Obat–obat berbentuk tablet dengan dosis lebih besar dari 324 mg, kisaran kadar resmi yang diperbolehkan adalah tidak kurang dari 95 % dan tidak boleh lebih dari105 % dari jumlah yang tercantum pada
    etiket.
    Hasil Disolusi Tablet Lepas Lambat Teofilin Profil, mekanisme dan kinetika pelepasan teofilin dari tablet.
    Uji disolusi teofilin dari sediaan tablet lepas lambat dilakukan secara in vitro,hal ini dilakukan untuk memprediksi pola pelepasan obat secara in vivo.
    Uji disolusi ini dilakukan untuk
    menggambarkan proses melarutnya suatu obat. Uji disolusi menggunakan medium dapar fosfat pH 7,4 yang mana bertujuan untuk meminimalisir pengaruh pelepasan zat aktif maupun bahan tambahan lainnya dari perubahan keasaman atau kebasaan.
    Kecepatan pelepasan teofilin dari matrik.
    Kecepatan pelepasan teofilin dari matrik dapat dihitung berdasarkan hargaslope kurva pelepasan teofilin (mg) terhadap fungsi waktu.
    Dissolution efficiency (DE360)
    Harga DE360 menunjukkan kemampuan pelepasan obat selama 360 menit secara kumulatif.
    Hasil Perhitungan Optimasi dengan Desain Factorial
    Perhitungan optimasi dari berbagai respon yang telah dilakukan kemudian dilakukan pembobotan maka diperoleh hasil Desirability pada tekanan kompresi.

    ReplyDelete
  130. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  131. 45 A (Halima Nurfadila / 08061381823089)

    1. Satu tablet effervescent dibuat dengan bobot 1,5 gram.
    Formula untuk 1 buah tablet effervescent :

    Vitamin C  500 mg
    Pyridoxine                         20 mg
    PVP 3%                           45 mg
    Sukrosa 15%                    225 mg
    Asam sitrat monohidrat  208 mg
    Asam tartrat                         222,9 mg
    Natrium bikarbonat             249,5 mg
    PEG 8000                               30 mg  

    Prosedur pembuatan digunakan metode granulasi kering
    1.Zat aktif dan eksipien masing-masing dihaluskan dlam tempat yang terpisah.
    2.Dicampur menjadi satu kemudian dicampur hingga homogen.
    3.Massa serbuk dislugging, kemudian dihancurkan hingga derajat kehalusan tertentu.
    4.Diayak dengan pengayak nomor 16 mesh.
    5.Dilakukan uji aliran granul yang diperoleh. Aliran yag diperoleh harus sebesar 10 gr/detik. Jika tidak diperoleh aliran sebesar itu, harus dilakukan slugging kembali hingga diperoleh aliran yang dikehendaki.
    6.Setelah granul memiliki aliran 10 gr/detik, pada granul ditambahkan lubrikan.
    7.Granul siap dikempa menjadi tablet dengan bobot 1,5 gr.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2. Evaluasi sediaan effervescent dilakukan dalam dua tahap :

      1.In- Proses Quality Control
      In- Proses Quality Controladalah suatu proses evaluasi yang dilakukan ditengah-tengah proses produksi. Biasanya evaluasi yang dilakukan berupa distribusi ukuran granul dan kecepatan alir. Dalam hal ini distribusi ukuran granul effervescent dikontrol dengan memakai ayakan. Selama proses pencetakan tablet effervescent, banyak uji yang harus dilakukan untuk memonitor proses produksi. Uji tersebut antara lain : mengotrol bobot tablet, variasi bobot, ketebalan, daya hancur, disintegrasi dan lainnya.
      1.Keseragaman bobot tablet, untuk tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan sebagai berikut :Timbang 20 tablet, hitung bobot rata-rata tiap tablet . jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari dua tablet yang masins-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang    ditetapkan kolom A, dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B. Tidak satu tabletpun bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom B.
      2.Keseragaman ukuran tablet, kecuali dinyatakan lain,diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet.
      3.Waktu hancur tablet, untuk tablet tidak bersalut anterik harus memenuhi syarat waktu hancur yang ditetapkan sebagai berikut :Masukkan 5 tablet ke dalam keranjang, turun naikkan keranjang secara teratur 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa, kecuali fragmen yang berasal dari zat penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tabket tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit unutk tabket bersalut gula dan bersalut selaput.Jika tablet tidak memenuhi syarat ini, ulangi pengujian menggunakan tablet satu persatu, kemudian ulangi lagi menggunakan 5 teblet dengan cakram penuntun. Dengan cara pengujian ini tablet harus memenuhi syarat di atas.
      4.Kekerasan tablet, tablet yang baik sebaiknya memiliki kekerasan antara 4-8 kg.
      5.Kerapuhan tablet, tablet yang baik sebaiknya memiliki kerapuhan antara 0,5%-1%; sedang berdasarkan USP antara 0,8%-1%.
      6.Uji disolusi digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah.

      2.Evaluasi produk jadi
      Bahan kimia dan fisika merupakan bahan yang dipertimbangkan ketika mengevaluasi produk effervescent. Adapun uji yang harus dilakukan antara lain : titimetri, gravimetri, kolorimetri, dan volumetri. Selain uji di atas ada juga uji yang dilakukan seperti uji pengukuran hilangnya bobot dan pengukuran tekanan yang dimaksudkan untuk menentukan kandungan karbondioksida ( CO2 ). Metode dasar yang digunakan untuk mengatur tekanan karbondioksida dan hilangnya bobot dalam hal ini masih baru saja diterapkan. Menurut analisa Karl Fischer, penentuan kandungan air dalam tablet effervescent dilakukan seselah ekstraksi dengan dioxane. Sodium bicarbonate, yang memberikan reaksi dengan pereaksi Karl Fischer, tidak laurt dalam dioxane dan tidak mengganggu selama penetapan. Hasil dari pengukuran hilangnya bobot menunjukkan periode induksi (A) atau waktu lag selama tablet dibasahi oleh air dan dimulainya reaksi effervsecent. Periode C mewakili periode setelah reaksi effervescent berhenti dan ketika karbondioksida dikembangkan dengan pelan dari larutan. Periode B mewakili waktu yang sebenarnya dari reaksi tablet effervescent. Garis lurus dapat digambar pada grafik, setelah itu ditentukan slopenya dan konstanta kecepatan reaksi orde 1. indeks reaksinya ( IR ) dinyatakan dalam Eq.IR  = k.WF. Hilangnya bobot akhir, diukur setelah dua menit dari reaksi awal yang dinyatakan dengan  WF

      Delete
    2. 3. Satu tablet sustained release dibuat dengan bobot 550 mg.
      Formula untuk 1 buah tablet sustained release :

      Natrium diklofenak 150mg
      Eudragit L-100 180mg
      Xanthan gum 60mg
      Magnesium stearat 2,75mg
      Amilum manihot 50 mg
      Laktosa 107,5mg
      Aquades 100mL

      Prosedur pembuatan
      Natrium diklofenak 30 gram dicampur hingga homogen dengan eudragit, xanthan gum, dan laktosa engan jumlah eudragit, xanthan gum, dan laktosa masing-masing tertera pada formula. Amilum 10 gram dilarutkan dengan akuades 100 mL dan dipanaskan sampai terbentuk mucilago kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam campuran pertama hingga terbentuk massa granul yang baik yaitu 40 mL. Granul diayak menggunakan ayakan nomor 12 kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 60°C. Granul kering diayak menggunakan ayakan nomor 14, kemudian ditambahkan magnesium stearat hingga homogen.Granul siap dikempa menjadi tablet dengan bobot 550 mg.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pertemuan kita hari ini mendiskusikan tentang : Tablet Effervescen Ada nilainya bagi yang bersedia memberi komen. Jadi ketika membaca kata  Tablet Effervescen  apa yang kalian tahu tentang  Tablet Effervescen ? Apa nama produknya yang pernah kalian jumpai selama ini ? Membuat tablet effervencen adalah pekerjaan yang sulit. Karena ada komponen asam dan basa yang cepat bereaksi ketika kadar uap air di udara tinggi. Karena kita sedang berada pada aspek kuliah teknologi, maka secara garis besar pak anto akan menerangkan penggunaan teknologi sehingga manufacturing produk tablet effervescen ini dapat direalisasikan. Silahkan berembuk secara online 6 kelompok industrinya yaitu 3 dari kelas A dan 3 dari kelas B, apa kelompok industri kalian siap untuk menyikapi teknologi pembuatan tablet effervescen ? pimpro nya angkat tangan tentu dengan menyebutkan apa peralatan yang disediakan di industri kalian masing-masing [Tetapi khusus kelas A masih ada PR menuliskan R/ dari komp...
Nomor Identitas 1 A dst .... 1 B dst ... A kelas A,     B adalah kelas B Kelas A 1 NATASCHA DEPRIYANTI 2 INTAN SHAFIRA 3 RIA HANI ANDIRA 4 FITO PRATAMA HELYKEN 5 HELIVIA FLORENZIA BR.TOBING 6 WIDEA FITRI UTAMI 7 SHULFA FIRLIANI 8 ATHIYA NUR RAMADHANI 9 RIZKI PRAPITASARI 10 KHOLIFATUL AULIA UMAR 11 NAFISAH RAMADONA 12 ALIF FEBRIAN HANDOKO 13 CATRINA KINANTI 14 IRMA NADIA 15 AINUL MARDIAH 16 VENNY ELVARIANI 17 ISNAINI 18 INTAN SANJAYA 19 DINIA TAUSIYAH DIFRENTIANA 20 DEZH NAHDA ATHIYYA 21 ADELYA AGUSTINA 22 ANJAS HENDRAWAN 23 NAOMI TERESYA 24 FAATHIMAH ADIIBAH 25 ANGELINA OLIVIA MIKHAWATI NABABAN 26 SHERLY VIOLETA LESTARI 27 ALMA AZZAHRA 28 RACHEL GABRIELLA 29 NINA CAMELIA SEMBIRING 30 S...